NAFAS 6

pagi ini, pagi-pagi sekali winda dan rahmi berpamitan pulang. dan akupun ikut turun ke bawah seperti biasanya. diam-diam aku mencari keberadaan ka faisal namun tidak ada. keadaan rumah sudah sangat sepi. akhirnya akupun menanyakan keberadaan ka faisal pada bibi.

"bi, aku ko gak liat ka faisal yah, bibi liat gak?"tanyaku

"oh iya non tadi den faisal memberi amanat pada bibi untuk mengatakan pada non nazwa kalo den faisal harus buru-buru berangkat ke kantor soalnya ada rapat di kantornya."

"kenapa bilang nya sma bibi bukan sama saya." ucap nazwa yang sedikit kesal

"tadi den faisal berangkat setelah adzan subuh. katanya mau bangunin non nazwa takutnya non masih tidur.

"oh gitu, yasudah makasih yah bi."

setelah itu nazwa pun kembali ke kamar. dan melihat lihat ponselnya namun tak satupun pesan dari ka faisal. nazwa ingin sekali mengirim pesan terlebih dahulu pada suaminya. namun rasa malu itu lebih besar dari pada rasa inginnya.

akhirnya nazwa pun melempar kembali ponselnya di atas kasur.namun akhirnya di ambil kembali. nazwa kini membuka galeri di ponselnya.sekedar ingin melepas rindu dan melihat foto ka faisal kini nazwa pun men slide satu demi satu foto namun bukan kebahagiaan yang ia dapet melainkan kesedihan yang kembali menyelimutinya.

nazwa mendapati foto terakhir dengan kedua orang tuanya saat lamaran. banyak kebanhagiaan yang tertabur dalam foto itu senyum mengembang dari kedua orang tuanya.

aku tidak boleh cengeng aku harus bisa bangkit, aku yakin ibu dan ayah tidak akan suka melihat anaknya seperti ini."gumam nazwa

kini nazwa pun memilih untuk mengambil air wudhu dan mengaji setelah selesai nazwapun turun ke bawah untuk mencari kegiatan.

"bi..... temenin nazwa nonton tv yah." ucap nazwa kepada kedua pegawainya

akhirnya merekapun menuruti kemauan nazwa.saat mereka asik menonton tv tak lama telephone rumah berdering, bibi pun langsung bergegas mengangkat telfon.

nazwa tidak tau siapa yang menelfon karna jarak ruang tv dan telfon sangat jauh. akhirnya bibi pun tak lama kembali setelah menutup telfon.

"non nazwa, barusan den faisal menelfon kata den faisal hape non nazwa suruh di aktifkan.

"lah hape saya dari tadi aktif ko" ucap nazwa mengambil hape di sakunya. dan ternyata benar saja hape nazwa mati tanpa disadari.

nazwapun kini mengaktifkan kembali handphone nya.

ada 2 pesan whatsapp dari ka faisal. kini nazwa membuka pesan tersebut.

ka faisal : jangan lupa sarapan yah. maaf tadi kaka berangkat gak pamit, karna kaka harus menghadiri rapat di perusahaan.

ka faisal : kenapa tidak aktif, jangan bilang sama kaka kalo nazwa hari ini murung dan mogok makan lagi.

seketika nazwa pun membalas pesan dari ka faisal.

nazwa sudah makan barusan, kaka tidak perlu kwatir." balasan pesan dari nazwa

tak lama pesan whatsapp najwa pun di baca oleh ka faisal namun tak kunjung di bales hampir setengah jam nazwa menunggu balasan ka faisal namun belum terlihat ka faisal mengetik pesan.

nyebelin banget ikh. gatau apa orang nungguin balasannya" grutu nazwa, yang tanpa nazwa sadari di perhatikan oleh bibi-bibinya.

kini nazwa pun mengirim pesan suara pada rahmi.

Nazwa : "rahmi apa kamu sibuk. bisa gak kita ketemuan buat makan siang di luar. aku pengen ketemu."

rahmi : satu jam lagi aku istirahat kita bisa ketemuan di resto langganan yang deket kantor.okey

Nazwa : "okey aku otw sekarang.

kini nazwa pun beranjak dari kursi dan bergegas ke kamar untuk berganti pakaian.

"bi... nazwa titip rumah yah, nazwa pergi keluar dulu sebentar, ada urusan dan kalo ka faisal telfon rumah. sampaikan saya keluar sebentar dan saya sudah menghubunginya namun tidak ada respon.

"saya pamit yah bi Aasalamu'alaikum

"wa'alaikumsalam." saut bibi

" nazwa pun kini melajukan mobil nya menuju resto tempat langanan. sesekali nazwa melihat hapenya untuk mengecek whatsap tapi tidak ada balasan juga dari ka faisal.

"kamu itu kemana sih ka. tadi bilang nya suruh aktifin handphone giliran udah di aktifkan kamu malah gda kabar" grutu nazwa. seketika pandangan nazwa tertuju pada satu motor yang sedang membonceng perempuan dan perempuan itu memeluk begitu erat pada sosok laki-laki di depannya yang sedang memakai helm.

kini mata nazwa berpimdah ke flat no untuk memastikan motor tersebut. benar saja itu motor ka faisal.

kini tiba-tiba saja nazwa tidak bisa menahan rasa yang berkecamuk dalam hatinya. rasa resah, gelisah, sakit kini melanda dalam dirinya.seketika air matapun menetas kepipinya.

Ya Allah apa itu benar-benar ka faisal tapi jaket yang dikenakan dan motor itu milik ka faisal.meski aku tidak bisa melihat wajahnya tapi setidaknya aku mengenali apa yang dikenakannya. apa aku harus berburuk sangka padanya. tapi itu jelas-jelas dia. kenapa dia malah asik-asikan berboncengan dengan wanita yang jelas-jelas bukan mahram nya dan wanita itu memeluknya begitu mesra.

nazwapun sempet mengejar motor itu namun nazwa kehilangan jejak saat ada bus menghalanginya..

.

.

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG

**JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN NYA YAH.

AYY TUNGGU KOMENAN LIKE VOTE KALIAN

LOVE YOU😘😘

IG.Ayyana haoren**.

Terpopuler

Comments

Nadia_HIATUS BYE

Nadia_HIATUS BYE

pasti bukan ka faisal

2020-06-25

1

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

yakin jga klo itu bkan faisal

2020-03-17

2

Nursam Daeng Paliwang Puumbana

Nursam Daeng Paliwang Puumbana

Tdk mungkin faisal, pasti orang lain. Yg sabar yah nazwa.berpikir positif ok

2020-03-05

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!