NAFAS 11

Autor p.o.v.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam. Akhirnya Nazwa dan faisalpun sampai ke rumah khadijah.

Itu di karnakan nazwa dan faisal harus membeli beberapa kebutuhan. dan mendekor rumah khadijah secantik mungkin. untuk apalagi kalo bukan menyambut kepulanganya setelah melahirkan.

Kamipun masuk ke rumah khadijah disitu kami di bantu oleh bi min, dan pak ujang untuk perencanaan ini semua.

Tak lama sahabat nazwapun datang. Di susul dengan ka anisa dan ka syafa, beserta suami dan anak-anaknya.

Karna sebelumnya kami sudah menghubungi mereka dan merekapun setuju dengan usulan nazwa untuk memberi kejutan kepada adik bontotnya.

"Apa kabarnya nazwa?"tanya ka syafa.

"Alhamdullilah kabar aku baik ka. Kalian sendiri gimana kabarnya,"tanya nazwa menatap keluarga ka faisal.

"Kabar Kami baik naz, Syukurlah kalo kabar Nazwa baik-baik saja"saut ka anisa.

Kamipun melanjutkan kembali merias ruangam sembari bersandau gurau. Tak lama kami mendengar bunyi kelakson mobil fahri dan seketika pak ujang pun lari ke arah garasi dan bergegas untuk membukanya. Sedangkan kami bersiap-siap menyambut kedatanganya.

Selang beberpa menit umi dan ibunya mas fahri pun masuk lalu memberi kode pada kami. Karna sebelumnya mereka sudah mengetahui kejutan yang kami rencanakan.

Tak lama orang yang di tunggu-tunggu pun membuka pintu dan masuk.

"KEJUTAN....."

Teriakan serempak menyambut kedatanga khadijah. Kami melihat ada butiran yang menetas di matanya, mungkin itu adalah air mata kebahagiaan dan haru.

Satu persatu kami bergantian mengucap selamat pada khadijah atas kelahiran putra pertamanya.

"Siapa yang rencanain ide keren ini?"tanya khadijah menatap sekitar.

"Siapa lagi kalo bukan nazwa,"saut winda.

Kini khadijah dan nazwa saling bertatapan dan melemparkan senyuman satu sama lain.

"Makasih banyak sayangku,"ucapk khadijah pada nazwa.

" sama-sama wafa, aku ikut bahagia melihat kamu bahagia,"ucap nazwa.

Sempat-sempatnya kamu merencanakan ini semua. Tapi jujur, Aku sangat menyukainya,"ucap khadijah.

Tak lama mas fahri menghampiri khadijah, karna ada panggilan telpon dari keluarga di jogya. Khadijah pun mengangkat telponya dan meninggalkan kami.

Sedangkan kami, menyantap hidangan yang sudah kami pesan sebelumnya. Tiba-tiba saja umi menghampiri nazwa dan ka faisal.

"Nazwa apa kabar nak," tanya umi memeluk nazwa.

"Baik umi,"saut nazwa.

"Maafin umi karna belum sempat menemui nazwa,"ucap umi karna menghawatirkan kondisi nazwa.

"Umi jangan bicara seperti itu. Yang harusnya minta maaf itu nazwa. Karna belum sempat ke rumah umi," saut nazwa.

"Abi berpesan sama umi, Katanya abi pengen bicara sama kalian berdua."ucap umi menatap faisal dan nazwa.

"Abi mau bicara masalah apa mi?"tanya faisal penasaran.

"Umi kurang paham masalah itu. Lebih jelasnya nanti kalian mampir ke rumah. Kalo umi gak bisa pulang karna mau nginep disini,"ucap umi.

Tiba-tiba saja suara tangisan terdengar si tengah-tengah kami. Umi pun bergegas menghampiri asal suara tersebut yang tak lain putra anak khadijah dan fahri.

"Ka, kira-kira abi mau ngomongin apa yah?" Tanya nazwa.

"Ka faisal juga belum tau. Nanti sebaiknya kita mampir dulu kerumah kaka yah,"ucap ka faisal

Setelah acara selesai. Satu persatu keluarga khadijah pulang, begitu juga dengan nazwa dan faisal. Kini Ka faisal pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah keluarganya.

"Sesampainya di rumah ka faisal mencari keberadaan abinya. Sedangkan nazwa memilih untuk menunggu di ruang tamu. Faisal pun menemukan keberadaan abinya yang sedang ada di pesantren, dan mereka pun bergegas ke rumah yang tak jauh dari pesantren.

Kini abi, faisal dan nazwa duduk saling berhadapan membuat suasana seperti mencekam, karna sosok abi yang berwibawa.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN. DITUNGGU.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***