Bab 12

Pagi hari.

Randy membuka matanya dan melihat ke arah samping, namun tak ada Dania di sampingnya.

Pandangan Randy melihat ke arah pintu menuju balkon yang terbuka, dia pun bangun dan melangkah menuju balkon.

Terlihat Dania yang tengah duduk dengan majalah di tangan kirinya dan secangkir cokelat hangat di tangannya.

"Yank," panggil Randy.

"Hai, Yank, sudah bangun?" ucap Dania sambil tersenyum melihat Randy walau sekilas.

Randy mengangguk dan menghampiri Dania.

"Kamu lagi apa?" tanya Randy.

"Nggak ada, aku lagi lihat majalah pemotretan produk terakhir aku." ucap Dania dengan pandangannya yang terus fokus ke arah majalah di tangannya.

Randy mengangguk, dan duduk berhadapan dengan Dania.

"Oh, ya, aku sudah menyuruh Jack untuk urus kepindahan sekolah anak-anak ke Indonesia." ucap Dania.

"Apa? Kok, kamu nggak bicarakan sama aku dulu? Anak-anak, kan, tinggal dua bulan lagi selesai sekolah. Kenapa harus pindah sekarang?" tanya Randy.

"Aku nggak mau kejadian kemarin terulang lagi, aku nggak mau anak-anak sampai kenapa-kenapa. Aku juga sudah pilih sekolah terbaik, tentunya sekolah tempat kita sekolah dulu." ucap Dania.

Randy terdiam dengan menatap lekat wajah Dania.

Entah mengapa, Istrinya itu sejak tadi tak ingin menatapnya.

"Oh, ya, aku siapin sarapan untuk kamu dan anak-anak dulu, ya." ucap Dania sambil berdiri dan akan masuk kembali ke dalam kamar.

Dengan cepat Randy bangun dari duduknya dan menahan tangan Dania.

"Kenapa?" tanya Randy.

Dania tetap enggan menatap mata Randy, membuat Randy harus memutar paksa wajah Dania agar berhadapan dengan wajahnya.

Dania mengalihkan padangannya, dia benar-benar enggan menatap mata Randy.

Sungguh hatinya sakit sekali dan tak sanggup menatap Randy.

"Lihat aku." ucap Randy.

Bukannya melihat ke arah Randy, Dania justru memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Kenapa kamu nggak mau lihat aku?" tanya Randy dengan bingung.

"Aku mau siapin sarapan dulu." ucap Dania.

"Aku nanya, kenapa nggak jawab?" tanya Randy.

"Aku nggak apa-apa, aku mau ke bawah dulu, nanti keburu anak-anak bangun." ucap Dania sambil melepaskan paksa tangan Randy.

Randy hanya diam, sambil memperhatikan punggung Dania.

Ada yang berbeda dengan sikapnya.

"Apa dia masih marah?" gumam Randy.

Randy berpikir Dania masih marah karena kejadian semalam, namun meski Dania marah, rasanya Dania tak pernah enggan untuk menatap Randy.

Bahkan di saat marah, Dania justru akan lebih berani menatap Randy dan akan memarahi Randy, bukan malah menghindari Randy.

Randy pun memilih masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

*******

Di meja makan.

Semua anggota keluarga tengah menikmati sarapan, di tengah kegiatan sarapan, datanglah Papa Hamish dan Mama Rania.

Mendadak ekspresi Dania berubah masam saat melihat ke arah sang Papa.

Randy yang merasa perubahan ekspresi wajah Dania pun mencoba menggenggam tangan Dania, namun Dania segera menghindari tangan Randy.

"Pagi kesayangan Oma," sapa Mama Rania.

"Wah, Oma, Opa, kalian datang?" ucap Rayna sambil menyunggingkan senyum bahagianya.

Mama Rania tersenyum dan duduk di sebelah cucunya itu dan Papa Hamish duduk di sebelah Dania.

"Aku sudah selesai." ucap Dania saat Papa Hamish baru saja duduk di dekatnya.

Randy menghentikan makannya dan akan bangun dari duduknya.

"Mama ada urusan sama Dania, Mama ke atas dulu." ucap Mama Rania sambil melihat ke arah Randy dan Papa Hamish.

Randy mengangguk dan kembali duduk.

Papa Hamish hanya duduk diam tanpa mengatakan apapun.

Rayna yang teringat Dania menangis semalam pun, menjadi berpikir orang tuanya itu sedang ada masalah.

"Ade sudah selesai sarapan, Ade ke kamar duluan. Yuk, Bang." ucap Rayna sambil menarik Raydan yang masih belum selesai sarapan.

"Abang belum selesai." ucap Raydan.

Rayna mengambil piring sarapan Raydan dan membawanya ke lantai atas.

Raydan pun mendengus kesal dan terpaksa mengikuti Rayna menuju lantai atas.

"Kita harus bicara." ucap Papa Hamish saat sudah tak ada Raydan dan Rayna lagi.

"Mau bicara apa lagi? Apa belum cukup membuat Dania menangis?" tanya Randy sambil menatap Papa Hamish.

Papa Hamish menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.

"Kamu tidak bisa hanya menyalahkan saya, karena, kamu pun ikut bersalah." ucap Papa Hamish.

"Apa salahku? Apa karena video itu? Itu video masa lalu aku. Aku akui, di video itu memang aku, tapi semua itu terjadi saat aku tidak nggak sadar. Aku bahkan berani bersumpah, aku dan wanita itu nggak sampai melakukan hubungan intim." ucap Randy.

"Apapun itu, saya tetap kesal dengan kelakuan kamu." ucap Papa Hamish.

Randy mengusap wajah kasar dan tersenyum sinis.

Sungguh dia tak ingin lagi berdebat dengan Papa mertuanya yang tak ingin mengalah itu.

Sebetulnya Randy akan mencoba memaafkan Papa Hamish, jika Papa Hamish meminta maaf padanya.

Papa Hamish tahu yang sebenarnya, Papa Hamish juga tahu kejadian di video itu terjadi sebelum Randy dan Dania menikah. Tapi, dia enggan meminta maaf pada Randy karena telah membuat Randy celaka.

Sungguh akan jatuh harga dirinya jika dia mengucapkan kata maaf.

"Sudahlah, Papa kesal, bukan? Papa sudah menghukum ku dengan membuat aku kecelakaan mobil, waktu itu. Kakak dari wanita itu, pun, sudah menghukum ku. Kalian berdua sudah menghukum ku. Jadi, sekarang Papa mau apa lagi?" tanya Randy dengan malas.

"Saya ingin, kamu membantu saya untuk bisa bicara dengan Dania. Saya yakin, dia sedang marah pada saya, saat ini." ucap Papa Hamish.

Randy terdiam sejenak.

"Masalah itu, aku nggak bisa bantu." ucap Randy sambil bangun dari duduknya.

"Saya belum selesai bicara." ucap Papa Hamish.

Randy terdiam dan menatap Papa Hamish.

"Papa yang memulai segalanya, Jadi, Papa yang harus mengakhiri segalanya. Silahkan Papa selesaikan masalah Papa dengan Dania, itu akan lebih baik. Bagaimana pun kalian Ayah dan anak, akan lebih baik jika bicara berdua." ucap Randy.

Randy pun pergi meninggalkan Papa Hamish yang masih berada di meja makan.

*******

Di kamar.

"Sayang, bicaralah dengan Papa. Kasihan Papa, dia terus kepikiran kamu." ucap Mama Rania.

"Kasihan? Apa aku harus kasihan pada orang yang ingin membunuh suami aku?" tanya Dania.

Mama Rania menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.

Dia bisa merasakan Dania terluka saat ini, namun dia pun merasa kasihan pada sang Suami.

"Papa melakukan semua itu karena ada alasan, Dania. Nggak mungkin Papa kamu akan dengan gila mencelakai Randy kalau semua itu tanpa alasan." ucap Mama Rania.

"Tapi, kenapa harus dengan cara seperti itu, Ma? Gimana kalau waktu itu Randy meninggal? Gimana nasib aku dan anak-anak? Aku Istri Randy, aku bahkan lebih kenal Randy dari pada Papa. Atas dasar apa Papa menghakimi Randy seperti itu? Aku tahu Randy salah, tapi itu masa lalu dia, Ma. Meski menyakitkan buat aku, aku sudah tahu gimana nakalnya Randy dulu, dan aku terima semua masa lalu dia." ucap Dania.

Mata Dania memerah, dia menuduk dengan wajahnya yang sendu.

"Mama mengerti. Tapi, ketahuilah, Papa kamu sama sekali nggak ada niat membunuh Randy. Papa hanya ingin memberikan pelajaran pada Randy, meski akhirnya semuanya terlambat. Mama sempat marah pada Papa, tapi, Mama mengerti akhirnya, Papa kamu sayang pada kamu Dania, dia hanya nggak mau kamu terluka." ucap Mama Rania.

"Sudahlah, Ma, aku muak sama Papa." ucap Dania.

"Tidak, Dania, jangan seperti itu. Ini semua hanya ke salah pahaman. Papa kamu nggak tahu kalau video itu terjadi sebelum Randy dan kamu menikah." ucap Mama Rania.

"Mama bisa bilang gitu, karena Mama bukan aku. Gimana kalau Mama ada di posisi aku? Aku bahkan hampir gila, Ma, karena harus berjuang sendiri demi mengembalikan ingatan Randy saat itu." ucap Dania.

"Tidak, kamu tidak berjuang sendiri. Papa kamu pun ikut membantu kamu memperjuangkan kembali cinta kamu, Papa berusaha memperbaiki kesalahannya dengan membantu kamu masuk ke universitas yang sama dengan Randy agar kamu bisa selalu dekat dengan Randy." ucap Mama Rania.

"Jadi aku harus gimana? Apa aku harus maafin Papa?" tanya Dania.

"Belajarlah memaafkan Papa kamu, Dania. Lihatlah, dia sudah tua dan hanya ingin hidup bersama anak-anak dan cucunya." ucap Mama Rania.

"Sekarang, kalau aku maafin Papa, apa akan bisa menghilangkan rasa malu aku terhadap Randy?" tanya Dania.

"Aku malu, Ma. Aku bahkan nggak berani menatap Randy, hati aku sakit, Ma, aku nggak tahan." ucap Dania.

Mata Dania memerah, air matanya tak bisa lagi dia tahan, sehingga lolos lah sudah.

Sungguh hatinya terasa tercabik mendapat kenyataan suaminya itu celaka karena ulah sang Papa.

Tanpa mereka sadari, Randy mendengarkan percakapan antara Ibu dan Anak itu dari luar pintu kamarnya yang tak tertutup rapat.

Terpopuler

Comments

erka senda

erka senda

ribet kalau org tua ikut campur urusan rmh tangga anaknya. sekalipun bentuk kasih sayang harusnya tidak perlu terlalu jauh ikut campur, bagaimana pun tugas org tua sebagai pemberi nasehat dan masukan kepada anak apabila salah bukan main hakim sendiri. semoga dari kisah ini bisa jadi pembelajaran buat saya dan kita semua lah, walaupun hanya fiktif ceritanya cukup bagus. 👍

2023-01-28

0

Natalius Natal

Natalius Natal

Mertua kurang ajar

2021-10-27

0

Lia Dahlia

Lia Dahlia

sedihh yjor

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh/Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Info Author
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38 PEMBERITAHUAN AUTHOR
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 PEMBERITAHUAN AUTHOR
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46 - Pemberitahuan Author
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51/ Pemberitahuan Author
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57 PEMBERITAHUAN
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Curhatan Author. Cast Dania dan Randy
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Happy Aidil Adha 1441
101 Cast Istri Jelekku Season 2
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Bab 101
107 Bab 102
108 Bab 103
109 Bab 104
110 Bab 105
111 Bab 106 (Warning! Harap bijak memilih bacaan)
112 Bab 107
113 Bab 108
114 Bab 109
115 Mampir, yuk!
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113 Warning! Siapkan tissue sebelum membaca.
120 Bab 114
121 Bab 115 (Bijaklah memilih bacaan)
122 Bab 116 (Warning! Bijaklah memilih bacaan, dibawah 18 tahun, harap skip)
123 Bab 117
124 Bab 118 (Bonus malam minggu )
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 Bab 122
129 Bab 123
130 Bab 124
131 Bab 125
132 Bab 126
133 Info Author.
134 Bab 127
135 Bab 128
136 Bab 129
137 Bab 130
138 Bab 131
139 Bab 132
140 Bab 133
141 Bab 134
142 Bab 135
143 Bab 136
144 Bab 137
145 Bab 138
146 Bab 139
147 Bab 140 (Bijaklah memilih bacaan)
148 Bab 141
149 Bab 142
150 Bab 143
151 Cuitan Author.
152 Info Rillis Novel terbaru "Oh, Mantan"
153 PENGUMUMAN
154 INFO
155 INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan untuk membaca, ya, teman2.
156 UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
157 INFO NOVEL BARU
158 INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Pengenalan Tokoh/Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Info Author
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38 PEMBERITAHUAN AUTHOR
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 PEMBERITAHUAN AUTHOR
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46 - Pemberitahuan Author
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51/ Pemberitahuan Author
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57 PEMBERITAHUAN
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Curhatan Author. Cast Dania dan Randy
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Happy Aidil Adha 1441
101
Cast Istri Jelekku Season 2
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Bab 101
107
Bab 102
108
Bab 103
109
Bab 104
110
Bab 105
111
Bab 106 (Warning! Harap bijak memilih bacaan)
112
Bab 107
113
Bab 108
114
Bab 109
115
Mampir, yuk!
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113 Warning! Siapkan tissue sebelum membaca.
120
Bab 114
121
Bab 115 (Bijaklah memilih bacaan)
122
Bab 116 (Warning! Bijaklah memilih bacaan, dibawah 18 tahun, harap skip)
123
Bab 117
124
Bab 118 (Bonus malam minggu )
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
Bab 122
129
Bab 123
130
Bab 124
131
Bab 125
132
Bab 126
133
Info Author.
134
Bab 127
135
Bab 128
136
Bab 129
137
Bab 130
138
Bab 131
139
Bab 132
140
Bab 133
141
Bab 134
142
Bab 135
143
Bab 136
144
Bab 137
145
Bab 138
146
Bab 139
147
Bab 140 (Bijaklah memilih bacaan)
148
Bab 141
149
Bab 142
150
Bab 143
151
Cuitan Author.
152
Info Rillis Novel terbaru "Oh, Mantan"
153
PENGUMUMAN
154
INFO
155
INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan untuk membaca, ya, teman2.
156
UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
157
INFO NOVEL BARU
158
INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!