"Bagaimana bisa? Kenapa ada dia di mana-mana?" gumam Rayna.
Rayna tak habis pikir, karena lagi-lagi dia bertemu dengan pria yang membawanya saat pingsan di toilet Bandara, yang tak lain adalah Kevano.
"Aku ada sebuah lagu untukmu, dan lagu ini aku persembahkan untukmu, gadis yang aku cintai." ucap Kevano sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Rayna membulatkan matanya. Dia syok mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Kevano.
Rayna melihat ke sekeliling, hampir semua pasang mata melihat ke arahnya, dan membuatnya merasa canggung.
Tak lama musik mulai di mainkan, dan Kevano pun mulai bernyanyi.
Ku rasakan ku jatuh cinta sejak pertama berjumpa, senyuman mu yang selalu menghiasi hariku.
Kau cipataan nya yang terindah, yang menghanyutkan hatiku.
Semua telah terjadi, aku tak bisa berhenti memikirkan mu, dan ku harapkan engkau tahu.
Kau yang ku inginkan meski tak ku ungkapkan, kau yang bayangkan yang selalu ku impikan.
Aku jatuh cinta, telah jatuh cinta, cinta kepadamu, ku jatuh cinta, i am falling in love, i am falling in love with you.
Kevano pun menyunggingkan senyum manisnya begitu selesai menyanyikan lagu itu dan menghampiri Rayna.
Jantung Rayna berdegup kencang begitu langkah Kevano semakin mendekat ke arahnya.
"Gimana? Kamu suka, Babe?" tanya Kevano sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Rayna pun menelan air liurnya, jantungnya benar-benar berdegup kencang.
"A--apa maksud kamu nyanyi lagu itu buat aku?" tanya Rayna dengan gugup sekaligus bingung.
Kevano mendekatkan bibirnya tepat di telinga Rayna.
"Ikut aku." ucap Kevano dengan pelan.
Cup.
Rayna terkejut saat tiba-tiba Kevano mengecup pipinya.
Rayna pun semakin terkejut saat Kevano menarik tangannya agar ikut dengan Kevano.
"Hey, lepas." ucap Rayna sambil mencoba melepaskan tangannya dari tarikan tangan Kevano.
"Sudah, diam saja." ucap Kevano.
Rayna terkejut saat Kevano membawa Rayna ke arah garasi dan meminta Rayna untuk naik ke atas motor besarnya.
"Hey, kamu mau apa? Jangan bilang kamu mau culik aku." ucap Rayna dengan ekspresi ketakutan.
Kevano menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.
Dia pun memegang bahu Rayna.
"Dengar, aku akan kasih tahu kamu, nanti. Sekarang, kamu ikut aku." ucap Kevano.
Kevano pun mengangkat tubuh Rayna dan mendudukkan nya di atas motor.
"Arrgghhh ... Dress aku." Rayna memekik saat dress nya terangkat sedikit sehingga menampilkan sedikit paha putih miliknya.
"Sorry, nggak sengaja." ucap Kevano.
"Aduh ... Aku mau jatuh." ucap Rayna sambil memegang erat lengan Kevano saat motor Kevano yang tengah di parkirkan ikut bergerak.
"Makanya jangan gerak." ucap Kevano.
"Nggak mau, aku mau turun." ucap Rayna dengan nada kesal.
"Ayolah, aku akan jelaskan nanti. Sekarang, pakai dulu helm nya. Kamu nggak mau, kan, kalau sampai polisi me-rajia kita?" ucap Kevano.
Rayna masih tetap diam dan tak ingin memakai helm nya.
Kevano pun mengembuskan napas kasar.
"Hey, kamu nggak sopan ..!" ucap Rayna saat Kevano memaksa memakaikan helm di kepalanya.
"Auuwww ... Ya ampun, kasar banget, sih." Kevano pun meringis kesakitan saat Rayna mendorong keras kepalanya.
"Jangan dekat-dekat, atau aku akan turun dari sini," ancam Rayna.
Kevano menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.
Dia pun memilih menjauh dari Rayna.
Kevano membulatkan matanya saat ada dua orang pria yang tengah berjalan menghampirinya dengan membawa kamera di tangannya.
"Sial, ada wartawan," umpat Kevano.
"Minggir sedikit, ada wartawan." ucap Kevano sambil memaksa naik ke atas motornya.
"Apa?" Rayna mengerutkan dahinya, merasa bingung dengan apa yang Kevano katakan.
"Ada wartawan, kita harus pergi dari sini." ucap Kevano sambil melajukan motornya.
Rayna tersentak saat akan terjengkang dari motor.
Kevano pun menarik tangan Rayna dan melingkarkan di perutnya.
"Jangan di lepas, oke. Peluk erat." ucap Kevano.
Rayna pun mengangguk dan memeluk erat perut Kevano.
Kevano pun langsung melajukan motornya.
Setelah beberapa menit, Kevano dan Rayna pun sampai di salah satu taman.
"Kenapa kita kesini?" tanya Rayna dengan bingung.
"Ada yang mau aku bicarakan." ucap Kevano.
Rayna pun turun dari motor dan diikuti juga oleh Kevano yang turun dari motor.
Kevano menarik Rayna menuju kursi taman, dan mendudukkan Rayna di sana.
"Jadi, mau ngomong apa?" tanya Rayna dengan penasaran.
Kevano menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.
"Siapa nama kamu?" tanya Kevano sambil menatap Rayna.
Rayna mengerutkan dahinya.
"Jadi, kamu mau ajak aku kenalan?" tanya Rayna dengan polos sambil menatap Kevano.
Kevano terkekeh dan memijat pangkal hidungnya.
"Aku Kevano," Kevano pun menyodorkan tangannya ke arah Rayna.
"Aku mau pulang." ucap Rayna yang tiba-tiba berdiri.
"Sebentar, kita harus bicara." ucap Kevano sambil menahan tangan Rayna namun segera di tepis oleh Rayna.
"Jangan pegang-pegang." ucap Rayna dengan nada tak suka.
"Oke, oke, tapi kita benar-benar harus bicara." ucap Kevano.
"Ya sudah, cepat." ucap Rayna dengan nada dingin.
"Ya sudah, siapa dulu nama kamu? Masa kita akan bicara, tetapi nggak saling kenal." ucap Kevano.
"Rayna," Rayna pun menjawab dengan sinis.
"Oke, Rayna, sebelumnya aku mau minta maaf." ucap Kevano.
"Untuk apa?" tanya Rayna sambil mengerutkan dahinya.
"Apa kamu nggak baca artikel di internet, tentang kita?" tanya Kevano.
Rayna tiba-tiba saja teringat sebuah artikel yang pernah Randy tunjukkan padanya, dia juga teringat akan ucapan Kevano yang mengatakan bahwa ada wartawan yang mengikutinya tadi.
"Tolong, aku mau pulang. Aku nggak mau masuk artikel lagi, papaku bisa marah, nanti." ucap Rayna.
"Oke, aku akan antar kamu pulang, tapi tolong, dengarkan aku dulu." ucap Kevano.
Rayna pun mengangguk.
"Begini, Rayna. Sebetulnya, saat aku di atas panggung tadi, semuanya di rekam oleh kamera wartawan-wartawan itu." ucap Kevano.
"Apa? Kamu serius?" tanya Rayna sambil memasang ekspresi terkejutnya.
Kevano pun mengangguk.
"Maaf, karena kamu harus terlibat ke dalam masalah aku." ucap Kevano.
"Tapi, Rayna, aku janji semuanya akan aku selesaikan. Tapi, untuk sekarang, aku mau minta tolong sama kamu." ucap Kevano.
"Minta tolong apa?" tanya Rayna.
"Tolong, jangan percaya apapun yang ada di dalam kabar miring itu. Sungguh itu semua adalah kebohongan." ucap Kevano.
"Kebohongan? Maksudnya apa, sih?" Rayna benar-benar kebingungan.
"Kabar aku putus dengan Selly karena kamu, itu adalah kebohongan. Aku bahkan nggak pernah menjalin hubungan dengan Selly yang statusnya Istri orang." ucap Kevano.
Selly adalah seorang model sekaligus kekasih Kevano. Hubungan keduanya begitu dekat, namun Kevano meninggalkan Selly saat belakangan ini tersebar kabar tentang pernikahan diam-diam Selly dengan salah satu pejabat di Indonesia.
Tentu saja media menjadi heboh, di beberapa artikel yang tertulis selain apa yang di lihat Rayna, bahkan juga tertulis bahwa Kevano adalah simpanan Selly.
Karena masalah itulah, Kevano terus saja di kejar oleh wartawan selama beberapa hari ini.
"Istri orang?" Rayna lagi-lagi kebingungan.
"Ya, dia menikah diam-diam saat kami masih menjalin hubungan. Karena itu, media menjadi heboh." ucap Kevano.
"Tapi, di artikel itu tertulis, kamu meninggalkan Selly, apa mungkin media nggak tahu kalau Selly itu sudah punya suami?" ucap Rayna.
"Media tahu, karena itu semua menjadi rumit dan aku selalu di kejar wartawan sampai sekarang." ucap Kevano.
Rayna memegang kepalanya, sungguh dia benar-benar tak mengerti.
"Oh, ya, Rayna. Apa kamu mau membantu aku?" tanya Kevano.
"Membantu apa?" tanya Rayna.
"Jadilah pacarku." ucap Kevano.
"Apa?" Rayna membulatkan matanya, dia sungguh terkejut mendengar permintaan Kevano.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Felisha Almaira
raydan kemna???sruh jagain malah sibuk sndri...🤦🤦🤦🤦kan satu acara kok gak tau ya kalo Rayna lagi jdi pusat perhatian???ooh mgkin si Abang lagi ke kamar mandi 😂😂😂😂🤭🤭🤭🤭
2021-09-29
1
Lia Dahlia
vano2 kmu nyusahin ank. gdis or aj
2021-03-24
0
al - one ' 17
woy kevano rayna masih di bawah umur mau diaduin KPAI
2021-02-23
0