Bab 09

Malam hari.

Semua anggota keluarga di kediaman Randy kini tengah menikmati makan malam.

Setelah Rayna sempat menghilang siang tadi, Randy pun memutuskan untuk menunda kepergian Raydan dan Rayna ke Australia.

"Setelah makan malam, Abang sama Ade, ke ruangan Papa. Papa mau bicara." ucap Randy yang baru saja menyelesaikan makan malamnya.

Raydan dan Rayna saling tatap dan mengangguk.

"Iya, Pa." ucap Raydan dan Rayna bersamaan.

Perasaan Raydan menjadi tak enak, jangan-jangan sang Papa akan memarahinya karena masalah siang tadi. Pikir Raydan.

Begitupun dengan Rayna yang memiliki perasaan tak enak seperti sang Kakak.

Sementara Dania tetap menikmati makan malamnya dengan sesekali melihat ke arah ketiga orang yang dia sayangi itu.

Tak lama Randy pun meninggalkan meja makan dan pergi menuju ruang kerjanya.

"Mom," panggil Raydan.

"Ya," sahut Dania.

"Papa marah, nggak, ya, sama Abang?" tanya Raydan.

Dania menghentikan makan malamnya dan menenggak air putih di gelas miliknya.

"Papa hanya ingin bicara, bukan? Papa nggak bilang, kan, mau marah sama Abang?" ucap Dania.

"Ya, kali, Mom, mau marah bilang dulu." ucap Raydan.

"Abang takut?" tanya Dania.

Raydan melihat sekeliling, berharap tak ada sang Papa di sana.

Raydan pun mengangguk.

Dania menghela napas dan bangun dari duduknya.

"Mommy nggak pernah mengajarkan Abang untuk menjadi laki-laki pengecut, hadapi saja apa yang semestinya di hadapi. Jadilah pria bertanggung jawab dengan apa yang sudah di perbuat." ucap Dania.

"Tapi, kan, Abang nggak salah, Mom." ucap Raydan mencoba membela diri.

"Mommy tahu, ini semua kesalahan Mommy. Mommy salah sudah membiarkan kalian pergi tanpa di dampingi. Mommy akan bicara dengan Papa kalian." ucap Dania.

Dania pun pergi meninggalkan meja makan.

Raydan terdiam dan melihat ke arah Rayna.

"Gimana, dong, De? Papa seram, kan, marahnya?" ucap Raydan.

"Ade juga salah, Bang. Pasti Papa marahin Ade juga." ucap Rayna dengan sendu.

Raydan terdiam sejenak, dan menarik Rayna untuk ikut bersamanya.

"Ya sudah, yuk. Kita samperin Papa. Tenang saja, ada Abang." ucap Raydan .

"Huh, tadi Abang takut." ucap Rayna.

Raydan tersenyum canggung dan merangkul bahu Rayna.

"Nggak jadi, takutnya. Abang, kan, Pria. Jadi, Abang akan bertanggung jawab." ucap Raydan.

Rayna pun terkekeh mendengar ucapan Raydan.

"Ngomongnya kayak ke pacar saja." ucap Rayna.

"Jangan ngomongin pacar, De. Jomblo, nih." ucap Raydan sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jih, jomblo beneran, loh, nanti." ucap Rayna.

"Emang jomblo." ucap Raydan

"Si Jenny, mau di kemanakan?" tanya Rayna.

"Jih, Abang nggak sudi dekat dia lagi." ucap Raydan sambil menggidigkan bahunya.

Rayna mengerutkan dahinya dan menatap Raydan.

"Kenapa, Bang?" tanya Rayna dengan  penasaran.

"Nggak apa-apa, nggak suka saja sama mulutnya. " ucap Raydan.

"Nggak suka? Bau, ya, Bang?" tanya Rayna dengan polos.

Kini dahi Raydan yang mengerut dan menatap Rayna.

"Bau?" ucap Raydan dengan heran.

Rayna mengangguk dan teringat akan sang Mommy dan Papanya yang pernah dia pergoki tengah berciuman di kamar. Rayna berpikir, Raydan tak menyukai Jenny lagi karena mulut Jenny memiliki aroma bau.

"Iya, mulutnya si Jenny bau, ya? Makanya, Abang nggak mau dekat-dekat dia lagi." ucap Rayna.

Raydan terkekeh dan memeluk gemas tubuh mungil Rayna.

"Kok, tahu, sih, De?" ucap Raydan.

Rayna tersenyum dan mengangguk.

"Cuma nebak." ucap Rayna.

Raydan pun tersenyum.

Sebetulnya Raydan tak ingin lagi dekat dengan Jenny karena Jenny sudah berani menghina Rayna.

Raydan begitu menyayangi Rayna, karena itu dia tak akan terima jika ada orang yang berani menghina Adik kesayangannya itu.

Mendadak ekspresi keduanya berubah tegang saat sudah sampai di depan pintu ruangan sang Papa.

"Oke, De, tarik napas dalam dulu, habis itu, kita keluarkan, biar rileks." ucap Raydan.

Rayna mengangguk dan menarik napas dalam kemudian mengembuskan perlahan.

Raydan dan Rayna pun membuka pintu ruangan sang Papa, terlihat sang Papa yang tengah duduk sambil mengetuk kan jarinya di atas meja.

"Tutup pintunya." ucap Randy.

Raydan dan Rayna pun masuk dan menutup pintu.

"Duduk." ucap Randy sambil melihat ke arah kursi, meminta Raydan dan Rayna agar duduk berhadapan dengannya.

Raydan dan Rayna pun duduk berhadapan dengan Randy.

Randy menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.

"Maafkan, Papa." ucap Randy.

Raydan dan Rayna saling tatap dan melihat ke arah sang Papa.

"Papa nggak marah, sama kita?" tanya Raydan.

"Kenapa harus marah?" tanya Randy.

"Abang pikir, Papa akan marah karena Rayna hilang, siang tadi." ucap Raydan.

Rayna mengangguk dan menatap Randy.

"Iya, Ade pikir, Papa juga akan marah sama Ade, karena Ade ceroboh sudah pingsan di toilet Bandara." ucap Rayna.

Randy menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.

Randy pun tersenyum melihat wajah kedua buah hati yang amat dia sayangi itu.

Buah hati yang terkadang membuat Randy merindukan masa-masa mereka kecil dulu.

Benar kata orang, saat anak masih kecil, kita ingin mereka segera tumbuh menjadi besar. Namun saat mereka sudah besar, kita justru merindukan saat-saat mereka kecil dulu.

"Mana mungkin Papa marah sama kalian, apalagi kalian nggak salah." ucap Randy.

"Papa yang salah, karena lalai menjaga kalian. Harusnya Papa nggak membiarkan kalian pergi berdua. Kalian masih menjadi tanggung jawab Papa dan Mommy." ucap Randy.

"Nggak apa-apa, kok, Pa. Papa nggak salah, Mommy juga nggak salah." ucap Rayna.

"Iya, kan, Bang?" ucap Rayna sambil melihat ke arah Raydan.

"Iya, Pa." ucap Raydan.

Randy tersenyum dan mengangguk. Dia pun bangun dari duduknya dan merentangkan tangannya.

"Sini, peluk Papa." ucap Randy.

Raydan dan Rayna pun menghampiri Randy dan memeluk Randy.

"Papa sayang kalian." ucap Randy.

Rayna dan Raydan pun mengangguk.

"Ya sudah, kalian istirahat." ucap Randy sambil mengecup pucuk kepala Rayna dan mengusap lembut kepala Raydan.

Kedua Kakak beradik itu pun pergi dari ruangan Randy.

Randy pun keluar dari ruangannya.

Dia akan pergi menuju kamarnya, namun dari lantai atas dia melihat seseorang yang begitu tak asing.

Terlihat sang Papa mertua tengah bicara dengan Dania di ruang keluarga.

Randy pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar.

Dia memilih menghampiri Papa mertuanya itu.

"Baru datang, Pa?" tanya Randy.

Papa Hamish melihat ke arah Randy dan mengangguk.

"Iya, Papa dengar dari Dania, tadi siang, katanya Rayna sempat hilang." ucap Papa Hamish.

"Ya, sekarang dia lagi istirahat diatas." ucap Randy.

Papa Hamish pun mengangguk.

Dania penasaran dengan apa yang sudah Randy bicarakan dengan kedua anaknya itu, Dania pun pamit untuk menemui anak-anak.

Kini tinggal lah Randy dan Papa Hamish di ruang keluarga.

Randy dan Papa Hamish pun duduk di sofa dengan posisi berhadapan.

Papa Hamish menarik napas dalam dan mengembuskan nya perlahan.

Dia melihat ke lantai atas untuk memastikan Dania tak ada di sana.

"Kita harus bicara." ucap Papa Hamish.

"Bicara saja, dari tadi, pun, sudah bicara, bukan?" ucap Randy.

"Sudah 16 tahun berlalu, apa kita tidak bisa mengakhiri semua ini?" ucap Papa Hamish.

Randy mengerutkan dahinya.

"Maksudnya apa, ya?" tanya Randy.

"Sudah, lah, Rand. Saya sudah muak dengan semua ini. Kita akhiri saja semuanya, demi Dania dan anak-anak." ucap Papa Hamish.

Randy pun terkekeh.

Lucu sekali rasanya mertuanya itu membahas masalah 16 tahun lalu, yang sudah jelas Randy tahu betul pembahasan itu mengarah pada waktu Randy harus mengalami kecelakaan dan sempat mengalami amnesia.

"Papa bilang demi Dania dan anak-anak? Kenapa Papa juga tidak berpikir hal yang sama sebelum melakukannya?" tanya Randy.

"Kamu harusnya mengerti, Randy, saya emosi saat itu. Saya marah melihat video kamu bersama jalang itu sedang dalam keadaan polos tanpa sehelai kain, pun. Di tambah lagi, terlihat jelas bercak merah di tubuh wanita itu. Tentu saja saya murka saat melihatnya. Saya benci dengan kelakuan bejat kamu." ucap Papa Hamish dengan nada mulai geram.

Sungguh dia kesal jika mengingat video Randy bersama seorang wanita sedang dalam keadaan polos tanpa sehelai kain di dalam sebuah kamar hotel.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada sepasang mata basah yang terus memperhatikan Mertua dan Menantu itu dari lantai dua.

Terpopuler

Comments

ArieEni

ArieEni

katnya dulu cm main pakai jari sm wanita2 to sekarang kenyataannya ternyata merawanin anak gadis org, gmn yah reaksi dania stlh mendengarnya apalagi itu rahasia sdh tersinpan lama bgt

2021-09-29

1

Lia Dahlia

Lia Dahlia

oh begitu

2021-03-24

0

al - one ' 17

al - one ' 17

papa hamish dapat video mesumnya randy dri siapa y ??? pst ada orang yg g suka tuh

2021-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh/Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Info Author
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38 PEMBERITAHUAN AUTHOR
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43 PEMBERITAHUAN AUTHOR
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46 - Pemberitahuan Author
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51/ Pemberitahuan Author
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57 PEMBERITAHUAN
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Curhatan Author. Cast Dania dan Randy
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
96 Bab 93
97 Bab 94
98 Bab 95
99 Bab 96
100 Happy Aidil Adha 1441
101 Cast Istri Jelekku Season 2
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Bab 101
107 Bab 102
108 Bab 103
109 Bab 104
110 Bab 105
111 Bab 106 (Warning! Harap bijak memilih bacaan)
112 Bab 107
113 Bab 108
114 Bab 109
115 Mampir, yuk!
116 Bab 110
117 Bab 111
118 Bab 112
119 Bab 113 Warning! Siapkan tissue sebelum membaca.
120 Bab 114
121 Bab 115 (Bijaklah memilih bacaan)
122 Bab 116 (Warning! Bijaklah memilih bacaan, dibawah 18 tahun, harap skip)
123 Bab 117
124 Bab 118 (Bonus malam minggu )
125 Bab 119
126 Bab 120
127 Bab 121
128 Bab 122
129 Bab 123
130 Bab 124
131 Bab 125
132 Bab 126
133 Info Author.
134 Bab 127
135 Bab 128
136 Bab 129
137 Bab 130
138 Bab 131
139 Bab 132
140 Bab 133
141 Bab 134
142 Bab 135
143 Bab 136
144 Bab 137
145 Bab 138
146 Bab 139
147 Bab 140 (Bijaklah memilih bacaan)
148 Bab 141
149 Bab 142
150 Bab 143
151 Cuitan Author.
152 Info Rillis Novel terbaru "Oh, Mantan"
153 PENGUMUMAN
154 INFO
155 INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan untuk membaca, ya, teman2.
156 UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
157 INFO NOVEL BARU
158 INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Pengenalan Tokoh/Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Info Author
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38 PEMBERITAHUAN AUTHOR
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43 PEMBERITAHUAN AUTHOR
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46 - Pemberitahuan Author
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51/ Pemberitahuan Author
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57 PEMBERITAHUAN
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Curhatan Author. Cast Dania dan Randy
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
PENGUMUMAN TERBIT ISTRI JELEKKU SEASON PERTAMA.
96
Bab 93
97
Bab 94
98
Bab 95
99
Bab 96
100
Happy Aidil Adha 1441
101
Cast Istri Jelekku Season 2
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Bab 101
107
Bab 102
108
Bab 103
109
Bab 104
110
Bab 105
111
Bab 106 (Warning! Harap bijak memilih bacaan)
112
Bab 107
113
Bab 108
114
Bab 109
115
Mampir, yuk!
116
Bab 110
117
Bab 111
118
Bab 112
119
Bab 113 Warning! Siapkan tissue sebelum membaca.
120
Bab 114
121
Bab 115 (Bijaklah memilih bacaan)
122
Bab 116 (Warning! Bijaklah memilih bacaan, dibawah 18 tahun, harap skip)
123
Bab 117
124
Bab 118 (Bonus malam minggu )
125
Bab 119
126
Bab 120
127
Bab 121
128
Bab 122
129
Bab 123
130
Bab 124
131
Bab 125
132
Bab 126
133
Info Author.
134
Bab 127
135
Bab 128
136
Bab 129
137
Bab 130
138
Bab 131
139
Bab 132
140
Bab 133
141
Bab 134
142
Bab 135
143
Bab 136
144
Bab 137
145
Bab 138
146
Bab 139
147
Bab 140 (Bijaklah memilih bacaan)
148
Bab 141
149
Bab 142
150
Bab 143
151
Cuitan Author.
152
Info Rillis Novel terbaru "Oh, Mantan"
153
PENGUMUMAN
154
INFO
155
INFO DARI AUTHOR UNTUK TEMAN-TEMAN. Mohon sempatkan untuk membaca, ya, teman2.
156
UCAPAN TERIMA KASIH AUTHOR DAN INFO KEMBALINYA OH, MANTAN KE NOVELTOON/MANGATOON
157
INFO NOVEL BARU
158
INFO NOVEL BARU DI NOVELTOON/MANGATOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!