Rayna Hamish, dia memanglah anak yang cukup kritis. Dia anak yang sangat memperhatikan kebersihan. Karena itu, menurutnya hal semacam apa yang dilakukan sang mommy dan sang papa justru akan mengganggu kesehatan dan sangatlah tidak baik dilakukan. Gadis itupun sangatlah polos.
Sebetulnya, wajar saja semua itu dilakukan antara pasangan suami istri. Namun, dia menganggap semua itu perbuatan yang tak pantas.
Di kamar.
Randy dan Dania tengah duduk bersandar di kepala tempat tidur.
Entah mengapa, gairah yang Randy rasakan belum lama tadi justru menghilang saat anak gadisnya itu memeregokinya bersama Dania. Konsentrasinya menjadi buyar. Dia tahu betul anak gadisnya itu adalah anak yang kritis.
"Adek pasti mikir macam-macam. Anak itu 'kan polos banget," ucap Randy sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sungguh dia menjadi tak enak hati pada Rayna.
"Kamu, sih, pakai lupa kunci pintu segala!" kesal Dania.
"Gimana mau inget, Yang. Orang baru masuk, kamu udah godain aku," ucap Randy.
Dania membulatkan matanya.
"Siapa yang godain kamu?" tanya Dania.
"Kamu tadi," ucap Randy.
"Aku sama sekali nggak godain kamu, ya. Kamunya aja yang dasarnya mesum. Heran aku, sampai sekarang mesum kamu nggak hilang-hilang!" kesal Dania sambil merebahkan tubuhnya.
Randy ikut merebahkan tubuhnya dan memposisikan tubuhnya menghadap Dania, dia menatap Dania.
"Itu semua udah naluri, Yang. Nggak bisa dirubah. Kamu benar, kamu nggak godain aku. Tapi--" Randy menghentikan ucapannya dan tersenyum menatap Dania.
"Tapi apa?" tanya Dania sambil menatap Randy bingung.
"Kamu memang menggoda. Dari dulu sampai sekarang, nggak ada yang berubah dari kamu, Yang," ucap Randy.
Dania tersenyum kecil mendengar pujian dari Randy.
Meski sudah hampir 20 tahun mereka menikah tetapi sikap Randy tak pernah berubah. Randy masihlah sama seperti Randy yang Dania kenal ketika diawal mereka menjadi sepasang suami istri, masih romantis dan begitu menyayanginya.
Itulah yang membuatnya bahagia dan senang merawat dirinya hanya demi untuk memanjakan mata Randy. Panggilan sayang Randy bahkan tak pernah berubah, dia masihlah memanggil Dania dengan panggilan sayang atau yang, membuat Dania semakin beruntung menjadi seorang istri sekaligus ibu. Dia beruntung memiliki orang-orang yang menyayanginya di hidupnya.
"Gombal aja, nih, bapak-bapak. Malu, lho, kalau sampai didengar anak-anak," ucap Dania kemudian terkekeh.
Randy pun tersenyum dan memeluk Dania.
"Biarin! Emang salah, kalau bapak-bapak gombalin ibu-ibu?" ucap Randy sambil mencium gemas pipi Dania.
Dania pun terkekeh geli dan memeluk Randy.
"Yang!"
"Ya?" Randy menatap Dania sambil mengusap bahu Dania.
"Udah 16 tahun kita tinggal di Sydney. Tapi, sekalipun kamu nggak pernah mau ketemu papa," ucap Dania.
Randy berhenti mengusap bahu Dania dan melepaskan pelukannya. Dia pun duduk bersandar di kepala tempat tidur.
Dania menatap Randy dengan bingung. Ekspresi Randy selalu berubah masam saat mendengar Dania mengatakan soal papanya. Namun, bukan tanpa alasan.
Sebetulnya, meski sudah 16 tahun berlalu tetapi rasa sakit di hati Randy masihlah tetap ada. Rasa sakit serta trauma yang dia rasakan akibat perbuatan papa mertuanya itu masih melekat di hatinya.
Sungguh dadanya terasa sesak jika mengingat kejadian itu. Sesaat kemudian Randy menatap lekat wajah Dania.
"Kamu rindu papa?" tanya Randy.
Dania duduk dan ikut bersandar di kepala tempat tidur bersama Randy.
"Iya, apa aku boleh tanya sesuatu?" tanya Dania.
"Tanya aja. Kalau aku bisa jawab, akan aku jawab. Kalau pertanyaan kamu sulit kujawab, aku nggak akan jawab," ucap Randy.
Dania menghela napas.
"Sebenarnya, ada masalah apa di antara kamu sama papa?" tanya Dania.
"Nggak ada," ucap Randy sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Kalau gitu, kenapa dulu kamu ajak aku tinggal di sini? Aku pikir, dulu kita sekedar liburan aja. Kamu juga nggak pernah mau datang ke rumah papa," ucap Dania.
"Nggak kenapa-kenapa, kamu tahu sendiri setiap kamu ketemu papa, ada aja kerjaan yang nggak bisa aku tunda. Meski begitu 'kan, aku tetap komunikasi sama papa, dan kamu tahu itu," ucap Randy.
"Lagian, untuk masalah pindah 'kan, karena aku emang mau lanjut kuliah di sini. Aku juga mau pendidikanku lebih tinggi, dan karier aku lebih bagus lagi. Dengan begitu, kamu dan anak-anak nggak akan hidup susah," ucap Randy.
Dania terdiam sejenak. Dia merasa bingung sendiri, karena selama dia tinggal di Sydney sekali pun sang papa tak pernah ikut bersama sang mama jika sedang berkunjung menemuinya di Sydney. Sang papa hanya pulang ke rumah mendiang sang oma.
Ya, oma Dania yang tak lain adalah orangtua dari tuan Hamish sudah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu. Tak jauh berbeda dengan tuan Hamish, begitupun juga Randy tak pernah ingin menemui papa mertuanya itu jika sedang ada urusan pekerjaan di Indonesia. Beberapa kali Randy pulang ke Indonesia karena urusan pekerjaannya. Namun, tak pernah sekalipun dia menginjakkan kaki di kediaman Hamish.
"Udahlah, lebih baik kita tidur. Kamu juga besok ada pemotretan 'kan?" ucap Randy.
Dania mengangguk dan kembali merebahkan tubuhnya. Tak lama mereka pun mulai terlelap.
***
Ke esokan harinya.
Dania tengah sibuk menyiapkan sarapan di dapur.
Sementara itu, terlihat Raydan dan Rayna baru saja menuruni anak tangga menuju meja makan.
"Pagi, Moms," sapa Raydan dan Rayna bersamaan.
Mereka mengecup pipi Dania, Dania pun tersenyum.
"Pagi kesayangan Mommy," ucap Dania.
"Papa, kok, belum turun, Moms?" tanya Rayna.
"Kenapa nanyain Papa? Kangen, ya?" tanya Randy yang mulai memasuki ruang makan.
"Pagi, Pa," ucap Raydan dan Rayna.
"Pagi," ucap Randy sambil tersenyum dan mulai duduk di kursi makan.
"Ayok, kalian sarapan dulu. Habis ini, kalian berangkat sama papa, ya. Mommy ada kerjaan di luar hari ini," ucap Dania.
Raydan dan Rayna mengangguk. Mereka pun menyantap sarapan mereka. Setelah itu, Randy mengantar mereka ke sekolah. Sedangkan Dania pergi menuju tempat pemotretan.
Saat ini, Dania adalah Brand Ambasador dari sebuah produk kecantikan yang cukup terkenal di Australia, bahkan di beberapa negara. Dia yang tak pernah terpikirkan untuk masuk ke dunia entertaint, awalnya di rekomendasikan oleh teman kuliahnya untuk mengikuti casting iklan sebuah kosmetik dan ternyata Dania berhasil mendapatkan iklan itu.
Kini dia justru menjadi Brand Ambasador produk kecantikan. Tak hanya itu, sebelumnya dia pun pernah menjadi bintang iklan dari beberapa produk lainnya.
Karena itu, sejak menyelesaikan S2-nya, dia pun menjadi aktif di dunia entertaint. Meski begitu, dia tetap mengutamakan keluarganya meskipun terkadang ada beberapa pekerjaan yang mengharuskan dirinya meninggalkan keluarganya.
Dania memang memiliki pesona yang seakan tak pernah pudar. Usianya sudah lebih dari kepala tiga. Namun, orang lain mungkin tak akan menyangka. Dia masih terlihat cantik dan tampak awet muda. Jika bergandengan dengan Rayna, mungkin orang lain juga akan mengira Dania adalah kakak dari Rayna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
TERUS APA PNYEBAB PAPA HAMISH INGIN MMBUNUH RANDY BLM DIJELASKN,,
SEMOGA DI SESION 2 INI AUTHOR MNJELASKAN SEMUANYA..
2022-09-22
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA SELAMA 16 TH, RANDY MSH BLM CERITA KE DANIA TTG MASALAH PAPA HAMISH YG AKAN MMBUNUHNYA,,, DAN SELAMA 16 TH MRK GK NAMBAH ANAK.. CUKUP SI KEMBAR RAYDAN & RAYNA SAJA ANAK MREKA..
2022-09-22
0
گسنيتي
seasion 1 yg mana ya thor.klou bloh taw ?
2021-11-02
0