“Pa, kenapa Papa tidak segera menyusul ke hotel? Siapa tahu di sana Papa bisa mendapatkan info keadaan kakak,” tanya Clarissa, adik Frita.
“Bukannya Papa tidak mau Ris, tapi tadi polisi bilang papa tidak usah pergi ke sana. Nanti mereka juga akan mengabari kita kalo kakakmu sudah diketahui keberadaannya,” jawab Pandu.
“Coba telepon lagi polisinya deh mas. Siapa tahu mereka sudah dapat info baru dari Frita,” ucap Gina sambil terus menangis.
Di channel TV juga tampak sedang menayangkan kasus penembakan di hotel itu. Clarissa segera memindahkannya ke channel lain. Dia tidak mau menambah beban pikiran ibunya. Pandu kemudian menelepon nomor Rani karena dia tidak tahu nomor Jimmy yang sedang menangani kasus itu.
“Halo?”
“Halo Pak Pandu. Duh maaf saya lupa ngasih kabar,” kata Jimmy setelah menerima panggilan.
“Bagaimana dengan keadaan Frita? Apa sudah ditemukan?”
“Kami sudah berhasil menemukannya. Saat ini Frita juga sudah sadar dan berada di rumah sakit tanpa luka sedikitpun.”
“Syukurlah. Saya ingin bicara dengannya”
Frita heran ketika melihat HP temannya berada di tangan Jimmy. Ketika mau bertanya Jimmy segera memberikan HP itu kepada Frita dan berkata jika Ayahnya ingin berbicara. Frita tampak senang mengetahui hal itu.
“Ayah,” kata Frita sambil terisak menahan tangis.
“Fri. kamu baik-baik saja? apa kamu terluka?”
“Tidak Yah. Aku baik-baik saja.”
“Syukurlah kalo begitu. Ayah juga mau ke sana menjemputmu.”
“Tidak usah Yah aku pulang sendiri saja.”
Frita sambil menangis menjelaskan kejadian mengerikan yang menimpanya termasuk pria yang menyelamatkannya. Frita juga memberitahukan kalo pria itu anak buahnya Jimmy. Pandu sedikit heran mendengarnya dia awalnya berpikir kalau Aditya yang telah menyelamatkan putrinya itu. Tapi dia tidak mempersalahkan hal itu. Pandu berniat untuk menanyakannya langsung kepada Aditya.
Frita kemudian berbicara dengan ibunya. Tampak mereka berdua menangis bahagia karena Frita baik-baik saja. setelah selesai menelepon Gina tampak sedikit senang dan tidak sedih lagi. Karena khawatir, akhirnya Pandu memutuskan untuk menjemput Frita. Gina juga memutuskan untuk menginap di sana karena ingin betemu Frita dulu.
“Kenapa HP Rani kamu bawa Jim?” tanya Frita setelah menelepon.
“Oh itu tadi saat Rani tidak sadarkan diri ayahmu menelepon terus. Eh setelah berbicara dengannya aku malah lupa membawa HP ini,” jawab Jimmy sambil tertawa.
“Oh begitu. Kalo begitu aku simpan saja ya?”
“Iya boleh. Sampaikan juga maafku kepadanya karena sudah membawa handphone miliknya.”
“Baiklah nanti aku sampaikan,” kata Frita sambil bangkit dan membawa baju Aditya yang dibungkus plastik.
“Loh kamu mau ke mana Fri?”
“Aku mau pulang. Lagipula aku sudah merasa lebih baik sekarang, aku juga ingin segera bertemu ibuku.”
“Kalo begitu aku akan mengantarmu ya.”
“Tidak usah, biar aku pesan taksi online saja dari HP Rani, dompetku juga masih ada. Cuma HP doang yang dihancurin sama penjahat.”
“Jangan begitu Fri. Aku tidak akan tenang membiarkanmu pulang sendirian. Aku anterin ya,” kata Jimmy memaksa sambil memegang tangan Frita.
“Baiklah. Aku tadinya tidak mau merepotkanmu, apalagi kamu masih harus mengurus kasus itu.”
“Tidak apa-apa kok aku malah akan lebih tenang mengurus kasus jika kamu pulang bersamaku.”
Frita hanya tersenyum mendengar perkataan Jimmy. Mereka kemudian keluar dari ruangan untuk segera pulang setelah membayar biaya perawatan Frita. Mereka berdua berjalan menuju mobil Jimmy. Ketika Jimmy baru menginjak pedal gas mobilnya, Aditya baru sampai ke rumah sakit.
Aditya sekilas melihat Frita bersama Jimmy pergi dalam mobil. Dia kembali menginjak pedal gasnya untuk menyusul mobil Jimmy karena Rani ingin bertemu Frita sebelum pulang. Kedua mobil itu melaju cepat di jalanan. Jimmy melihat ada mobil yang terus membuntutinya dari tadi, dia mulai khawatir jika itu adalah komplotan penjahat yang menculik Frita.
“Kok kita malah ngejar mobil itu Pak? bukannya Frita ada di rumah sakit?” tanya Rani heran karena Aditya malah mengejar mobil polisi.
“Aku tadi sekilas melihat Frita ada di dalam mobil itu,” jawab Aditya.
“Emang iya? aku tadi tidak melihatnya.”
“Aku sih sangat yakin Frita ada di dalam mobil itu.”
Rani tidak membantah lagi, dia malah ikut memperhatikan pergerakan mobil polisi itu. Jimmy tersenyum melihat ada mobil yang berani membuntutinya. Frita heran melihat Jimmy tersenyum saat melihat spion mobil.
“Ada apa Jim?”
“Eratkan sabuk pengamannya Fri, kita akan melaju lebih cepat.”
Walau masih bingung Frita tetap mengikuti arahan dari Jimmy. Setelah Frita mengencangkan sabuk pengamannya Jimmy langsung menginjak pedal gas lebih dalam. Mobil polisinya meliuk liuk di keramaian jalanan. Aditya merasa tertantang, dia juga menyuruh Rani untuk mengencangkan sabuk pengamannya.
Mobil mereka berdua melaju dalam kecepatan tinggi di jalanan. Jimmy mulai merasa kewalahan meladeni kemampuan menyetir Aditya di jalanan yang ramai. Dengan cepat dia mengerem dan membelokkan mobil ke arah jalanan yang lebih sepi. Aditya tersenyum dia kemudian membuat mobilnya ngedrift ketika berbelok agar tidak mengurangi kecepatannya.
Kini jarak kedua mobil cukup dekat. Jimmy semakin khawatir, dia berusaha menutup jalanan dengan zig zag agar mobbil Aditya tidak dapat lewat. Dengan cerdik Aditya mengemudikan mobilnya ke arah kanan, Jimmy menutup jalan arah kanan. Namun dengan cepat Aditya menginjak pedal gas dan melesat ke kiri jalan hingga mobilnya berhasil sejajar dengan mobil Jimmy.
“Sial!” gumam Jimmy ketika mobil mereka melaju beriringan.
“Aditya?” ujar Frita pelan ketika mengenali mobil yang ada di sampingnya.
“Hai,” sapa Aditya kepada Frita lewat jendela mobil yang terbuka.
“Jim, bisa tidak melaju lebih cepat lagi?”
“Sedang aku usahakan Fri.”
“Aku tidak mau bertemu dengan orang menyebalkan itu.”
Jimmy memperhatikan Aditya yang tersenyum ke arahnya. Dia tidak menyangka ternyata kemampuan menyetir Aditya begitu hebat. Ketika melihat mobil Jimmy hendak melaju lebih cepat Aditya segera mendahului dengan kecepatan penuhnya. Setelah cukup jauh Aditya menghentikan mobilnya menyamping menutup jalanan, dia keluar dan berdiri di samping mobilnya.
Aditya tersenyum ketika mobil Jimmy semakin mendekat dan menurunkan kecepatannya. Mobil Jimmy berhenti tepat sebelum menabrak Aditya. Dia keluar dengan wajah kesal menghampiri Aditya dan memegang kerah bajunya.
“Apa maksudmu hah? Apa lu sudah bosan hidup?!” bentak Jimmy sambil melotot kepada Aditya.
“Aku tidak akan bosan hidup ketika masih banyak orang yang ingin balapan denganku,” jawab Aditya santai.
“Lu pikir lucu hah! Gua bisa saja memanggil bawahanku buat nangkep lu dengan tuduhan penguntit dan ugal-ugalan di jalan!"
“Loh, bukannya Anda sendiri yang ugal-ugalan duluan?”
“Rani..” teriak Frita ketika melihat Rani yang keluar dari mobil.
Jimmy yang hendak memukul Aditya mengurungkan niatnya ketika mendengar teriakan Frita. Rani segera menghampiri Frita, mereka berdua menangis bahagia sambil berpelukan. Aditya tersenyum melihat mereka berdua. Jimmy masih tidak terima, dia dengan cepat melayangkan tinjunya ke arah Aditya.
Dengan cepat Aditya menahan tinju Jimmy lalu membanting Jimmy ke tanah. Frita dan Rani kaget ketika mendengar suara orang yang terjatuh lalu mereka menengok ke arah Aditya. Jimmy kembali bangkit.
“Hati-hati dong Pak kalo jalan, kepeleset kan,” ledek Aditya.
“Lu kurang ajar,” kata Jimmy geram karena dibanting oleh Aditya.
“Loh kok malah nyalahin saya sih. Pak polisi aneh deh.”
“Gua nggak nyangka ternyata nyali lu besar juga ya.”
Jimmy mulai memasang kuda-kuda gerakan seni beladiri karate. Aditya mulai waspada, dia sadar tampaknya Jimmy memang tidak bisa dianggap remeh terlebih saat ini tangan kiri dan punggungnya masih terasa sakit. Frita dan Rani mulai panik melihat mereka berdua tampak akan berkelahi.
Tiba-tiba ada mobil lain yang berhenti di samping mobil polisi Jimmy. Frita tampak senang karena mengenali mobil yang baru datang itu. Pandu Saputra keluar dari dalam mobil sambil menatap tajam ke arah mereka berdua. Jimmy mengurungkan niatnya untuk menghajar Aditya, dia tidak mau kelakuannya dilihat ayah Frita.
BERSAMBUNG…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 367 Episodes
Comments
Ken arok
jimmy tolol
2021-09-24
0
Bung II
polisi? wkwk
datang udah selese semua ,,, " iya sedang kita tangani " 😂
2021-07-04
0
Ni Wayan suartini
-Hajar tuh si jimmy
2021-05-03
0