Love
Ameera Maharany seorang gadis cantik dengan wajah yang begitu khas, berhidung mancung dengan kulit putih dimilikinya. Dengan telaten dia membereskan meja yang baru saja ditinggalkan pelanggannya. Menjadi pelayan adalah pekerjaan mudah baginya. Hampir setiap kafe di ibukota pernah dijejalinya. Pengalamannya dalam bidang ini tidak perlu dipertanyakan dan diragukan lagi.
Namun, kali ini nasibnya sungguh malang. Jika dulu dia masih beruntung, karena hasil kerja kerasnya bisa dia gunakan untuk menambah biaya kuliahnya, tapi tidak kali ini. Bernasib buruk karena beasiswanya dicabut belum lagi terjebak bekerja di kafe yang slalu menggajinya dengan bayaran rendah karena Meera terlilit hutang pada pemilik kafe itu.
Keterlibatan dia pada penyekapan sahabatnya yang bernama Alessya dulu. Begitu berdampak buruk pada kehidupannya saat ini. Padahal saat itu dia terpaksa melakukannya, karena sebuah ancaman bahkan kekerasan fisik dari kekasihnya Ben yang ternyata seorang ********.
Lucas yang sempat menyukai Alessya sebelum Alessya menikah dengan kakak Lucas ( Arselli Russel ) mengajukan pembatalan beasiswa ke universitas tempat Meera mengenyam perkuliahan.
Membeberkan semua perbuatannya hingga akhirnya beasiswanya dicabut. Belum lagi black list yang dia berikan ke beberapa kafe, sehingga akhirnya sulit baginya untuk mendapat pekerjaan sedangkan hanya pengalaman itu yang dia miliki. Setelah akhirnya dia dipecat dari kafe tempat dia dan Alessya bekerja dulu.
Tanpa ada yang menolong, perbuatan Lucas begitu tertutup dan apik dengan tangan beberapa orang bayaran sebagai perantaranya. Uang bermain kuat di belakangnya.
Dan disinilah gadis itu berada, di sebuah kafe murahan yang menawarkan gaji seadanya. Hanya cukup untuk menyewa kontrakan dan sekedar makan alakadarnya. Walaupun pedih, dia jalani kehidupan itu dengan lapang hati dan kerelaan diri tanpa meratapi sedikitpun nasib yang menimpanya kini.
Dengan lapang dada menerima realita, tatkala nasib buruk telah memilihnya, memporak porandakan hidup dan masa depannya.
Hanya saja ...
Makin lama pedih itu makin menyiksa. Apalagi akhir-akhir ini pemilik kafe itu slalu menagih hutang Meera yang sudah sangat menumpuk. Mengancam akan menjadikan Meera sebagai wanita malam bila tidak juga melunasi hutangnya .
***
Sudah hampir satu bulan ini Lucas rutin datang setiap satu Minggu sekali, menjadi pengunjung tetap di kafe tempat Meera bekerja. Berawal dari ketidaksengajaan, yang akhirnya malah berakhir menjadi sebuah kebiasaan bahkan seolah kebutuhan.
Melihat secara langsung hancurnya Meera karena perbuatannya sedikit mengganggu fikirannya. Bahkan ada sedikit rasa bersalah di hati dan fikirannya. Namun, apa daya semua telah terjadi, dua tahun sudah berlalu. Penderitaan berat terlampau dilewati.
Rasa bersalah itu kian menggerogoti jiwanya. Seperti saat ini, di hari ini. Saat menyaksikan gadis itu semakin jatuh dalam keterpurukan dan kala menyadari bahwa semua ini dirinyalah penyebab utamanya.
" Kau datang lagi ? " Dengan mata sembab Meera mendatangi meja Lucas, mengantarkan pesanan Lucas yang dia pesan sebelumnya kepada salah satu rekannya. Lucas hanya mengangguk saja, sembari mengambil gelas minuman yang disodorkan Meera.
Meera yang polos, samasekali tidak mengetahui bahwa pria yang sedang dia layani ini ternyata memiliki andil yang sangat besar atas semua derita dan nestapa yang dia alami selama ini.
Yang Meera tahu Lucas adalah teman dari Alessya, adik dari suami Alessya dan teman satu universitasnya dulu. Tidak mengenal satu sama lain samasekali apalagi berteman, hanya sekedar mengetahui saja.
Pertemuan dramatis terakhir mereka adalah saat Arselli dkk mendatangi kost-an Meera menolongnya dan menginterogasinya saat terjadinya penyekapan Alessya dulu. Dan setelah kejadian itu, Meera belum pernah sekalipun bertemu dengan mereka lagi maupun Alessya.
" Bagaimana kabar Alessya ? " Ini adalah kali pertama mereka bisa berinteraksi. Mengingat sebelumnya Meera slalu sibuk sekali, untuk sekedar berbasa-basi pada Lucas menanyakan kabar sahabatnya, Alessya.
" Baik. Kau tidak pernah bertemu dengannya sekalipun ? " Lucas balik bertanya, sebelum menyeruput minuman yang gelasnya sudah dia genggam.
" Sudah lama sekali kami tidak bertemu. Dia pasti akan meringis melihat nasib buruk yang menimpaku kini. " Jawaban Meera terdengar sarkastik. Berhasil membuat Lucas tersedak seketika.
Dan akulah penyebabnya ... fikir Lucas.
" Kau tidak ingin menghubunginya ? " Setelah beberapa lama setelah dia meredakan tersedaknya itu.
" Aku akan memberikan nomor ponselnya padamu. Jika kau menginginkannya ... " Tawar Lucas. Fikirnya dengan melakukan hal itu akan sedikit mengurangi rasa bersalahnya. Mungkin, Alessya bisa menolong keterpurukan Meera dengan bantuan Lucas tentunya.
" Tidak perlu ! " Tolak Meera tegas.
" Kenapa ? " Merasa aneh bukankah mereka berteman.
" Aku malu bertemu dengannya. Walaupun kejadian terakhir bukan seratus persen kesalahanku. Tapi ... aku sangat menyesalinya. " Jawab Meera jujur. Walaupun dia sangat merindukan sahabatnya itu, tapi dia sungguh malu.
Tidak dipungkiri, kadang Meera berniat untuk menemui Alessya untuk meminta tolong padanya, meminta bantuan padanya dari keterpurukannya. Mengingat Alessya sangat baik hati dan saat ini merupakan istri pengusaha kaya raya yang sudah pasti melimpah hartanya.
Sekedar menolong Meera pastilah hanya hal kecil baginya. Namun tidak bagi Meera, ini pantang baginya, dia tidak ingin dan tidak suka merepotkan orang lain apalagi menjadi beban sahabatnya itu.
" Kau yakin ? Maksudku ... tentang kesalahanmu itu ? " Tanya Lucas kemudian. Dia benar-benar ingin memastikan kebenarannya. Memastikan kesalahannya untuk memikirkan jalan keluarnya demi menebus kesalahannya.
" Kau fikir aku sengaja ? Kau bahkan tahu betapa babak belurnya aku saat itu. " Sembari tersenyum miris. Seolah luka yang dia alami dulu begitu tidak berarti.
" Kesalahanku hanya satu. " Dengan mata berkaca-kaca.
Lucas mengangkat alisnya seolah bertanya. ' Apa ? '
" Aku memilih melindungi nyawaku sendiri. " Karena mungkin dengan melakukan itu, setidaknya bisa mengulur waktu.
" Seharusnya aku rela mati demi melindungi sahabatku itu. Itu menurutmu bukan ? " Jawab Meera lirih. Sukses membuat Lucas semakin merasa bersalah.
Siapa juga yang enak berada dalam posisi Meera. Harus memilih antara nyawa dan sahabatnya. Tentu saja dua-duanya. Meera hanya berusaha mengulur waktu saja. Terbukti bukan ? Alessya bahkan langsung di selamatkan walaupun dengan adegan tragis dan dramatis di akhir ceritanya yang sukses membuat Meera merasa bersalah setelah mendengarnya hingga tidak berani sekedar menunjukkan batang hidungnya sekalipun.
Coba kalau Meera yang di posisi itu? Siapa yang akan menolongnya ? Mungkin ...... jasadnya akan berakhir di dalam got atau di kolong jembatan.
***
" Meera ... " Panggil Lucas lembut. Meera yang saat itu tengah mengobrol dengan temannya sembari menangis karena mendengar kabar yang tidak mengenakkan hati, menengokkan wajahnya ke arah Lucas.
" Kau akan pulang ? " Tanya Meera dengan nada seolah tidak rela. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan saat itu.
" Hmm. " Sembari mengeluarkan uang tips yang cukup besar dari dompetnya. Bibirnya mengapit sebatang rokok yang mengepul mengeluarkan asap ke sekitarnya.
Meera mengambil uang itu dengan senang hati tanpa ingin menampik uang itu sedikitpun. Hatinya sangat bersyukur, uang itu cukup besar untuk bekal satu bulannya.
" Terimakasih ... " Ungkapnya jujur, Meera sangat senang menerimanya. Apalagi Lucas merupakan pelanggan yang baik dan sopan.
" Dan ini. " Menyodorkan sebuah kartu nama.
" Jika kau membutuhkan sesuatu, hubungilah aku ... !! " Ucapnya terdengar begitu tulus. Berharap besar suatu saat Meera akan menghubunginya. Sehingga dia memiliki alasan untuk membantunya tanpa harus mengakui kesalahannya.
Meera tersenyum tidak menyangka akan mendengar ucapan itu. Ada rasa terharu di sana, di sorot matanya. Menerima kartu nama itu, karena jelas dia membutuhkannya saat itu.
" Bagaimana kalau kau juga menyimpan nomorku ? " Tersenyum nakal dan menggoda walaupun terlihat begitu terpaksa karena tidak biasa. Walaupun dengan mata sendu dan sembab senyum gadis itu terlihat begitu menawan. Cukup menggoda hati Lucas yang selama ini dilanda sepi.
Mungkinkah dewa cupid telah memanahkan panah cinta ke arahnya ? Sehingga asmara mulai menaungi mereka ...
Mungkinkah rasa bersalah yang besar bisa berubah menjadi cinta ...
Tunggu kelanjutannya ...
.
.
.
.
💫 Bersambung ... 💫
Jika ingin lebih paham dengan awal mula kisah ini, dapat dibaca dalam kisah cinta Arselli dan Alessya dalam novel yang berjudul " Menjadi Bintang di Hatimu "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Y/N
y
2023-06-10
0
azzahra
izin tinggalin jejak thor
2023-03-29
0
Ismi Kawai
aku mampir bawa rate sama like buat kk sayang
2021-02-03
0