Chapter 17 - Kencan Perpisahan

.

.

.

Hati Lucas hancur saat Ny. Alice mengancam akan menghancurkan masa depan Meera bila Lucas tidak menuruti keinginannya untuk bersedia dijodohkan dengan perempuan pilihan ibunya.

Dengan alasan tidak ingin Lucas terjebak dengan perempuan sejenis Meera yang menggantungkan hidupnya pada Lucas, yang bahkan rela menyerahkan tubuhnya demi harta.

Lucas tahu betul bagaimana Meera. Dia bukan gadis seperti itu. Namun, Lucas lebih mengenal ibunya sendiri. Betapa ucapan Ny. Alice bukanlah main-main belaka yang bisa dianggap sebelah mata.

Meminta kelonggaran waktu sebelum pergi ke Paris untuk menyelesaikan beberapa masalah terlebih dahulu, Lucas kini tengah duduk di dalam mobilnya di depan apartemen Meera. Berniat sekedar berpamitan dan membuat kesan manis untuk dikenang.

***

Malam itu ...

" Meera ! "

Lucas melambaikan tangannya, tatkala mendapati Meera tengah menengokkan kepalanya mencari keberadaan mobil Lucas, setelah sempat janjian beberapa jam lalu.

Memakai mobil yang berbeda dari biasanya, Meera sedikit kesulitan menemukan Lucas tadi, setelah mendapat kabar kedatangannya melalui ponselnya.

Dengan tatapan teduh dan senyuman merekah Meera berjalan menghampiri dimana mobil Lucas terparkir. Memasuki mobil itu setelah Lucas sedari dulu turun dan menggiringnya masuk, Meera merasa diperlakukan bak seorang putri.

Duduk di samping Lucas yang mengambil alih kemudi, Meera melayangkan senyuman manisnya. Senyuman yang slalu Lucas rindukan dengan bibir mungil yang ikut tersungging saat itu.

" Hai, Lucas ... "

Sapa Meera dengan begitu menggoda. Sebenarnya terlihat biasa saja, namun di mata Lucas dan untuk saat ini semua yang ada pada Meera terlihat begitu berbeda.

" Hai ... Ameera. "

Lucas mendekat sembari memasangkan seat belt pada tubuh Meera. Sengaja berlama-lama, sepertinya Lucas rindu berada di dekatnya.

" Apakah sulit ? "

Meera bermaksud membantu. Tanpa sengaja, jari tangan mereka bersentuhan. Serasa ada aliran listrik yang mengalir, degub jantung mereka mendadak tidak beraturan.

" Akhh !! "

Lucas pura-pura melenguh kesulitan. Wajah Mereka yang berdekatan dengan hembusan nafas lembut membuat pipi mereka menghangat dan berdesir hebat di aliran darahnya.

Meera menoleh, disuguhi leher mulus dan rahang tegas sang kekasih hati pujaan. Berinisiatif mengecup leher Lucas. Meera berucap " Bukankah ini adalah hari perpisahan ? "

Lucas tersenyum, berhasil mengunci seat belt itu. Membalas menggigit leher Meera, Lucas berucap " Dan ini, adalah hukuman ! "

" Argh, jangan di situ ! "

Erang Meera saat Lucas menggigit dan menyecap lehernya. Meera memukul pelan bahu Lucas.

" Nanti ada noda merah lagi, Lucas. "

Mendelik tajam sembari menyentuh bekas gigitan itu.

" Jangan di situ ? " Lucas tertawa mendengarnya.

" Ok, Ok ... ! " Tak henti Lucas tertawa penuh makna.

Meera yang baru menyadari ucapannya, tersadar.

" Maksudku, jangan seperti itu ... ! "

Ralat Meera tak ingin Lucas salah paham padanya.

***

Lucas menghentikan mobilnya di sebuah taman hiburan level Internasional.

Dengan bianglala raksasa menjadi tujuan destinasi ' kencan perpisahan ' malam ini.

" Kau yakin tidak masalah ? "

Lucas memastikan persetujuan Meera naik ke roda berputar raksasa itu, untuk ke sekian kalinya.

" Hmm. "

Walau ragu, Meera menganggukkan kepalanya.

Membeli cemilan dan dua botol air mineral, Lucas ingin memastikan perjalanan menuju puncak terasa nyaman dan menyenangkan. Sebagai kenang-kenangan tentunya.

Sesaat kemudian, mereka naik ke gondola tertutup bianglala itu, lalu duduk di tempat duduk yang tersedia di sana.

Degub jantung Meera mendadak berdetak lebih kencang. Seperti gendang yang bertalu-talu, tatkala si roda raksasa mulai berputar sesuai porosnya.

Meera dan Lucas yang telah duduk di posisi nyaman di gondola pilihan mereka, bersiap menikmati suasana malam kota dengan kerlap kerlip lampu berwarna indah dari puncak ketinggian.

Namun, tiba-tiba ...

" Lucas ! "

Meera dengan wajah paniknya menginterupsi Lucas yang mulai menikmati suasana malam dari ketinggian itu

" Ada apa, hmm ? "

Merangkulkan lengannya pada bahu Meera yang mulai bergetar, Lucas sedikit ikut panik melihat kondisi Meera saat itu.

" Bisakah kita kembali ke bawah ? " Tanya Meera entah bercanda atau bukan. Membuat Lucas terheran-heran.

" Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan ? " Tanya Lucas mencari tahu. Mungkin dia memiliki apa yang dibutuhkan Meera saat ini.

" Tidak ! Hanya saja, sepertinya aku melupakan sesuatu. " Sembari menggeleng, wajah Meera tampak pucat saat itu.

" Lupa ? Apa itu ? " Lucas mengernyitkan dahinya.

" Aku- , aku lupa Lucas ! " Jawab Meera ragu, dia takut Lucas marah padanya.

" Apa Meera ? Katakanlah ! "

Lucas sedikit jengkel dengan ucapan Meera yang sedikit berbelit-belit. Bercampur khawatir menjadi satu, apalagi setelah merasakan tangan Meera yang bergetar saat Lucas menyentuh dan menggenggamnya. Bahkan jika kini diperhatikan lebih dalam, keringat tampak bercucuran di pelipis wajahnya.

Sementara bianglala semakin berputar membawa mereka semakin dekat menuju ketinggian. Hal yang Lucas bayangkan di sana sedari awal adalah membawa Meera ke sana, sembari menatap indahnya suasana malam di pusat kota dengan kerlap kerlip lampu malam yang menghiasi.

" Aku lupa, Lucas ! "

Seru Meera lagi-lagi dengan suara bergetar. Matanya terpejam rapat kala itu.

" Aku- takut ketinggian ! "

Lanjut Meera sembari meremas lengan kemeja yang dipakai Lucas. Suaranya sedikit merintih saat itu, karena Meera menyadari saat ini mereka benar-benar hampir di puncak ketinggian.

Meera, seperti sedang di uji nyali. Nafas yang tersengal, jantung yang berdegup kencang, dan keringat dingin di pelipis serta di telapak tangan.

" Lucas ! Aku takut ... !! "

Rintihnya hampir menangis. Dia tidak berbohong, apalagi berpura-pura manja. Dia benar-benar terlupa saking jarangnya menikmati destinasi wisata seperti ini.

Meera setengah menunduk tatkala secara tidak sengaja matanya melihat daratan yang berada tepat di bawah mereka. Memeluk perut Lucas dengan begitu erat, Meera memilih untuk memejamkan matanya lebih rapat.

***

Mencoba menenangkan, Lucas membawa tubuh Meera dalam dekapannya. Ingin marah, namun tak tega. Lucas telah bertanya lebih dari satu kali tadi, jawaban meyakinkan Meera ternyata abal-abal belaka.

" Aku takut ... " Air mata bercucuran di pipi Meera.

Lucas berusaha menenangkan Meera dengan berbagai cara. Tak kunjung berhasil, tetap mendapati Meera yang tetap paranoid dalam waktu yang cukup lama.

Mendapat ide liar ...

Lucas merangkum pipi Meera dengan kedua telapak tangannya. Menyecap bibir manis Meera yang berperisa Cherry untuk kali ini.

Memagut dan ********** kencang, tak lupa Lucas menggigit bibir berwarna merah muda itu. Memainkan lidahnya di sana, Lucas menguasai Meera dalam kendalinya, hingga Meera terlupa dengan rasa takut yang menderanya.

Mengeratkan pelukannya pada pinggang Lucas, Meera terbuai dengan permainan bibir dan lidah lelaki itu. Lelaki yang satu ini Meera tahu pasti, slalu membuatnya mabuk dan terbuai suasana.

Sempat terlupa dirinya yang kini tengah melayang di udara antara rendah dan tinggi, Meera membalas permainan Lucas untuk kali ini. Tidak sepertinya biasanya, Meera yang slalu pasif dan pasrah mengikuti permainan sang dominan saja, kali ini demi menghilangkan ketakutannya Meera memberanikan diri untuk lebih agresif. Balas menyesap dan ******* bibir sang lelaki yang slalu khas dengan rasa nikotin yang menempel di sana. Meera sangat tahu pasti, Lucas adalah pecinta rokok sejati.

Ciuman yang begitu panas dan memabukkan, dengan bianglala raksasa menjadi saksi bisu di sana. Selain itu, ada juga saksi hidup dari sorot-sorot mata pengunjung sekitar yang kini tengah menatap ke arah mereka.

Sukses menjadi kencan perpisahan mereka yang begitu mengesankan dengan penuh gelora dan gairah yang mencekam. Menjadi kenangan manis dan indah di masa depan.

Kali ini, Meera dan Lucas telah rela melepas masa lalu mereka. Demi menyongsong masa depan yang lebih cerah gemilang.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

semangat kakakkkk 🤗

2020-10-10

0

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

like

2020-09-24

1

Liska

Liska

Sedih kalau mereka harus pisah thor😢😢😢

2020-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!