Chapter 9 - Hukuman (2)

.

.

.

" Jadi, gimana ceritanya kamu bisa naik bis ? "

Tanya Meera setelah naik ke dalam mobil mewah Vano. Mewahnya tidak jauh dengan mobil yang dimiliki Lucas kekasihnya.

" Oh .. itu. Kebetulan lagi ngincer seseorang. " Jawab Vano ragu.

" Pas kebetulan ban mobilku kempis, lalu melihat dia di dalam bis. " Jelas Vano pada Meera. Sekelebat bayangan mendadak hadir di benaknya.

💫 Flash Back On ... 💫

Pagi itu ...

Tiba-tiba ban mobil Vano kempis. Entah karena bocor karena paku atau apa, Vano samasekali tidak memperdulikannya.

Lalu Vano menghubungi montir di bengkel langganannya.

Sesaat montir itu tiba, Vano menunggu di pinggir jalan di dekat halte bis. Selagi menunggu montir itu memperbaiki ban mobilnya, sebuah bis berhenti tepat di depannya.

Vano yang awalnya tengah fokus dengan ponselnya, tanpa sengaja menoleh ke arah bis mendapati seorang gadis yang tengah tertidur bersandar di jok kursinya dengan mulut sedikit menganga, di balik jendela kaca.

Tapi, tak dipungkiri walau pemandangan itu yang dilihatnya, hati kecilnya mengakui gadis itu cantik juga dan menarik hatinya. Hingga akhirnya Vano memutuskan untuk ikut menaiki bis itu. Dan berjalan ke arahnya untuk duduk di sampingnya.

💫 Flash Back Off ... 💫

" Ngincer cewek maksudnya ? " Tanya Meera kemudian.

" Ya iyalah. Masa cowok sih, Ra. " Jawab Vano sembari tertawa. Menggaruk kulit kepalanya walau gatal tidak terasa.

" Ya, kirain ngincer copet, gitu. " Elak Meera tidak ingin mengalah begitu saja.

" Copet hatiku ... " Sembari mengucek rambut Meera. Membuat Meera salah tingkah, lalu menatap sendu Vano yang semenjak dikenalnya begitu lemah lembut dan terlihat penyayang.

Dan obrolan itu terhenti begitu saja. Vano sedikit lega, untung Meera tidak bertanya siapa gadis yang dimaksud.

Keheningan terasa, hingga akhirnya mereka tiba di depan gedung, dimana apartemen Lucas berada.

" Perlu diantar ke dalam, Ra ? " Tawar Vano pada Meera bercanda.

" Ya enggak lah, Van. " Sembari tersenyum Meera berusaha melepaskan seat belt yang terasa sulit dibuka.

Vano bergerak untuk membantunya, hingga membuat wajah mereka berdekatan. Saling bersitatap, bulu kuduk mereka serasa meremang, kala hembusan nafas nan hangat terasa berhembus lembut ke kulit wajah mereka.

Akhirnya tersadar, Vano dan Meera berpaling. Lalu memundurkan badannya secara perlahan. Hingga mereka sedikit berjauhan.

Setelah beberapa lama, Meera bergerak untuk membuka pintu mobilnya. Namun, Meera kaget kala mendengar pertanyaan aneh yang terdengar di telinganya.

" Kamu gak akan dihukum lagikan, kalau sampai ketahuan diantar pulang pria lain ? " Tanya Vano terdengar khawatir. Raut wajahnya sulit ditebak saat itu.

Meera yang tengah fokus membuka pintu langsung menoleh.

" Eh ? "

Gimana, gimana ? Meera mengerjapkan matanya beberapa kali.

Dengan ragu dan perlahan Meera turun dari mobil Vano. Sesaat menoleh dan mendapati Vano yang tengah menatap lembut padanya.

Mengingat kembali kejadian beberapa hari lalu di parkiran kampusnya, saat terakhir mereka bertemu. Meera ingat hukuman yang Vano maksud adalah sebuah ciuman panas yang dilayangkan Lucas padanya.

" Makasih, Van ... "

Membalas lambaian tangan Vano padanya, wajah Meera mendadak merah. Karena menyadari bahwa Vano melihat adegan panas itu.

***

Setelah Vano pergi, Meera bergegas berlari ke dalam. Menuju apartemen Lucas dengan terburu-buru. Tidak lupa menjinjing kantong hasil belanja tadi.

Memasuki kamar apartemen Lucas yang kosong, Meera berlari ke arah dapur yang terlihat begitu berantakan.

" Ish ... joroknya ! " Keluh Meera.

Setelah beberapa lama ...

" Jadi dia melihatnya ? " Gumam Meera sembari mencuci piring. Mendadak dia ingat ucapan Vano yang terakhir kali tadi.

"Kamu gak akan dihukum lagikan, kalau sampai ketahuan diantar pulang pria lain ? "

Tiba-tiba ...

" Melihat apa ? " Tiba-tiba Lucas menginterupsi. Mengagetkan Meera yang sedang sibuk dengan fikirannya maupun tangannya.

" Eh ? Kamu kapan datang ? " Meera menoleh karena kaget. Apalagi setelah lengan Lucas secara perlahan melingkar erat di perutnya. Memeluknya dari belakang.

" Sedari tadi. " Lucas menjawab singkat pertanyaan Meera, sembari mengecup pipi Meera dengan begitu mesra.

Lucas lalu menyandarkan dagunya di bahu Meera. Dan Meera melanjutkan kegiatan mencuci piringnya.

" Tadi ? Tapi aku lihat tadi gak ada siapa-siapa ? " Meera bertanya, mengingat tadi memang tidak ada siapa-siapa saat tiba di sana.

" Oh tadi ... Aku minum kopi, sembari nongkrong di kafe bawah. "

Jawabnya sembari tersenyum nakal dan sinis. Ada penekanan pada ucapannya, sembari menatap tajam Meera yang juga tengah menoleh menatap dirinya.

Meera mengerjap bingung. Mengingat kejadian tadi, Vano yang mobilnya tepat berhenti dan menurunkan dirinya di depan kafe kopi.

Terdiam sesaat ..

" Kamu jangan pernah lupa ucapanku, Ra ! " Ucap Lucas dengan nada dinginnya.

Dia semakin mengeratkan pelukannya. Lalu mengecup leher Meera dan menggigitnya pelan. Membuat Meera meringis geli seketika. Meera yang merasa berbuat salah, hanya pasrah dan terdiam saja.

" Jangan pernah nakal di belakangku, Ra ! Karena aku, pasti akan mengetahuinya. "

Ucap Lucas lagi, ada ancaman yang tersirat jelas di sana. Dari nada bicara dan ucapannya kini, sudah dipastikan Lucas melihatnya tadi.

Dan setelah beberapa saat, Lucas lalu membenamkan kembali bibirnya pada leher mulus Meera, menggigitnya untuk kedua kali, menyesap dan menyecapnya kemudian hingga timbul noda merah di sana.

" Itu .. hukuman buat kamu, Ra. " Ucapnya dengan begitu santai seolah tanpa penyesalan.

Dan Meera lagi-lagi terdiam seribu bahasa, hanya sesekali meringis dan menggigit bawah bibirnya. Sesekali mendelik tajam pada sang kekasih yang tengah tersenyum nakal padanya.

.

.

.

Malam itu, Meera memasak makan malam untuk Lucas. Sesuai permintaan Lucas tentunya.

Beralasan sebagai hukuman kedua, atas kesalahan Meera beberapa saat lalu.

" Apa yang sedang kau masak ? " Lucas menghampiri Meera saat itu. Yang terlihat cukup sibuk dengan apron yang menempel di tubuhnya, dan sebuah pisau di tangannya.

" Masakan yang tadi kau pinta, jangan pura-pura lupa ! " Sembari mendelik menatap tajam Lucas yang kini tengah terkekeh di sampingnya.

Meera kini sibuk memperhatikan tutorial memasak menu yang cukup sulit yang Lucas pinta, di layar ponselnya. Setelah sesaat lalu, berhasil mencari di salah satu aplikasi populer yang tersedia di sana.

" Kau yakin itu akan berhasil ? " Tanya Lucas sedikit iba. Sepertinya hukuman yang diberikannya sedikit berlebihan kali ini.

Meera menatap Lucas. Bermaksud bertanya apakah bisa diganti, namun urung tatkala Lucas menyeringai cukup jelas di depan wajahnya.

Tidak, Meera menggelengkan kepalanya, mengurungkan niatnya. Meera sadar, Lucas tengah menjebaknya. Berharap Meera menyerah dan meminta untuk mengganti hukumannya dengan cara lain, dan Meera tahu pasti itu apa, sebuah ciuman di bibir yang slalu Lucas sukai melakukannya dengan Meera.

" Ayolah ... kau menyerah ? " Bujuk Lucas.

Kali ini Lucas semakin terlihat belangnya. Meera jadi berfikir, sepertinya Lucas meminta dirinya untuk menjadi kekasihnya hanya untuk bersenang-senang saja.

Tanpa perasaan melegenda yang biasa disebut orang sebagai, itu cinta. Sangat disukai oleh semua kalangan usia, baik tua maupun muda. Walaupun kadang kerap memberi sakit di dalam dada. Melukai hati dan perasaan, namun tak dipungkiri memberi rasa bahagia yang begitu menyentuh jiwa.

" Lucas ! Sebenarnya apa tujuanmu menjadikan aku kekasihmu ? Dulu kau tidak menjawabnya, kau ingat ! " Sedikit kesal, Meera mencoba menegur Lucas dengan caranya sendiri.

Kali ini Meera memilih bersikap tegas. Peraturan yang pernah dibuatnya sepertinya tak berpengaruh bagi Lucas samasekali.

Lagi-lagi Lucas terdiam, dan kali ini dia memilih menghindar saja. Tak ingin membahas hal ini menjadi lebih berkepanjangan, karena jika ditelisik lebih dalam lagi apa alasannya, Lucas sendiripun masih belum tahu pasti jawabannya.

" Baiklah, aku tunggu hasil masakanmu. "

Ucap Lucas seraya melangkah menjauhi Meera. Dan tepat setelah Meera menundukan kepalanya untuk memulai aktifitas memotongnya lagi, dengan cepat Lucas mencuri ciuman di pipi putih dan mulus Meera.

Cup !

Seketika Meera langsung terperanjat, namun tertawa juga akhirnya, sembari menyentuh pipinya yang basah.

" Lucas ... !!! " Pekik Meera kesal sembari menghentakkan kakinya.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hadir kembali nih kak..

bersama asisten dadakan😉

mampir lagi yukkk

semangatt💪💪

2020-12-27

0

wangi

wangi

gemesh dech Ama Lucas.... nakal...

2020-11-03

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐈🐈🐾🐾

2020-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!