.
.
Siang itu, saat Meera bekerja di kafe ...
Meera mendapat sebuah notifikasi pesan, Meera menghentikan aktifitasnya yang saat itu tengah mengelap meja yang ada di sana. Membuka layar ponselnya, Meera mendapati satu pesan masuk dari Lucas, tuk terakhir kalinya.
" Aku pergi. " Satu pesan masuk ke ponselnya.
" Aku sedang ada di bandara, sekarang. " Beberapa menit kemudian.
" Kau mau datang ? " Karena tak kunjung ada balasan, satu pesan lagi masuk beberapa lama kemudian.
Tiga pesan beruntun masuk, menit demi menit. Meera yang sudah merelakan kepergian Lucas hanya tersenyum membacanya. Perasaannya campur aduk. Sedih dan gelisah bercampur menjadi satu.
Membalas tiga pesan itu, Meera hanya mengetik.
" Selamat jalan ... "
Semoga kau bahagia di sana, dengan pilihanmu, dengan cita-cita dan ambisimu ..
Meera berjalan ke dekat jendela yang terbuka, menatap langit biru yang dipenuhi awan putih. Meera menyadari, pesan ini adalah pesan terakhir diantara mereka berdua.
***
Lucas bolak balik di bandara. Menatap layar ponselnya berulang kali, sesekali menatap pintu masuk bandara. Berharap seseorang datang, menemuinya tuk terakhir kali.
" Kamu, menunggu seseorang ? "
Diana yang ikut mengantar Lucas ke bandara, bertanya setelah melihat keanehan sikap Lucas sedari tadi. Sembari duduk, tak henti matanya melihat Lucas yang bolak balik di hadapannya.
" Hanya seseorang ... " Jawabnya dingin. Bibir Diana mencebik sinis.
" Sepertinya aku tahu itu siapa ? " Hardik Diana dengan cukup sinis.
" Jangan sok tahu kamu ! "
Lucas berusaha mengelak, mencegah Diana berfikiran macam-macam. Dia kenal betul Diana, akan meledeknya setengah mati bila ada jalan.
" Makanya Lucas, kalo punya pacar itu diakuin. Jangan disembunyikan ! Jadinya kan ribet kayak sekarang. " Diana menasehati.
Lucas berhenti dari aktifitasnya, mematung mendengar ucapan monohok Diana.
" Apa maksud kamu ? "
" Udah deh, gak usah pura-pura lagi sekarang. Kamu dan Meera udah jadian kan ? " Diana tersenyum penuh kemenangan.
" Kamu tahu dari Dafa ? " Tebak Lucas.
" Hmm. " Diana mengangguk, lalu mengikuti arah pandang Lucas ke arah pintu masuk bandara.
" Dia gak akan datang. " Ucap Diana pelan.
" Kamu, tahu darimana ? " Lucas mengernyitkan dahinya, kok Diana bisa tahu sampai sejauh itu ?
" Aku tahu semuanya ... " Diana sok tahu dengan asumsinya selama ini.
" Dafa mengetahui sesuatu dari temannya, kamu tidak ingin tahu ?" Diana sengaja membuat Lucas penasaran.
Dan Diana puas ketika melihat Lucas mengernyitkan dahinya, memberikan reaksi ketika mendengarkan ucapannya.
Lalu terdiam sesaat.
" Hari ini, Meera akan menjawab pernyataan cinta dari seorang lelaki yang begitu tulus mencintainya. " Hening saat itu juga, jantung Lucas sukses kocar kacir kala mendengar ucapan Diana.
" Dengan terbuka dan tidak diam-diam, apalagi sampai tidak mengakuinya sebagai pacar saat bertemu. " Lanjut Meera, menyindir, membuat Lucas merasa kalah telak.
Lucas melengos, duduk di kursi tidak jauh di samping Diana. Sedikit menundukan kepalanya, lalu mengusap kasar wajahnya.
" Argh !! " Erangnya kesal. Kesal kepada dirinya sendiri yang terlalu pengecut dalam memperjuangkan cintanya sendiri.
" Diana ... " Lucas menginterupsi Diana yang kini tengah berkirim pesan dengan suaminya Reynald, yang saat ini sedang berada di perjalanan untuk menjemputnya.
" Apa ? " Diana menoleh ke arah Lucas.
" Menurutmu, setelah nanti aku menikah dengan perempuan pilihan ibuku, apa Meera- mau menjadi- istri simpananku ? " Lucas menelan ludahnya beberapa kali.
Pertanyaan itu, sangat mengagetkan Diana. Tidak menyangkan akan mendengarnya dari mulut Lucas.
Selang berapa detik, Lucas tiba-tiba menunduk. Ketika sebuah botol plastik tiba-tiba melayang hampir menyambar kepalanya.
" Gila kamu ya !! " Sengit Diana kesal.
Dan setelah beberapa lama, Lucas akhirnya menerima pesan ' Selamat jalan ' dari Meera.
Musnah sudah harapannya, Meera jelas tidak akan mengantarnya. Apalagi setelah mengetahui, Meera yang akan menjawab pernyataan cinta dari seorang lelaki. Lucas yakini, Vano-lah orangnya.
***
Vano berbaring di atas ranjangnya di apartemennya. Tampak Michael duduk di sofa yang terletak tidak jauh dari Vano kini berada.
" Kau yakin ? " Tanya Michael untuk kedua kalinya.
" Untuk apa ? Semua sudah cukup jelas. " Vano terdengar pesimis dan putus asa.
" Kemarin, Meera menanyakanmu. " Terang Michael pada Vano yang kini tengah dibutakan amarah dan cemburu.
" Sudahlah ! Hatiku sudah terlanjur kecewa padanya. "
Michael hanya menghela nafas saja. Sejenak terdiam, lalu berlalu pergi dari sana.
" Fikirkanlah lagi, sebelum kau menyesal pada akhirnya ... " Pesan Michael untuk terakhir kalinya.
.
.
.
Spesial hari ini, Meera berdandan lebih cantik dari biasanya. Dengan memakai dress sepanjang lutut yang membalut tubuh mungilnya.
Sore ini, adalah waktu yang Meera dan Vano janjikan untuk bertemu. Di tempat yang mereka telah tentukan sedari awal, hari ini Meera akan menjawab pernyataan cinta Vano yang pernah Vano utarakan sebelumnya.
Sebenarnya ...
Meera sudah memiliki jawabannya malam itu. Hanya saja, mengingat masalah dan urusan dengan Lucas belum sepenuhnya tuntas, Meera sengaja menundanya untuk beberapa lama.
Berniat mengatakan ' Ya ' sebagai tanda persetujuan Meera menerima Vano sebagai kekasihnya. Meera tidak ingin, masalah Lucas membayangi hubungan mereka di masa depan. Sehingga Meera menuntaskan terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan Lucas dalam hidupnya.
Tepat di hari Lucas hari ini pergi meninggalkannya ke Paris. Menyambut kehidupan cerah di sana, dengan cita-cita dan ambisi yang hendak digapainya.
Tepat hari ini pula, Meera berniat untuk menerima Vano sebagai kekasihnya. Menjadikan cinta Vano yang akan menghiasi hari-harinya di masa depan nanti, Meera sudah bertekad melepaskan cinta Lucas sebagai masa lalu yang indah dalam hidupnya.
Duduk di kursi taman yang berada tidak jauh dari pusat kota, Meera sudah berjanji untuk menunggu Vano di sana.
Satu jam kemudian ...
Vano tak kunjung hadir juga, padahal malam hampir tiba. Merogoh ponsel dari dalam tasnya, nama Vano dalam deretan list kontaknya menjadi pilihan Meera untuk panggilan telfon saat ini.
Setelah beberapa kali melakukan panggilan ...
" Halo ! " Suara perempuan terdengar menjawab panggilan telpon itu.
Meera menatap layar ponselnya untuk memastikan. Khawatir melakukan kesalahan.
" Halo ... apakah Vano ada ? " Ucap Meera sedikit ragu dan terbata.
" Oh ... Vano. Tunggu sebentar ! "
Sayang .. seseorang menelfonmu ! Teriak wanita itu terdengar begitu jelas di balik ponsel Meera.
Meera tersontak kaget mendengarnya. Tidak lama kemudian ...
" Apa kau Meera ? " Tanya perempuan itu.
" Iya ... aku- Meera. " Jawab Meera, rasa yang tidak enak di dalam dada menelusup masuk begitu saja. Terasa sesak seketika, ada hal buruk yang akan menderanya, Meera telah merasakannya saat itu juga.
" Maaf Meera- ... Kekasihku sedang sibuk. Dia tidak bisa menerima panggilan telfon darimu. " Jawab perempuan itu terdengar begitu menyakitkan di telinga Meera.
Meera terduduk lemas di sana. Harapannya sirna. Lagi-lagi cintanya kandas. Bahkan kali ini, sebelum dia memulainya.
Hujan deras turun seketika, membasahi tubuh Meera yang tengah duduk di sana seorang diri.
Meera kecewa untuk kedua kalinya. Entah mengapa, dia tidak mengerti. Lucas telah pergi, begitu juga Vano.
Hatinya benar-benar hancur seketika. Seolah kebahagiaan tak berhak di dapatkan olehnya. Seorang gadis miskin yang tidak memiliki apa-apa, bahkan tidak diberi kesempatan untuk merajut mimpi dan cinta.
Baik dengan Lucas maupun Vano, cinta mereka kandas bahkan sebelum mereka memulainya, memperjuangkannya barang sedikitpun.
Meera seakan tidak diberi kesempatan untuk bahagia. Meraih impian bersama dengan seseorang yang dia cintapun , sungguh tak bisa. Kedua belah hatinya telah pergi. Meninggalkan dirinya seorang diri, dalam kesendirian dan dinginnya malam yang menusuk, dengan guyuran air hujan yang menghujami tubuhnya tanpa henti.
Mungkinkah ini hukuman untuk Meera ?
.
.
💫 Bersambung ... 💫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
RayaBumi
20 like dan rate 5 mendarat di karyamu thor, mampir balik ke karyaku ya, ditunggu feesbacknya, terimakasih sukses selalu 💞
2020-12-27
0
kh!@#g fu sh3=g
hai thor aku datang lagi membawa 20 like ke karya kamu yang satu ini, salam kenak
2020-12-14
0
Alifah Safwa R
😥😥😥😥😥😥😥😥😥😥
2020-10-27
0