Chapter 4 - Debaran

Disaat duniaku terasa begitu gelap, ternyata kau begitu bersinar di dunia luar ... ( Meera )

.

.

Malam itu ...

Lucas terkekeh membaca sebuah artikel di Browser News yang sedang dia baca ' Ketika Wonder Woman memakai Sepatu Kaca '. Apalagi setelah melihat foto yang ditampilkan layar ponselnya.

Sang Kakak tercinta tengah memakaikan sepatu kepada istrinya, bak pangeran dan cinderella. Momentnya tepat sekali, disaat jarinya menzoom foto pada layar ponselnya untuk memperjelas penglihatannya, sepatu kaca tengah dipakai kakak iparnya.

" Mati kau !! "

Mulutnya mengeluarkan umpatan yang sebenarnya adalah ungkapan rasa senang, kagum dan cemburu secara bersamaan.

Berfikir cepat, dia lalu mencari menu kirim setelah menyentuh pelan layar ponselnya bermaksud menjadikan artikel itu sebagai attachment messagenya. Memilih beberapa nama dari kontak di pesan emailnya, nama Diana dan Reynald menjadi prioritas pengiriman itu. Namun mendadak sebuah nama melintas di benaknya. Yang akhirnya dia sertakan juga dalam pengiriman pesan itu.

Beberapa saat lalu Meera telah pergi dari apartemennya karena mengetahui Lucas akan segera kembali. Sesuai perjanzian, mereka tidak perlu bertemu untuk sekedar berkomunikasi, cukup bertukar pesan saja.

Sepertinya Meera cukup mengerti. Beberapa hari telah dia lewati bekerja di sana. Meera datang setelah Lucas pergi. Dan pulang sebelum Lucas kembali. Menjalani pekerjaan sebaik mungkin dengan bayaran melimpah mengalir ke rekeningnya. Padahal pekerjaannya hanyalah masalah bersih-bersih saja. Menyapu, mengepel, mencuci dan sebagainya.

Dan setelah mendapat pesan dari Lucas mengenai Alessya, sahabatnya yang selama ini dia rindukan, Meera yang saat itu tengah berjalan pulang menuju rumahnya, mendadak merasa bahagia. Senyum manis tersungging di bibir seksinya ...

Semoga kau bahagia , Alessya ...

Do'a tulus tercurah dari lubuk hati Meera yang paling dalam.

***

Ameera tengah fokus dengan buku yang sedang dia baca. Tiba-tiba seorang pria yang dikenalnya menghampirinya.

Saat itu Meera tengah duduk di taman dengan hamparan rumput yang menghijau. Meera duduk di salah satu kursi kayu yang ada di sana.

" Ini nomer ponsel Alessya. Kau bisa menghubunginya jika kau merindukannya. "

Lucas berpura - pura memberikan no ponsel Alessya pada Meera. Padahal itu hanya modus belaka.

Beberapa bulan Meera bekerja di apartemennya, mereka bahkan tidak pernah bertemu di sana. Terakhir pertemuan mereka adalah saat Meera tidak sengaja mengantar Diana ke apartemen temannya yang ternyata adalah Lucas.

" Dia masih di LA ? " Tanya Meera.

" Hmm. Dia sedang hamil dan dia tidak diizinkan naik pesawat ataupun melakukan perjalanan jauh oleh dokter yang menanganinya. " Lucas menjelaskan.

" Memangnya kenapa ? Apakah kehamilannya bermasalah ? " Raut cemas muncul di wajah Meera. Berharap Alessya baik-baik saja

" Dia baik-baik saja. Hanya saja, karena dia sedang mengandung bayi kembar Alessya dituntut untuk lebih berhati-hati. " Jelas Lucas kemudian.

" Benarkah ? Bayinya kembar ? " Sorot matanya memancarkan kebahagiaan. Dan Lucas sangat menyukainya saat melihatnya.

" Kembar Tiga ... !! " Lucas menunjukkan tiga jarinya.

" Benarkah ? Kembar tiga ? " Meera takjub mendengarnya. Merasa tidak percaya dan merasa itu hanya mimpi. Mulutnya sampai menganga saat itu.

Mulut Meera yang menganga segera ditutup olehnya, oleh Lucas, dengan bibirnya.

Meera kaget saat itu, tidak menyangka Lucas akan menciumnya. Untuk kedua kalinya.

.

.

.

Meera merutuki dirinya sendiri. Betapa dia terlena dengan permainan bibir yang disuguhkan Lucas padanya. Tanpa status dan sebuah ikatan, tanpa cinta dan perasaan. Dia sungguh tak mengerti, dua kali mengalami hal ini, membuat jantungnya berdebar tidak karuan. Dan darahnya berdesir hebat, hangat, hingga pipinya merona.

Berjalan menyusuri trotoar, sepulang dari tempat dia kuliah kedokteran. Demi menyandang gelar dokter dan hasrat berbagi kasih dan kemanusiaan. Betapa hatinya terketuk dan bercita-cita untuk meraihnya. Mengabdi pada masyarakat kecil dimana dia berasal.

Bibirnya tak henti berkedut dan tersenyum simpul, mengingat ciuman yang terjadi beberapa waktu lalu. Dia tak marah ataupun menyesal, toh kebaikan Lucas begitu berharga baginya.

Membiayai pendidikan kedokterannya yang begitu mahal, belum lagi hutang-hutang yang dibayarkan lunas seketika. Kebaikan Lucas sungguh tak terkira.

Seperti yang dulu pernah Meera tawarkan, dia bahkan rela memberikan kegadisannya, walaupun Lucas menolaknya. Sekedar ciuman belaka sungguh tak berarti apa-apa.

Tiba-tiba ponselnya bergetar saat itu. Sebuah pesan masuk datang. Dan pesan itu dari Lucas.

' Datanglah ke apartemen ! Banyak cucian menumpuk di sana. '

Padahal hari ini adalah jadwal libur Meera. Mengangkat sebelah alisnya, Meera sedikit aneh, karena tidak seperti biasanya.

' Baiklah. ' Balas Meera saat itu juga. Berbalik arah mencari kendaraan yang menuju ke apartemen Lucas.

Sesampainya di sana ...

Membuka pintu apartemen dengan segera setelah memencet tombol pin untuk membuka pintunya. Meera masuk, segera menghambur berlari menuju kamar Lucas.

Mencari pakaian kotor yang hendak dia cuci saat itu juga. Setelah beberapa saat lalu menyimpan tasnya di atas sofa. Tidak lupa mengecek kondisi dapur dimana biasanya sedikit berantakan apabila Meera tidak membersihkan dan membereskannya.

Mengernyitkan dahinya kemudian. Merasakan keanehan tuk ke sekian kalinya. Apartemen Lucas begitu bersih dan rapi tidak seperti biasanya.

Apa-apaan ini, semua tampak bersih dan rapi. Tapi, kenapa dia menyuruhku datang ?

Batin Meera setelah di kamar Lucas tak mendapati satu buahpun pakaian kotor di sana.

Krieeeettt ... Ceklek !!

Tiba-tiba suara pintu tertutup terdengar cukup jelas.

Meera yang saat itu membelakangi pintu terperanjat.Terdiam kaku di sana. Apalagi setelah suara langkah kaki sepatu terdengar mendekat ke arahnya. Pelan, pasti dan nyaring di telinganya.

Ini adalah pengalaman pertamanya selama bekerja di sana. Dan suara itu, mengapa terasa terdengar begitu horor di telinganya ?

Siapakah itu, Lucas atau hantu ? 🤪🤪🤪

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

C

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🐾

2020-10-28

0

Alifah Safwa R

Alifah Safwa R

😜😜😜🤔🤔🤔

2020-10-25

0

Sept September

Sept September

like

2020-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!