Chapter 12 - Berpisah Sementara

.

.

" Kamu lupa ? " Tanya Meera mengenai Lucas yang tiba-tiba memeluknya tadi.

Padahal, seingat Meera, Lucas yang meminta agar hubungan ini dirahasiakan terlebih dahulu. Hingga akhirnya Lucas siap untuk mengakui Meera sebagai kekasihnya di hadapan teman-temannya.

Mereka telah duduk di mobil Lucas sekarang. Sembari menundukkan kepalanya, Meera meremas jari-jari tangannya. Yang Meera perhatikan ternyata kuku-kukunya sudah mulai memanjang, dan terlihat tidak beraturan karena kurang perawatan.

Ada sesak di rongga dada, Meera menyadari bahwa dirinya hanyalah kekasih rahasia.

Sempat senang karena Lucas terlupa malah memeluknya tadi, pada kenyataannya Lucas tetap tidak mau mengakui hubungan mereka berdua di depan orang lain tadi.

Sejauh ini, setahu Meera, hanya Vano yang telah mengetahui hubungan mereka. Setelah beberapa saat lalu sempat menyaksikan langsung ciuman panas mereka di dalam mobil. Itupun terpaksa Lucas lakukan, karena cemburu mencederai.

" Hmm. "

Lucas mengangguk. Bersandar di sandaran jok mobil, menengadahkan wajahnya dan menyugar kasar rambutnya dengan jarinya.

" Apa kamu marah, karena aku tidak mengakui kamu sebagai kekasihku di hadapan mereka ? " Tanya Lucas dengan suara seraknya.

Menatap Meera yang kini tengah bersandar di sandaran jok mobil sembari memejamkan mata.

Menghela nafas pelan, Meera menggelengkan kepalanya.

" Tidak ! Aku hanya bingung. " Meera masih memejamkan matanya.

" Bingung kenapa ? " Lucas menoleh ke arah Meera berada.

" Aku- ... Aku hanya bingung kenapa kita berpacaran. "

Meera mengernyitkan dahinya, tampak memikirkan apa yang akan diucapkannya.

" Padahal sudah sangat jelas kan, kita bahkan tidak saling mengakui, memiliki, bahkan ... "

Ucapan Meera terputus. Membuka mata perlahan, Meera menatap Lucas yang kini terlihat begitu penasaran dan tengah menatapnya dengan begitu antusias.

" Kita tidak saling mencintai ... "

Lanjut Meera kemudian, sukses mengejutkan Lucas yang sedari tadi mendengarkan.

Mendengar ucapan Meera, Lucas terdiam. Ucapan Meera tidak sepenuhnya salah. Mereka memang jadian, menjalin hubungan dan berpacaran. Tapi, masih ada yang kurang. Mereka belum pernah saling mengungkapkan perasaan.

Perasaan Lucas kepada Meera, Lucas sendiri bahkan belum mengerti dan memahaminya. Hanya ada rasa ingin memiliki, mencumbu dan menikmati.

Berawal dari ciuman pelunas hutang, yang membuat Lucas kecanduan. Hingga akhirnya membuat Lucas ingin mengulanginya, lagi dan lagi.

Soal hati, Lucas masih belum tahu pasti. Apakah itu cinta atau hanya obsesi belaka. Hanya rasa bersalah yang menguasai dada, akibat perbuatannya dulu, Meera sempat menderita selama dua tahun lamanya.

Dan itu, sukses membuat dirinya merasa bersalah. Hingga akhirnya kini, Lucas terjebak dalam rasa dan hubungan yang Lucas sendiri tidak mengerti arti dan maknanya.

Sejauh mana hubungan mereka akan berlanjut, Lucas sendiri tak tahu bagaimana.

Sedangkan Meera, perasaan yang terpupuk sedari awal adalah rasa terimakasih dan ingin membalas budi. Sempat menawarkan kegadisan yang justru ditolak mentah oleh Lucas dulu, kini Meera perlahan menyadari. Pada akhirnya, perasaannya yang kini harus dia korbankan untuk membalas kebaikan Lucas padanya selama ini.

Soal cinta, Meera memang sudah ada rasa. Hanya saja, Meera tidaklah berani, mengingat Lucas sepertinya tidak punya perasaan sedikitpun padanya.

Dan Meera pun menyadari, status sosialnya kini. Meera bukanlah siapa-siapa dan bukan apa-apa. Dengan mengenal Lucas saja sudah cukup beruntung baginya. Lelaki baik hati yang menolongnya dalam keterpurukan. Walaupun kadang mencuri kesempatan dengan sesekali mengajak berciuman, mungkin sebagai imbalan. Dan Meera samasekali tidak keberatan.

Toh, kebaikan Lucas pada Meera sangatlah banyak, tidak bisa Meera balas saat ini. Entah mungkin nanti disaat Meera sukses meraih cita-cita dan berhasil berdiri sendiri.

" Jadi, apakah kamu menyesal Ameera ? " Tanya Lucas sedikit kalut.

Dia memang belum sepenuhnya mencintai Meera. Tapi, membayangkan harus mengakhiri hubungan mereka, sepertinya Lucas belum siap menerimanya. Membayangkan tidak bisa mencium bibir Meera, membuat rongga dadanya sesak seketika.

" Bukan begitu, Lucas. Hanya saja, mungkin kita butuh waktu untuk saling mengenal diri masing-masing. "

Meera berusaha memberi solusi. Berpisah sementara demi menyadari perasaan di dalam dada, sepertinya boleh juga.

" Maksudmu, kita putus ? "

Lucas berusaha memastikan. Tidak ingin salah dengar. Mengingat kembali, seumur-umur biasanya dia yang memutuskan para gadis. Namun, dengan Meera justru dia yang dicampakkan begitu saja, miris.

Meera tertawa mendengarnya. Sukses membuat jantung Lucas berdebar, kala melihatnya. Melihat tawa Meera hari ini, mengapa terlihat begitu cantik sekali.

Lucas menggelengkan kepalanya, mengusap kasar wajahnya dengan telapak tangannya. Lucas berusaha tersadar dari perasaan aneh yang mulai menyerangnya.

" Kita berpisah sementara saja dulu. " Ujar Meera sembari tersenyum menatap Lucas. Walaupun hatinya sakit. Berkali-kali tidak diakui oleh Lucas sebagai kekasihnya, membuatnya nekat untuk mengakhiri hubungan yang membuatnya ribet saja.

" Sembari itu, kita memikirkan apa yang akan kita lakukan di masa depan. Selain itu, dengan berpisah mungkin kita bisa saling mengerti dan menyadari perasaan kita masing-masing. Memahami arti kita bagi pasangan kita. Menyadari perasaan kita sebenarnya. Apakah ini cinta atau bukan, semoga kita akan menyadarinya kemudian. " Meera terdengar mulai serius.

Jujur saja, selama beberapa lama mereka berhubungan Meera merasa tidak nyaman. Sikap agresif Lucas dalam menciumnya. Hukuman dan keposesifan begitu kontras dengan hatinya.

Hanya satu kesalahan mereka, menjalin hubungan tanpa menyadari perasaan di dalam hati. Tidak berusaha untuk menyelami perasaan yang sebenarnya terpendam di dalam dada.

Tak ingin saling mengakui pada diri sendiri, apalagi pada orang lain. Dan Meera sepertinya tak ingin jika hanya sekedar menjadi kekasih rahasia saja.

Walaupun rasa cinta itu bisa saja ada, tapi mungkin masih tersembunyi. Tertutupi oleh rasa saling membutuhkan dan karena sudah terbiasa. Cinta itu seolah terpendam, baru akan terasa jika rasa kehilangan datang melanda.

" Baiklah. " Walau berat hati, Lucas menyetujuinya.

" Tapi ... "

" Apa ? Jangan minta cium ya ! " Ucap Meera sembari tertawa ringan.

Mengingat sebelumnya, jika kata ' tapi ' terlontar dari bibir Lucas, adegan selanjutnya adalah yang Meera tadi ucapkan.

Lucas hanya tersenyum mendengarnya.

" Ada syaratnya. " Demi berjaga-jaga Lucas tidak ingin kecolongan sepertinya.

" Apa ? " Meera mengangkat sebelah alisnya.

" Kamu tetap kerja di apartemenku, ya ?! " Bertanya namun dengan nada perintah tentunya.

Meera merenggut lucu. " Ya iyalah. Aku mana punya duit. Duit aku dari kamu semua. " Jawab Meera sekenanya saja, walaupun sebenarnya itu realita.

Lucas lega mendengarnya, setidaknya dia tetap bisa memiliki Meera walaupun dengan status sebelumnya.

" Sepertinya aku mencurigai sesuatu, Ra. " Lanjut Lucas setengah bercanda, Lucas sedikit ingin mencairkan suasana.

" Curiga apa sih ? " Meera menatap Lucas.

" Kamu suka sama pria lain ya ? " Mendengarnya, sukses mengagetkan Meera.

Meera lalu terdiam. Namun tidak dipungkiri, hal itu bisa saja terjadi di masa depan.

" Kalau ada cinta yang lebih tulus dan menggoda, aku rasa sah-sah saja ! Dan itu juga berlaku untuk kamu. "

Jawaban monohok Meera sukses membuat Lucas kaku, lemah, dan tidak berdaya.

.

.

.

Beberapa hari kemudian ..

Lucas mengantar Meera setelah tidak sengaja bertemu Meera yang akan pulang setelah bekerja di apartemennya.

" Aku pergi ... " Meera melambaikan tangannya pada Lucas yang duduk di balik kemudi mobilnya. Berjalan mundur menuju apartemennya, Meera tetap menatap Lucas yang sampai saat ini tak henti memandanginya sembari tersenyum dan melambaikan tangan padanya juga.

" Hati-hati ... " Lanjut Meera kemudian.

Ada rasa kehilangan di sana. Jika beberapa hari sebelumnya, mereka berciuman sebagai tanda perpisahan. Untuk saat ini, detik ini juga mereka hanya puas dengan saling berpandangan dan melambaikan tangan.

" Sampai besok ... " Teriak Lucas pada Meera.

Lucas menatap punggung Meera yang akhirnya berlalu pergi menuju apartemennya. Menarik nafas kemudian, jujur hatinya mengakui, hatinya sudah terpaut pada gadis yang beberapa minggu kemarin berstatus menjadi kekasih hati.

Rasa penyesalan yang terlambat dia rasakan. Seharusnya, saat itu dia melakukan penolakan. Namun, apa daya saat itu Lucas belum menyadarinya. Beberapa hari setelah perpisahan itu terjadi, tepatnya hari ini Lucas baru menyadari ternyata Meera begitu berarti.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

likee

2020-09-26

1

Asih Sunkar

Asih Sunkar

kk aku mampir bawa buah jari berupa like rate dan komen mampirlah juga ke karyaku ya kk

TERPAKSA MENIKAHI WANITA JANDA
SUAMIKU PENGANTIN KAKAKKU

2020-09-22

1

Momogie

Momogie

Aku mampir kak wah langsung suka udh aku fav biar slalu mmpir 😍
Salam kenal dari Asisten Pribadi Presdir Kecil mampir juga ya masih anget 😊

2020-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!