.
.
" Kamu lupa ? " Tanya Meera mengenai Lucas yang tiba-tiba memeluknya tadi.
Padahal, seingat Meera, Lucas yang meminta agar hubungan ini dirahasiakan terlebih dahulu. Hingga akhirnya Lucas siap untuk mengakui Meera sebagai kekasihnya di hadapan teman-temannya.
Mereka telah duduk di mobil Lucas sekarang. Sembari menundukkan kepalanya, Meera meremas jari-jari tangannya. Yang Meera perhatikan ternyata kuku-kukunya sudah mulai memanjang, dan terlihat tidak beraturan karena kurang perawatan.
Ada sesak di rongga dada, Meera menyadari bahwa dirinya hanyalah kekasih rahasia.
Sempat senang karena Lucas terlupa malah memeluknya tadi, pada kenyataannya Lucas tetap tidak mau mengakui hubungan mereka berdua di depan orang lain tadi.
Sejauh ini, setahu Meera, hanya Vano yang telah mengetahui hubungan mereka. Setelah beberapa saat lalu sempat menyaksikan langsung ciuman panas mereka di dalam mobil. Itupun terpaksa Lucas lakukan, karena cemburu mencederai.
" Hmm. "
Lucas mengangguk. Bersandar di sandaran jok mobil, menengadahkan wajahnya dan menyugar kasar rambutnya dengan jarinya.
" Apa kamu marah, karena aku tidak mengakui kamu sebagai kekasihku di hadapan mereka ? " Tanya Lucas dengan suara seraknya.
Menatap Meera yang kini tengah bersandar di sandaran jok mobil sembari memejamkan mata.
Menghela nafas pelan, Meera menggelengkan kepalanya.
" Tidak ! Aku hanya bingung. " Meera masih memejamkan matanya.
" Bingung kenapa ? " Lucas menoleh ke arah Meera berada.
" Aku- ... Aku hanya bingung kenapa kita berpacaran. "
Meera mengernyitkan dahinya, tampak memikirkan apa yang akan diucapkannya.
" Padahal sudah sangat jelas kan, kita bahkan tidak saling mengakui, memiliki, bahkan ... "
Ucapan Meera terputus. Membuka mata perlahan, Meera menatap Lucas yang kini terlihat begitu penasaran dan tengah menatapnya dengan begitu antusias.
" Kita tidak saling mencintai ... "
Lanjut Meera kemudian, sukses mengejutkan Lucas yang sedari tadi mendengarkan.
Mendengar ucapan Meera, Lucas terdiam. Ucapan Meera tidak sepenuhnya salah. Mereka memang jadian, menjalin hubungan dan berpacaran. Tapi, masih ada yang kurang. Mereka belum pernah saling mengungkapkan perasaan.
Perasaan Lucas kepada Meera, Lucas sendiri bahkan belum mengerti dan memahaminya. Hanya ada rasa ingin memiliki, mencumbu dan menikmati.
Berawal dari ciuman pelunas hutang, yang membuat Lucas kecanduan. Hingga akhirnya membuat Lucas ingin mengulanginya, lagi dan lagi.
Soal hati, Lucas masih belum tahu pasti. Apakah itu cinta atau hanya obsesi belaka. Hanya rasa bersalah yang menguasai dada, akibat perbuatannya dulu, Meera sempat menderita selama dua tahun lamanya.
Dan itu, sukses membuat dirinya merasa bersalah. Hingga akhirnya kini, Lucas terjebak dalam rasa dan hubungan yang Lucas sendiri tidak mengerti arti dan maknanya.
Sejauh mana hubungan mereka akan berlanjut, Lucas sendiri tak tahu bagaimana.
Sedangkan Meera, perasaan yang terpupuk sedari awal adalah rasa terimakasih dan ingin membalas budi. Sempat menawarkan kegadisan yang justru ditolak mentah oleh Lucas dulu, kini Meera perlahan menyadari. Pada akhirnya, perasaannya yang kini harus dia korbankan untuk membalas kebaikan Lucas padanya selama ini.
Soal cinta, Meera memang sudah ada rasa. Hanya saja, Meera tidaklah berani, mengingat Lucas sepertinya tidak punya perasaan sedikitpun padanya.
Dan Meera pun menyadari, status sosialnya kini. Meera bukanlah siapa-siapa dan bukan apa-apa. Dengan mengenal Lucas saja sudah cukup beruntung baginya. Lelaki baik hati yang menolongnya dalam keterpurukan. Walaupun kadang mencuri kesempatan dengan sesekali mengajak berciuman, mungkin sebagai imbalan. Dan Meera samasekali tidak keberatan.
Toh, kebaikan Lucas pada Meera sangatlah banyak, tidak bisa Meera balas saat ini. Entah mungkin nanti disaat Meera sukses meraih cita-cita dan berhasil berdiri sendiri.
" Jadi, apakah kamu menyesal Ameera ? " Tanya Lucas sedikit kalut.
Dia memang belum sepenuhnya mencintai Meera. Tapi, membayangkan harus mengakhiri hubungan mereka, sepertinya Lucas belum siap menerimanya. Membayangkan tidak bisa mencium bibir Meera, membuat rongga dadanya sesak seketika.
" Bukan begitu, Lucas. Hanya saja, mungkin kita butuh waktu untuk saling mengenal diri masing-masing. "
Meera berusaha memberi solusi. Berpisah sementara demi menyadari perasaan di dalam dada, sepertinya boleh juga.
" Maksudmu, kita putus ? "
Lucas berusaha memastikan. Tidak ingin salah dengar. Mengingat kembali, seumur-umur biasanya dia yang memutuskan para gadis. Namun, dengan Meera justru dia yang dicampakkan begitu saja, miris.
Meera tertawa mendengarnya. Sukses membuat jantung Lucas berdebar, kala melihatnya. Melihat tawa Meera hari ini, mengapa terlihat begitu cantik sekali.
Lucas menggelengkan kepalanya, mengusap kasar wajahnya dengan telapak tangannya. Lucas berusaha tersadar dari perasaan aneh yang mulai menyerangnya.
" Kita berpisah sementara saja dulu. " Ujar Meera sembari tersenyum menatap Lucas. Walaupun hatinya sakit. Berkali-kali tidak diakui oleh Lucas sebagai kekasihnya, membuatnya nekat untuk mengakhiri hubungan yang membuatnya ribet saja.
" Sembari itu, kita memikirkan apa yang akan kita lakukan di masa depan. Selain itu, dengan berpisah mungkin kita bisa saling mengerti dan menyadari perasaan kita masing-masing. Memahami arti kita bagi pasangan kita. Menyadari perasaan kita sebenarnya. Apakah ini cinta atau bukan, semoga kita akan menyadarinya kemudian. " Meera terdengar mulai serius.
Jujur saja, selama beberapa lama mereka berhubungan Meera merasa tidak nyaman. Sikap agresif Lucas dalam menciumnya. Hukuman dan keposesifan begitu kontras dengan hatinya.
Hanya satu kesalahan mereka, menjalin hubungan tanpa menyadari perasaan di dalam hati. Tidak berusaha untuk menyelami perasaan yang sebenarnya terpendam di dalam dada.
Tak ingin saling mengakui pada diri sendiri, apalagi pada orang lain. Dan Meera sepertinya tak ingin jika hanya sekedar menjadi kekasih rahasia saja.
Walaupun rasa cinta itu bisa saja ada, tapi mungkin masih tersembunyi. Tertutupi oleh rasa saling membutuhkan dan karena sudah terbiasa. Cinta itu seolah terpendam, baru akan terasa jika rasa kehilangan datang melanda.
" Baiklah. " Walau berat hati, Lucas menyetujuinya.
" Tapi ... "
" Apa ? Jangan minta cium ya ! " Ucap Meera sembari tertawa ringan.
Mengingat sebelumnya, jika kata ' tapi ' terlontar dari bibir Lucas, adegan selanjutnya adalah yang Meera tadi ucapkan.
Lucas hanya tersenyum mendengarnya.
" Ada syaratnya. " Demi berjaga-jaga Lucas tidak ingin kecolongan sepertinya.
" Apa ? " Meera mengangkat sebelah alisnya.
" Kamu tetap kerja di apartemenku, ya ?! " Bertanya namun dengan nada perintah tentunya.
Meera merenggut lucu. " Ya iyalah. Aku mana punya duit. Duit aku dari kamu semua. " Jawab Meera sekenanya saja, walaupun sebenarnya itu realita.
Lucas lega mendengarnya, setidaknya dia tetap bisa memiliki Meera walaupun dengan status sebelumnya.
" Sepertinya aku mencurigai sesuatu, Ra. " Lanjut Lucas setengah bercanda, Lucas sedikit ingin mencairkan suasana.
" Curiga apa sih ? " Meera menatap Lucas.
" Kamu suka sama pria lain ya ? " Mendengarnya, sukses mengagetkan Meera.
Meera lalu terdiam. Namun tidak dipungkiri, hal itu bisa saja terjadi di masa depan.
" Kalau ada cinta yang lebih tulus dan menggoda, aku rasa sah-sah saja ! Dan itu juga berlaku untuk kamu. "
Jawaban monohok Meera sukses membuat Lucas kaku, lemah, dan tidak berdaya.
.
.
.
Beberapa hari kemudian ..
Lucas mengantar Meera setelah tidak sengaja bertemu Meera yang akan pulang setelah bekerja di apartemennya.
" Aku pergi ... " Meera melambaikan tangannya pada Lucas yang duduk di balik kemudi mobilnya. Berjalan mundur menuju apartemennya, Meera tetap menatap Lucas yang sampai saat ini tak henti memandanginya sembari tersenyum dan melambaikan tangan padanya juga.
" Hati-hati ... " Lanjut Meera kemudian.
Ada rasa kehilangan di sana. Jika beberapa hari sebelumnya, mereka berciuman sebagai tanda perpisahan. Untuk saat ini, detik ini juga mereka hanya puas dengan saling berpandangan dan melambaikan tangan.
" Sampai besok ... " Teriak Lucas pada Meera.
Lucas menatap punggung Meera yang akhirnya berlalu pergi menuju apartemennya. Menarik nafas kemudian, jujur hatinya mengakui, hatinya sudah terpaut pada gadis yang beberapa minggu kemarin berstatus menjadi kekasih hati.
Rasa penyesalan yang terlambat dia rasakan. Seharusnya, saat itu dia melakukan penolakan. Namun, apa daya saat itu Lucas belum menyadarinya. Beberapa hari setelah perpisahan itu terjadi, tepatnya hari ini Lucas baru menyadari ternyata Meera begitu berarti.
.
.
.
💫 Bersambung ... 💫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sept September
likee
2020-09-26
1
Asih Sunkar
kk aku mampir bawa buah jari berupa like rate dan komen mampirlah juga ke karyaku ya kk
TERPAKSA MENIKAHI WANITA JANDA
SUAMIKU PENGANTIN KAKAKKU
2020-09-22
1
Momogie
Aku mampir kak wah langsung suka udh aku fav biar slalu mmpir 😍
Salam kenal dari Asisten Pribadi Presdir Kecil mampir juga ya masih anget 😊
2020-09-22
1