Chapter 3 - Kehormatan

Karena bagi wanita kehormatan adalah harta yang paling berharga.

.

.

.

Pagi itu tatkala Ameera pulang dari apartemen Lucas setelah beberapa hari mulai bekerja di sana, wajah Ameera memerah. Mendengar para tetangga bergosip tentang wanita yang menjual dirinya membuat fikirannya kembali melayang mengingat kejadian beberapa malam lalu. Ini benar - benar hal yang paling memalukan yang pernah dia lakukan dalam hidupnya, aib terbesarnya. Namun sukses membuatnya pergi menjauh dari keterpurukan.

Malam itu ...

💫 Flash Back On .. 💫

Setelah beberapa lama berfikir dengan raut wajah yang serius dan runyam, akhirnya Lucas memutuskan ...

" Bagaimana kalau malam ini ? " Tanya Lucas tatkala mendengar penawaran menggiurkan dari gadis itu.

Walaupun Meera tidak termasuk kategori ' sangat cantik ' tapi Meera cukup cantik di mata Lucas. Dengan body menyegarkan pandangan mata. Ditunjang penampilan menarik dan pintar tentunya. Mengingat Meera termasuk siswa yang mendapat beasiswa prestasi di universitasnya dulu. Sama seperti Alessya sahabatnya juga.

" Emh ? " Meera terkesima. Tidak menyangka tawarannya langsung tokcer begitu saja. Apalagi Lucas merupakan salah satu pria yang paling tampan di kampusnya.

Dan ... playboy juga.

Sepertinya insting kucingnya tengah mendominasi, tatkala ikan asin disuguhkan di hadapannya, tidak mungkin dia menolaknya begitu saja. Ikan asinnya segar pula, baru diambil dari laut kemarin sore ...

Meera mengerjap beberapa kali. Bingung harus menjawab apa.

" Kita harus melakukannya malam ini. Jika menunggu besok, aku khawatir ... kau sudah tidak perawan lagi saat itu. " Jawab Lucas dengan begitu enteng sembari tersenyum getir. Sembari memasukkan sebatang rokok ke mulutnya untuk dia hisap, situasi seperti ini sedikit membuatnya stress sekaligus bingung secara bersamaan. Namun, dia harus membuat keputusan dengan cepat. Kalau tidak, semua akan terlambat dan penyesalan akan datang pada akhirnya.

Walaupun dengan sejuta ragu dan malu, Ameera mengangguk setuju. Lucas tersenyum melihatnya. Lalu melenggang pergi ke dalam kafe untuk menyelesaikan pembayaran ' transaksi ' itu. Yang berarti pelunasan utang piutang Ameera terhadap bosnya.

Di apartemen Lucas ...

Ameera terdiam kikuk duduk di sofa di apartemen Lucas. Kali pertama berkunjung ke apartemen seorang pria, justru dia harus menyerahkan hartanya yang begitu berharga. Sesak terasa kala menyadari dia sendiri yang menawarkan diri. Seolah tidak punya harga diri lagi.

" Kau sudah siap ... ? " Tanya Lucas setelah beberapa saat.

Ameera terdiam, terkesiap.

" A-aku ... Se-pertinya a-ku harus membersihkan diri dulu. " Ucap Ameera gugup. Bibirnya bahkan sedikit bergetar kala itu.

" Kau butuh mandi ? " Tanya Lucas kemudian. Yang langsung dibalas anggukan oleh Meera.

" Pergilah , kamar mandinya di sebelah sana. " Jawab Lucas sembari menunjuk ke arah kamar mandi dengan jarinya.

Menunggu Ameera menyelesaikan urusan di kamar mandinya itu, Lucas berdiri di depan jendela kaca besar di apartemennya. Lagi-lagi dengan sebatang rokok di jarinya, menemani kebimbangan hatinya.

Berfikir cukup lama, karena ternyata Ameera belum keluar juga dari ruangan berukuran sedang itu.

Fix !

Lucas sudah memutuskan dalam hati dengan pasti. Keputusan terbaik untuk Ameera dan dirinya. Berusaha menyadari bahwa hadirnya Lucas di sisi Meera adalah untuk menebus dosanya, bukan malah menambahnya.

" Kau masih lama ? Ada yang perlu kubicarakan denganmu. " Teriak Lucas dari luar, setelah mengetuk pintu kamar mandi itu terlebih dahulu.

Beberapa saat tanpa ada jawaban maupun suara apapun.

Ceklek

Pintu terbuka. Ameera keluar dengan hanya memakai bathrobe saja. Rambutnya terlihat basah menjuntai ke bawah dengan sedikit tetesan air yang masih tersisa. Kakinya yang bertelanjang tak beralas terlihat begitu mulus dan seksi. Sekilas saja sudah tampak begitu menggoda. Lucas bahkan sampai beberapa kali menelan ludahnya.

" Duduklah ! " Ucap Lucas setelah berusaha menenangkan diri.

Ameera duduk di depan Lucas. Dengan hanya seperti kondisi tadi. Sukses membuat jantung Lucas berdendang ria.

Lucas mengusap tengkuknya, sedikit merinding darahnya mulai berdesir dengan hawa panas yang mengalir.

" Sebenarnya ... aku tidak tertarik dengan tawaranmu tadi- , " Ucapannya terputus kala melihat reaksi Meera. Semburat merah mulai tampak di pipi gadis itu. Sepertinya rasa malu menderanya.

" Kau bisa menyimpannya untuk orang yang kau cintai nanti ... " Lucas terdengar begitu serius. Walaupun dia tergoda, berusaha dia tahan sekuat tenaga. Menyadari kesalahan Lucas begitu besar pada Meera, ditambah dengan merenggut kesuciannya ? Lucas mungkin akan diselimuti dosa seumur hidupnya, jika sampai melakukan hal itu.

Tak ada jawaban dari Meera. Sepertinya dia memilih untuk mendengarkan Lucas terlebih dahulu. Menuntaskan pembicaraannya.

" Uang yang aku gunakan untuk membayar utangmu tadi, anggaplah sebagai sebuah pinjaman semata. Kau bisa membayarnya jika kau sudah memiliki cukup uang. Sebenarnya .. jika kau mau, kau tidak perlu membayarnya juga, bagiku jumlah uang itu tidaklah seberapa. "

Ameera menghela nafas perlahan.

" Uang itu begitu besar, aku merasa tidak enak menggunakannya. Dan sepertinya akan sangat sulit untuk aku membayarnya suatu saat nanti. " Jawab Meera lirih, menyadari jumlah yang tadi begitu besar baginya berbanding dengan Lucas yang merasa jumlah itu tidaklah seberapa.

Lucas menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal. Bingung harus dengan cara apa menjelaskannya. Dia ingin jujur saja bahwa uang itu sebagai penebus rasa bersalahnya selama ini, walaupun sangat tidak sebanding dengan penderitaan Meera dua tahun kemarin. Di depan matanya sendiri Ameera menjual dan mengobral kegadisannya. Beruntung gadis itu melakukan itu padanya, jika dilakukan pada pria lain sudah bisa ditebak jalan ceritanya nanti.

" Baiklah ! " Lucas mendapatkan ide. Menatap Meera dengan dalam lalu berjalan perlahan mendekatinya dan duduk di sampingnya.

Terdiam sesaat. Berusaha sekuat tenaga untuk tenang. Penampilan Ameera benar-benar menggoda imannya saat ini.

" Bagaimana kalau seperti ini ? " Mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu, membungkam bibirnya kemudian. Meraih tengkuk gadis itu, untuk mengunci dan memperdalam pagutannya.

Ciuman itu terjadi begitu lama dan dalam. Ciuman mahal yang bernilai ratusan juta. Meera yang menyadari hal itu dilakukan untuk melunasi hutangnya, merespon ciuman itu. Walaupun amatir namun terasa cukup hangat dan menyenangkan. Membuat hati Lucas berbunga-bunga dan jantungnya berdetak tak karuan.

Tangan Lucas mulai meraba kemana-mana, bergerilya disaat dia mulai terlena. Dan Meera hanya diam saja sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.

Lucas akhirnya melepas pagutan itu, setelah sadar ini sudah lewat dari titik amannya. Bila dilanjutkan, dia tidak yakin bisa mundur lagi, menerjang milik Meera yang katanya masih perawan itu.

***

" Kau , berhentilah bekerja di kafe itu. " Ucap Lucas setelah Meera memakai bajunya mengganti bathrobenya tadi.

" Aku ... membutuhkan pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhanku. " Jawabnya jujur.

" Kalau begitu bekerjalah di sini. Aku membutuhkan seseorang untuk merawat apartemenku. " Pinta Lucas pada Meera. Fikirnya dengan cara ini setidaknya dia bisa membantu Meera bertahap keluar dari masalah yang tidak lain disebabkan olehnya. Merasa mendapat jalan menebus kesalahannya tanpa harus mengakui dosanya.

Ameera cukup tercengang mendengarnya. Membayangkan harus bekerja pada seseorang yang sudah mencuri ciuman pertamanya dengan begitu panas dan agresif, meraba-raba tubuhnya dengan sentuhan lembutnya , dan pernah dia tawari kehormatan dan kegadisannya. Sungguh ... dia sangat malu untuk membayangkannya.

💫 Flash Back Off ... 💫

.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

Limah Cemains Biru

Limah Cemains Biru

😔

2021-05-11

0

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

hai.. hai..

cinta pak bos hadir lagi kak😊

semangat semangat 💪💪💪

2020-10-31

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🐾🐈🐈

2020-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!