Karena bagi wanita kehormatan adalah harta yang paling berharga.
.
.
.
Pagi itu tatkala Ameera pulang dari apartemen Lucas setelah beberapa hari mulai bekerja di sana, wajah Ameera memerah. Mendengar para tetangga bergosip tentang wanita yang menjual dirinya membuat fikirannya kembali melayang mengingat kejadian beberapa malam lalu. Ini benar - benar hal yang paling memalukan yang pernah dia lakukan dalam hidupnya, aib terbesarnya. Namun sukses membuatnya pergi menjauh dari keterpurukan.
Malam itu ...
💫 Flash Back On .. 💫
Setelah beberapa lama berfikir dengan raut wajah yang serius dan runyam, akhirnya Lucas memutuskan ...
" Bagaimana kalau malam ini ? " Tanya Lucas tatkala mendengar penawaran menggiurkan dari gadis itu.
Walaupun Meera tidak termasuk kategori ' sangat cantik ' tapi Meera cukup cantik di mata Lucas. Dengan body menyegarkan pandangan mata. Ditunjang penampilan menarik dan pintar tentunya. Mengingat Meera termasuk siswa yang mendapat beasiswa prestasi di universitasnya dulu. Sama seperti Alessya sahabatnya juga.
" Emh ? " Meera terkesima. Tidak menyangka tawarannya langsung tokcer begitu saja. Apalagi Lucas merupakan salah satu pria yang paling tampan di kampusnya.
Dan ... playboy juga.
Sepertinya insting kucingnya tengah mendominasi, tatkala ikan asin disuguhkan di hadapannya, tidak mungkin dia menolaknya begitu saja. Ikan asinnya segar pula, baru diambil dari laut kemarin sore ...
Meera mengerjap beberapa kali. Bingung harus menjawab apa.
" Kita harus melakukannya malam ini. Jika menunggu besok, aku khawatir ... kau sudah tidak perawan lagi saat itu. " Jawab Lucas dengan begitu enteng sembari tersenyum getir. Sembari memasukkan sebatang rokok ke mulutnya untuk dia hisap, situasi seperti ini sedikit membuatnya stress sekaligus bingung secara bersamaan. Namun, dia harus membuat keputusan dengan cepat. Kalau tidak, semua akan terlambat dan penyesalan akan datang pada akhirnya.
Walaupun dengan sejuta ragu dan malu, Ameera mengangguk setuju. Lucas tersenyum melihatnya. Lalu melenggang pergi ke dalam kafe untuk menyelesaikan pembayaran ' transaksi ' itu. Yang berarti pelunasan utang piutang Ameera terhadap bosnya.
Di apartemen Lucas ...
Ameera terdiam kikuk duduk di sofa di apartemen Lucas. Kali pertama berkunjung ke apartemen seorang pria, justru dia harus menyerahkan hartanya yang begitu berharga. Sesak terasa kala menyadari dia sendiri yang menawarkan diri. Seolah tidak punya harga diri lagi.
" Kau sudah siap ... ? " Tanya Lucas setelah beberapa saat.
Ameera terdiam, terkesiap.
" A-aku ... Se-pertinya a-ku harus membersihkan diri dulu. " Ucap Ameera gugup. Bibirnya bahkan sedikit bergetar kala itu.
" Kau butuh mandi ? " Tanya Lucas kemudian. Yang langsung dibalas anggukan oleh Meera.
" Pergilah , kamar mandinya di sebelah sana. " Jawab Lucas sembari menunjuk ke arah kamar mandi dengan jarinya.
Menunggu Ameera menyelesaikan urusan di kamar mandinya itu, Lucas berdiri di depan jendela kaca besar di apartemennya. Lagi-lagi dengan sebatang rokok di jarinya, menemani kebimbangan hatinya.
Berfikir cukup lama, karena ternyata Ameera belum keluar juga dari ruangan berukuran sedang itu.
Fix !
Lucas sudah memutuskan dalam hati dengan pasti. Keputusan terbaik untuk Ameera dan dirinya. Berusaha menyadari bahwa hadirnya Lucas di sisi Meera adalah untuk menebus dosanya, bukan malah menambahnya.
" Kau masih lama ? Ada yang perlu kubicarakan denganmu. " Teriak Lucas dari luar, setelah mengetuk pintu kamar mandi itu terlebih dahulu.
Beberapa saat tanpa ada jawaban maupun suara apapun.
Ceklek
Pintu terbuka. Ameera keluar dengan hanya memakai bathrobe saja. Rambutnya terlihat basah menjuntai ke bawah dengan sedikit tetesan air yang masih tersisa. Kakinya yang bertelanjang tak beralas terlihat begitu mulus dan seksi. Sekilas saja sudah tampak begitu menggoda. Lucas bahkan sampai beberapa kali menelan ludahnya.
" Duduklah ! " Ucap Lucas setelah berusaha menenangkan diri.
Ameera duduk di depan Lucas. Dengan hanya seperti kondisi tadi. Sukses membuat jantung Lucas berdendang ria.
Lucas mengusap tengkuknya, sedikit merinding darahnya mulai berdesir dengan hawa panas yang mengalir.
" Sebenarnya ... aku tidak tertarik dengan tawaranmu tadi- , " Ucapannya terputus kala melihat reaksi Meera. Semburat merah mulai tampak di pipi gadis itu. Sepertinya rasa malu menderanya.
" Kau bisa menyimpannya untuk orang yang kau cintai nanti ... " Lucas terdengar begitu serius. Walaupun dia tergoda, berusaha dia tahan sekuat tenaga. Menyadari kesalahan Lucas begitu besar pada Meera, ditambah dengan merenggut kesuciannya ? Lucas mungkin akan diselimuti dosa seumur hidupnya, jika sampai melakukan hal itu.
Tak ada jawaban dari Meera. Sepertinya dia memilih untuk mendengarkan Lucas terlebih dahulu. Menuntaskan pembicaraannya.
" Uang yang aku gunakan untuk membayar utangmu tadi, anggaplah sebagai sebuah pinjaman semata. Kau bisa membayarnya jika kau sudah memiliki cukup uang. Sebenarnya .. jika kau mau, kau tidak perlu membayarnya juga, bagiku jumlah uang itu tidaklah seberapa. "
Ameera menghela nafas perlahan.
" Uang itu begitu besar, aku merasa tidak enak menggunakannya. Dan sepertinya akan sangat sulit untuk aku membayarnya suatu saat nanti. " Jawab Meera lirih, menyadari jumlah yang tadi begitu besar baginya berbanding dengan Lucas yang merasa jumlah itu tidaklah seberapa.
Lucas menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal. Bingung harus dengan cara apa menjelaskannya. Dia ingin jujur saja bahwa uang itu sebagai penebus rasa bersalahnya selama ini, walaupun sangat tidak sebanding dengan penderitaan Meera dua tahun kemarin. Di depan matanya sendiri Ameera menjual dan mengobral kegadisannya. Beruntung gadis itu melakukan itu padanya, jika dilakukan pada pria lain sudah bisa ditebak jalan ceritanya nanti.
" Baiklah ! " Lucas mendapatkan ide. Menatap Meera dengan dalam lalu berjalan perlahan mendekatinya dan duduk di sampingnya.
Terdiam sesaat. Berusaha sekuat tenaga untuk tenang. Penampilan Ameera benar-benar menggoda imannya saat ini.
" Bagaimana kalau seperti ini ? " Mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu, membungkam bibirnya kemudian. Meraih tengkuk gadis itu, untuk mengunci dan memperdalam pagutannya.
Ciuman itu terjadi begitu lama dan dalam. Ciuman mahal yang bernilai ratusan juta. Meera yang menyadari hal itu dilakukan untuk melunasi hutangnya, merespon ciuman itu. Walaupun amatir namun terasa cukup hangat dan menyenangkan. Membuat hati Lucas berbunga-bunga dan jantungnya berdetak tak karuan.
Tangan Lucas mulai meraba kemana-mana, bergerilya disaat dia mulai terlena. Dan Meera hanya diam saja sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya.
Lucas akhirnya melepas pagutan itu, setelah sadar ini sudah lewat dari titik amannya. Bila dilanjutkan, dia tidak yakin bisa mundur lagi, menerjang milik Meera yang katanya masih perawan itu.
***
" Kau , berhentilah bekerja di kafe itu. " Ucap Lucas setelah Meera memakai bajunya mengganti bathrobenya tadi.
" Aku ... membutuhkan pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhanku. " Jawabnya jujur.
" Kalau begitu bekerjalah di sini. Aku membutuhkan seseorang untuk merawat apartemenku. " Pinta Lucas pada Meera. Fikirnya dengan cara ini setidaknya dia bisa membantu Meera bertahap keluar dari masalah yang tidak lain disebabkan olehnya. Merasa mendapat jalan menebus kesalahannya tanpa harus mengakui dosanya.
Ameera cukup tercengang mendengarnya. Membayangkan harus bekerja pada seseorang yang sudah mencuri ciuman pertamanya dengan begitu panas dan agresif, meraba-raba tubuhnya dengan sentuhan lembutnya , dan pernah dia tawari kehormatan dan kegadisannya. Sungguh ... dia sangat malu untuk membayangkannya.
💫 Flash Back Off ... 💫
.
.
.
.
💫 Bersambung ... 💫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Limah Cemains Biru
😔
2021-05-11
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
hai.. hai..
cinta pak bos hadir lagi kak😊
semangat semangat 💪💪💪
2020-10-31
1
ARSY ALFAZZA
🐾🐾🐈🐈
2020-10-28
0