Chapter 14 - Aku Mencintaimu

.

.

.

Sesaat tiba di apartemen Lucas, Meera terpaksa harus menelan pil pahit kala mendapati sang mantan kekasih terlihat tengah berpelukan dengan seorang wanita.

Mendapati mereka yang sedang bersama di atas sofa, mata Meera berkaca-kaca. Dia memang belum sepenuhnya mencintai Lucas, tapi kala mendapati lelaki itu melakukan hal serupa seperti yang dulu dilakukan padanya dan kini dilakukan pada wanita lain, hatinya sedikit memanas juga.

Kini Meera menyadari, bahwa Lucas benar-benar play boy sejati. Maksud berpisah untuk merenung, ternyata Lucas malah asyik bersenang-senang dengan wanita lain. Kali ini Meera sudah bisa memastikan bahwa kemarin, Meera hanya menjadi objek Lucas untuk mencari kesenangan dan kenikmatan.

Prankkkkk

Tanpa sengaja, Meera menjatuhkan hiasan logam di atas meja. Mendengar suara gaduh, refleks Lucas dan teman wanitanya menghentikan aktifitasnya . Langsung menoleh ke arah sumber suara. Dan mendapati Meera di sana.

" Meera ! " Lucas terlihat kaget saat itu. Langsung berdiri dan menghampiri Meera yang malah pergi menjauh darinya.

" Ma-maaf ... " Meera mundur. Segera berlari berlalu pergi dari tempat itu.

Lucas mengejar Meera yang berlari keluar dari apartemennya. Menggenggam lengan Meera yang tengah berlari di lorong gedung itu.

" Meera ... " Lucas menahan Meera untuk tidak pergi begitu saja dari sana.

" Maaf, sudah mengganggu kamu ! " Ucap Meera dengan nada dinginnya. Dia samasekali tidak menatap Lucas saat itu.

Mau marah Meera tidak bisa, merasa tidak berhak karena mereka sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi.

" Kamu salah paham Meera. Aku bisa jelasin. " Lucas berusaha untuk menjelaskan sesuatu yang sebenarnya dia alami tadi. Itu tidak seperti yang dibayangkan Meera.

" Nggak usah ! Aku sadar, aku bukan siapa-siapa kamu. Tenang aza kok, aku nggak akan marah. Bagaimanapun juga ... "

Aku masih butuh kamu, Lucas ...

Mirisnya Meera, karena kondisi ekonominya melihat kondisi inipun dia tidak bisa marah samasekali. Hal ini benar-benar menjadi cambuk baginya, untuk bisa sukses dan mandiri. Agar dia tidak diinjak-injak lagi.

" Meera ... " Kala Meera terus menarik tangannya dari genggamannya.

" Lepasin aku ! " Ucap Meera dengan wajah memerah dan bola mata berkaca-kaca.

Lucas melepas Meera yang memaksa pergi, dengan terpaksa dan berat hati. Walau hatinya gundah tatkala melihat gadis yang dia cinta menangis karena dirinya. Namun, dia ingin memberi waktu bagi Meera menenangkan diri. Bagaimanapun juga, Meera harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.

.

.

.

Setelah semalaman merenung dan menenangkan diri, Meera memutuskan untuk melamar pekerjaan di kafe seperti dulu lagi. Hidup adalah realita, dia harus siap jika Lucas dan dunia mencampakkannya.

" Selamat, kamu diterima bekerja di sini. " Ucap manager kafe itu yang ternyata seorang wanita.

" Karena kamu masih kuliah, waktu kerja kamu fleksible. Jadi kami akan membayarmu sesuai dengan perhitungan jam kerja kamu. " Jelas wanita itu, sukses membuat bibir mungil Meera menyunggingkan senyum manisnya. Dia bahagia karena bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan posisinya yang saat ini ssdnag kuliah.

" Terimakasih, Bu. " Ucap Meera senang.

" Kamu bisa mulai kerja hari ini. " Lanjut wanita itu.

Dengan semangat Meera menyanggupi. Kebetulan hari ini tidak ada jadwal kuliah. Jadi Meera bisa bekerja dengan lebih fokus. Mengingat beberapa hari pertama, kinerja kerjanya masih diperhatikan oleh pihak kafe yang baru saja resmi menerimanya.

Terlalu bersemangat, Meera hampir terlupa waktu sudah menjelang malam. Hingga atasannya pun sedikit mengingatkan, bahwa jam kerja Meera sudah berakhir dan sekarang saatnya untuk pulang.

" Pulanglah ! " Ucap atasannya sembari tertawa. Jika semua karyawan seperti Meera, kafe pasti lekas maju dengan keuntungan yang melimpah.

Tiba - tiba ponselnya berbunyi ...

Joice menghubungi Meera untuk bersiap hadir dalam kencan buta. Perjodohan yang disiapkan untuk Meera dan saudaranya.

" Joice ... " Ucap Meera dengan sedikit lemas.

" Ya ? "

" Aku lupa, maaf ... " Meera memelas.

Untuk memaksa pergi menghadiri kencan buta itu, dia sudah sangat lelah. Sungguh tak sanggup lagi melakukan hal lain selain tidur yang kini terbayang di pelupuk matanya.

" Apa ?! " Joice terdengar kesal, tapi ... mau bagaimana lagi.

" Aku baru selesai bekerja. Bagaimana kalau besok saja ? " Tawar Meera pada Joice.

" Emh ... Baiklah. Tapi, besok jangan sampai lupa lagi ya ? " Joice memastikan.

Sepertinya jika besok gagal lagi, pertemuan akan dibatalkan. Saudaranya pasti kecewa karena merasa diabaikan.

" Baik. Besok, aku janji. " Meera terdengar lega sekarang.

.

.

.

Sesampainya di apartemen kecilnya, Meera dikejutkan dengan keberadaan Lucas di sana.

" Lu-cas ? " Ucap Meera yang saat itu sudah terlihat begitu lelah.

Meera yang saat itu tengah melamun menatap ke luar jendela, langsung tersadar seketika. Menghampiri Meera lalu memeluknya kemudian.

" Aku merindukanmu. " Ucapnya serasa mengusap lembut punggung Meera.

Meera yang sebenarnya juga merindukan Lucas, membalas pelukan itu. Pelukan yang dia fikir sebagai pelukan terakhir diantara mereka berdua. Mungkin esok atau nanti, tidak akan ada moment itu lagi yang akan mereka lalui bersama.

" Aku menyayangimu. " Bisik Lucas pada telinga Meera.

Membuat Meera yang mendengarnya sedikit tercekat.

" Maafkan aku. " Lucas menggenggam kedua tangan Meera dan membawa Meera untuk duduk di sofa.

Lucas duduk berjongkok di hadapan Meera meminta maaf dengan apa yang sudah terjadi pada mereka.

" Maafkan aku. Hubungan kita harus benar-benar berakhir. " Ucap Lucas terdengar jujur dan tulus. Bahkan ada air mata di sudut matanya.

Mendengarnya, Meera terkesiap, hatinya benar-benar patah. Meera diibaratkan seperti bunga yang baru saja kuncup, namun sudah layu sebelum bunga itu mekar.

Lucas menjelaskan pada Meera bahwa dia terpaksa menuruti keinginan sang ibu demi mencapai cita-cita dan ambisinya untuk bisa ikut eksis dalam dunia bisnis seperti sang kakak, Arselli Russel.

Terpaksa pergi meninggalkan negara ini untuk tinggal di Paris dan mulai aktif menjalankan salah satu perusahaan keluarganya.

Lucas juga terpaksa menerima tawaran sang ibu untuk menerima perjodohan keluarga yang akan sangat membantu Lucas dalam menapaki jenjang karirnya.

" Terima ini. Kamu jangan menolaknya. Aku mohon ... " Ucap Lucas untuk terakhir kalinya, sebelum berlalu pergi. Hatinya sakit melihat Meera yang menangis tiada henti.

Meninggalkan Meera seorang diri di sana yang kini menangis berderai air mata. Meera mengenang Lucas yang telah begitu baik menolongnya, dan sempat memadu kasih dengannya walaupun tidak lama.

Lucas meninggalkan sebuah amplop coklat di atas meja. Berisi buku tabungan dan segala sesuatu yang nantinya akan bermanfaat dan suatu saat dibutuhkan Meera dalam menjalani kehidupan dan meraih cita-citanya.

" Lucas ... "

Meera berlari, menghampiri dan memeluk erat Lucas dari belakang.

" Terimakasih ... " Ucap Meera tulus.

Lucas membalikkan badannya.

" Jaga dirimu, Ameera. " Pesan Lucas pada Meera sembari memeluk erat Meera dan membawa Meera untuk bersandar di dadanya.

Menarik dagu lancip Meera, Lucas menunduk. Memiringkan kepalanya, dia memagut bibir mungil Meera, menyesap dan ******* nya kemudian. Merasakan perisa cerry yang terasa di bibir Meera, Lucas melakukannya dengan begitu lembut dan perlahan. Tidak seperti biasanya yang begitu agresif dan mendominasi.

Melepas pagutan itu setelah beberapa lama. Lucas berbisik ..

" Aku mencintaimu ... Ameera ... " Sembari mengecup lembut kening Meera.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

Hasmiati Hasmi

Hasmiati Hasmi

😢😢😢😢

2021-12-16

0

Lisa Natalia

Lisa Natalia

😢😢😢😢

2020-10-27

0

Alifah Safwa R

Alifah Safwa R

😥😥😥😥

2020-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!