Chapter 5 - Ketagihan

.

.

.

Tiba-tiba seseorang memeluk Meera dari arah belakang punggungnya. Melingkarkan lengannya tepat di perutnya. Meera kaget dan terkesiap.

Apalagi ...

Setelah orang itu berbisik tepat di belakang telinganya.

" Maukah kau menjadi kekasihku ? "

Bisik orang itu yang ternyata seorang pria. Dan mendengar dari suaranya, Meera cukup mengenalnya, tidak asing lagi di telinganya. Karena suara itu adalah suara Lucas yang beberapa bulan ini berperan penting dalam kehidupannya, menjadi dewa penolongnya.

" Lucas ? "

Ucapnya tanpa berbalik. Meera terlanjur terlena dengan pelukan hangat pria itu di belakang tubuhnya.

" Maukah kau menjadi kekasihku ? " Tanya Lucas sekali lagi.

" Apa kau serius ? " Dengan terbata Meera menjawabnya.

" Tentu saja, aku serius ! " Jawab Lucas dengan begitu yakin. Berusaha menyakinkan gadis yang kini berada dalam pelukannya.

" Bagaimana ? " Bisiknya lagi sembari mengecup leher Meera.

" Lu-Lucas ... " Mata Meera terpejam. Menikmati kecupan yang terasa begitu lembut di kulit lehernya. Membuat bulu kuduknya sedikit bergidik. Hingga matanya berkabut dan meremang.

Meera sedikit bingung. Bukankah Meera belum menyetujui permintaannya. Tapi mengapa Lucas sudah main nyosor saja. Dan juga, bukankah Lucas memintanya menjadi kekasihnya bukannya memintanya untuk bercinta dengannya.

" Bisa kau hentikan ... ! " Meera menyentuh dan meremas tangan Lucas saat itu juga. Bukannya berhenti, Lucas malah membalikan tubuh Meera hingga mereka saling berhadapan.

Mengecup bibir Meera untuk sekilas. Lalu memagutnya dan menyesapnya cukup dalam. Bibir manis itu menjadi candu Lucas saat ini dan sebelum-sebelumnya. Apalagi dengan sambutan Meera yang cukup hangat dan mesra, Lucas semakin mabuk dibuatnya. Sempat mencobanya dua kali, membuat dirinya ketagihan. Hingga akhirnya kini, Lucas nekad mengulanginya untuk ketiga kali.

Mengulangi hal itu untuk ke sekian kali, setelah sesaat lalu Lucas sempat melepaskan pagutannya. Lucas mengulanginya lagi, menghangatkan bibir itu ...

Lagi ...

Lagi ...

Dan lagi ...

" Lucas !!!? " Meera melepas paksa pagutan itu. Mendorong tubuh pria itu beberapa langkah darinya. Dengan tatapan yang penuh tanda tanya. Tidak mengerti dengan semua yang telah terjadi.

" Apa yang kau lakukan ? " Tatap Meera tajam.

Lucas menatap balik. Membalas tatapan tajam Meera pada dirinya. Yang entah mengapa malah membuat pria itu semakin berdesir hebat. Berharap menikmati bibir Meera lebih lama lagi. Apalagi setelah melihat bibir bengkak Meera saat itu. Hasil karyanya, buah perbuatannya.

" Entahlah ! Aku juga tidak mengerti Meera. " Sembari meremas rambutnya dengan kedua tangannya. Lucas terlihat dan terdengar frustasi. Suaranya terdengar serak saat itu.

" Aku Meera. Jika kau lupa ! "

Meera mencoba mengingatkan Lucas yang saat itu mungkin saja sedang mengalami 'human error' atau mungkin sedang dalam pengaruh alkohol ataupun obat. Walaupun Meera tahu pasti Lucas samasekali tidak berbau alkohol saat itu.

***

Meera menyodorkan segelas air pada Lucas yang kini tengah duduk di sofa.

" Minumlah ! Kau terlihat kacau. " Ucap Meera sinis.

Dia bingung, harus senang atau apa. Dicium pria tampan sih boleh saja, apalagi jika itu kekasihnya. Tapi, dengan Lucas, dan berkali-kali pula, tanpa status jelas yang pasti membuat dirinya bingung tak terkira.

Mungkin berbeda lagi situasinya, jika Lucas terbuka dan berkata jujur bahwa maksud ciuman itu sebagai timbal balik atas segala kebaikannya selama ini. Mungkin Meera tidak akan menolak namun Meera bisa menjaga hati.

Meera hanya butuh kejelasan saat ini. Setidaknya, kejujuran itu bisa membuat Meera mengontrol diri dan hatinya. Agar tidak terlalu berharap banyak dan lebih dalam atas sikap absurd Lucas selama ini terhadap dirinya. Lucas yang begitu terkenal sebagai pemain wanita.

" Aku hanya ... " Lucas menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal itu.

" Apa ? " Jawab Meera sedikit ketus. Sembari menyentuh dan merasakan bibirnya yang masih terasa kebas saat ini. Akh ... jika diingat lagi, ciuman Lucas tadi begitu .....

Meera menggelengkan kepalanya beberapa kali. Berusaha mengusir bayangan panas yang menyerang otak dan fikirannya.

Lucas tertawa setengah menyeringai ... Melihat Meera yang kebingungan, membuat dia gemas sedikit ingin menggodanya.

" Apa kau menyukainya ? " Tanya Lucas.

Tidak dipungkiri dia sedikit penasaran dengan isi hati Meera saat ini. Mengingat pacar Lucas sebelum-sebelumnya slalu menyukai permainan bibir dan lidahnya.

" Apa maksudmu ? " Pipi Meera memerah. Ditanya seperti itu, dia merasa malu. Nikmat memang iya, tapi tak mungkin kan jika dia harus jujur mengutarakannya.

Memalingkan pandangannya dari lelaki tampan itu. Dada Meera bergemuruh kencang.

" Yang tadi ... " Jawab Lucas sedikit tertawa.

" Akh ... hentikan Lucas. Ini konyol ! " Meera bangun dari duduknya lalu berdiri berjalan menuju kamar Lucas untuk mengecek ulang cucian Lucas lagi.

Lucas mengikuti langkah Meera. Membuat Meera sedikit berlari.

" Jangan mengikutiku Lucas ! " Menengok ke arah Lucas tanpa memperhatikan sekitarnya. Membuat Meera terjatuh karena tersandung kaki ranjang milik Lucas.

Tepat terjatuh di atas ranjang Lucas yang empuk. Meera mengerang kencang. Karena tiba-tiba Lucas sudah menindihnya di atas punggungnya.

" Lucas ... !!! Apa yang kau lakukan ?! " Teriak Meera saat itu. Sembari menahan tawa di bibirnya. Menahan geli karena gelitikan jari Lucas di tubuhnya.

Gelak tawa pun pecah diantara mereka. Lucas memeluk erat Meera dari belakang dan membawanya dalam dekapannya setelah memiringkan tubuh mereka.

" Jadilah kekasihku, Meera ... " Kali ini bukan bertanya. Lucas mencoba meyakinkan Meera.

" Kau yakin ? "

Meera butuh sesuatu hal untuk meyakinkan hatinya. Sebuah pengakuan cinta mungkin. Walau tak dipungkiri Meera ragu Lucas mencintainya. Jika niatnya main-main, Meera mungkin lebih percaya.

" Hmm. " Lucas mengangguk.

" Tentu saja, aku yakin. Belum pernah aku seyakin ini. " Mengeratkan pelukannya di tubuh Meera. Membuat Meera mendelik saat itu.

" Aku belum menyetujuinya ! " Meera memukul pelan tangan Lucas. Sembari menatapnya cukup tajam.

" Ayolah ... ya ? Kita bersenang-senang. Bukankah kau sangat menyukai ciumanku. " Rayu Lucas saat itu. Membuat Meera memutar bola matanya.

" Apa sih ? " Cibir Meera. Walau tak tegas menolaknya. Sedikitnya dia mengakui, ciuman Lucas memang luar biasa. Namun dia gengsi untuk mengakuinya.

Mereka terdiam cukup lama.

" Meera ... "

" Hmm ? "

" Bagaimana ? Apakah kau menyetujuinya ... "

Meera terdiam. Lalu ..

" Aku ingin tahu alasannya ? "

Cinta ? Meera tahu, Lucas belum bahkan tidak mencintainya. Nyaman ? Mungkin iya, namun yang lebih penting apa tujuannya ? Meera ingin tahu.

Kali ini Lucas yang terdiam. Memikirkan sesuatu hal yang dirasakannya beberapa lama ini. Semenjak berciuman dengan Meera untuk pertama kali, kedua kali dan ketiga kali ..

Jantung yang berdebar-debar. Hati yang berbunga-bunga. Kupu-kupu yang berterbangan di kepala, dan sesuatu yang menggelitik di perutnya. Semua itu hanya dirasakan saat bersama Meera. Saat berciuman dengan Meera.

Cinta ? Jujur, Lucas belum sejauh itu.

Nyaman ? Ya, Lucas merasa nyaman di samping Meera.

Serius ? Belum juga. Sepertinya dia masih dalam jenjang mencoba.

Namun ... untuk bermain-main, tak ada niat seperti itu. Apalagi mengingat kesalahan Lucas di masa lalu.

.

.

.

💫 Bersambung ... 💫

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

permisii.

cinta pak bos hadir lagi ya kak😘

semangat teruss💪

2020-11-08

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐈🐾🐾🐾

2020-10-28

0

Ayhue Unyuunyu Chum

Ayhue Unyuunyu Chum

ceritanya bagus... tapi kemana para pembacanya?

2020-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Ameera
2 Chapter 2 - Penyesalan
3 Chapter 3 - Kehormatan
4 Chapter 4 - Debaran
5 Chapter 5 - Ketagihan
6 Chapter 6 - Perkenalan
7 Chapter 7 - Hukuman
8 Chapter 8 - Peraturan
9 Chapter 9 - Hukuman (2)
10 Chapter 10 - Noda Merah
11 Chapter 11 - Teman ?
12 Chapter 12 - Berpisah Sementara
13 Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14 Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15 Chapter 15 - Kencan Buta
16 Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17 Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18 Chapter 18 - Kekecewaan
19 Chapter 19 - Tanda Cinta
20 Chapter 20 - Cintaku Kandas
21 Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22 Chapter 22 - Kerinduan
23 Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24 Chapter 24 - Cemburu kah ?
25 Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26 Chapter 26 - Mengikutimu
27 Chapter 27 - Obat
28 Chapter 28 - Diulang
29 Chapter 29 - Terlambat
30 Chapter 30 - Maafkan Aku
31 Chapter 31 - Tegar
32 Chapter 32 - Terpuruk
33 Chapter 33 - Bangkit
34 Chapter 34 - Kehamilan
35 Chapter 35 - Perjuangan
36 Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37 Chapter 37 - Menyambut
38 Chapter 38 - Bertemu
39 Chapter 39 - Bertemu (2)
40 Chapter 40 - Bertemu (3)
41 Chapter 41 - Pernikahan Semu
42 Chapter 42 - Kegilaan Ini
43 Chapter 43 - Merindukanmu
44 Chapter 44 - Melepas Rindu
45 Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46 Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47 Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48 Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49 Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50 Chapter 50 - Hari Bahagia
51 Chapter 51 - Ambyar
52 Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53 Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54 Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55 Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56 Chapter 56 - Hangat
57 Chapter 57 - Merenung
58 Chapter 58 - Kesedihan
59 Chapter 59 - Kesedihan (2)
60 Chapter 60 - Menua Bersama
61 Chapter 61 - Kejutan
62 Chapter 62 - Kebahagiaan
63 Chapter 63 - Kemarahan
64 Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65 Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66 Chapter 66 - Moment Terakhir
67 Chapter 67 - Mencari Jejak
68 Chapter 68 - Pernikahan
69 Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70 Chapter 70 - Kelahiran
71 Chapter 71 - Menghilang
72 Chapter 72 - Kelahiran (2)
73 Chapter 73 - Sebuah Kisah
74 Chapter 74 - Butuh Waktu
75 Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76 Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77 Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78 Chapter 78 - Ganas
79 Chapter 79 - Pudar
80 Chapter 80 - Salah Paham
81 Chapter 81 - Salah Paham (2)
82 Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83 Chapter 83 - Menantang Maut
84 Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85 Chapter 85 - Baju Ganti
86 Chapter 86 - Status
87 Chapter 87 - Sabar
88 Chapter 88 - Kejutan
89 Chapter 89 - Jujur
90 Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91 Dariku Untuk Kalian
92 - Ngidam
93 - Manja
94 - Aneh
95 - Siaga
96 - Karena Cemburu
97 - Pertengkaran
98 - Pertemuan Sedarah Daging
99 - Melahirkan
100 END
101 I Have a Lover
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 - Ameera
2
Chapter 2 - Penyesalan
3
Chapter 3 - Kehormatan
4
Chapter 4 - Debaran
5
Chapter 5 - Ketagihan
6
Chapter 6 - Perkenalan
7
Chapter 7 - Hukuman
8
Chapter 8 - Peraturan
9
Chapter 9 - Hukuman (2)
10
Chapter 10 - Noda Merah
11
Chapter 11 - Teman ?
12
Chapter 12 - Berpisah Sementara
13
Chapter 13 - Menjadi Orang Asing
14
Chapter 14 - Aku Mencintaimu
15
Chapter 15 - Kencan Buta
16
Chapter 16 - Maukah Kamu Menjadi Pacarku ?
17
Chapter 17 - Kencan Perpisahan
18
Chapter 18 - Kekecewaan
19
Chapter 19 - Tanda Cinta
20
Chapter 20 - Cintaku Kandas
21
Chapter 21 - Di Ujung Jalan
22
Chapter 22 - Kerinduan
23
Chapter 23 - Pembantu dan Majikan
24
Chapter 24 - Cemburu kah ?
25
Chapter 25 - Kencan Buta (2)
26
Chapter 26 - Mengikutimu
27
Chapter 27 - Obat
28
Chapter 28 - Diulang
29
Chapter 29 - Terlambat
30
Chapter 30 - Maafkan Aku
31
Chapter 31 - Tegar
32
Chapter 32 - Terpuruk
33
Chapter 33 - Bangkit
34
Chapter 34 - Kehamilan
35
Chapter 35 - Perjuangan
36
Chapter 36 - Mengejar Ambisi
37
Chapter 37 - Menyambut
38
Chapter 38 - Bertemu
39
Chapter 39 - Bertemu (2)
40
Chapter 40 - Bertemu (3)
41
Chapter 41 - Pernikahan Semu
42
Chapter 42 - Kegilaan Ini
43
Chapter 43 - Merindukanmu
44
Chapter 44 - Melepas Rindu
45
Chapter 45 - Hari Penuh Kejutan
46
Chapter 46 - Emosi dan Cemburu
47
Chapter 47 - Diantara Dua Pilihan
48
Chapter 48 - Cemburu dan Cinta
49
Chapter 49 - Cinta yang Tulus
50
Chapter 50 - Hari Bahagia
51
Chapter 51 - Ambyar
52
Chapter 52 - Malam Yang Tertunda
53
Chapter 53 - Bertemu Seseorang
54
Chapter 54 - Melanjutkan Yang Tertunda
55
Chapter 55 - Sepasang Sikat Gigi
56
Chapter 56 - Hangat
57
Chapter 57 - Merenung
58
Chapter 58 - Kesedihan
59
Chapter 59 - Kesedihan (2)
60
Chapter 60 - Menua Bersama
61
Chapter 61 - Kejutan
62
Chapter 62 - Kebahagiaan
63
Chapter 63 - Kemarahan
64
Chapter 64 - Pergi dari Hidupmu
65
Chapter 65 - Pergi dari Hidupmu (2)
66
Chapter 66 - Moment Terakhir
67
Chapter 67 - Mencari Jejak
68
Chapter 68 - Pernikahan
69
Chapter 69 - Sebelum Pernikahan
70
Chapter 70 - Kelahiran
71
Chapter 71 - Menghilang
72
Chapter 72 - Kelahiran (2)
73
Chapter 73 - Sebuah Kisah
74
Chapter 74 - Butuh Waktu
75
Chapter 75 - Bertemu ' Mantan '
76
Chapter 76 - Terlambat Satu Langkah
77
Chapter 77 - Rasa Yang Pernah Ada
78
Chapter 78 - Ganas
79
Chapter 79 - Pudar
80
Chapter 80 - Salah Paham
81
Chapter 81 - Salah Paham (2)
82
Chapter 82 - Lama Tak Bertemu
83
Chapter 83 - Menantang Maut
84
Chapter 84 - Jangan Tinggalkan Aku
85
Chapter 85 - Baju Ganti
86
Chapter 86 - Status
87
Chapter 87 - Sabar
88
Chapter 88 - Kejutan
89
Chapter 89 - Jujur
90
Chapter 90 - Kehamilan ( END )
91
Dariku Untuk Kalian
92
- Ngidam
93
- Manja
94
- Aneh
95
- Siaga
96
- Karena Cemburu
97
- Pertengkaran
98
- Pertemuan Sedarah Daging
99
- Melahirkan
100
END
101
I Have a Lover

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!