Memilih

"Mas ini rumah kita, selamat datang Mas" kata Diana saat mobil yang mereka tumpangi memasuki halaman rumah mereka. Setelah terparkir dengan sempurna Diana mengeluarkan kursi roda dan meletakkan di bibir pintu dengan memasang rem pada kursi roda itu.

"Aku akan menurunkan kaki mu dulu.. dan aku akan memelukmu.. kau siap Mas" Diana memeluk Gilang dan tangan Gilang mendorong tubuhnya sendiri untuk duduk di kursi roda.

"Apakah aku bertambah berat?" tanya Gilang.

"Iyaa Mas.. huuhf.. tapi kau sangat tampan Mas sekarang.. kau lebih berisi wajahmu jadi terlihat segar.."

"Jadi aku dulu tidak tampan" tanya Gilang.

"Aku sudah menebaknya kau pasti akan bilang seperti itu.. Kau dulu tampan Mas, sekarang sangatlah tampan" kata Diana mencium pipi Gilang dan membawanya masuk ke rumah.

"Nih Mas, ini kuncinya.. Mas bukalah pintu rumah kita.. Laki - laki yang baik seperti mu yang membuka pintu pertama kali rumah mereka maka segala hal baik akan terbuka Mas" kata Diana.

"Kau percaya sekali dengan takhayul" kata Gilang tersenyum hangat.

"Bila itu mendatangkan kebaikan aku percaya, karena Mas memang orang terbaik di dunia" kata Diana.

Gilang pun memasukkan kunci dan memutar dua kali, menarik handlenya lalu pintu itu terbuka, Diana pun mendorong perlahan kursi roda Gilang.

"Mas mau berkeliling? Aku mau menurunkan barang- barang dimobil" Diana meletakkan tasnya di meja lalu mengambil kunci mobil.

"Maafkan aku Diana, aku yang seharusnya melakukannya" kata Gilang memutar kursi rodanya menghadap Diana.

"Mas aku mencintaimu, pikirkan itu saja" Diana jongkok sejajar dengan pandangan Gilang dengan mengusap lengannya, Gilangpun memajukan wajahnya meraih wajah Diana dan mengecup kening Diana.

"Aku akan berkeliling saja" kata Gilang tersenyum hangat dan kembali memutar rodanya mengelilingi ruang demi ruang, sementara Diana kembali ke halaman rumah menurunkan semua barang- barangnya.

Rumah yang sederhana, tidak terlalu banyak perabotan, memiliki ruang tamu, ruang tengah dengan meja makan bulat dengan empat kursi, kemudian terdapat satu tempat tidur dengan dipan dan lemari, satu ruangan kamar namun digunakan untuk meletakkan koper dan meja setrika, satu kamar mandi di dekat dapur dan satu ruangan yang lainnnya untuk mencuci pakaian, satu pintu menuju belakang untuk menjemur pakaian dengan pekarangan luas namun itu milik Pak Hasan yang mempunyai rumah kontrakan rumah itu.

Gilang memasuki kamar yang tidak ada perabotan hanya meja setrika dan beberapa koper mereka, Gilang membuka jendela kamar itu yang menghadap ke pekarangan rumah, dari jauh bisa terlihat jalan raya.

"Ini akan menjadi kamar anak kita nanti, kita akan menyingkirkan koper- koper ini dan memindahkannya diatas lemari" kata Gilang saat Diana memasuki ruang itu.

"Anak kita akan tidur dikamar kita Mas, kecuali sudah besar, itu juga kita mungkin sudah pindah dari sini dan memiliki rumah sendiri" kata Diana membongkar koper dan membereskan isinya satu persatu.

"Kau benar Diana, kita akan mengambil KPR saja, kalau aku sudah sembuh" kata Gilang kemudian.

"Kau ingin tiduran Mas? Dua jam lagi makan siang dan minum obatmu" Diana menyeret koper yang telah kosong dan disatukan dengan koper yang lain.

"Baiklah aku akan rebahan saja" Gilang memutar kursi rodanya dan menuju kamar di ikuti Diana.

Dianapun memeluk Gilang dan tangan gilang menumpu pada ranjang dengan memgangkat tubuhnya sendiri dengan tangan di bantu Diana.

"Aaaaaaaaaw.. Mas.. kau mengagetkanku!" kata Diana saat tubuh Diana ditarik Gilang hingga terjatuh diranjang.

"Temani aku... " Gilang memeluk erat tubuh Diana dan mengungkungnya dengan susah payah Gilang merubah posisimya dengan posisi miring memeluk Diana.

"Terima kasih Diana, kau mengurus segalanya sendiri dan kau mengurusnya dengan baik" kata Gilang mendekatkan wajahnya ke wajah Diana, menekan tengkuk Diana lalu mencium bibir Diana dengan penuh perasaan yang mendalam.

*****

"Apa kau sudah mengejar gadis itu?" tanya Emily saat memasuki mobil Mario di lobby, menjemputnya kembali setelah menebus obat sang Ibu.

"Hahh!! Aku juga tidak yakin gadis itu atau bukan, terlalu banyak perempatan dan aku tidak tahu dia belok kemana, aku sudah menyusuri tiap jalan tapi nihil" Kata Mario memukul setir mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit itu.

"Apakah dia gadis istimewa? Sampai kau terlihat kacau sekali barusan" sindir Emily mencebikkan bibirnya.

"Dia yang membuatku bangkit, ceritanya panjang sekali Emily, entahlah aku memulainya darimana, aku pernah mencuri ciuman pertamanya di makam Kenanga" tutur Mario membuat Emily seakan tak percaya dengan penuturan adiknya itu.

"Kau gila !! Bagaimana bisa? Hahaha.. mengerikan kau ini, siapapun dia aku sangat berterima kasih padanya, karena membuat adikku menjadi normal, tinggal di rumah bukan di kuburan" kata Emily.

"Semua terjadi begitu cepat, ada gadis memberiku kartu ucapan merah jambu dan aku menciumnya, aku mabuk sore itu, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas" kata Mario menerawang.

"Apakah itu gadis yang sama dengan gadis yang hujan- hujanan yang kau tolong itu yang membawa mantelmu?" tanya Emily kemudian.

"Aku belum yakin juga Emily, tapi saat aku menciumnya di mobil saat itu, aku yakin itu dia, aku tidak bisa melupakan bibir itu" Mario kembali menerawang, tangannya menyiku bertumpu pada pintu kaca dan memainkan bibirnya dengan menekuk- nekuk bibirnya sendiri.

"Bagaimana kalau ternyata berbeda? Kalau berbeda kau sudah mencium dua gadis, Mario" goda Emily.

"Aku ingat ciumannya dan saat pingsan justru dia yang nyosor duluan, ya aku terimalah, aku kan normal Emily" kata Mario lagi.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanya Emily penasaran.

"Caraku bertemu sama yaitu di pemakaman, cara bercium gadis itu yang membuatku yakin sungguh menggelikan" Mario tergelak.

"Kau tahu Emily.. dia tidak tahu cara berciuman, dia membuka mulutnya serta menjulurkan lidahnya.. Entahlah dia belum pernah berciuman, tapi menjulurkan lidah.. hahahha dia berteriak kalau akulah yang mencuri ciumannya" jelas Mario dengan terkekeh.

"Hahaha lucu sekali calon adikku itu" Emily pun tergelak.

"Aku rasa sekarang kita yang gila, kita tidak tahu siapa dia dan kau sudah memanggilnya calon adik ipar dan aku merasa telah memilikinya karena ciuman itu" Mario tergelak disusul Emily.

"Aku belum menceritakannya pada Mama, aku yakin kalau Mama tahu, dia akan senang" kata Emily.

"Dont tell her, Em.. please.. Aku tidak ingin mengecewakan Mama, ini sesuatu yang belom jelas, jangan kau besar- besarkan.. Ohh iya. kamu dan Mama sampai kapan disini?" tanya Mario kemudian.

"Aku hanya seminggu menemanimu, Mama sangat merindukanmu, sementara anak- anakku merindukan Paman Leon, benar- benar merepotkan, tahu gitu aku ajak Paman Leon" kata Emily.

"Paman Leon sampai detik ini belum memiliki petunjuk, entahlah nomor gadis itu belum aktif, aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya, belakangan aku sering memimpikan gadis hujan itu" Mario kembali melemparkan pandangannya kearah jalanan.

"Bila itu gadis yang berbeda, mana yang akan kau pilih? Gadis hujan atau Gadis kartu ucapan merah jambu? Karena kau tidak mungkin memilih keduanya" kata Emily memberi pilihan.

"Aku akan meminta maaf gadis yang kucium karena telah mencuri ciumannya dan aku akan meminta tanggung jawab pada gadis hujan karena telah menciumku dan karena telah menghiasi mimpiku, karena dia harus menjadi milikku dan aku menjadi miliknya" kata Mario serius.

"Dasar kau konyol sekali hahahaha" kata Emily memukul lengan adiknya.

Iya, kau harus menjadi milikku, Gadis Hujan.. aku memilihmu, aku yakin aku akan menemukanmu.. sekalipun Gadis kartu merah jambu itu juga muncul, aku tetap memilihmu!

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.

Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat.

Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

Evi Octavia

Evi Octavia

lanjut

2022-08-18

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

penasaran abis.❤️

2022-06-13

0

Aruna arfiana

Aruna arfiana

penasaran

2022-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!