Bibir Ini?

Diana bersungkur di pusara Ayah dan Ibunya, dia terus menangis tanpa perduli derasnya air hujan yang mendera tubuhnya. Tangisan pilunya membuat hati siapapun tersayat bila ada yang mendengarnya. Perkataan orangtua Gilang membuat hatinya sakit tiada terkira, membayangkan kehilangan Gilang dan menjalani hidup dengan kesendirian membuatnya tidak sanggup menjalani hidupnya.

"Ibu.. Ayah.. kenapa hidup Diana seperti ini.. Mengapa Diana harus sendirian.. Diana harus bagaimana.. Orangtua Mas Gilang tidak menginginkan Diana, bagaimana Diana melupakannya.. Ayah.. Ibu.. bawa Diana pergi bersama kalian.. Diana tidak sanggup lagi.. Diana lelah menjalani hidup ini.. Sejak kecil hidup di panti asuhan tidaklah mudah Ibu.. Ayah.. Mengapa kalian dulu meninggalkan Diana begitu saja.. Ayah.. Ibu.. Diana menyerah, Diana tidak kuat lagi.. aku ingin bersama kalian" Diana menggigil, air hujan dan dinginnya udara sore itu begitu menusuk tulang.

"Ayah.. Ibu.. jemputlah Diana.. katakan pada Tuhan bahwa aku tidak punya siapapun.. Ayah Ibu.. katakan padaNya.. Tuhan pasti mendengarkan kalian.. Tuhan tidak mendengarkanku.. Ayah Ibu.. hiks.. huhuhuhu.. Diana harus bagaimana.. Diana tidak sanggup lagi.. Diana tidak bisa.. Diana takut ibuu.. Ayaahh.. Diana takut.. jemputlah Diana.. jemputlahh anakmu ini.. huuhuuhuuu"

Kini Diana terkulai lemah, kesadarannya berangsur angsur menghilang secara perlahan, Diana hanya menikmati air hujan kini memburu tubuhnya.

Diana memang yatim piatu, hidup di panti asuhan sejak usia 10 tahun tidaklah mudah, sejak kecelakaan mobil yang menimpa kedua orang tuanya, lewat dinas sosial Diana di tempatkan di sebuah yayasan panti asuhan. Mengingat keluarga dari Ayah dan Ibunya tidak ada satupun yang mau menampung Diana. Hidupnya di lewati dengan kesedihan, kadang Diana mempertanyakan mengapa hidupnya tidak adil, mengapa keluarga Ayah Ibunya tidak satupun datang, setidaknya bila tidak mau menampung, keluarganya bisa mengunjunginya.

Bertahun lamanya Diana hanya berteman dengan kesendirian, tidak banyak bicara dan menjadi pendiam, Diana menjadi pribadi yang tertutup, susah bergaul atau berbaur dengan semua temannya, dari kecil yang diterima hanya bulian oleh teman- teman di panti itu.

Sejak usia 12 tahun Diana sering menghilang dan akan di temukan di pemakaman, sampai akhirnya kepala Panti dan beberapa staf karyawannya, lelah mencari dengan sendirinya, karena Diana pasti akan kembali pulang ke panti. Dengan mendatangi kedua orangtuanya adalah hal yang mendamaikan saat hatinya dilanda kesedihan, berharap ada kedamaian di hatinya, namun kali ini Diana sungguh ingin menyerah, sesakit apapun tubuhnya berlari di tengah hujan, Diana sudah tidak perduli, karena harapan itu tidak akan pernah ada, kebahagiaan tidak akan pernah menjadi miliknya.

Semua perkataan orangtua Gilang berputar putar dikepalanya, hinaan dan cacian di terimanya, dia tidak membencinya dia tidak menyimpan dendam namun hatinya terasa sangat sesak, kepalanya seperti di hantam palu bertubi - tubi. Diana tidak berdaya dengan kenyataan demi kenyataan yang telah dihadapinya kini begitu pelik, hubungan yang terjalin begitu indah penuh romansa harus pupus dihadapan orangtuanya, jurang yang begitu dalam dan luas, bagaimana bisa dia menyeberanginya?

Tangisannya terus menyiksa hatinya, membuat dadanya semakin nyeri, kepalanya semakin berat, pandangannya mulai kabur dan akhirnya Diana terkulai di pusara Ayah Ibunya. Pingsan!

"Haii.. bangunlah.. Diana.. nama mu Diana kan?" seorang wanita cantik berambut panjang sepanjang rambutnya tiba- tiba ada didepan wajahnya.

"Siapa kau?" tanya Diana.

"Kamu terlalu banyak menangis, bukankah kau gadis yang kuat? Mengapa kau menyerah.. bangun lah Diana.. kau akan menemukan kebahagiaanmu, jangan terlalu lama menangis, Diana" kata wanita itu dengan senyuman, wajah penuh sinar kebahagiaan.

"Itu tidak mungkin.. takdirku akan selalu menderita, tidak ada yang perduli padaku.. aku ingin ikut Ayah dan Ibuku, aku hanya sendirian, aku ingin bersama Ayah dan Ibuku, hanya mereka yang perduli kepadaku, aku tidak punya siapapun" kata Diana.

"Mereka hidup dan kau harus hidup.. kau harus terus berharap.. harapan akan menghidupkanmu.. Kau harus bertahan Diana, kau harus yakin kau akan bahagia, kau harus bersandar kepada harapan, kau harus yakin pada Tuhan, Dia tahu batasan ujian yang kau hadapi, Tuhan belum ingin bertemu denganmu Diana, kuatlah.. jangan buat Ayah dan Ibu sedih.. Lihat Mario datang untukmu.. dia akan menolongmu dan memberimu kekuatan, kuatlah Diana.. ayoo bangunlahh.. ayoo Diana.."

"Siapa kau?" Diana mencoba keras membuka matanya.

"Diana.. ayoo bangunlah.. hidupkan hidupmu!" wanita itu berlarian tertawa riang dan berlahan menjauh menari riang penuh kebahagiaan dengan wajah yang bersinar lalu menghilang!

****

"Astagaaa.. gadis ini tidur disini? atau... Pingsan?! Ya Tuhann" Mario tersentak melihat Diana yang tergolek di pusara Ayah Ibunya, dia memeriksa denyut nadinya.

"Aah dia masih hidup... Jadi bunga ini untuk Ayah dan Ibunya? Ada apa denganmu? Apakah hidupmu sangat menderita? Raut wajah ini mengapa sedih sekali" Mariopun membopong tubuh Diana, menyembunyikan wajah Diana ke dalam pelukanya dan membawanya pergi dari area pemakaman itu.

"Paman, gadis ini pingsan! Kita akan membawanya ke klinik terdekat" Mario tergesa- gesa masuk ke dalam mobil, Leon menyambutnya dengan membukakan pintu, Mario melepaskan mantel coklatnya dan dibalutkan ke tubuh Diana.

Mario meletakkan Diana di jok belakang dan diapun duduk disebelahnya, Mario meraih tubuh Diana yang terbalut mantelnya dan meletakkan kepalanya didadanya.. mendekapnya dan menghangatkan badannya.

"Kasian sekali gadis itu, Tuan menemukannya dimana, sepertinya dia sedang ada masalah" Leon melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena hujan membuat pandangannya menjadi terganggu jalanan pun tampak berlumpur di area pemakaman, dia harus bergegas menuju jalan beraspal dan mencapai klinik terdekat.

"Dia ada di pusara Ayah dan Ibunya, aku tadi bertemu gadis ini di toko bunga, ternyata bunga ini untuk Ayah dan Ibunya" Mario menatap lekat wajah Diana.

Ada apa dengan mu? Sepertinya gadis ini habis menangis. Hmmm... cantik.

"Ma..rioo" Seperti di hantam palu, Mario terkejut bukan kepalang saat Diana memanggil namanya, Diana beringsut memiringkan badannya dengan menggigil, wajahnya beradu dengan Diana sangat dekat, bahkan hembusan nafasnya terasa menerpa wajah Mario.

"Panasnya tinggi sekali" gumam Mario.

"Mar..rioo" jantung Mario berdetak cepat saat melihat bibir Diana terbuka dan memajukan wajahnya, entah dorongan dari mana Mario mendekatkan bibirnya lalu menempelkannya pada bibir Diana.

Mario memagut perlahan dan Diana tanpa sadar menyambutnya, tangan Mario semakin erat menyentuh pipi Diana. Lalu dia teringat...

Bibir ini? Bukankah aku pernah mencuri ciuman pertama bibir ini? bukan kah.. apakah ini dia? Tapi suaranya.. suara ini.. bukankah di.. di kantor Papa..

Aku tidak salah.. aku bisa merasakan bibir ini.. Aahh.. siapa namamu? siapa kau? kau memanggil namaku? kau mengenalku?

Diana melepas ciumannya.. matanya terbuka.. mereka saling memandang.. namun Diana kembali menutup matanya dan terkulai lemas.

Dia pingsan lagi

-

-

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangkuu yaa Reader Tersayang. 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

jinnie

jinnie

bulian spt apa yg didapat di panti asuhan ?

2023-01-08

1

Evi Octavia

Evi Octavia

mantapp

2022-08-18

1

Lilis Sukaesih

Lilis Sukaesih

kesurupan Kenanga kali ya. wkwkw

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!