Pernikahan Yang Di Kutuk

Setelah menyelesaikan pernikahan agama dan negara, mereka sah menjadi suami istri. Diana mengenakan slim dres pendek berwarna putih, rambut coklat tuanya di sanggul sederhana, terselip bunga mawar putih. Saat Gilang mencium bibirnya sebagai tanda janji ikatan, ada keraguan di hati Diana, namun keraguan itu sirna ketika Gilang meraih pinggangnya dan menciumnya, Diana pun berurai airmata.

Bukan karena bahagia, tapi karena ciuman pertamanya yang telah di curi seseorang yang tidak di kenalnya, Diana enggan menceritakan kejadian itu, pikirnya itu bukan hal yang penting, yang penting dia masih menjaga kesuciannya, Diana menepis keraguannya dan membalas ciuman yang akhirnya bertautan. Gilang menghapus airmata Diana dan mencium kening Diana dengan penuh perasaan.

Pernikahan yang jauh dari kata sederhana di Panti Asuhan ini, hanya di hadiri beberapa gelintir orang, kepala panti dan beberapa pengurus panti serta teman panti sebaya dengan Diana, mereka sangat bersuka cita, ucapan selamat dan pelukan hangat mengalir indah dan membuat hati Diana bahagia, walaupun terbersit ganjalan dalam hatinya, sebuah restu dari orangtua Gilang yang bisa mengusir ganjalan dalam hatinya.

Berkali - kali Diana mempertanyakan itu, namun berkali - kali juga Gilang meyakinkan Diana untuk tenang dan melanjutkan impian mereka, karena bagi Gilang mahligai pernikahannya saat inilah yang terpenting. Acara pernikahan sederhana yang berada di aula Panti Asuhan, tanpa hiasan atau dekorasi dengan nasi tumpeng kuning dan aneka kue jajanan pasar, terasa khidmat dirasakan kedua pengantin, ini sudah lebih dari cukup bagi Diana dan Gilang.

Sebuah mobil mewah tampak memasuki halaman parkir di Panti Asuhan, tentu Gilang mengenali pemilik mobil itu, yang tidak lain adalah Ayah dan Ibunya. Senyum Gilang mengembang, matanya berbinar seperti bintang kejora yang bersinar diantara jutaan bintang yang bertebaran di seluruh galaksi. Hatinya melompat kegirangan dipenuhi kebahagiaan dan sukacita, karena Gilang berpikir Ibu dan Ayahnya menyerah, dengan semua keputusan sepihaknya.

Namun tidak bagi Diana, hatinya berdebar tidak menentu, Diana menangkap mata kedua orangtua Gilang ada kilatan yang menyambar hatinya, sesuatu akan terjadi, sesuatu yang buruk. Hanya itu yang ada di pikiran Diana.

"Ibu.. Ayah.. terima kasih sudah datang di acara pernikahan kami, sekarang Diana adalah istri Gilang dimata Agama dan Negara, kami telah sah" Gilang menggengam tangan Diana, saat ingin mencium tangan ibunya, sang Ibu justru menepiskan tangannya.

"Jadi Gadis ini tinggal di panti asuhan? Dia yatim piatu? Kau tidak mengatakan kepada kami kemarin? Sungguh memalukan, keluarga Satya Samudera mempunyai menantu yatim piatu?" kata sang ibu meruntuhkan hati Gilang seketika, harapannya buyar seketika, matanya kini tampak menggelap seperti malam tanpa bintang saat bulan sabit muncul.

"Ibu tolong jangan berkata seperti itu, kita semua manusia sama di mata Tuhan" Gilang memasukkan tangannya ke saku celananya, Gilang ingin menyalami ayahnya pun percuma rasanya.

"Masih ada waktu untuk membatalkan pernikahan dan akan di sah kan oleh pengadilan, kalian akan tetap berstatus belum pernah menikah dan kembalilah ke kantor, Ayah akan mengangkatmu menjadi Presiden Direktur, Ayah akan lengser dari kantor, sudah waktunya Ayah pensiun" kata sang Ayah.

"Terima Kasih atas tawaran yang sangat menggiurkan itu Ayah, tapi Gilang tidak akan kembali tanpa Diana... Dia sekarang istriku.. istri cantikku.. bidadari ku" Gilang tersenyum mengerlingkan matanya ke arah Diana dengan mencium tangan Diana yang berada dalam genggamannya. Sementara Diana tersenyum malu dan canggung disertai ketakutan yang menyelubungi hatinya karena sepasang mata ibunya menatap tajam ke arahnya.

"Gilaaang! Jaga kelakuan kamu! Sikapmu tidak pantas dilakukan kaum ningrat seperti kita!" bentak Ayahnya mengagetkan semua yang ada di aula Panti Asuhan.

"Selamat siang? Apa ada masalah? Perkenalkan saya Esther, saya ibu asuh Diana dan semua anak - anak penghuni panti ini?" Esther mengulurkan tangannya kepada Satya ayah Gilang dan Farida ibu Gilang, mereka menyambut uluran tangan Esther dengan angkuh.

"Ooh jadi Anda yang menjadi wali gadis ini? Apa anda tidak mengajari cara sopan santun kepada anak gadis ini? Tentu tidak, karena anak asuh anda banyak sekali, tolong bujuk anak gadis anda untuk membatalkan pernikahan sepihak ini" kata Farida dengan tatapan yang tertuju kepada Diana.

Diana hanya menundukkan kepalanya, menggenggam buket bunga dengan erat seakan tangkai buket itu ingin menyatu dengan jemarinya.

"Nyonya Farida, Diana adalah anak yang baik, anaknya sangat pendiam dan tertutup, dia adalah menantu anda sekarang, suka atau tidak suka dia adalah menantu anda, mungkin anda salah mengerti dengan konsep pernikahan, sesuatu yang telah di satukan Tuhan tidak bisa di pisahkan oleh manusia, anda akan melecehkan pernikahan bila anda menyuruh mereka membatalkannya, sangat ironis rasanya anda sebagai orang terpandang mempermainkan sebuah pernikahan, bukankah kita sebagai orangtua seharusnya mendukung dan mencoba menerima dengan pilihan anak kita" kata Esther dengan bijaksana.

"Aku tidak bermaksud melecehkan, tapi semua orangtua menginginkan yang terbaik untuk putranya, kehormatan keluarga kami terjaga dengan baik secara turun temurun, memilih menantu dengan bibit bebet dan bobot yang baik adalah tradisi di keluarga kami, anakku bisa mendapatkan yang lebih sepadan dan lebih baik dari gadis ini, asal usul tidak jelas pendidikan tidak sepadan dengan putra ku yang S2, lihat saja saudaranya apakah ada yang perduli dengan gadis ini, mungkin gadis ini membawa sial dalam keluarganya dan akan membawa sial ke dalam keluarga kami, aku tidak ingin putraku mendapat sial karena menikahinya!" kata Farida menampar Diana, buket bunga meluncur begitu saja, seiring deraian airmatanya yang tak bisa ditahannya.

"Cukup ibu! Apa seorang ibu pantas mengatakan kalimat kutukan seperti itu? Gilang tidak menyangka Ibu yang Gilang cintai bisa berkata seperti ini! Ibu sangat keterlaluan! Pergilah Bu... Bukan kah kata Ayah aku bukan anak kalian lagi?! Mengapa ibu kesini kalau Ibu hanya ingin menyakiti Istriku?! Apakah aku bukan anak kalian dulunya? Aku terlahir dari rahim Ibu kan?! Kenapa Ibu kejam sekali pada ku!" Gilang sudah kehilangan kesabarannya terhadap sikap ibunya, matanya merah menyala dengan balutan airmatanya.

"Mas.. jangan seperti ini sama Ibu.. tolong hormati ibu Mas.. !" Diana setengah berteriak dengan uraian airmatanya.

"Apa ibu bisa lihat! Diana bahkan masih saja menginginkanku menghormati Ibu! Apakah seorang Ibu seperti anda pantas di hormati?!" Gilang melontarkan kekesalanya.

"Gilaaangg, jaga bicaramu!!" bentak Satya dengan muka memerah.

Plaakkkk!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Gilang.

"Ingatlah hari ini Gilang! Kau bukan anak Ibu lagi! Dan kau tidak akan pernah bahagia bersamanya! Hidupmu akan menderita!" Farida dengan derai airmatanya mengutuk anak satu - satunya.

"Ibuu..!! Diana mohon, tarik kata - kata Ibu.. Maafkan Mas Gilang, Diana bersedia membatalkan pernikahan ini Bu, tapi ampuni Mas Gilang, Maafkan Mas Gilang Bu, jangan mengutuk nya Bu, Diana Mohon!" Diana bersimpuh dan berlutut di kaki Farida dengan tangisan pilunya.

"Lepaskan tanganmu! Bahkan kau berlutut seperti ini tetap saja kau tidak pantas menyentuhku, perempuan rendahan!!" Farida memundurkan kakinya dan mendorong Diana dengan kerasnya hingga tersungkur ke tanah.

"Diaaanaaa! Apa yang kau lakukan! Bangunlah.. dia bukan Ibuku!!" bentak Gilang meraih tubuh Diana yang tersungkur di lantai dingin itu.

"Mas.. jangan durhaka Mas.. " Isak Diana.

"Kau akan mengorbankan cinta kita demi Ibu seperti dia? Cinta kita putih apa kau tau Diana? Apakah cinta kita sebanding dengan perkataan seorang ibu kepada anaknya? Bahkan seekor harimau tidak mungkin memakan anaknya, entah mengapa aku punya seorang Ibu yang tega menghancurkan anaknya" Gilangpun meneteskan airmatanya, mencoba membuat Diana berdiri dengan sempurna dengan penuh isak tangisnya.

"Gilang!" bentak Satya.

-

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangkuu yaa Reader Tersayang. 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

Evi Octavia

Evi Octavia

up

2022-08-18

0

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

anak perempuan bisa menentang restu orang tua..tpi anak laki² tidak bisa menentang restu ibu..

2022-07-01

0

Cici_sleman

Cici_sleman

aku mampir lgi thor, kangen sm diana dan mario ..si phyton 😅😅😅
pas baca sebelum puasa taun kemaren, jd dh setaun lebih 2 bln.
mo mampir kerumah lemon import nunggu hujan sek..biar hareudang e iso pas mbi moment e.🙈🙈🙈

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!