Tidak Sebanding

"Kau harus bertahan Diana, kau harus yakin kau akan bahagia, kau harus bersandar kepada harapan, kau harus yakin pada Tuhan"

"Haii.. bangunlah.. Diana.. nama mu Diana kan?"

"Di..dimana A..aku.. Di..dimana su..suamiku" Diana membuka matanya, menatap langit sebuah ruangan dengan lampu yang menyala terang.

"Mbak, tenang ya.. Dokter selesai mengobati luka- luka mbak, apa ada saudara yang bisa dihubungi?" tanya perawat.

"Ti-tidak.. su-suamiku di..mana" Diana meneteskan airmatanya.

"Masih ada di ruang ICU, belum sadarkan diri" kata perawat memeriksa tekanan darah Diana.

"Apa Mbak ada asuransi?" Diana menggelengkan kepalanya. "Untuk biaya Administrasi apakah ada saudara yang bisa di hubungi?" Diana kembali menggelengkan kepalanya, airmatanya tidak berhenti berderai.

"Baiklah setelah mbak pulih sempurna, mbak bisa menyelesaikan administrasi keuangan" kata perawat itu mencatat tekanan darah Diana dan meninggalkan Diana sendiri.

Diana mencoba menggerakkan kaki dan tangannya, kemudian mencoba untuk bangun dari tempat tidurnya, beberapa luka di tangan, kepala, kaki sampai perutnya terlihat dipenuhi perban dan plesteran bahkan ada jahitan. Diana duduk terpaku, ingin rasanya berlari menemui suaminya tapi badannya terasa berat dan sulit digerakkan, Diana berulang kali menyeka pipinya dan hidungnya, sepertinya airmata sulit untuk dihentikan.

Saat seorang mengetuk pintu Diana pun sulit sekali untuk menoleh. Seorang perawat dan beberapa orang memasuki kamar perawatannya.

"Selamat siang Mbak, perkenalkan saya Handoko dari kepolisian dan ini pak Herman pengacara dari pemilik mobil yang menyebabkan kecelakaan" Diana menyambut uluran tangan petugas kepolisian dan pengacara, lalu kembali menyeka airmatanya.

"Ini ada surat perjanjian damai, mbak bisa baca dan bisa menanda tanganinya" kata Herman menyerahkan satu berkas surat perdamaian berisi beberapa lembar kertas.

"Bacakan saja intinya" kata Diana dengan pandangan nanar dan sesekali menyeka pipi dan matanya.

"Sebetulnya yang pemilik mobil tidak ada hubungannya dengan kasus kecelakaan ini, mobil itu dikendarai kawannya, sekarang kawannya itu masih berada dipenjara, tapi sang pemilik mobil ingin bertanggung jawab penuh atas pembiayaan rumah sakit dan perbaikan mobil dan akan memberikan kompensasi atas kejadian ini" kata Herman.

"Bila merepotkan atau tidak punya uang untuk bertanggung jawab tidak apa- apa.. semua ini takdir.. kami memang berjalan sangat lambat pagi itu, aku hanya ingin melihat keadaan suamiku, apakah aku bisa menemuinya suster?" tanya Diana.

"Kami akan berusaha membantu Mbak siapa namanyaa?" tanya petugas kepolisian yang di dadanya bertuliskan Handoko.

"Nama saya Diana" katanya dengan menyeka kembali airmatanya.

"Baiklah Mbak Diana, pemilik mobil akan menanggung semuanya" kata Herman.

"Kalau beliau sanggup tidak apa- apa.. tapi bila tidak saya tidak akan memaksa, walaupun saya juga bingung harus mencari uang kemana, saya akan berusaha semampu saya" trenyuh sudah hati Lukas mendengar penuturan Diana, dibalik pintu kamar itu, hatinya semakin dihinggapi rasa bersalah.

"Mbak Diana akan di pindahkan ke kamar vvip, kami akan mengirimkan barang- barang yang ada di mobil agar dibawa ke rumah sakit ini, karena mobil anda besok akan kami bawa ke bengkel untuk diperbaiki" kata Herman lagi.

"Dan saya akan menjadi saksi kesepakatan damai antara mbak Diana dan pemilik mobil yang diwakili pengacaranya, kalau pengemudinya dia harus tetap di penjara karena tindakan cerobohnya" kata petugas kepolisian bernama Handoko itu.

"Terima kasih atas kebaikan anda semua, sampaikan rasa terima kasih saya kepada pemilik mobil, terima kasih sudah merepotkan" kata Diana dengan terisak, hati Lukas menjadi ciut seketika, airmata menetes begitu saja di sudut matanya.

Mengapa gadis itu justru merasa merepotkan dirinya bukan sebaliknya? mengapa gadis itu bisa menerima dengan mudah begitu saja dan berkata dengan mudah bahwa itu adalah takdir? Kenapa gadis itu begitu kuat sekalipun airmatanya tidak berhenti menetes? Gadis itu dimana aku melihatnya? Diana? Kenapa aku sangat kasihan padanya?. Pertanyaan itu muncul begitu saja dikepala Lukas dengan jiwa pecundangnya yang tidak berani menatap langsung atau menemui gadis itu.

Diana akhirnya menanda tangani surat perjanjian damai ini, dengan uang kompensasi senilai 100 juta rupiah, apakah ini sebanding?

Sebandingkah dengan kebahagiaan yang di renggut begitu saja darinya, oleh sekelompok orang yang menyia- nyiakan masa mudanya demi sebuah pesta yang memabukkan dan kenikmatannya hanyalah sementara.

Tentu tidak sebanding dengan apa yang dialaminya, tapi apakah Diana memikirkan itu? Di saat seperti ini hanyalah bagaimana caranya bisa bertemu Gilang, melihatnya dan memeluknya, itu sudah lebih dari cukup. Diana memang mempunyai hati yang tulus, tidak mau menuntut lebih, dia hanya bisa menerima pemberian sang pemilik mobil dengan ikhlas, toh bila sang pemilik mobil tidak bertanggung jawab yang memang seharusnya bukan kewajibanya menanggung Diana, dia bisa apa dengan uang pribadinya yang tidak seberapa dan uang Gilang yang dia sendiri tidak tahu berapa yang Gilang miliki, Diana masih sangat bersyukur untuk itu dan akhirnya menanda tangani surat perdamaian itu di atas materai.

Setelah berpamitan Handoko dan Herman meninggalkan ruangan itu, sementara suster mengurus kepindahannya di ruang vvip yang berada tidak jauh dari ruangan ICU dimana Gilang berada.

*****

"Bagaimana Lukas? Apa urusanmu sudah selesai?" tanya Mario saat Lukas menemuinya di kediaman Mario.

"Aahh.. Kasian sekali gadis itu, Suaminya belum tahu keadaannya bagaimana.. entah tertolong atau tidak" kata Lukas membuka kaleng softdrink yang diambilnya dari lemari pendingin dan membawanya ke meja makan dimana Mario duduk disana sedang makan hasil masakannya sendiri.

"Apa dia puas dengan rasa tanggung jawabmu itu?" tanya Mario kemudian.

"Dia gadis yang aneh, dia bilang jika pemilik mobil tidak punya uang dan merepotkan tidak perlu bertanggung jawab, padahal dia sendiri tidak punya cukup uang untuk membayar biaya rumah sakit, dia bilang ini semua sudah takdir padahal dia tidak bisa menghentikan tangisannya sedikitpun, gadis yang aneh.. sayangnya dia sudah bersuami" kata Lukas

"Memangnya kalau belum kenapa? Mau kamu dipacari terus kamu tinggalin? Jangan sampai gadis langka seperti itu menderita.. Bila aku bertemu perempuan seperti itu aku tidak akan melepaskannya, gadis seperti itu layak dipertahankan dan pantas dibahagiakan" kata Mario masih menyantap makanan.

"Sayangnya dia sudah ada yang punya Brad, dia milik orang lain.. Aku pun akan berubah demi gadis seperti dia, rasanya aku pernah melihatnya tapi otakku seperti berhenti bekerja, alkohol benar- benar merusak pikiranku, tapi saat aku melihat kesedihannya entah mengapa aku ingin memperbaiki hidupku" Lukas menerawang mengingat wajah Diana.

"Sungguh tidak bisa dipercaya" Mario tergelak dan hampir tersedak mendengar penuturan Lukas. "Seorang Lukas player sejati akan berubah" Mario kembali tergelak dengan menggelengkan kepalanya.

"Bila kau melihatnya kau akan mengatakan hal yang sama Brad.. Gadis itu sangat cantik dan hatinya juga luar biasa, suaranya akan memukaumu, kau akan melupakan kesedihanmu selama ini, kau akan lupa akan Kenanga" kata Lukas menantangnya.

"Hanya Gadis Hujanku yang telah membuatku melupakan Kenanga, dia menghilang entah kemana dan aku masih menyelidikinya, aku masih mencarinya, Paman Leon sedang menelusuri dimana keberadaannya" kata Mario dengan dadanya yang berdebar tiba- tiba.

"Kau sungguh aneh, jatuh cinta pada gadis yang bahkan namanya saja kau tidak tahu" Lukas pun terkekeh.

"Bila kau menemukannya kau harus mengembalkkannya padaku karena dia milikku, aku tahu pergaulanmu dengan wanita sangat luas siapa tahu kau yang beruntung menemukannya tapi jangan jatuh cinta padanya" Mario tergelak dan bangkit berdiri membawa piring kosongnya ke arah dapur.

"Siapa yang berani mengambil milikmu, kau pasti akan membunuhku, Brad " Lukaspun terkekeh lagi.

Gadis itu.. Bagaimana bila suaminya tidak tertolong? Kenapa aku sangat kasihan padanya dan ingin terus menolongnya? Diana, maafkan aku.. aku secara tidak langsung merenggut kebahagiaanmu. LUKAS

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.

Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat.

Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

Nur Cahya

Nur Cahya

benar... dan lukas yg menemukan lebih dulu,, hanya saja lukas tidak tau kalo diana itu gadis hujan mu mario..

2023-10-02

0

Nazam Baguzriaji

Nazam Baguzriaji

good

2022-09-16

0

Evi Octavia

Evi Octavia

sedih

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!