Kartu Ucapan Merah Jambu

"Paman!! Apa Paman juga melihatnya?! Bukan hanya aku kan yang melihatnya?!" setengah berteriak Mario terkejut saat seorang gadis berlari melesat tiba- tiba memotong jalannya saat mobil yang Paman Leon kendarai memasuki parkir pemakaman.

"Iya Tuan, Paman melihatnya" Leon tidak kalah terkejut, untung mobil yang dilajukannya hanya pelan, bila tidak mungkin gadis itu akan celaka.

"Oohh Tuhan.. aku pikir gadis itu hantu, aku pikir dia terbang, ternyata dia menapakkan kakinya ke tanah" Mario mengelus dadanya, wajah piasnya kini telah berangsur- angsur memerah.

Bukannya itu tadi gadis yang hujan- hujanan? Yang membeli bunga? Dia berjalan kaki??? Siapa Dia... wajah itu.. kenapa penuh kesedihan. Mario

"Paman tunggulah disini, diluar hujan.. payung kita cuma satu"

"Baiklah, Paman tunggu disini" disertai anggukan.

Mario membuka mobil dan membuka payung hitam, lalu melangkahkan kakinya keluar meninggalkan area parkir menuju pemakaman sang kekasih.

Flashback on

Kenanga, kekasih hati yang teramat dia cintai, yang begitu cepat meninggalkannya. Tuhan mengambilnya tanpa perasaan, satu tahun pertama menjalin kisah manis dan di tahun kedua harus menjalin kisah sedih di dalam ranjang pesakitan karena kanker ganas yang menyerang Kenanga.

Setelah satu tahun berjuang, Kenanga memilih menyerah dalam pelukan Mario dan kembali ke pangkuan Sang Pencipta.

"Mario, Maafkan aku,.. aku tidak sanggup menemanimu.. peluklah aku" Dan saat Kenanga dalam pelukannya, mata Kenanga terpejam dan berkata "Lupakan aku dan Hiduplah".

Dan Kenanga pun terpejam selamanya, di iringi raungan Mario yang memecahkan langit mendung sore itu disertai gerimis yang menyayat hati.

Satu pesan terakhir yang selalu Mario ingat "Lupakan aku dan Hiduplah", itu justru membuat Mario mengalami keterpurukan yang panjang selama setahun ini, dia banyak menghabiskan waktunya di pemakaman Kenanga, entah membaca buku atau menonton opera sabun kesukaan Kenanga melalui ponselnya atau melukis bahkan kadang tidak melakukan apapun.

Mario membangun taman kecil di sekitar pemakaman, dengan kursi taman yang selalu dia gunakan untuk menghabiskan waktunya disitu, dengan bunga, rokok dan alkohol yang selalu dia bawa, rambut gondrong dengan wajah tirus dan kulit yang menghitam tak terurus karena terpaan sinar matahari, tubuh tegap dan kekarnya menghilang tergerus oleh alkohol, bulu- bulu halus di dagu dan atas bibirnya tumbuh berantakan, jambangnya pun telah bersatu dengan rambut gondrongnya.

Keluarganya menyerah dengan keadaan Mario saat itu, Mamanya hanya bisa menangis dan seiring berjalannya waktu Mamanya lebih memilih memikirkan kesehatannya sendiri dan menyerahkan semua kepada Tuhan.

Aditya juga lelah memberikan nasehat serta dukungannya, bagaimanapun juga Mario adalah anak laki - laki satu - satunya, dia memilih membiarkan anaknya bertingkah sesuka hatinya, karena urusan di kantornya sangat menyita waktunya.

Emily yang selama ini banyak mendukung adiknya, sesekali mendatangi makam hanya untuk memgantar makanan kesukaan Mario dan melepas kerinduannya pada satu - satunya adik laki - lakinya.

13 Bulan berlalu, sampai di suatu sore menjelang petang, seorang gadis menghampirinya saat dia mabuk dengan posisi tengkurap di kursi taman biasa dia habiskan selama setahun belakangan ini, gadis itu datang dengan sebuah kartu ucapan, karena siapapun orang yang melihatnya pasti akan trenyuh dengan keadaan Mario.

Gadis itu hendak meletakkan sebuah kartu ucapan yang akan digeletakan di kursi taman dekat dengan dirinya, namun Mario menyadari itu lalu membalikkan badannya dan bangkit berdiri dan menarik tangan gadis itu, sehingga jatuh ke dalam pelukkannya.

Entah karena alkohol Mario tidak bisa melihat dengan jelas wajah gadis itu, apalagi suasana petang tanpa cahaya, membuat gadis itu tidak melihat dengan jelas wajah Mario juga.

"Lepaskan aku, Tuan" hanya suara merdu itu yang Mario dengar dan membuatnya mencium bibir gadis itu dengan lembut, saat ingin menginginkan lebih gadis itu mendorongnya dengan keras dan menamparnya.

"Dasar pemabuk, kau mencuri ciuman pertamaku, sialan!" Gadis itu berlari meninggalkan Mario yang tergelak.

"Hahaha.. bahkan kau menikmatinya.. heii aku juga menikmatinya" Gadis itu menoleh dan akhirnya terus berlari.

"Kenapa kau menamparku tidak dari awal hahaha.. Lihatlah Kenanga, dia menamparku setelah dia memberikan lidahnya, dia tidak tau caranya berciuman hahaha aku mencuri ciuman pertamanya hahaha" gelak Mario dengan setengah mabuk, tersungkur di pusara Kenanga, tawanya berubah menjadi tangisan pilu yang memecahkan kesunyian di senja yang akan bergant petang.

Saat itu jugalah dia melihat sebuah kartu ucapan merah jambu, mungkin gadis itu yang menjatuhkannya. Mario mengambilnya dan membukanya, kartu itu bertuliskan "Dia telah Hidup, kamulah yang seharusnya Hidup, Dia Hidup didalam hatimu" Mario menatap nanar tulisan di kartu itu, entah untuk dirinya atau siapa, namun tulisan itu sangat menampar hatinya, adrenalinya meninggi membuat semangatnya memuncak.

Mario menyimpan kartu itu, namun entah memiliki kekuatan dari mana Mario memutuskan untuk bangkit dan hidup, memulai kehidupan yang telah lama di tinggalkannya. Ingin membuat hidupnya berarti adalah tujuannya sekarang, ya Mario ingin Hidup!

Ciuman yang selalu membayanginya membuatnya ingin melanjutkan hidup, bila beruntung dia ingin menemukan gadis itu, dan meminta maaf atas kejadian ini, dia hanya berharap bisa bertemu walaupun itu sangat mustahil.

Flashback Off

Lamunannya buyar ketika Mario telah sampai pusara Kenanga. Dia duduk di kursi taman yang telah basah, dia menyeka titik air diatas kursi itu, lalu duduk memandangi pusara itu seperti memandangi wajah Kenanga.

"Wah pengurus pemakaman merawatmu dengan baik, ahh... apa kabarmu Kenanga, satu bulan ini aku tidak hadir disini.. Lihatlah Mariomu.. aku tampan kan sekarang, aku memotong rambutku, aku memotong brewokku, aku akan memulai kehidupanku, seperti kau bilang.. aku akan hidup, seperti dirimu, kau hidup dalam hatiku.. dan akan melupakanmu seperti mau mu.. Mungkin aku akan jarang kesini, aku akan pergi dari kota ini, membangun hidupku di kota lain.. bahagialah dan tenanglah kau disana, aku sudah baik- baik saja sekarang.. Lihat aku berhenti menangisimu.. aku akan berusaha mengembalikan ciuman yang pernah ku curi dihadapanmu.. kau jangan cemburu.. bantu aku menemukannya.. semoga saja aku beruntung kali ini.. Maafkan aku.. gadis itu telah menempati hatiku.. entah seperti apa dan entah dimana dia, kartu merah jambu ini yang akan menuntunku.. suatu hari nanti aku akan membawanya kesini dihadapanmu.. Kenanga, my Kenny.. selamat tinggal.. cintaku" Mario meletakkan bunga ditengah hujan yang mengguyur, hatinya sesaat tersayat namun airmatanya menghilang entah kemana.

Saat ingin beranjak dari pusara Kenanga, Mario mendengar sayup- sayup tangisan seseorang yang membuatnya tertarik untuk mencari sumber suara itu, ada kengerian namun ada rasa penasaran yang menyelinap dihatinya. Mario pun mencari sumber suara itu, perlahan - lahan kakinya mendekatinya.

Seorang gadis? Bukankah ini gadis yang di toko bunga? Ya Tuhann.. jadi bunga ini untuk ayah dan ibunya? Kasihan sekali gadis ini.

Kalau kalian menangis saat ini, tolong di vote di like dan di komen, katakan apa perasaanmu.. curahkan isi hatimu, reader tersayang.. terima kasih banyak🙏🙏😘💕💐

Terpopuler

Comments

Evi Octavia

Evi Octavia

merinding

2022-08-18

1

Aruna arfiana

Aruna arfiana

😔😔😔

2022-05-11

1

Lilis Sukaesih

Lilis Sukaesih

❤️❤️❤️❤️❤️

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!