Ooh Diana "Gadis Hujanku"
"Hallo Selamat Pagi dengan PT Falcon Global Nusantara bisa saya bantu?" suara lembut itu terdengar sejuk di telinga
Suara ini.. merdu sekali.. apakah suaranya secantik wajah dan hatinya.
"Sambungkan aku dengan Aditya Abraham" Kata suara diseberang sana.
"Dari siapa pak, kalau boleh saya tahu?" kata pemilik suara indah itu.
"Aku putranya, Mario Abraham"
"Baik Pak, kiranya bapak mau menunggu, saya akan sambungkan sebentar ya pak?"
"Hei suaramu merdu sekali.. menghanyutkan"
"Terima kasih Pak... Saya akan sambungkan dengan Bapak Aditya"
"Siapa namamu?"
"Saya dengan... "
Tuttt... ttuuttt... tuttt..
Lho kenapa ditutup?
"Siaall Pulsa ku habis, Shit!" umpat orang yang bernama Mario.
Entah mengapa Papanya hari ini sulit dihubungi, ponselnya tidak aktif dan sekretarisnya juga tidak ada ditempatnya sehingga dia memutuskan untuk menelpon kantor. Dia malas sekali untuk menginjakkan kakinya di kantor, namun suara itu membuatnya penasaran dan memutuskan untuk mendatangi kantor Papanya.
"Paman Leon, kita ke kantor Papa" kata Mario setelah memasuki mobilnya.
"Anda yakin Tuan?"
"Aku ingin ke kantor Papa untuk meninggalkan kota ini Paman, aku sangat yakin.. Hidupku harus terus berjalan.... " Mario menghela nafas panjang, kemudian melanjutkan kata- katanya.
"Aku akan memulai kehidupanku disana, selama disini aku tidak bisa berpikir, aku tidak berharap banyak pada kehidupan ini Paman, setidaknya aku bisa melupakan semua yang telah terjadi, aku harus melupakannya Paman" Mario menarik kedua sudut matanya yang masih terlihat basah, dia berusaha untuk tidak mengingat kenangan pahit yang dia alami, walaupun sudah satu tahun berlalu, itu membuatnya berada diambang kehancuran.
"Ini sudah satu tahun berlalu Tuan"
"Entahlah, aku masih saja mengingatnya, Paman.. susah sekali melupakannya, bahkan senyumnya masih melekat dalam ingatanku, tawanya terkadang masih jelas merdu terdengar di telingaku" Mario menghela nafas panjang.
"Mungkin ada baiknya Tuan pergi dari kota ini.. saya hanya bisa berdoa untuk kebaikan Tuan dan melalui ini semua dengan baik" kata Paman Leon.
"Mengapa Tuhan menciptakan penyakit, hanya untuk memisahkan ciptaanNya sendiri, aku tidak mengerti jalan pikiranNya" Mario menyandarkan kepalanya di kursi, melemparkan pandangannya ke arah jalanan yang macet di siang itu.
"Kita tidak bisa menyelami pikiran Tuhan, karena untuk menyelaminya, kita harus menjadi Tuhan dan itu tidak mungkin Tuan, kita hanya ciptaanNya yang tidak sempurna, kita hanya perlu menyerahkan diri padaNya dan mengikuti takdir kita" Mario mencerna kata sang sopir yang sangat dekat dengan dirinya.
"Tapi kenapa Tuhan memberi cobaan ini kepadaku, selama setahun dia bahkan tidak pernah datang ke dalam mimpiku" Mario.
"Tuhan memberi cobaan kepada Tuan karena Tuhan tahu anda mampu menghadapinya, karena Tuhan tahu anda sangat kuat Tuan dan bila dia tidak datang dalam mimpi, saya yakin itu agar hati anda tidak semakin terluka, segala sesuatu ada alasan yang baik Tuan, percaya saja" tutur Paman Leon dicerna dengan baik oleh Mario, bagaimanapun juga asam garam kehidupan Paman Leon sudah pernah di rasakannya.
"Termasuk Tuan pergi meninggalkan kota ini, Tuhan pasti turut serta dan ikut campur dalam kehidupan Tuan, mungkin ada rahasia dan rencana Tuhan untuk kebahagiaan Tuan yang tersembunyi dan hanyalah Tuhan yang tahu, Tuan" tutur Paman Leon lagi.
"Aku hanya ingin hidup dan aku hanya ingin hidupku lebih hidup lagi, Paman.. aku tidak boleh menyia - nyiakan hidupku.. untuk itu aku memilih meninggalkan kantor Papa dan mengurus manajemen usaha Mama, mungkin ada sedikit kebaikan Tuhan untuk ku disana" ujar Mario dengan menghela nafas panjang.
"Aku berterima kasih kepada orang yang telah membuat anda hidup kembali Tuan, entah secara langsung atau tidak langsung, aku sangat berterima kasih.. Keadaan Tuan selama setahun belakangan ini cukup membuat kami semua bersedih, semoga Tuhan memberikan kebahagiaan kepada orang itu dimanapun dia berada" kata Paman Leon.
Paman Leon adalah sopir keluarga Aditya Abraham, namun dia sangat dekat dengan Mario bahkan sebelum dia lahir. Sejak masih muda, dia mengabdikan hidupnya kepada kakek Mario, yang kini menjadi sopir keluarganya.
Umurnya yang telah mencapai setengah abad ini, dia abdikan untuk keluarga Abraham, sejak di tinggal istrinya selama - lamanya, dia memilih tinggal di kediaman Abraham, itu juga bukan karena kehendaknya sendiri, keluarga Abraham yang memaksa Paman Leon untuk tinggal.
Sejak istrinya dinyatakan mandul, dia menghabiskan waktunya untuk menyayangi kedua anak keluarga Abraham, Emily dan Mario. Namun Mario adalah anak yang paling dekat dengannya dibanding Emily. Setelah Emily menikah dan melahirkan dua anak laki - laki, kini hiburannya adalah kedua anak Emily, Ken dan Jojo yang tinggal di kediaman Abraham.
Emily lebih memilih tinggal di kediaman keluarganya, mengingat sang ibu telah menua dan kesepian serta sering sakit - sakitan, Emily bersama suaminya Albert akhirnya pindah dari kediamannya sendiri dan tinggal di kediaman Abraham. Akhirnya kedekatan Emily dan Paman Leon terjadi sejak Emily mengandung Jojo, saat itu Ken anak pertamanya berumur satu tahun. Karena kehamilan Emily, Ken banyak di urus oleh baby sitter dibawah pengawasan Paman Leon, tidak bisa dibayangkan bukan? Kedekatan Paman Leon dengan Ken melebihi kedekatannya dengan kakeknya sendiri bahkan dengan Albert, papanya sendiri. Paman Leon seperti mempunyai semangat hidup lebih tinggi, karena Ken tidak bisa lepas sedikitpun dari Paman Leon sampai sekarang, Ken kini berusia 5 tahun lebih hampir menginjak usia 6 tahun.
Pahit manis kehidupan siapa yang tahu, mungkin ini takdirnya Paman Leon yang harus tetap dia jalani selama dia hidup, dia tidak pernah mempertanyakan keadilan Tuhan untuknya, baginya menjalani kehidupan dengan kebahagiaannya sekarang adalah sebuah anugerah, memiliki orang - orang yang menganggapnya keluarga adalah sebuah kebaikan dari Tuhan yang luar biasa tanpa perlu mempertanyakan keadilan untuknya.
Kemelut hati Mario masih terpancar jelas saat mobil itu akan memasuki parkir perkantoran milik Papanya. Saat membuang pandangannya ke arah jendela, matanya tertuju pada sosok gadis yang menyeberang dengan rambut hitam berkilau yang tergerai panjang yang meriap- riap menutupi sebagian wajahnya, gadis itu memakai seragam dari perusahaan Papanya, itu berarti karyawan di kantor Papanya.
Gadis itu berjalan berlarian ke arah seorang laki- laki yang telah menunggunya di sadel motor yang menyambutnya dengan senyuman. Laki- laki itu memakaikan helm dan menautkan pengaman di dagunya, lalu gadis itu menaiki motor berpegang pada lututnya sendiri dan menyelipkan tasnya ditengah diantara punggung laki- laki itu.
Agak tua laki- laki itu, mungkin kakaknya.. siapa gadis itu ? Pikir Mario.
Laki- laki itu membawanya berlalu memutar balik dan melewati mobilnya, namun sekali lagi saat Mario ingin melihat wajahnya, rambutnya menghalangi pandangannya, terlihat kulit putih bersinar dengan hidung mancungnya menghiasi wajahnya yang terbingkai helm motor.
"Kita sampai Tuan" kata Paman Leon mengejutkan lamunannya.
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangkuu yaa Reader Tersayang. 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Ardiansyah Gg
mau kenalan sama Diana
2024-08-08
0
Pooh
akhirnya setelah sekuan lama, mampir lagi baca lagi. ngobatin rindu sama sebelah nungguin udah bertahun gak ada kabarnya. miss u va, blue train
2024-07-25
2
Nur Cahya
kali kedua aq baca lagi thor... setelah putar2
2023-10-01
0