Memulai Hidup Baru

"Kau akan mengorbankan cinta kita demi Ibu seperti dia? Cinta kita putih apa kau tau Diana? Apakah cinta kita sebanding dengan perkataan seorang ibu kepada anaknya? Bahkan seekor harimau tidak mungkin memakan anaknya, entah mengapa aku punya seorang Ibu yang tega menghancurkan anaknya" Gilangpun meneteskan airmatanya, mencoba membuat Diana berdiri dengan sempurna dengan penuh isak tangisnya.

"Gilang!" bentak Satya.

"Ayah sudah tidak mau menganggap Gilang anak kan? Jadi untuk apa Ayah dan Ibu menemui Gilang, tidak ada gunanya sama sekali.. Gilang pikir Ayah dan Ibu berubah pikiran.. tapi ternyata hanya untuk menghina Istri Gilang.. menghinanya sama saja menghina Gilang!" mata Gilang menatap tajam ke arah Ayahnya.

"Ayo kita pergi dari sini sayang.. acara kita sudah selesai, mari kita memulai hidup baru" Gilang mengambil sapu tangan dan membersihkan tangan kaki dan mengibaskan debu di baju Diana, lalu memungut buket bunga yang di jatuhkan Diana.

"Gilang, pilihlah orangtuamu atau gadis itu!" kata Satya memberi pilihan.

"Ayah sudah tahu jawabannya kan, saat Gilang menikahi Diana, itu bukan pilihan, Gilang mencintai kalian semua, tapi maaf.. Gilang harus hidup bahagia dengan istri Gilang" kata Gilang menggandeng Diana, sementara Farida masih menangis berdiri terpaku dengan dadanya yang kian sesak.

"Ibu Esther, terima kasih atas segalanya.. terima kasih telah menjaga Dianaku, semoga kebahagiaan selalu beserta Ibu dan seluruh penghuni panti ini, terima kasih telah merestui kami" kata Gilang mencium dan memeluk Esther dengan tangisan haru kepala panti itu.

Mereka berpamitan kepada semua yang ada disitu, semua mendoakan kebahagiaan mereka, semua melepaskan Diana dengan penuh haru.

"Kau benar - benar akan meninggalkan ibu? Kau sudah tidak mencintai Ibumu ini?" Farida menahan lengan Gilang dengan deraian air matanya.

"Apa anda lupa Nyonya? Bahwa saya bukan putra anda lagi? Bahkan airmata kami belum kering saat anda mengatakannya" kata Gilang menyeka sudut matanya, sementara Diana masih terisak.

"Farida, kenapa kau masih saja menahan anak durhaka ini!" Satya mendengus kesal.

"Ibu, maafkan kami.. " kata Diana dengan lembut disertai isak tangisnya.

"Jangan menyentuhku! Kau bukan siapa - siapa ku! Karena kau aku kehilangan anakku! Karena kau anakku kurang ajar, apa yang kau ajarkan padanya, sampai anakku menjadi durhaka! Anakku kehilangan tata krama karena kamu!" Farida berapi - api mencaci maki Diana.

"Ibu.. maafkan kami.. saya..." belum selesai Diana bicara, Diana sudah di bentak Gilang.

"Cukupp Diana! Ayo kita pergi dari sini! Jangan bicara dengan Nyonya terhormat ini! Kita hanya orang rendahan dimatanya!" kata Gilang semakin naik pitam.

"Dan anda! Tolong, jangan sentuh saya.. saya bukan siapa - siapa anda!" Gilang menggenggam erat tangan Diana dan berlalu menyeret Diana pergi dari hadapan kedua orangtuanya.

"Mas.. Mas.. tolong Mas.. jangan seperti ini" Diana diseret Gilang, matanya masih saja menengok kedua orangtua Gilang, mata yang dipenuhi permohonan maaf kepada Farida.

"Gilaaang... Gilaaang!" Farida berjalan mengikuti Gilang

"Satya.. Kejar anakmu.. dia akan pergi" kata Farida mempercepat langkahnya.

"Biarkan dia.. kita akan lihat apakah dia bisa menjalani hidupnya dengan baik atau tidak tanpa kita" Satya mengekor berjalan dibelakang Farida.

Dari jauh Farida melihat Gilang dan Diana telah memasuki mobil dan melajukan perlahan meninggalkan parkir panti asuhan, Farida mengejar mobil itu hingga tersandung dan jatuh ke tanah, dengan sigap Satya membangunkan Istrinya.

"Mass ibu jatuhh!" Gilang menghentikan mobilnya tanpa mematikan mesin mobilnya, Diana pun keluar dari mobil melihat keadaan Farida.

"Aku tidak butuh bantuanmu! Ini.. Ini... " Farida mengeluarkan selembar cek yang sudah di tanda tangani dan menyerahkan kepada Diana.

"Ambil ini dan tinggalkan putraku, isi saja berapapun kau mau dan tinggalkan putraku!" Farida meraih tangan Diana dan meletakkan cek itu ditangan Diana.

Airmatanya kembali terurai, harga dirinya terasa direndahkan lagi dan lagi, Diana menggigit bibirnya menahan sakit dan amarah, tanpa sadar Diana merobek cek itu.

"Nyonya, saya mohon cukup,.. cukup untuk anda menyakiti saya, mintalah Putra anda untuk meninggalkan saya, kalau anda meminta saya untuk meninggalkannya, saya tidak bisa Nyonya" Diana membuang cek yang telah dirobeknya begitu saja.

"Anak tidak tahu diri, tidak punya sopan santun.." Diana memotong perkataan Satya.

"Cukup Tuan.. saya tidak pernah tahu siapa Mas Gilang dari awal, kalau saya tahu dari awal, saya akan menjauhinya dan tidak akan jatuh cinta padanya" Diana menyeka airmata.

"Ada lagi yang Tuan atau Nyonya inginkan?" tanya Gilang.

"Jangan pergi Gilang" Isak ibunya.

"Itu berarti Diana juga tidak akan pergi" kata Gilang dengan nada ketus.

"Gilang, Ibu bersumpah kau tidak akan bahagia dengannya!" Farida berkata seketika itu petir menggelegar dengan langit yang begitu mendung, gerimis pun mulai turun.

"Dan Gilang bersumpah, apapun yang terjadi, Gilang tidak akan kembali ke pangkuan Ibu, sebelum ibu memohonnya dan menerima Diana.. kami akan pergi, permisi" kata Gilang kemudian.

"Ayo sayang.. kita tinggalkan kota ini!" Gilang kembali menggenggam tangan Diana dan memasuki mobilnya dan berlalu begitu saja. Raungan Farida di pelukan Satya terdengar memilukan terbawa gerimis dengan tiupan angin dinginnya.

Gilang melajukan mobilnya kemudian tidak berapa lama dia menghentikan mobilnya. "Kau mau main hujan sayang? Atau mau berteriak?" tawar Gilang.

"Tidak Mas, sepertinya Mas yang membutuhkannya" jawab Diana mengedarkan pandangannya ke arah jalan raya.

"Apakah Mas, boleh minta sesuatu sayang?" tanya Gilang menatap mata ayu Diana yang masih tersisa airmata menghiasi bulu matanya.

"Apa Mas?" Diana menoleh ke arah Gilang, jantungnya berdebar sesaat.

"Peluk Mas, Sayang" Gilang membuka tangannya dan Diana tenggelam dalam pelukan yang saling bertautan.

"Mas, Hujan" bisik Diana dengan suara merdunya. Hati Gilang menjadi hangat, perlahan Gilang mencium kening Diana dengan teramat dalam. Perlahan ciuman itu merosot ke hidung Diana lalu ke bibir Diana namun kedua bibir mereka mengatup rapat.

"Diana.. aku mencintaimu" bisik Gilang.

"Aku juga mencintaimu, Mas" bisik Diana dengan suara merdunya.

Gilang pun menangkupkan tangannya di wajah Diana, dengan bibir terbuka Gilang menautkan bibirnya ke bibir Diana yang telah terbuka. Gilang terus menekan wajahnya seakan ingin tenggelam dalam wajah ayu Diana.

Sementara Diana memejamkan matanya, menikmati pagutan Gilang yang membuatnya semakin kehilangan oksigen di sekitarnya, pikirannya melayang jauh, sampai pada titik gelapnya senja, dimana seseorang mencuri ciuman pertamanya, tanpa sadar Diana mengeluarkan lidahnya dan memainkan dirongga mulut Gilang sebelum lidahnya menangkapnya. Klakson mobil yang panjang dan nyaring mengejutkan mereka. Sesaat mereka saling berpandangan dan menghirup nafas dalam, seakan ciuman itu mencuri oksigen mereka.

Ooh tidak mungkin.. mengapa aku mengingat ciuman bodoh itu! Mengapa aku justru mengingatnya mengingat ciuman orang gila yang sulit aku lupakan.

"Apa kau bisa menahannya sampai di ibukota, sayang?" Gilang kembali mengecup kening Diana.

"Aah Mas, apakah aku terlihat tidak menahan selama 5 tahun menjadi kekasihmu?" kata Diana membuat Gilang tersenyum dan kembali memeluk Diana lalu mencium semua bagian wajah Diana dengan segenap hatinya.

Gilang memasang seat belt pada Diana lalu kepada dirinya sendiri lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, perjalanannya mereka akan sangat panjang ditengah derasnya rinai hujan.

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangkuu yaa Reader Tersayang. 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

🔮S⃟M•🅻Ɇ₥฿Ʉ🅞ℝ🅨𝙪𝙮𝙪ᵔ⁠ᴥ⁠ᵔ

🔮S⃟M•🅻Ɇ₥฿Ʉ🅞ℝ🅨𝙪𝙮𝙪ᵔ⁠ᴥ⁠ᵔ

yah begitulah jika orang tua hanya melihat dari sudut pandang kasta,tidak mengetahui jika meskipun itu batu akik jika di jaga n dirawat maka akan menjadi berharga...

2024-01-07

0

Widi Widurai

Widi Widurai

demi sebuah kasta dan 'strata' tega tega nya ngutuk anak sendiri. kenapa ga coba legowo, cari tau diana secara karakter dan kepribadian dia. percuma sebanding secara strata tp akhlaknya noll.

2022-08-22

0

Evi Octavia

Evi Octavia

upup

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!