Hatiku Merasa Sedih

Mario enggan membuka matanya, walaupun matahari telah usil menerpa wajahnya dibalik tirai yang melambai tertiup angin yang masuk di kisi - kisi jendala. Namun matanya harus dipaksa terbuka, ketika mendapati bantalnya terasa basah.

"Aku menangis? Atau rumah ini bocor" gumam meraba bantal dan melihat plafon memastikan ada yang bocor atau tidak.

"Tidak ada yang bocor, aku menangis semalaman, aku bermimpi menangis, ya Tuhan ada apa ini" gumam Mario.

"Aah ponselku sampai mati, aku tertidur lupa mengisi daya battery ponselku" gumam Mario bangkit dari tempat tidurnya dan mencari charger ponsel dan mengisinya dengan meletakkan di nakas.

Mario pun keluar kamar menuruni tangga dan menuju ke dapur untuk mengambil minuman, menuang kopi bubuk dan air ke dalam mesin pembuat kopi, menyiapkan cangkirnya dan pergi ke kamar mandi yang berada di lantai bawah untuk buang air kecil.

Setelah keluar dari kamar mandi yang tidak jauh dari dapur Mario membuka lemari pendingin, memperhatikan isinya yang telah Lukas siapkan. Mario menyalakan Toaster dan memasukkan dua lembar roti tawar ke dalam Toaster, setelah lampu mesin pembuat kopi berwarna hijau, kopi panas keluar perlahan meluncur ke dalam teko yang menjadi bagian mesin pembuat kopi itu, toaster terdengar menyelesaikan tugasnya memanggang, lalu Mario mencari piring kecil dan pisau roti untuk mengoles selai, setelah menuang kopi ke dalam cangkirnya, Mario membawanya ke atas. Disaat itulah ponselnya menyala dan berbagai pesan masuk dan banyak panggilan tidak terjawab dari Lukas masuk ke ponselnya.

Mario hanya mengernyitkan alis, namun hatinya berlonjak kegirangan ketika membaca pesan dari Paman Leon, sebuah pesan yang diforward kepada dirinya beserta nomer sang pengirim membuatnya bersorak.

"Gadis Hujan, akhirnya kau menghubungi Paman Leon, hmm.. Kau pindah? Pindah kemana?" Gumam Mario setelah membaca pesan dari Paman Leon.

Karena tidak sabar akhirnya Mario menelpon nomer ponsel yang diberikan Paman Leon kepadanya, tangannya terlihat gemetar saat meletakkan kopi dan memutar nomor ponsel itu, namun kekecewaan harus direguknya saat itu juga, ketika nomer yang dia hubungi tidak aktif, Mario terus mencobanya sampai akhirnya sebuah telpon masuk ke ponselnya dan tertera dilayar ponsel itu adalah Lukas, lalu Mario menerima panggilan itu.

Lukas : 'Halo Mario, astaga kenapa tidak aktif ponselmu dari tadi'

Mario : 'Iya aku baru bangun, lowbattery.. kenapa menelponku pagi - pagi?'

Lukas : 'Mario tolonglah aku, hubungi pengacara perusahaan, aku sedang di kantor polisi, Mateo menabrak mobil dengan mobilku, aku butuh penjamin'

Mario : 'Astaga sampai kapan kau akan berhenti membuat kekacauan!'

Lukas : 'Mario maafkan aku, tolonglah aku.. ini terakhir aku membuat kekacauan.. Mateo menabrak pengantin baru, astaga cepat bawakan aku pengacara'

Mario : 'Baiklah aku akan kesana'

Lukas : 'Terima Kasih, Bradda.. aku akan mengirim lokasinya dan kunci mobil ada di laci ruang kerja.

Mario : 'Baiklah, aku akan segera kesana'

Mario kembali menyesap kopinya lalu meletakkan cangkirnya kemudian menyambar handuknya dan masuk ke kamar mandi.

Dalam waktu 10 menit, Mario menyelesaikan acara mandinya dan bergegas menuju kopernya yang belum di bongkar, dia mengenakan kemeja lengan panjang yang di ambilnya di tumpukan paling atas.

Setelah selesai membalutkan pakaian pada tubuhnya, Mario menyambar rotinya dan segera menuju ruang kerja dan mengambil kunci mobil lalu menuju garasi memanaskan mesin mobilnya sebentar kemudian melajukan mobilnya meninggalkan kediamannya.

*****

Setelah proses yang panjang selama kurang lebih 5 jam, akhirnya Lukas dibebaskan dengan jaminan dengan laporan seminggu sekali dan Mario menjamin bahwa Lukas tidak lepas dari tanggung jawab dan melarikan diri, Mario harus memastikan Lukas tetap ada di kota ini. Walaupun mengingat bukan Lukas yang menabrak namun Mateo temannya, hanya mobil itu memang milik Lukas, tapi Lukas sangat ingin bertanggung jawab kepada pasangan pengantin itu, entah apa yang dia rasakan tapi batin Lukas mengatakan bahwa gadis itu tidak mungkin menanggung ini semua sendirian, bagaimana dia sanggup, bagaimana bila pasangan gadis itu tidak tertolong? Berbagai pertanyaan muncul di hati Lukas dengan rasa iba yang mendalam. membayangkan saja membuat Lukas diliputi perasaan bersalah walaupun bukan dia penabraknya.

"Apa Bapak sudah mendapat kabar dari rumah sakit? Bagaimana kabar kedua pengantin itu?" kata sang pengacara kepada salah satu anggota kepolisian, saat keluar dari gedung kepolisian di halaman parkir.

"Yang perempuan sudah siuman, dia belum bisa memberikan keterangan apa- apa, dia hanya bisa menangis tapi yang laki- laki sepertinya belum ada perkembangan, lukanya sangat parah, sangat tragis" kata anggota kepolisian yang didadanya tertulis nama Handoko. Mario mendengarkan dengan seksama matanya beredar dan menangkap sebuah mobil yang ringsek dengan tulisan 'get merried' yang terparkir di halaman kantor kepolisian.

"Bang Herman, kira - kira kapan kita bisa menemuinya di rumah sakit" tanya Lukas kepada pengacaranya.

"Kita akan kesana sekarang, dia harus menanda tangani surat perdamaian agar kamu bisa memperbaiki mobil dan mengurus biaya rumah sakit" kata pengacara yang disebut Herman.

"Brad, thank you for today, Papa akan membunuhku kalau tahu akan hal ini" Lukas tampak kusut wajahnya.

"Jangankan papa mu, aku rasanya ingin membunuhmu, kapan kau akan dewasa dan berhenti merepotkan orang - orang disekitarmu, tidak bisa ku bayangkan kalau Tante Sofia tahu akan hal ini, dia akan mengikutimu kemanapun kamu pergi" Mario menyeringai menggelengkan kepalanya.

"Jangan sampai Mama tahu akan hal ini, please Brada.. ini kekacauan terakhirku, aku bersumpah" kata Lukas.

"Berjanjilah sesuka hatimu, aku permisi dulu, aku akan ke kantor, semoga kau beruntung" Mario menepuk lengan Lukas dan meninggalkan mereka.

"Thanks Brada" Mario hanya mengangkat tangannya tanpa menoleh mendengar ucapan terima kasih dari Lukas.

Saat melewati mobil itu kembali, hati Mario menjadi tidak menentu, entah rasa kasian yang mendalam atau bayang kematian Kenanga yang masih melekat Mario merasa sangat sedih melihat keadaan mobil yang ringsek itu.

Mengapa hatiku sedih melihat mobil ini.. batin Mario.

Namun karena teringat dia akan menghubungi Gadis Hujan lagi, hati Mario menepis perasaan sedihnya, dia berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mobil ringsek itu.

Dan entah sudah keberapa kali Mario mencoba menghubungi nomer Gadis Hujan tapi tetap saja nomer itu tidak kunjung aktif.

"Dia mengirim pesan baru tadi subuh, kenapa langsung tidak aktif? Apa dia masih di perjalanan? Hmm.. bisa jadi.. dia bilang dia pindah, kemana dia pindah?" gumam Mario.

"Aarrghh stop.. stopppp berpikir tentang gadis itu, Mario.. lupakan gadis itu.. Aarrgh.. Mari perbaiki hidupmu Mario.. pertama - tama aku harus makan siang.. lalu pulang saja membereskan barang - barangku.. ke kantor besok saja.. yaa seperti itu" gumam Mario saat melajukan mobilnya meninggalkan kantor kepolisian.

-

Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.

Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat.

Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐

Terpopuler

Comments

Evi Octavia

Evi Octavia

waduh

2022-08-18

0

Arin

Arin

ternyta dugaan sy bner...

2022-04-13

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Awaaa visual Mario bikin meleleh thor, cakep bener

2022-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Beginning
2 Restu
3 Kemana Dia?
4 Gadis Hujan
5 Dia Pergi
6 Kartu Ucapan Merah Jambu
7 Bibir Ini?
8 Semua Hilang
9 Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10 Pernikahan Yang Di Kutuk
11 Memulai Hidup Baru
12 Perasaanku Tidak Enak
13 Senyum Itu
14 Sebuah Tragedi
15 Hatiku Merasa Sedih
16 Tidak Sebanding
17 Bangunlah Demi Aku!
18 4 Minggu Kemudian.
19 Memilih
20 Sebuah Harapan
21 Yakinlah, Percayalah!
22 Tentang Erika
23 75 Juta?
24 Tuhan Mengirim Penolong
25 Menghemat
26 Itu Dia!
27 Bunga Sedap Malam!
28 Dia Suaminya?
29 Melihatmu Di Kejauhan
30 Tak Tega
31 Si Gila
32 Sesuatu Akan Terjadi
33 Bos Gila
34 Berawal Dari Sini
35 Menunggumu Disini
36 Sebuah Kepercayaan
37 Tetap Menunggumu !
38 Airmata Cintamu
39 Semakin Dingin
40 Punggung Itu..
41 Jalan Yang Berputar
42 Satu - Satunya Diana
43 Aku Mengundurkan Diri
44 Aku Si Gila Itu
45 Kembalikan Cincin Berlianku
46 I Miss You, Already
47 Ingatlah Hari Ini
48 Kalau Tidak Ada Diriku
49 Terima Kasih Untuk Hari Ini
50 Salah Menilai
51 Inikah Rasanya?
52 Kita Hanyalah Orang Asing !
53 Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54 Percayalah Padaku !
55 Seandainya...
56 Pikiran Liar
57 Di Kedalaman Hati
58 Sama - Sama Terluka
59 Apakah Harus Menyerah
60 Menyakitkan!
61 Semangkok Es Sekoteng
62 Aku Baik - Baik Saja
63 Menghindar
64 Manusia Tidak Bermoral
65 Melunakkan Hati
66 Sangat Menyakitkan
67 Bukan Dari Batu
68 Ya ! Aku Cemburu
69 Awal Kehancuran
70 Berarti Untukku
71 Mengerikan
72 Apa Ini?!
73 Dua Cangkir Coklat
74 Hambar
75 Akankah Ada Ujungnya?
76 Menahan Diri
77 Jadilah Seutuhnya Milikku
78 Love and Cooking
79 Harus Dibiasakan
80 Filosofi Pohon Enau
81 Hancur
82 Berkorban !
83 Pemilik Hatiku
84 Kau Sama Saja
85 Tertuju Padamu
86 Dosa Yang Terulang
87 Gorilaku
88 Belajarlah !
89 Si Bujang Lapuk
90 Penyesalan
91 Dua Mangkok Mie Instan
92 Tertawa Bersama
93 Statusku
94 Berjuang Sampai Akhir
95 Surga Yang Sesungguhnya
96 CINTA TERISTIMEWA
97 Doa Si Pendosa
98 Hanya Cinta Biasa
99 Festival Lampion
100 Bersama, Menerbangkan Harapan
101 Menjaga Kesucian Cinta
102 Dua Perpisahan
103 SOP
104 Masa Kekelaman
105 Semakin Kelam
106 Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107 THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108 THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109 THE END : Melanjutkan Hidup
110 SEASON II : Apa Kabarmu ?
111 SEASON II : Semua Panik !
112 SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113 SEASON II : Mengapa?
114 SEASON II : Merindukanmu
115 SEASON II : Pemurnian Hidup
116 SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117 SEASON II : Semua Salahku
118 SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119 SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120 SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121 SEASON II : Tidak Ada Sekat
122 SEASON II : Orang Eskimo
123 SEASON II : Merazia Dirimu
124 SEASON II : Manis Sekali
125 SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126 SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127 SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128 SEASON II : MERANTAIMU
129 SEASON II : SUARA ITU !
130 SEASON II : Teguhkan Hatimu
131 SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132 SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133 SEASON II : Pencemburu
134 SEASON II : Hampir Khilaf
135 SEASON II : Baby Python
136 SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137 SEASON II : Detik Ini Juga !
138 SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139 SEASON II : Di Sore Itu
140 SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141 SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142 SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143 SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144 SEASON II : Kita Berbeda
145 SEASON II : Sang Rentenir Itu
146 SEASON II : Didi Kecilku
147 SEASON II : Awas Nanti Malam !
148 SEASON II : Telah Berubah
149 SEASON II : Maafkan Aku...
150 SEASON II : Ini Milikmu
151 SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152 SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153 SEASON II : Manisnya...
154 SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155 SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156 SEASON II : Wanita Tangguh
157 SEASON II : Kekasih Rahasia
158 SEASON II : KITA PULANG
159 SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160 SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161 SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162 SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163 SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164 SEASON II : Tidak Ku Sangka
165 SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166 SEASON II : Seperti Ice Cream
167 SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168 SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169 SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170 SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171 SEASON II : Ayo Kita Pulang
172 SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173 SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174 SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175 SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176 SEASON II : Berbahagialah!
177 FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178 FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179 FINAL SEASON : IL'DIFO
180 FINAL SEASON : My Sweet Morning
181 FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182 FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183 FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184 FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185 FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186 FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187 FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188 FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189 FINAL SEASON : Anak Haram ?
190 FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191 FINAL SEASON : I Love You, Boy
192 FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193 FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194 END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195 END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196 END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197 END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198 END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199 THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Beginning
2
Restu
3
Kemana Dia?
4
Gadis Hujan
5
Dia Pergi
6
Kartu Ucapan Merah Jambu
7
Bibir Ini?
8
Semua Hilang
9
Takdir Yang Akan Membawanya Kembali
10
Pernikahan Yang Di Kutuk
11
Memulai Hidup Baru
12
Perasaanku Tidak Enak
13
Senyum Itu
14
Sebuah Tragedi
15
Hatiku Merasa Sedih
16
Tidak Sebanding
17
Bangunlah Demi Aku!
18
4 Minggu Kemudian.
19
Memilih
20
Sebuah Harapan
21
Yakinlah, Percayalah!
22
Tentang Erika
23
75 Juta?
24
Tuhan Mengirim Penolong
25
Menghemat
26
Itu Dia!
27
Bunga Sedap Malam!
28
Dia Suaminya?
29
Melihatmu Di Kejauhan
30
Tak Tega
31
Si Gila
32
Sesuatu Akan Terjadi
33
Bos Gila
34
Berawal Dari Sini
35
Menunggumu Disini
36
Sebuah Kepercayaan
37
Tetap Menunggumu !
38
Airmata Cintamu
39
Semakin Dingin
40
Punggung Itu..
41
Jalan Yang Berputar
42
Satu - Satunya Diana
43
Aku Mengundurkan Diri
44
Aku Si Gila Itu
45
Kembalikan Cincin Berlianku
46
I Miss You, Already
47
Ingatlah Hari Ini
48
Kalau Tidak Ada Diriku
49
Terima Kasih Untuk Hari Ini
50
Salah Menilai
51
Inikah Rasanya?
52
Kita Hanyalah Orang Asing !
53
Ada Hati Yang Harus Ku Jaga
54
Percayalah Padaku !
55
Seandainya...
56
Pikiran Liar
57
Di Kedalaman Hati
58
Sama - Sama Terluka
59
Apakah Harus Menyerah
60
Menyakitkan!
61
Semangkok Es Sekoteng
62
Aku Baik - Baik Saja
63
Menghindar
64
Manusia Tidak Bermoral
65
Melunakkan Hati
66
Sangat Menyakitkan
67
Bukan Dari Batu
68
Ya ! Aku Cemburu
69
Awal Kehancuran
70
Berarti Untukku
71
Mengerikan
72
Apa Ini?!
73
Dua Cangkir Coklat
74
Hambar
75
Akankah Ada Ujungnya?
76
Menahan Diri
77
Jadilah Seutuhnya Milikku
78
Love and Cooking
79
Harus Dibiasakan
80
Filosofi Pohon Enau
81
Hancur
82
Berkorban !
83
Pemilik Hatiku
84
Kau Sama Saja
85
Tertuju Padamu
86
Dosa Yang Terulang
87
Gorilaku
88
Belajarlah !
89
Si Bujang Lapuk
90
Penyesalan
91
Dua Mangkok Mie Instan
92
Tertawa Bersama
93
Statusku
94
Berjuang Sampai Akhir
95
Surga Yang Sesungguhnya
96
CINTA TERISTIMEWA
97
Doa Si Pendosa
98
Hanya Cinta Biasa
99
Festival Lampion
100
Bersama, Menerbangkan Harapan
101
Menjaga Kesucian Cinta
102
Dua Perpisahan
103
SOP
104
Masa Kekelaman
105
Semakin Kelam
106
Ingatlah Hari Ini, Nyonya !
107
THE END SEASON I : Musnahnya Harapan
108
THE END SEASON I : Kita Berdua Harus Bertahan
109
THE END : Melanjutkan Hidup
110
SEASON II : Apa Kabarmu ?
111
SEASON II : Semua Panik !
112
SEASON II : Hutang Budi Pada Si Pelit
113
SEASON II : Mengapa?
114
SEASON II : Merindukanmu
115
SEASON II : Pemurnian Hidup
116
SEASON II : Memperbaiki Kesalahan
117
SEASON II : Semua Salahku
118
SEASON II : Tidak Ada Yang Bisa Mengalahkanmu
119
SEASON II : Cinta Yang Sanggup Membunuhku
120
SEASON II : Sesuatu Yang Baik
121
SEASON II : Tidak Ada Sekat
122
SEASON II : Orang Eskimo
123
SEASON II : Merazia Dirimu
124
SEASON II : Manis Sekali
125
SEASON II : Kenyataan Paling Pahit
126
SEASON II : Runtuhnya Sebuah Percobaan
127
SEASON II : Telepon Yang Anda Tuju Sedang Sibuk
128
SEASON II : MERANTAIMU
129
SEASON II : SUARA ITU !
130
SEASON II : Teguhkan Hatimu
131
SEASON II : AKU RELA MENDERITA !
132
SEASON II : Kita Hanya Sebutir Debu
133
SEASON II : Pencemburu
134
SEASON II : Hampir Khilaf
135
SEASON II : Baby Python
136
SEASON II : Kedatangan Sebastian Rivera
137
SEASON II : Detik Ini Juga !
138
SEASON II : AKU TELAH MERANTAIMU !
139
SEASON II : Di Sore Itu
140
SEASON II : Di Suatu Hari Yang Kelam
141
SEASON II : Tidak, Tanpa Diriku!
142
SEASON II : Menghancurkannya Menjadi Debu
143
SEASON II : Aku Yang Menghancurkannya
144
SEASON II : Kita Berbeda
145
SEASON II : Sang Rentenir Itu
146
SEASON II : Didi Kecilku
147
SEASON II : Awas Nanti Malam !
148
SEASON II : Telah Berubah
149
SEASON II : Maafkan Aku...
150
SEASON II : Ini Milikmu
151
SEASON II : Mereka Adalah Rumahku
152
SEASON II : Kau Adalah Keajaiban
153
SEASON II : Manisnya...
154
SEASON II : Sebuah Janji Kecil
155
SEASON II : Aku Akan Menyidakmu !
156
SEASON II : Wanita Tangguh
157
SEASON II : Kekasih Rahasia
158
SEASON II : KITA PULANG
159
SEASON II : Daiyana Ooh Daiyana..
160
SEASON II : Akulah Adrenalinmu !
161
SEASON II : Jangan Menjadi Sama
162
SEASON II : Kehancuranmu Akan Tiba !
163
SEASON II : Tuhan, Lindungilah Istriku!
164
SEASON II : Tidak Ku Sangka
165
SEASON II : Kau Butuh Cahaya
166
SEASON II : Seperti Ice Cream
167
SEASON II : Aku Akan Pulang Untukmu
168
SEASON II : MAKNA BUNGA YANG SESUNGGUHNYA
169
SEASON II : Pernikahan Yang Membawa Berkah
170
SEASON II : Terhempas Dari Cakrawala
171
SEASON II : Ayo Kita Pulang
172
SEASON II : Jangan Berhenti Mencintaiku
173
SEASON II : Mata Rantai Kehidupan
174
SEASON II : Kenapa Tidak Memaksaku
175
SEASON II : Kasih Yang Luar Biasa
176
SEASON II : Berbahagialah!
177
FINAL SEASON : Maafkan Aku Menipumu
178
FINAL SEASON : Hanya Ingin Dirimu
179
FINAL SEASON : IL'DIFO
180
FINAL SEASON : My Sweet Morning
181
FINAL SEASON : Ada Aku, Lief !
182
FINAL SEASON : Sejujurnya Aku Takut
183
FINAL SEASON : Puaskanlah Sesalmu
184
FINAL SEASON : Tak Ku Sangka
185
FINAL SEASON : Santapan Gorilla
186
FINAL SEASON : Tempat Abu Abu
187
FINAL SEASON : Aku Sangat Beruntung
188
FINAL SEASON : Tamparan Adalah Didikan
189
FINAL SEASON : Anak Haram ?
190
FINAL SEASON : Pulanglah, Tanpa Terluka
191
FINAL SEASON : I Love You, Boy
192
FINAL SEASON : Doa Yang Manis
193
FINAL SEASON : Akhir Dari Jalur Tupai
194
END SEASON II : Tidak Akan Memaafkan Diriku
195
END SEASON II : Sebuah Karakter Pendendam
196
END SEASON II : Kau Akan Bahagia, Anakku
197
END SEASON II : Bangunlah, Sam !
198
END SEASON II : Setiap Orang Berhak Memilih
199
THE END : SELAMANYA 'TIDAK MUAT'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!