Maya berusaha bersikap tenang. Lalu berbalik menghadap teman-temannya. Terlalu bingung untuk mengatakan sesuatu. Padahal, jelas-jelas pria dibelakangnya bukan suaminya.
"May, take away aku udah nih... Makasih traktirannya. " Ucap Hanif yang sudah berdiri. Bersiap untuk berpaling dari Maya.
"Aku juga May... Kita langsung cabut ya? Barang kali kalian mau berduaan. " Ucap Septya, lalu mendekatkan wajahnya ketelinga Maya dan berujar "Pantesan suaminya selalu diumpetin, gantengnya kaya Cristian sugiono ternyatah. Jaga baik-baik suamimu. Pelakor berkeliaran dimana-mana lho?" Bisik Septya beberapa detik kemudian menjauh darinya dan melambaikan tangan "Daaah...!" Dibalas serupa oleh Maya.
Maya tidak mengerti harus menjawab apa, terlalu loading otaknya untuk berfikir. Mereka berfikir Fadil adalah suaminya? Aneh ! Kenapa mereka bisa berfikir seperti ituu?
Tak berapa lama kemudian dia mengamati Fadil yang masih berada dibelakang tempat duduknya sembari sibuk menatap layar ponsel. Sebelum Maya bertanya. Fadil mulai mengawali membuka suara terlebih dahulu.
"Punya istri seperti dirimu? Ck ck ck " Fadil berdecak mengejek Maya, entah bagian tubuh mana yang diejeknya membuat Maya sedikit kesal.
"Maaf kalau tuduhan mereka membuatmu kurang nyaman..." Hanya itu yang kata-kata yang dikeluarkan dari mulutnya. Terlalu gerogi untuk menjawabnya panjang lebar, apalagi berdebat. Hati maya sama seperti dulu, berdetak tak karuan saat sedang bersama pria ini.
"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyannya?" Tanya Fadil semakin mendekat pada Maya, dia takut detak jantungnya terdengar. Memalukan! Batinnya.
Wajah Fadil tepat berada didepan wajah Maya, melihati mata indah yang telah lama dirindukannya.
"Stopp !!" Berusaha menghentikan Fadil yang terus mendekat seperti hendak menciumnya.
"Apa maksudmu? Aku hanya ingin mengambil kertas penting ini dibawah kursimu... Aku menunggunya daritadi, bodoh !!" Maya kelimpungan, dia pikir akan terjadi apa-apa diantara mereka. Wajah Maya langsung memerah menahan malu.
"Hahahha kenapa wajahmu memerah? Malu? Iya?" Fadil semakin gemas dan semangat untuk menggodanya. Tidak ada yang berubah dari Maya. Tetap ayu. Batinnya.
"Kamu!! " Maya bersiap untuk mengumpat, namun kata-katanya tertahan oleh hatinya sendiri.
"Ganteng!" Ucapnya dengan penuh percaya diri.
"Izzhhh... Percaya dirinya kelewatan... !! " Maya begitu malas meladeninya, dia pun berlalu pergi meninggalkan Fadil. Namun sebelum pergi, dia tersandung. Fadil memang sengaja menjulurkan kaki panjangnya, lalu menariknya kembali setelah Maya terjatuh.
"DUBRAK !!" Maya tersungkur kelantai dan meringis kesakitan.
"Aaaauww !!" Dia tidak menyadari Fadil yang membuatnya seperti itu.
"Makanya kalau jalan tuh liatnya pakai mata, jangan grogi..." Maya semakin menggerutu. Baru kali ini dia dikerjai seseorang. Sampai terjatuh pula.
"Menyebalkan!!" Ucapnya.
"Butuh bantuan?" Tawarnya mengulurkan tangan.
"Enggak !!!"
"Awas, aku bisa jalan sendiri..."
Fadil segera menyingkir. Maya bergegas pergi meninggalkannya yang sedang tertawa puas. Meengerjai Maya membuatnya merasa terhibur. Tawa yang hilang seolah-olah kembali terukir hari ini. Semua karena kehadiran Maya hari ini direstaurannya. Tidak ada yang berubah dari Maya, dia tetap seperti dulu. Wanita yang membuat dirinya selalu mendambanya.
"Aku akan tetap mencintaimu... Sampai kapanpun, selama masih ada nyawa. Selama aku ada didunia ini. Tak peduli dia telah bersuami. Seseorang yang merebutnya dariku. Katakan ! Jika yang aku lakukan salah? Lantas bagaimana benarnya?"
Fadil berbicara sendiri sembari menyesap rokok kuat-kuat. Kebiasaan yang pernah berhenti lama itu mulai dilakukannya lagi. Berulangkali dia menuangkan minum dan menenggaknya. Membuatnya meracau tak jelas.
Maya pulang dengan dengkul yang sedikit pegal. Berjalan dengan kaki sedikit pincang, menaiki busway dengan hati-hati.
Sesampainya dirumah dia segera membersihkan diri dan memasak untuknya dan suaminya. Tak berapa lama klakson mobil terdengar nyaring didepan rumahnya. Tak salah lagi, dia adalah Papi mertuanya sendiri.
.
.
.
.
Tinggalkan jejak ya zheyenk-zheyenkkyu.
Semoga hari-hari kalian menyenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nie Rinie Lho
tp ttp aj itu salah Fadil... mencintai istri org...
2020-12-04
2