Malam pertama

"Maya..." Panggil Tama lembut pada istrinya. Istrinya tengah membereskan kamar yang akan mereka tempati.

Maya menengok kearah suara memanggil diambang pintu. Pria ini, wajahnya tenang dan teduh, ramah dan menyejukkan jiwa. Wanita mana yang tidak hanyut pada ketampanan pria ini. Hanya Maya yang tidak melihatnya.

"Kamu mau makan apa ?"

"Akuu... terserah Mas saja..."

"Baiklah, aku akan memasaknya untukmu "

Ada rasa kasihan Maya terhadap suaminya. Karena dirinyalah, dia jadi seperti ini. Mungkin kalau bukan Tama, siapa yang akan sabar menghadapi Maya yang hampir sakit jiwa itu. Tapi Maya tetap saja dingin padanya. Entah sampai kapan Tama akan bertahan dengan Maya yang selalu seperti itu. Banyak melamun, dan tidak punya gairah hidup.

15 menitan Tama kembali menghampiri Maya dengan membawa makanan yang dibuatnya.

"Maya, ini ada spagetti... Hanya itu yang ada dan praktis. Aku tidak bisa memasak yang lebih baik daripada ini "

"Iya tidak apa-apa Mas. Lagian kan memang memasak itu tugasku, besok biar saya yang memasak ya..."

"Syukurlah kalau kamu mau memasak untukku. Oh iya sebaiknya bersih-bersihnya dihentikan dulu, kita makan sekarang ya?"

"Iya Mas... "

Maya menghentikan aktifitasnya dan segera menyantap makanan bersama dikamarnya. Sebelumnya, dulu Maya adalah gadis yang ramah, ceria dan murah senyum. Hanya saja sekarang dia bersandiwara. Bersandiwara tersenyum dihadapan Tama. Padahal hatinya telah rontok. Maya pikir, dengan dia seperti itu, dia mampu membesarkan hati Tama. Tama yang sudah banyak berkorban untuknya.

"May..."

"Iya..."

"Kamu tidak akan tidur terpisah dariku kan ?"

Seandainya aku menolak, apa alasan yang tepat. Sudah banyak, dia berkorban untukku. Apa yang akan aku berikan padanya, jika aku menolaknya lagi.

"Kenapa bertanya seperti itu? Aku istrimu sekarang. Kamu berhak atas diriku. " Maya berkata dengan mata menggenang.

"Haah... Benarkah? Apa aku tak salah dengar."

"Aku milikmu kan? Apa yang kamu ragukan..." Lagi-lagi Maya berkata dengan pasrah, tidak ada lagi penolakan. Lambat launpun hal ini akan terjadi.

"Makasih Maya, aku berjanji akan menjadi suamimu yang baik kedepannya. Memberimu nafkah lahir dan batin tanpa kekurangan. Aku berjanji Maya... Terimakasih..."

Tama memeluk dan menciumi istrinya dengan lembut. Tapi berbeda dengan Maya, tidak menolak tapi juga tidak membalas perlakuan Tama yang begitu antusias. Maya hanya sekedar menjalankan kewajibannya saja pada suaminya.

"Tapi ada satu syarat, aku harap Mas memenuhinya..." Maya berkata dengan ramah.

"Apa itu Maya...? Apapun akan aku lakukan untukmu !!"

"Lakukanlah yang sebagaimana suami istri lakukan, tapi aku mohon matikan lampunya"

"Kenapa? Aku kan ingin melihat keindahan tubuhmu... hehehe"

"Tidak apa, kalau lampunya menyala, aku tidak mau..."

"Oh iya istriku ini kan sangat pemalu, sudah-sudah. Hanya itu saja kan? Baiklah itu permintaan spele. Maya tenang saja, Mas akan menuruti semua keinginanmu..."

Spele bagi Tama, perkara besar bagi Maya. Dia benar-benar tak bernafsu pada Tama. Seumur hidupnya, dia hanya akan menyesali hubungan ini. Memberikan mahkotanya kepada orang yang tidak Maya cintai. Melayani dengan tanpa cinta. Entah apa jadinya nanti.

*Cut*

Tama terpuaskan, sedangkan Maya menangis tanpa bersuara. Hatinya semakin hancur lebur setelah percintaan itu terjadi. Karena terlalu lelah, mereka berdua tertidur hingga pagi menjelang.

***

Adzan subuh telah berkumandang, Tama segera memakai boxernya dan segera bangun untuk menyalakan lampu dan membangunkan istrinya.

"Sayang... Banguun... Cup..." Satu kecupan mendarat dibibir istrinya. Membuat Maya terbangun.

"Mas... Mandi aja dulu, abis itu aku. " Maya berkata dengan serak. Bandannya terasa remuk setelah percintaan semalam.

"Iya sayang... Mas mandi dulu ya.. "

Tama memasuki kamar mandi dan Maya kembali menangis sesenggukan. Maya merasa berdosa pada suaminya, merasa terbebani dengan rumah tangga yang sedang dijalani. Mau tidak mau Maya harus tetap menjalankan semua ini dengan terpaksa. Maya berharap, Tama tidak mengetahui hatinya.

Ceklek

Tama keluar dengan handuk yang melilit dipinggang. Tama memberikan handuk besar kepada Maya agar mengenakannya untuk berjalan kekamar mandi.

"Pakai ini... " Saat Maya akan bergerak, ada yang begitu sakit dirasakan di ************.

"Aaauuww..."

"Apa begitu sakit, mau aku bantu sayang?"

Maya menganggukkan kepala dan Tama siaga membantunya memapah sampai memasuki kamar mandi. Tak peduli harus wudhu 2x. Apapun akan dilakukan Tama demi istrinya.

Setelah memastikan Maya aman mandi didalam sana, Tama mengganti sprei yang sudah terdapat bercak darah. Senyum merekah dibibirnya. Tama menjadi orang pertama yang berhasil merenggut kesucian istrinya.

Setelah mereka membersihkan diri, mereka shalat subuh berjamaah. Sesudah itu, Maya pergi ketukang sayur dan memasak untuk suaminya.

Hari-hari mereka berjalan seperti biasa, seperti suami istri pada umumnya. Maya melayani suaminya dengan baik. Begitu juga dengan Tama yang sangat mencintai istrinya.

Tama menjadi Store Manager disuatu tempat perbelanjaan. Dia bertugas mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional pusat perbelanjaan tersebut.

Maya hidup berkecukupan, semua keinginannya terpenuhi. Tapi Maya tetap bekerja dicafe untuk mengurangi kebosanannya. Dia hanya bekerja setengah hari agar tetap dapat melayani suaminya dengan baik.

 

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

eheemmm.... lanjut dahh😌😄😁😅

2022-10-26

0

ciby😘

ciby😘

aku gk bisa berkata kata😭😭😭memang organ tubuh yg gk bisa berbohong itu hanya 1 ...hati

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Dipaksa menikah dengan orang lain
3 Memulainya denganmu
4 Malam pertama
5 Pemaksaan
6 Fadil bangkit
7 Inikah salahku?
8 Aku hanya seorang istri
9 Aku maafkan...
10 Pertemuan mendebarkan
11 Kenapa bisa bertemu lagi ?
12 Itu suamimu?
13 Dikerjai habis-habisan
14 Kenyataan sebenarnya
15 Aku tidak penting bagimu?
16 Fadil ada dimana-mana
17 Hujan membawa kehangatan
18 Tiada hari tanpa Maya
19 Perlakuan yang kasar
20 Sikapnya selalu bikin muak
21 Kejutan ulang tahun
22 Aku rasa aku gila
23 Kondisi Maya
24 Kema amarah Kris
25 Seandainya bisa berbuat nekat
26 Pengumuman dan visual
27 Berita terburuk
28 Belanja ditemani Fadil bikin geram
29 Bayangkan jika bisa mendapatkan seluruh hidupnya
30 Berdebat lagi, berahir dengan pelajaran
31 Cerita dibalkon hotel
32 Kalau bukan sedang selingkuh, lalu apa namanya
33 Ada perubahan dalam hubungan
34 Mereka belum melihat badai besar
35 Hanya geluduk yang bisa memisahkan kita
36 Suamiku memakai barang haram
37 Menghianati pernikahan
38 Go to Jerman
39 Ketahuan selingkuh?
40 Pengakuan hubungan Maya
41 Aku menceraikan kamu Maya
42 Pulang kerumah sendiri
43 Undangan pernikahan siapa itu?
44 Sisa-sisa cinta itu masih ada
45 Dilamar seseorang
46 Menikah dengan orang asing
47 Kamu ingin menertawakan nasibku
48 Pria terbarbar didunia novel
49 Malam pertama dengan suami baru, uhuyy
50 Epilog
51 Bonus visual
52 Bonus chapter 1
53 Bonus chapter 2
54 Promo novel baru
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Dipaksa menikah dengan orang lain
3
Memulainya denganmu
4
Malam pertama
5
Pemaksaan
6
Fadil bangkit
7
Inikah salahku?
8
Aku hanya seorang istri
9
Aku maafkan...
10
Pertemuan mendebarkan
11
Kenapa bisa bertemu lagi ?
12
Itu suamimu?
13
Dikerjai habis-habisan
14
Kenyataan sebenarnya
15
Aku tidak penting bagimu?
16
Fadil ada dimana-mana
17
Hujan membawa kehangatan
18
Tiada hari tanpa Maya
19
Perlakuan yang kasar
20
Sikapnya selalu bikin muak
21
Kejutan ulang tahun
22
Aku rasa aku gila
23
Kondisi Maya
24
Kema amarah Kris
25
Seandainya bisa berbuat nekat
26
Pengumuman dan visual
27
Berita terburuk
28
Belanja ditemani Fadil bikin geram
29
Bayangkan jika bisa mendapatkan seluruh hidupnya
30
Berdebat lagi, berahir dengan pelajaran
31
Cerita dibalkon hotel
32
Kalau bukan sedang selingkuh, lalu apa namanya
33
Ada perubahan dalam hubungan
34
Mereka belum melihat badai besar
35
Hanya geluduk yang bisa memisahkan kita
36
Suamiku memakai barang haram
37
Menghianati pernikahan
38
Go to Jerman
39
Ketahuan selingkuh?
40
Pengakuan hubungan Maya
41
Aku menceraikan kamu Maya
42
Pulang kerumah sendiri
43
Undangan pernikahan siapa itu?
44
Sisa-sisa cinta itu masih ada
45
Dilamar seseorang
46
Menikah dengan orang asing
47
Kamu ingin menertawakan nasibku
48
Pria terbarbar didunia novel
49
Malam pertama dengan suami baru, uhuyy
50
Epilog
51
Bonus visual
52
Bonus chapter 1
53
Bonus chapter 2
54
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!