Dipaksa menikah dengan orang lain

Dari hari kehari aku semakin tidak sabar menunggu pernikahan. Siapa sih yang tidak bahagia menikah dengan orang yang dicintai? Pasti itu diidam-idamkan banyak orang bukan?

Kini persiapan sudah hampir selesai dan mencapai 80 %. Undangan sudah tersebar ke teman-teman dan kerabat. Aku juga sudah mempersiapkan tiket bulan madu untuk kami berdua. Aku berharap kami sampai dihari yang ditunggu-tunggu.

Tiap hari kita saling mengirim pesan dan berkabar melalui media sosial. Karena, untuk selama beberapa hari ini kita dipingit, istilahnya jangan bertemu dulu sebelum akad. Menurut dari kepercayaan, katanya supaya penganten bisa terlihat pangling dihari pernikahan.

***

Hari H

Paginya...

Sebuah tenda telah terpasang didepan rumahku. Beberapa kursi telah berjejer dengan rapi. Sebuah meja panjang khusus cathering juga sudah siap dengan berbagai aneka hidangan masakan diatasnya. Dan sebuah panggung kecil, dengan dekorasi yang nampak simpel namun elegan bernuansa putih juga telah siap menjadi saksi dilaksanakannya serangkaian acara sakral hari ini.

Aku telah duduk manis didepan cermin besar dirias oleh MUA terkenal dikotaku. Semua keluarga dan undangan, juga sudah berkumpul dirumah ini.

"Alhamdulillah mba... Hampir selesai, coba liat dicermin. Kalau masih ada yang kurang silahkan dikomentari, nanti saya benahi..." Ucap salah seorang MUA. Aku melihat pantulan diriku dicermin. Aku nampak sempurna disana. Hampir tak mengenali diriku sendiri, aku benar-benar cantik ! Sangat cantik !

Aku melihat Mama menyembulkan kepalanya di pintu, dari raut wajahnya nampak tidak tenang. Seperti ingin berbicara sesuatu.

"Ada apa Mah?" Penasaran dengan apa yang akan beliau katakan.

"Sebagian keluarga Fadil sudah hadir, tapi Fadil sendiri belum datang, acara sebentar lagi dimulai...."

Deg !

Tidak ada yang buruk, tidak ada yang buruk. Aku menekan rasa takut dan kehawatiranku dan menggantinya dengan prasangka baik. Tidak akan terjadi apa-apa. Aku meyakinkan diriku sendiri.

"Masih dijalan kali Mah... Orangtuanya udah datang?" Tanyaku masih bersitatap dengan Mamah.

"Belum, dia bersama rombongan keluarga inti dimobil lain katanya Nak..."

"Apa mungkin macet...?" Tanyaku menduga.

"Nggak mungkin... Mereka datang barengan, jalannya sama. Keluarga yang lain udah sampai dari jam 6 pagi" Mamah menyanggahi.

Aku mulai memijat pelipisku. Aku berfikir keras, hatiku mulai was-was. Membayangkan hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi, membuatku menjadi ketakutan. Kalau seandainya sesiatu terjadi? Bagaimana dengan nasibku... Aku benar-benar tidak akan kuat dan sanggup untuk berdiri.

Jarak dari kota mas Fadil dengan kotaku lumayan jauh, memakan waktu sekitar 2 jam. Jadi mas Fadil memboyong keluarganya kesini memakai 2 mobil. Satunya bus besar dan satunya lagi mobil pribadi yang digunakan untuk keluarga inti. Ini yang sempat aku takutkan sebelumnya. Sudah aku sarankan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan aku menyuruh mas Fadil menginap dihotel satu hari menjelang akad. Namun keluarga melarangnya dengan alasan yang aku sendiri tidak tahu. Sudahlah, terserah mereka saja. Aku hanya berpesan ''Hati-hati dijalan, jangan datang terlalu mepet''

Kegelisahanku mulai menjadi, waktu sudah menunjukkan pukul 07:30, namun tidak ada tanda-tanda dia datang. Berulang kali aku menelvonnya namun tidak aktiv. Aku kebingungan berjalan kesana kemari, berdebar jantungku menunggunya tak kunjung datang. Bagaimana ini? Waktu dari menit kemenit cepat berlalu. Aku benar-benar bingung harus berbuat apa.

"Bagaimana ini May. Ini sudah jam 08:00 !! " Sepertinya Papah marah besar. Suaranya mulai meninggi, membuat telingaku panas dan emosi. Siapa juga sih yang mau dibuat menunggu seperti ini ?

"Pah... Aku dah telvon berulang-ulang tapi gak aktiv. Mohon sabar menunggu sebentar Pah..!"

"Papa tidak mau tau. Papa tidak ingin dibuat malu sama laki-laki pilihanmu itu!! Mau ditaruh dimana muka Papah dihadapan banyak orang nanti !!!"

"Pah, jangan memperkeruh suasana dong! Kita tunggu sebentar lagi..." Mamah menjawab perkataan Papa yang meluap-luap.

"Berapa lama lagi penghulu harus menunggu? Hah !! Mereka juga punya banyak pekerjaan lain " Seumur-umur Aku tidak pernah melihat Papa semarah ini. Sungguh Mas Fadil, ini menyakitkan untukku. Dimana kamu sebenarnya. Kemana ponselmu? Kenapa gak aktif terus menerus.

"Pokoknya Papah tidak mau tau Maya !! Setengah jam lagi dia tidak datang, pernikahan ini harus tetap dilaksanakan. Papa akan tetap menikahkanmu dengan orang lain !!"

"Pah... Nama yang tertulis dan terdaftar namanya Fadil, Maya juga tidak mau menikah dengan orang lain. Siapapun dia....hiks...." Tangisku ahirnya pecah seketika. Airmata luruh membasahi wajahku.

"Tidak bisa !! Mau tidak mau, suka atau tidak suka. Kamu harus menikah siri dengan laki-laki pilihan Papa. Berapa banyak biaya yang telah Papa keluarkan untuk pernikahan ini. Berapa banyak juga undangan yang tersebar !! Papa kepala desa disini. Mau ditaro dimana muka Papa !! Ini sangat memalukan Maya !!!"

"Tolong tunggu sebentar lagi Paah... Sudah jangan memarahi anaknya teruss... Jangan gegabah mengambil keputusan. Papa akan menyesal nanti...! Maya anak kita satu-satunya." Mamah memelukku erat, memberiku kekuatan.

"Separuh undangan sudah pergi. Papah harus apa ! Diam saja ?!! Hah !! Menerima dengan lapang dada seperti kalian? Itu tidak tahu wirang namanya ?!!"

Blammm !!! Pintu dibanting oleh Papa. Beliau benar-benar sangat kecewa pada Kami(aku dan Fadil) Beliau merasa dibohongi.

Aku dan Mamah yang sesenggukan meratapi nasib sial ini. Beberapa saat kemudian, aku lihat ada yang kembali membuka pintu kamarku. Ternyata Ayu sepupuku, dia mendekatiku dengan wajah sendu dan bibirnya mulai terangkat berbicara.

"May... Kamu yang sabar ya...." Hah ? Jantungku semakin tak beraturan.

"Ada apa? Kenapa bertanya seperti itu? Apa ada masalah..." Hatiku benar-benar gemuruh tidak enak.

"Pak polisi ada didepan, mengabarkan, mobil calon suamimu beserta keluarganya masuk kejurang dan jatuh kesungai..."

Deg !

"Tidaaaaakkk !! Mana mungkin....enggak ! Itu pasti salah. Pasti salah orang !!! Nggak mungkin... !!"

Rasanya aku ingin mati saja sekarang mendengar berita itu. Kenapa jadi begini ?

"Sabar nak... yang sabar... ya sayang..kenapa nasibmu seperti ini nak..."

"Alhamdulillah, calon suamimu selamat mbak. Tapi keadaannya paraah...sedang koma..." Jelasnya lagi. Aku masih ada harapan, masih diberi kesempatan. Aku harus cepat pergi. Tak peduli pernikahan ini, yang penting dia selamat !!

"Aku harus kerumah sakit. Sekarang !" Tanpa izin dari siapapun, aku berlari keluar menuju pintu, namun Papa lebih cepat tangkap dan menahanku kuat.

"Minggir Pah... Maya mau kerumah sakit !! Awass Pah... Lepasin !!! Lepassiiinn !!!Awasss !! aaaaa!!!." Dengan tidak tahu malu aku berteriak histeris didepan orang banyak.

"Tidak Maya, Papa tidak bisa merubah keputusan meskipun kamu menangis menghiba-hiba. Kamu menolak perjodohan Papa berulang kali, sekarang kamu gagal, kamu harus membayarnya Maya. Kamu tidak berjodoh dengannya. Menurutlah dengan orang tuamu yang sudah bersusah payah membesarkanmu !!" Papah menarik tanganku turun ke ruangan dalam.

"Nikahkan dia segera !" Papah memerintahkan seseorang untuk menikahiku. Papah benar-benar jahat dan egois, sungguh orang tua macam apa dia yang tidak menghiraukan perasaan anaknya. Mas Fadil koma sekarang, aku malah menikah dengan pria lain???

Aku ingin berontak, namun aku malu, banyak orang diluar. Tenagaku juga sudah mulai habis. Perdebatan demi perdebatan mulai ricuh, ruangan dalam dilanda keributan. Pada ahirnya, akupun terpaksa dinikahkan oleh pria yang aku kenal. Dia anak teman Papaku bernama Tama. Meskipun pada awalnya Tama menolak keras, tapi ahirnya menyetujuinya dengan terpaksa.

"Maaf Om... Aku nggak bisa. Kami akan saling menyakiti bila dipaksakan begini. Ini gak bener Om, mohon dipikirkan lagi."

"Om tau kamu ada perasaan dengan anakku. Nikahilah dia !! Tolong selamatkan Om dari gagalnya pernikahan Maya..." Aku lihat wajah Tama yang penuh dengan penolakan. Namun Papah orang yang keras dan tidak bisa dibantah.

Entah dorongan darimana, Tama menuruti kata-kata Papah dan melangsungkan ijab kabul dengan lancar. Dengan sangat tidak rela aku duduk disebelahnya. Orang yang pertama mencium keningku bukan mas Fadil. Aku benar-benar tidak terima dengan ini semua. Betapa teganya takdirku!

***

"Malang sekali nasibmu nak....." Mama menciumi puncak kepalaku dengan lembut. Aku melihat Papah dengan senyum bangga, menjabat tangan para sahabat-sahabatnya. Beliau mementingkan rasa malu, mengorbankan perasaan anaknya sendiri !! Aku terus mengumpat didalam hati.

Betapa teganya... Papah yang seumur hidupku aku sayangi. Melakukan ini padaku...

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

hadeehhh begitu tohh se cerita sampe akhirnya terjadi perselingkuhan.... tapi sumpah ini bakal jadi jalan yg sesat untuk maya dan Fadil😏😒😞😔😟

2022-10-26

0

Risa Risa

Risa Risa

ah gila ni papanya...masa dinikahin sama org lain .kan pengantin lakinya kkecelakaan ..

2022-06-15

0

Hera

Hera

tetep nikah walaupun pengantin pria ganti kasian maya ga bisa nolak karena permintaan papanya

2022-06-05

0

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Dipaksa menikah dengan orang lain
3 Memulainya denganmu
4 Malam pertama
5 Pemaksaan
6 Fadil bangkit
7 Inikah salahku?
8 Aku hanya seorang istri
9 Aku maafkan...
10 Pertemuan mendebarkan
11 Kenapa bisa bertemu lagi ?
12 Itu suamimu?
13 Dikerjai habis-habisan
14 Kenyataan sebenarnya
15 Aku tidak penting bagimu?
16 Fadil ada dimana-mana
17 Hujan membawa kehangatan
18 Tiada hari tanpa Maya
19 Perlakuan yang kasar
20 Sikapnya selalu bikin muak
21 Kejutan ulang tahun
22 Aku rasa aku gila
23 Kondisi Maya
24 Kema amarah Kris
25 Seandainya bisa berbuat nekat
26 Pengumuman dan visual
27 Berita terburuk
28 Belanja ditemani Fadil bikin geram
29 Bayangkan jika bisa mendapatkan seluruh hidupnya
30 Berdebat lagi, berahir dengan pelajaran
31 Cerita dibalkon hotel
32 Kalau bukan sedang selingkuh, lalu apa namanya
33 Ada perubahan dalam hubungan
34 Mereka belum melihat badai besar
35 Hanya geluduk yang bisa memisahkan kita
36 Suamiku memakai barang haram
37 Menghianati pernikahan
38 Go to Jerman
39 Ketahuan selingkuh?
40 Pengakuan hubungan Maya
41 Aku menceraikan kamu Maya
42 Pulang kerumah sendiri
43 Undangan pernikahan siapa itu?
44 Sisa-sisa cinta itu masih ada
45 Dilamar seseorang
46 Menikah dengan orang asing
47 Kamu ingin menertawakan nasibku
48 Pria terbarbar didunia novel
49 Malam pertama dengan suami baru, uhuyy
50 Epilog
51 Bonus visual
52 Bonus chapter 1
53 Bonus chapter 2
54 Promo novel baru
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Dipaksa menikah dengan orang lain
3
Memulainya denganmu
4
Malam pertama
5
Pemaksaan
6
Fadil bangkit
7
Inikah salahku?
8
Aku hanya seorang istri
9
Aku maafkan...
10
Pertemuan mendebarkan
11
Kenapa bisa bertemu lagi ?
12
Itu suamimu?
13
Dikerjai habis-habisan
14
Kenyataan sebenarnya
15
Aku tidak penting bagimu?
16
Fadil ada dimana-mana
17
Hujan membawa kehangatan
18
Tiada hari tanpa Maya
19
Perlakuan yang kasar
20
Sikapnya selalu bikin muak
21
Kejutan ulang tahun
22
Aku rasa aku gila
23
Kondisi Maya
24
Kema amarah Kris
25
Seandainya bisa berbuat nekat
26
Pengumuman dan visual
27
Berita terburuk
28
Belanja ditemani Fadil bikin geram
29
Bayangkan jika bisa mendapatkan seluruh hidupnya
30
Berdebat lagi, berahir dengan pelajaran
31
Cerita dibalkon hotel
32
Kalau bukan sedang selingkuh, lalu apa namanya
33
Ada perubahan dalam hubungan
34
Mereka belum melihat badai besar
35
Hanya geluduk yang bisa memisahkan kita
36
Suamiku memakai barang haram
37
Menghianati pernikahan
38
Go to Jerman
39
Ketahuan selingkuh?
40
Pengakuan hubungan Maya
41
Aku menceraikan kamu Maya
42
Pulang kerumah sendiri
43
Undangan pernikahan siapa itu?
44
Sisa-sisa cinta itu masih ada
45
Dilamar seseorang
46
Menikah dengan orang asing
47
Kamu ingin menertawakan nasibku
48
Pria terbarbar didunia novel
49
Malam pertama dengan suami baru, uhuyy
50
Epilog
51
Bonus visual
52
Bonus chapter 1
53
Bonus chapter 2
54
Promo novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!