Istri Pajangan

Istri Pajangan

BAB 1. Pada Malam itu

Pada Malam itu

POV KANIA

Malam itu adalah malam paling buruk dalam sejarah kehidupan ku. Bagaimana tidak, hotel Sharon bintang lima adalah tempat dimana aku terjerat dalam hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Hubungan yang salah antara aku dan calon kakak iparku.

Namaku Kania, Kania mayang kusuma. Aku adalah anak angkat dari keluarga bapak Kusuma. Mereka mengangkat ku saat aku berumur empat tahun. Aku adalah korban anak hilang saat tragedi tsunami di daerah xx.

Keluarga bapak Kusuma sangat baik padaku, mereka menganggap ku sebagai anak kandungnya. Memberiku kehangatan dan kasih sayang. Bapak angkat ku adalah seorang polisi. Dan ibu angkat ku, Mayang adalah guru sma negeri di Bandung. Aku juga punya kakak angkat yang bernama Najira mayang Kusuma.

Najira adalah anak pertama dari keluarga kusuma. Dia yang parasnya cantik, bermata coklat dan rambut ombak bergelombang, ditambah tubuhnya yang jenjang dan langsing mampu membuat semua pria di desa kami jatuh hati pada kakakku.

Kak Jira memang sangat populer. Ia punya paras yang cantik dan kemampuan otaknya juga tidak bisa diragukan lagi, Kak Jira adalah bunga desa dan anak yang selalu di bangga bangga kan oleh keluarga Kusuma.

Kak Jira mempunyai seorang kekasih bernama Adam Rahardian. Mas Adam mengaku kalau dia hanyalah seorang guru honor di sma swasta Bandung.

Pemuda tampan dan tinggi, serta berdada bidang itu, Seharusnya menjadi kakak iparku. Tapi kejadian pada malam itu, membuat kami terpaksa mengikat janji pernikahan di altar gereja. Di hadapan orang tua angkatku, di hadapan semua kerabat, bahkan di hadapan kakak angkatku Najira.

Aku sangat paham bagaimana perasaan kak Jira saat itu. Dia harus melihat calon suaminya menikah dengan adiknya, di depan matanya sendiri.

Malam itu tidak akan pernah bisa ku hapus dari ingatan ku. Malam dimana aku melakukan kesatuan tubuh bersama orang yang salah, bersama calon kakak iparku.

Aku tidak bisa menyebut itu sebagai pemerkosaan, dan aku juga tidak terima jika di sebut sebagai wanita gatal yang bermalam dengan calon kakak iparnya. Sebab, pada malam itu entah mengapa aku merasa ada yang aneh pada diriku, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri.

Tubuhku terasa panas dan sakit. Seperti ada hasrat dan dorongan yang kuat ingin keluar dari dalam tubuhku. Yang pasti pada malam itu aku kehilangan kontrol pada diriku.

Aku sangat ingat malam itu, tepatnya hari itu adalah ulang tahun kak Jira yang ke 25 tahun. Kami mengadakan pesta ulang tahun kak Jira di hotel bintang lima, hotel Sharon.

Yah.. tentunya semua dana pesta ulang tahun kak Jira di biayain sama keluarganya mas Adam, soalnya kalau kami mengandalkan uang kami untuk membuat pesta mewah itu, kami gak akan sanggup mengeluarkan biaya sebanyak itu.

Malam itu adalah pesta ulang tahun yang sangat spesial bagi kak Jira. Bagaimana tidak, pada malam itu ia dan mas Adam mengumumkan pernikahan mereka di depan semua tamu undangan.

Terpancar jelas rasa bahagia dari raut wajah kak Jira dan mas Adam saat itu. Rasa sukacita menyeruak di hati mereka saat mereka mengabarkan pernikahan mereka sebulan lagi, yaitu bulan depan tepatnya bulan desember tanggal 31 bulan itu di akhir tahun.

Malam itu semakin larut, dan pesta sudah sampai pada penghujung acara. Para tamu undangan sudah hampir semua meninggalkan tempat itu.

Saat itu aku sedang mengobrol dengan sahabatku dari sma, yaitu Merlin. Kami sudah berteman saat sma, dan hubungan kami sangat dekat bahkan sudah bagaikan saudara.

Sedangkan bapak dan ibu angkatku sedang mengobrol dengan besannya, yaitu orang tua mas Adam. Kak Jira gak usah di tanya, sudah pasti dia sedang pacaran dengan mas Adam.

Aku dan Merlin sedang mengobrol di meja warna putih dekat kolam renang hotel itu. Malam yang larut dan lampu lampu hotel yang gemerlap, membuat suasana menjadi tambah menyenangkan bagi kami untuk ngerumpi.

Saat itu Merlin terlihat sedang melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Ke kamar yuk, aku udah ngantuk. Lalu itu yang diucapkan Merlin kepadaku setelah melihat arlojinya.

"Yuk lah, kita kamarnya bareng ya" Ucapku sambil menghabiskan minuman ku dalam sekali teguk

Aku dan Merlin beranjak dari tempat duduk kami dan pergi menuju kamar kami di hotel mewah itu. Di koridor hotel, Merlin tiba tiba menghentikan langkahnya dan menatapku dengan wajah pucat dan terkejut.

Lo kenapa Mer, ucapku kepadanya. Merlin tetap menatapku dengan ekspresi wajah seperti itu. Hanphone gue... hanphone gue ketinggalan Nia. Ucap Merlin sambil mengguncang guncang tubuhku.

"Is.. lo ini ceroboh banget sih, ketinggalan di mana?" Ucapku sambil menghentikan tangan Merlin yang mengguncang tubuhku

"Kayaknya di meja depan tadi. Lo duluan ke kamar ya, kamar kita nomor 1265, ini nih kartu kamarnya" Ucap Merlin sembari memberi kartu itu kepadaku

"Ingat... kamar no 1265, lo jangan salah kamar ya nyet" Ucap Merlin sambil berlari meninggalkanku di koridor hotel itu

"Lo aja yang monyet, gue sih manusia" Ujarku dengan lidah terjulur ke arah Merlin yang berlari semakin jauh meninggalkan ku sendiri di koridor itu.

Akupun melangkahkan kakiku ke kamar no 1265. Saat itu, hanya aku yang ada di sepanjang koridor itu, tidak ada pelayanan, maupun tamu hotel lainnya.

Kok sepi ya... perasaanku gak enak, Apa memang koridor hotel sudah sepi pada jam jam begini

Perasaan tidak enak tiba tiba muncul dalam hatiku. Tapi aku memilih tidak terlalu memikirkannya, aku tetap melangkahkan kakiku menuju kamarku dan kamar Merlin.

Aku pun sampai di kamar itu, aku membuka pintu kamar menggunakan kartu yang tadi di berikan Merlin kepadaku.

Ku tatap kamar itu dari sudut ke sudut, ku sapu ruangan itu dengan mataku

WAAH! Apa benar ini kamarnya...

Widih.. ini mah lebih mirip kamar vvip, Batinku. Dan aku melangkahkan kakiku memasuki kamar no 1265 itu.

Aku meletakkan tas ku di atas ranjang kamar itu. Dan aku berkeliling mengagumi keindahan kamar yang bernuansa warna hitam yang membuat kamar itu tampak elegan

Aku melihat lihat lukisan yang menempel di dinding kamar itu. Tiba tiba, aku merasa diriku sangat panas dan itu membuatku kesakitan. Aku terjatuh dan tersungkur di lantai. Napasku menggebu dan tidak beraturan

Apa.. apa yang terjadi dengan diriku. pa.. panas, sakit. Aku gak ta.. tahan, perasaan apa ini

Tiba tiba pintu terbuka, dan masuklah seseorang ke kamar itu

Lho.. siapa itu?, Bukankah kartu kamar ada padaku, kenapa orang itu bisa masuk

Lampu kamar yang agak redup membuatku tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. Dia berjalan ke arah ku, berjongkok dan memelukku dari belakang.

"Sayang.. kok kamu ada di kamarku, terus pakek acara dudukan di lantai lagi.. hemm kamu kenapa" Ucap orang itu tepat di telingaku dan menempelkan wajahnya di leherku

Ini kan... suara mas Adam, kok dia di sini.. kan pestanya belum selesai

Tapi aku yang sudah di butakan oleh nafsu mulai kehilangan akal sehatku. Aku mebalikkan badanku menghadap pria yang sedang memeluk ku dari belakang tadi.

Kulingkarkan tanganku di pundaknya, dan kubenamkan wajahku ke dadanya yang bidang.

"Hei.. Sayang, kamu kenapa..nafasmu kok menggebu, kamu sakit" Ucap mas Adam dan membelai rambutku

Ouu tidak, sepertinya aku salah masuk kamar.. ini kamarnya mas Adam, aku gak boleh seperti ini terus, ini salah, ini gak benar

Tapi aku yang sudah di selimuti oleh nafsu, tepatnya efek dari obat perangsang membuatku kehilangan akal sehat ku. Aku mendongakkan kepalaku, dan kutatap wajah mas Adam yang tidak terlalu jelas itu karena lampu kamar yang agak redup dan tidak terang. Mataku fokus ke bibirnya, dan segera ku cium bibir calon kakak iparku itu

"Kamu ini nakal ya sayang" Ucap mas Adam dan membalas ciumanku. Karena lampu kamar yang remang remang, membuat mas Adam tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita yang ada di depannya ini. Mungkin malam itu mas Adam menganggapku adalah kak Jira sehingga ia tak segan segan membalas ciumanku

Ciuman kami lama dan panas. Di bawah pengaruh obat, aku menikmati ciuman dari calon kakak iparku itu. Ia ******* bibirku dengan brutal dan kasar, ia menelusuri rongga mulutku dengan lidahnya dan mengabsen setiap isi dalam mulutku. Mas Adam pun melepaskan ciumannya ketika aku mulai tersengal.

"Udah malam sayang, kamu kembali ke kamarmu ya" Ucap mas Adam dan mencium keningku

Tapi malam itu sungguh nafsuku sangat tinggi, aku tidak bisa mengontrol diriku. Aku membuka kancing kemeja putih mas Adam hingga terlihat dada bidang dan otot otot kekar. Aku mencium dada mas Adam dan meninggalkan bekas merah di sana

"Najira.. jangan main api, nanti aku gak bisa menahan diri bahaya lho, pernikahan kita sebulan lagi, aku gak mau merusakmu sayang" Ucap mas Adam dan membelai pipiku lembut

Dari kata katanya barusan, terlihat jelas kalau ia mencintai kak Jira dengan tulus. Dia tidak mau merusak kak Jira sebelum mereka sah dalam tali pernikahan.

Entah siapa orang yang tega menaruh obat dalam minumanku, tapi sungguh malam itu aku kehilangan kontrol terhadap diri ku. Aku tetap mencium dada dan melucuti pakaian calon kakak iparku itu. Banyak tanda merah yang kutinggalkan di dada dan leher mas Adam, yah.. namanya juga dia laki laki normal, kalau di buat seperti itu jelas dia akan terpancing. Apa lagi kalau ia mengira ia melakukan itu dengan orang yang ia cinta pasti ia tidak akan bisa menahan diri lebih lama

"Najira.. apa kamu yakin mau melakukan ini sekarang. Kalau kamu tidak mau juga tidak apa, cepatlah kembali ke kamar mu, sebelum aku benar benar tidak bisa menahan diri lagi"

Sungguh aku sudah gila malam itu, aku menjawab pertanyaan calon kakak iparku dengan ciuman. Aku menyambar bibir mas Adam dan menciumnya dengan rakus, dia pun sama, ia membalas ciumanku. Aku melingkarkan tanganku di lehernya, dan dia memeluk tubuhku.

Mas Adam melepaskan ciuman panas itu ketika aku mulai tersengkal. "Kamu yakin" Bisiknya di telinga ku. Aku menatap wajahnya yang tidak terlihat jelas itu, dan aku membuat keputusan yang salah dengan menganggukkan kepalaku

Mas Adam pun segera menggendong tubuhku, dan meletakkannya dengan lembut ke atas ranjang. Ia menaikkan ke dua kakinya dan menindihiku dengan tubuhnya

"Kamu yakin nih" Ucapnya lagi memastikan. Dan aku sekali lagi mengangguk

Mas Adam pun segera melucuti pakaianku, dan melepas pengkait bra milikku. Matanya membulat melihat gundukan kencang milikku, ia ********** dan meremasnya dengan rakus.

Ia mencium ku dan meninggalkan bekas merah yang menyebar di leher dan payudara ku. Kami berdua tidak bisa menahan diri, dan malam itu tidak bisa di elakkan.

Mas Adam melakukannya dalam sekali hentakan. Aku menutup mataku dan mencengkeram sprei menahan sakit yang kurasakan akibat permainan mas Adam begitu brutal di atasku.

Lama kami memuaskan nafsu birahi, hingga akhirnya mas Adam ambruk di samping ku. Napas kami yang kejar kejaran menandakan pertempuran malam ini telah selesai.

Mas Adam mendekat dan memeluk tubuhku. Ia menarik selimut sampai ke dadaku, dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Terima kasih sayang, aku cinta kamu Najira" Ucap mas Adam dan tertidur pulas sambil memeluk erat tubuhku.

Najira.. dia menyebutkan nama kakak, uhhgg... apa yang sudah ku lakukan ini, ini salah, mengapa aku bisa melakukannya bersama mas Adam, yang bukan lain adalah calon kakak iparku.

Seharusnya aku tidak masuk ke kamar itu pada malam itu. Keputusan ku masuk ke kamar itu akan membawa diriku dalam masalah yang ternyata sudah di siapkan.

Siapa dalang dari jerat pada malam itu...

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Rina

Rina

masak adam ga ngeh gitu perbedaan jira dan adiknya.... fisiknya pasti berbeda, kecuali si adam mabok berat....

2022-12-20

0

Dwi Hartati

Dwi Hartati

emang adam gak liat muka nya ya thor?

2022-02-24

1

Ida Wahyuni

Ida Wahyuni

baru baca ni thor.....

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!