Istri Pajangan
Pada Malam itu
Malam itu adalah malam paling buruk dalam sejarah kehidupan kania. Bagaimana tidak, hotel Sharon bintang lima adalah tempat dimana dia terjerat dalam hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Hubungan yang salah antara dia dan calon kakak iparnya
Kania, Kania mayang kusuma. adalah anak angkat dari keluarga bapak Kusuma. Mereka mengangkat gadis itu saat berumur empat tahun. Dia adalah korban anak hilang saat tragedi tsunami di daerah xx
Keluarga bapak Kusuma sangat baik padanya, mereka menganggap Kania sebagai anak kandungnya. Memberi kehangatan dan kasih sayang. Bapak angkat Kania adalah seorang polisi. Dan ibu angkatnya, Mayang adalah guru sma negeri di Bandung. Kania juga punya kakak angkat yang bernama Najira mayang Kusuma.
Najira adalah anak pertama dari keluarga kusuma. Dia yang parasnya cantik, bermata coklat dan rambut ombak bergelombang, ditambah tubuhnya yang jenjang dan langsing mampu membuat semua pria di desa kami jatuh hati pada kakakku.
Kak Jira memang sangat populer. Ia punya paras yang cantik dan kemampuan otaknya juga tidak bisa diragukan lagi, Kak Jira adalah bunga desa dan anak yang selalu di bangga bangga kan oleh keluarga Kusuma.
Kak Jira mempunyai seorang kekasih bernama Adam Rahardian. Mas Adam mengaku kalau dia hanyalah seorang guru honor di sma swasta Bandung.
Pemuda tampan dan tinggi, serta berdada bidang itu, Seharusnya menjadi kakak ipar Kania. Tapi kejadian pada malam itu, membuat Adam dan Kania terpaksa mengikat janji pernikahan di altar gereja. Di hadapan orang tua dan keluarga, di hadapan semua kerabat, bahkan di hadapan Najira.
Kania sangat paham bagaimana perasaan kak Jira saat itu. Dia harus melihat calon suaminya menikah dengan adiknya, di depan matanya sendiri.
Malam itu tidak akan pernah bisa di hapus dari ingatan Kania. Malam dimana Kania melakukan kesatuan tubuh bersama orang yang salah, bersama calon kakak iparnya
Kania tidak bisa menyebut itu sebagai pemerkosaan, dan dia juga tidak terima jika di sebut sebagai wanita gatal yang bermalam dengan calon kakak iparnya. Sebab, pada malam itu entah mengapa dia merasa ada yang aneh pada dirinya, dan kehilangan kontrol pada diri.
Kania sangat ingat malam itu, tepatnya hari itu adalah ulang tahun kak Jira yang ke 25 tahun. Diadakan pesta ulang tahun kak Jira di hotel bintang lima, hotel Sharon.
Yah.. tentunya semua dana pesta ulang tahun kak Jira di biayain sama keluarganya mas Adam, soalnya kalau mengandalkan uang keluarga kusuma untuk membuat pesta mewah itu, tidak akan mampu.
Malam itu adalah pesta ulang tahun yang sangat spesial bagi kak Jira. Bagaimana tidak, pada malam itu ia dan mas Adam mengumumkan pernikahan mereka di depan semua tamu undangan.
Terpancar jelas rasa bahagia dari raut wajah kak Jira dan mas Adam saat itu. Rasa sukacita menyeruak di hati mereka saat mereka mengabarkan pernikahan mereka sebulan lagi, yaitu bulan depan tepatnya bulan desember tanggal 31 bulan itu di akhir tahun.
Malam itu semakin larut, dan pesta sudah sampai pada penghujung acara. Para tamu undangan satu persatu meninggalkan tempat.
Kania dan Merlin sedang mengobrol di meja warna putih dekat kolam renang hotel itu. Malam yang larut dan lampu lampu hotel yang gemerlap, membuat suasana menjadi tambah menyenangkan bagi kami untuk ngerumpi.
Saat itu Merlin terlihat sedang melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Ke kamar yuk, aku udah ngantuk". Lalu itu yang diucapkan Merlin kepada Kania setelah melihat arlojinya.
"Yuk lah, kita kamarnya bareng kan?" Kania menghabiskan minuman ku dalam sekali teguk
Kania dan Merlin beranjak dari tempat duduk dan pergi menuju kamar mereka. Di koridor hotel, Merlin tiba tiba menghentikan langkahnya dan menatap Kania dengan wajah pucat dan terkejut.
"Kamu kenapa Mer", Taya Kania. Merlin tetap menatap dengan ekspresi wajah pias.
"Hanphone Aku... hanphone aku ketinggalan Nia. Ucap Merlin sambil mengguncang guncang tubuh Kania.
"Is.. Kamu ini ceroboh banget sih, ketinggalan di mana?"
"Kayaknya di meja depan tadi. Kamu duluan ke kamar ya, kamar kita nomor 1265, ini nih kartu kamarnya" Merlin memberi kartu kamar pada Kania.
"Ingat... kamar no 1265, Kamu jangan salah kamar ya nyet" Ucap Merlin sambil berlari meninggalkan Kania di koridor hotel.
"Kamu tuh yang monyet!" Sebal kania, lalu menjulurkan lidah.
Malam itu, hanya Kania yang ada di sepanjang koridor, tidak ada pelayanan, maupun tamu hotel lainnya.
Kok sepi ya... perasaanku gak enak, Apa memang koridor hotel sudah sepi pada jam-jam begini?
Kania pun sampai di kamar itu, membuka pintu kamar menggunakan kartu yang tadi di berikan Merlin
Kania menatap kamar itu dari sudut ke sudut, Menyapu ruangan itu dengan matanya
WAAH! Apa benar ini kamarnya...
Widih.. ini mah lebih mirip kamar vvip,
Kania berjalan letih memasuki kamar. Meletakkan asal tasnya, membuka sepatu hak tinggi yang melukai kaki itu. Pengen langsung mandi lalu bobok ahhh..
Tapi, Tiba tiba, Kania merasa dirinya sangat panas dan itu membuatnya kesakitan. Kania terjatuh dan tersungkur di lantai. Napasnya menggebu dan tidak beraturan
Apa.. apa yang terjadi dengan diriku. pa.. panas, sakit. Aku gak ta.. tahan, perasaan apa ini
Tiba tiba pintu terbuka, dan masuklah seseorang ke kamar itu
Lho.. siapa itu?, Bukankah kartu kamar ada padaku, kenapa orang itu bisa masuk
Lampu kamar yang agak redup membuat Kania tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. Dia berjalan ke arah Kania, berjongkok dan memeluk dari belakang.
"Sayang.. kok kamu ada di kamarku, Kenapa duduk dilantai?" Ucap orang itu tepat di telinga Kania dan menempelkan wajahnya di leher gadis itu.
Ini kan... suara mas Adam, kok dia di sini.. kan pestanya belum selesai
Tapi Kania yang sudah di butakan oleh nafsu mulai kehilangan akal sehat. Gawat sepertinya ada yang memberikannya obat. Kania membalikkan badan menghadap pria yang sedang memeluk dari belakang tadi. Melingkarkan tangan di pundaknya, dan kubenamkan wajah ke dadanya yang bidang.
"Hei.. Sayang, kamu kok lain banget malam ini, kenapa? Mau aku panggil dokter?" Ucap mas Adam dan membelai rambut Kania
Ouu tidak, sepertinya aku salah masuk kamar.. ini kamarnya mas Adam, aku gak boleh seperti ini terus, ini salah, ini gak benar!
Tapi Kania sungguh buta oleh nafsu, Dia yang malam ini seperti bukan dirinya sendiri. Tabiat gadis itu malam ini lebih mirip seperti hewan buas. Kania mendongak, dan menatap wajah mas Adam yang tidak jelas itu karena lampu kamar yang redup dan gelap. Mata Kania fokus ke bibirnya, dan segera mencium cium bibir calon kakak iparnya itu.
"Kamu ini nakal ya sayang" Ucap mas Adam dan membalas ciuman Kania. Karena Kamar yang gelap, membuat mas Adam tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita yang ada di depannya ini. Mungkin malam itu mas Adam menganggap Kania adalah kak Jira sehingga ia tak segan segan membalas ciuman.
"Udah malam sayang, kamu kembali ke kamarmu ya" Ucap mas Adam dan mencium kening Kania
Tapi, akibat nafsu yang belum tertuntaskan, Kania seolah liar dan hilang kontrol. Kania membuka kancing kemeja putih mas Adam hingga terlihat dada bidang dan otot otot kekar. Dia mencium dada mas Adam dan meninggalkan bekas merah di sana
"Najira.. jangan main api, nanti aku gak bisa menahan diri bahaya lho, pernikahan kita sebulan lagi, aku gak mau merusakmu sayang" Ucap mas Adam dan membelai pipi Kania lembut
Dari kata katanya barusan, terlihat jelas kalau ia mencintai kak Jira dengan tulus. Dia tidak mau merusak kak Jira sebelum mereka sah dalam tali pernikahan.
Entah siapa orang yang tega menaruh obat dalam minuman Kania, tapi sungguh malam itu Kania kehilangan kontrol terhadap dirinya. Kania tetap mencium dada dan melucuti pakaian calon kakak iparnya itu. Banyak tanda merah yang ditinggalkan di dada dan leher mas Adam, yah.. namanya juga dia laki laki normal, kalau di buat seperti itu jelas dia akan terpancing. Apa lagi kalau ia mengira ia melakukan itu dengan orang yang ia cinta pasti ia tidak akan bisa menahan diri lebih lama.
Adam menelan salivanya. "Najira.. apa kamu yakin mau melakukan ini sekarang?. Kalau kamu tidak mau juga tidak apa, cepatlah kembali ke kamar mu, sebelum aku benar benar tidak bisa menahan diri lagi"
Gila. Kania Sungguh sudah gila malam itu, Dia menjawab pertanyaan calon kakak iparnya dengan ciuman. Menyambar bibir mas Adam dan menciumnya dengan rakus, Laki-laki itu pun sama, membalas ciuman Kania dengan sama panasnya
Mas Adam pun segera menggendong tubuh Kania dan meletakkannya dengan lembut ke atas ranjang. Ia menaikkan ke dua kakinya dan menindihi Kania dengan tubuhnya yang besar.
"Kamu yakin nih" Ucapnya lagi memastikan. Dan Kania sekali lagi mengangguk lalu memeluk semakin erat.
Adam mencium dan meninggalkan bekas merah yang menyebar di leher dan payudara gadis itu. Dua anak manusia itu tidak bisa menahan diri, dan malam itu tidak bisa di elakkan.
Mas Adam melakukannya dalam sekali hentakan. Kania menutup mata dan mencengkeram sprei menahan sakit yang dirasakan.
Lama mereka menggebu dalam nafsu. Sampai pelepasan duniawi yang dikejar, mas Adam ambruk di samping kania. Napas mereka yang kejar kejaran menandakan pertempuran malam ini telah selesai.
Mas Adam mendekat dan memeluk tubuh Kania. Ia menarik selimut sampai ke dadak dan memeluk dari belakang.
"Terima kasih sayang, aku cinta kamu Najira" Ucap mas Adam dan tertidur pulas sambil memeluk erat tubuh calon adik iparnya itu.
Najira.. dia menyebutkan nama kakak, uhhgg... apa yang sudah ku lakukan ini, ini salah, mengapa aku bisa melakukannya bersama mas Adam, Menjerit dalam hati, tapi apapun yang sudah terjadi tidak bisa di ubah.
Entah bencana seperti apa yang akan menanti kania setelah esok membuka mata. Entahlah
Siapa dalang dari jerat pada malam itu...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alivaaaa
aku mampir Thor
2025-06-14
0
Rina
masak adam ga ngeh gitu perbedaan jira dan adiknya.... fisiknya pasti berbeda, kecuali si adam mabok berat....
2022-12-20
0
Dwi Hartati
emang adam gak liat muka nya ya thor?
2022-02-24
1