Istri Pajangan
Pada Malam itu
POV KANIA
Malam itu adalah malam paling buruk dalam sejarah kehidupan ku. Bagaimana tidak, hotel Sharon bintang lima adalah tempat dimana aku terjerat dalam hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi. Hubungan yang salah antara aku dan calon kakak iparku.
Namaku Kania, Kania mayang kusuma. Aku adalah anak angkat dari keluarga bapak Kusuma. Mereka mengangkat ku saat aku berumur empat tahun. Aku adalah korban anak hilang saat tragedi tsunami di daerah xx.
Keluarga bapak Kusuma sangat baik padaku, mereka menganggap ku sebagai anak kandungnya. Memberiku kehangatan dan kasih sayang. Bapak angkat ku adalah seorang polisi. Dan ibu angkat ku, Mayang adalah guru sma negeri di Bandung. Aku juga punya kakak angkat yang bernama Najira mayang Kusuma.
Najira adalah anak pertama dari keluarga kusuma. Dia yang parasnya cantik, bermata coklat dan rambut ombak bergelombang, ditambah tubuhnya yang jenjang dan langsing mampu membuat semua pria di desa kami jatuh hati pada kakakku.
Kak Jira memang sangat populer. Ia punya paras yang cantik dan kemampuan otaknya juga tidak bisa diragukan lagi, Kak Jira adalah bunga desa dan anak yang selalu di bangga bangga kan oleh keluarga Kusuma.
Kak Jira mempunyai seorang kekasih bernama Adam Rahardian. Mas Adam mengaku kalau dia hanyalah seorang guru honor di sma swasta Bandung.
Pemuda tampan dan tinggi, serta berdada bidang itu, Seharusnya menjadi kakak iparku. Tapi kejadian pada malam itu, membuat kami terpaksa mengikat janji pernikahan di altar gereja. Di hadapan orang tua angkatku, di hadapan semua kerabat, bahkan di hadapan kakak angkatku Najira.
Aku sangat paham bagaimana perasaan kak Jira saat itu. Dia harus melihat calon suaminya menikah dengan adiknya, di depan matanya sendiri.
Malam itu tidak akan pernah bisa ku hapus dari ingatan ku. Malam dimana aku melakukan kesatuan tubuh bersama orang yang salah, bersama calon kakak iparku.
Aku tidak bisa menyebut itu sebagai pemerkosaan, dan aku juga tidak terima jika di sebut sebagai wanita gatal yang bermalam dengan calon kakak iparnya. Sebab, pada malam itu entah mengapa aku merasa ada yang aneh pada diriku, aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri.
Tubuhku terasa panas dan sakit. Seperti ada hasrat dan dorongan yang kuat ingin keluar dari dalam tubuhku. Yang pasti pada malam itu aku kehilangan kontrol pada diriku.
Aku sangat ingat malam itu, tepatnya hari itu adalah ulang tahun kak Jira yang ke 25 tahun. Kami mengadakan pesta ulang tahun kak Jira di hotel bintang lima, hotel Sharon.
Yah.. tentunya semua dana pesta ulang tahun kak Jira di biayain sama keluarganya mas Adam, soalnya kalau kami mengandalkan uang kami untuk membuat pesta mewah itu, kami gak akan sanggup mengeluarkan biaya sebanyak itu.
Malam itu adalah pesta ulang tahun yang sangat spesial bagi kak Jira. Bagaimana tidak, pada malam itu ia dan mas Adam mengumumkan pernikahan mereka di depan semua tamu undangan.
Terpancar jelas rasa bahagia dari raut wajah kak Jira dan mas Adam saat itu. Rasa sukacita menyeruak di hati mereka saat mereka mengabarkan pernikahan mereka sebulan lagi, yaitu bulan depan tepatnya bulan desember tanggal 31 bulan itu di akhir tahun.
Malam itu semakin larut, dan pesta sudah sampai pada penghujung acara. Para tamu undangan sudah hampir semua meninggalkan tempat itu.
Saat itu aku sedang mengobrol dengan sahabatku dari sma, yaitu Merlin. Kami sudah berteman saat sma, dan hubungan kami sangat dekat bahkan sudah bagaikan saudara.
Sedangkan bapak dan ibu angkatku sedang mengobrol dengan besannya, yaitu orang tua mas Adam. Kak Jira gak usah di tanya, sudah pasti dia sedang pacaran dengan mas Adam.
Aku dan Merlin sedang mengobrol di meja warna putih dekat kolam renang hotel itu. Malam yang larut dan lampu lampu hotel yang gemerlap, membuat suasana menjadi tambah menyenangkan bagi kami untuk ngerumpi.
Saat itu Merlin terlihat sedang melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Ke kamar yuk, aku udah ngantuk. Lalu itu yang diucapkan Merlin kepadaku setelah melihat arlojinya.
"Yuk lah, kita kamarnya bareng ya" Ucapku sambil menghabiskan minuman ku dalam sekali teguk
Aku dan Merlin beranjak dari tempat duduk kami dan pergi menuju kamar kami di hotel mewah itu. Di koridor hotel, Merlin tiba tiba menghentikan langkahnya dan menatapku dengan wajah pucat dan terkejut.
Lo kenapa Mer, ucapku kepadanya. Merlin tetap menatapku dengan ekspresi wajah seperti itu. Hanphone gue... hanphone gue ketinggalan Nia. Ucap Merlin sambil mengguncang guncang tubuhku.
"Is.. lo ini ceroboh banget sih, ketinggalan di mana?" Ucapku sambil menghentikan tangan Merlin yang mengguncang tubuhku
"Kayaknya di meja depan tadi. Lo duluan ke kamar ya, kamar kita nomor 1265, ini nih kartu kamarnya" Ucap Merlin sembari memberi kartu itu kepadaku
"Ingat... kamar no 1265, lo jangan salah kamar ya nyet" Ucap Merlin sambil berlari meninggalkanku di koridor hotel itu
"Lo aja yang monyet, gue sih manusia" Ujarku dengan lidah terjulur ke arah Merlin yang berlari semakin jauh meninggalkan ku sendiri di koridor itu.
Akupun melangkahkan kakiku ke kamar no 1265. Saat itu, hanya aku yang ada di sepanjang koridor itu, tidak ada pelayanan, maupun tamu hotel lainnya.
Kok sepi ya... perasaanku gak enak, Apa memang koridor hotel sudah sepi pada jam jam begini
Perasaan tidak enak tiba tiba muncul dalam hatiku. Tapi aku memilih tidak terlalu memikirkannya, aku tetap melangkahkan kakiku menuju kamarku dan kamar Merlin.
Aku pun sampai di kamar itu, aku membuka pintu kamar menggunakan kartu yang tadi di berikan Merlin kepadaku.
Ku tatap kamar itu dari sudut ke sudut, ku sapu ruangan itu dengan mataku
WAAH! Apa benar ini kamarnya...
Widih.. ini mah lebih mirip kamar vvip, Batinku. Dan aku melangkahkan kakiku memasuki kamar no 1265 itu.
Aku meletakkan tas ku di atas ranjang kamar itu. Dan aku berkeliling mengagumi keindahan kamar yang bernuansa warna hitam yang membuat kamar itu tampak elegan
Aku melihat lihat lukisan yang menempel di dinding kamar itu. Tiba tiba, aku merasa diriku sangat panas dan itu membuatku kesakitan. Aku terjatuh dan tersungkur di lantai. Napasku menggebu dan tidak beraturan
Apa.. apa yang terjadi dengan diriku. pa.. panas, sakit. Aku gak ta.. tahan, perasaan apa ini
Tiba tiba pintu terbuka, dan masuklah seseorang ke kamar itu
Lho.. siapa itu?, Bukankah kartu kamar ada padaku, kenapa orang itu bisa masuk
Lampu kamar yang agak redup membuatku tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu. Dia berjalan ke arah ku, berjongkok dan memelukku dari belakang.
"Sayang.. kok kamu ada di kamarku, terus pakek acara dudukan di lantai lagi.. hemm kamu kenapa" Ucap orang itu tepat di telingaku dan menempelkan wajahnya di leherku
Ini kan... suara mas Adam, kok dia di sini.. kan pestanya belum selesai
Tapi aku yang sudah di butakan oleh nafsu mulai kehilangan akal sehatku. Aku mebalikkan badanku menghadap pria yang sedang memeluk ku dari belakang tadi.
Kulingkarkan tanganku di pundaknya, dan kubenamkan wajahku ke dadanya yang bidang.
"Hei.. Sayang, kamu kenapa..nafasmu kok menggebu, kamu sakit" Ucap mas Adam dan membelai rambutku
Ouu tidak, sepertinya aku salah masuk kamar.. ini kamarnya mas Adam, aku gak boleh seperti ini terus, ini salah, ini gak benar
Tapi aku yang sudah di selimuti oleh nafsu, tepatnya efek dari obat perangsang membuatku kehilangan akal sehat ku. Aku mendongakkan kepalaku, dan kutatap wajah mas Adam yang tidak terlalu jelas itu karena lampu kamar yang agak redup dan tidak terang. Mataku fokus ke bibirnya, dan segera ku cium bibir calon kakak iparku itu
"Kamu ini nakal ya sayang" Ucap mas Adam dan membalas ciumanku. Karena lampu kamar yang remang remang, membuat mas Adam tidak bisa melihat dengan jelas siapa wanita yang ada di depannya ini. Mungkin malam itu mas Adam menganggapku adalah kak Jira sehingga ia tak segan segan membalas ciumanku
Ciuman kami lama dan panas. Di bawah pengaruh obat, aku menikmati ciuman dari calon kakak iparku itu. Ia ******* bibirku dengan brutal dan kasar, ia menelusuri rongga mulutku dengan lidahnya dan mengabsen setiap isi dalam mulutku. Mas Adam pun melepaskan ciumannya ketika aku mulai tersengal.
"Udah malam sayang, kamu kembali ke kamarmu ya" Ucap mas Adam dan mencium keningku
Tapi malam itu sungguh nafsuku sangat tinggi, aku tidak bisa mengontrol diriku. Aku membuka kancing kemeja putih mas Adam hingga terlihat dada bidang dan otot otot kekar. Aku mencium dada mas Adam dan meninggalkan bekas merah di sana
"Najira.. jangan main api, nanti aku gak bisa menahan diri bahaya lho, pernikahan kita sebulan lagi, aku gak mau merusakmu sayang" Ucap mas Adam dan membelai pipiku lembut
Dari kata katanya barusan, terlihat jelas kalau ia mencintai kak Jira dengan tulus. Dia tidak mau merusak kak Jira sebelum mereka sah dalam tali pernikahan.
Entah siapa orang yang tega menaruh obat dalam minumanku, tapi sungguh malam itu aku kehilangan kontrol terhadap diri ku. Aku tetap mencium dada dan melucuti pakaian calon kakak iparku itu. Banyak tanda merah yang kutinggalkan di dada dan leher mas Adam, yah.. namanya juga dia laki laki normal, kalau di buat seperti itu jelas dia akan terpancing. Apa lagi kalau ia mengira ia melakukan itu dengan orang yang ia cinta pasti ia tidak akan bisa menahan diri lebih lama
"Najira.. apa kamu yakin mau melakukan ini sekarang. Kalau kamu tidak mau juga tidak apa, cepatlah kembali ke kamar mu, sebelum aku benar benar tidak bisa menahan diri lagi"
Sungguh aku sudah gila malam itu, aku menjawab pertanyaan calon kakak iparku dengan ciuman. Aku menyambar bibir mas Adam dan menciumnya dengan rakus, dia pun sama, ia membalas ciumanku. Aku melingkarkan tanganku di lehernya, dan dia memeluk tubuhku.
Mas Adam melepaskan ciuman panas itu ketika aku mulai tersengkal. "Kamu yakin" Bisiknya di telinga ku. Aku menatap wajahnya yang tidak terlihat jelas itu, dan aku membuat keputusan yang salah dengan menganggukkan kepalaku
Mas Adam pun segera menggendong tubuhku, dan meletakkannya dengan lembut ke atas ranjang. Ia menaikkan ke dua kakinya dan menindihiku dengan tubuhnya
"Kamu yakin nih" Ucapnya lagi memastikan. Dan aku sekali lagi mengangguk
Mas Adam pun segera melucuti pakaianku, dan melepas pengkait bra milikku. Matanya membulat melihat gundukan kencang milikku, ia ********** dan meremasnya dengan rakus.
Ia mencium ku dan meninggalkan bekas merah yang menyebar di leher dan payudara ku. Kami berdua tidak bisa menahan diri, dan malam itu tidak bisa di elakkan.
Mas Adam melakukannya dalam sekali hentakan. Aku menutup mataku dan mencengkeram sprei menahan sakit yang kurasakan akibat permainan mas Adam begitu brutal di atasku.
Lama kami memuaskan nafsu birahi, hingga akhirnya mas Adam ambruk di samping ku. Napas kami yang kejar kejaran menandakan pertempuran malam ini telah selesai.
Mas Adam mendekat dan memeluk tubuhku. Ia menarik selimut sampai ke dadaku, dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Terima kasih sayang, aku cinta kamu Najira" Ucap mas Adam dan tertidur pulas sambil memeluk erat tubuhku.
Najira.. dia menyebutkan nama kakak, uhhgg... apa yang sudah ku lakukan ini, ini salah, mengapa aku bisa melakukannya bersama mas Adam, yang bukan lain adalah calon kakak iparku.
Seharusnya aku tidak masuk ke kamar itu pada malam itu. Keputusan ku masuk ke kamar itu akan membawa diriku dalam masalah yang ternyata sudah di siapkan.
Siapa dalang dari jerat pada malam itu...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rina
masak adam ga ngeh gitu perbedaan jira dan adiknya.... fisiknya pasti berbeda, kecuali si adam mabok berat....
2022-12-20
0
Dwi Hartati
emang adam gak liat muka nya ya thor?
2022-02-24
1
Ida Wahyuni
baru baca ni thor.....
2021-07-15
1