POV AUTHOR
Paginya, kania membuka matanya perlahan. Dia menggeliat kecil di bawah pelukan tangan besar itu, Kania mengucek matanya mengumpulkan nyawa yang masih berlarian.
"Sayang... kamu udah bangun" Ucap seseorang tepat di telinga kania dengan suara serak ciri khas orang baru bangun tidur
Deg... Kania terkejut, wajahnya memucat dan seketika tubuhnya menjadi kaku sankin ketakutannya. kejadian semalam terlintas lagi di pikiran nya, kejadian dimana dia dan calon kakak iparnya melakukan hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi
Mungkin saat ini Adam belum membuka matanya. Jadi, dia tidak menyadari siapa yang tidur di pelukannya.
"Sayang, badanmu pasti sakit dan pegal yah.. kamu bobok aja, biar aku yang pesan makanan buat sarapan kita" Ucap Adam sambil mempererat pelukannya
Kania tidak menjawab, lebih tepatnya dia tidak berani mengeluarkan suara. Karena kalau dia berbicara pasti Adam akan tau siapa wanita yang ada di bawah tubuhnya semalam.
"Kamu suka pasta ya kan, gimana kalau pagi ini kita makan pasta, Semalam kan ulang tahun mu... jadi hari ini kamu yang jadi ratunya baby" Ucap Adam lembut sambil membenamkan wajahnya di leher dan rambut Kania
Uhhgg, gimana caranya aku lari nih...
Aku mau pergi dari kamar ini sekarang
Tuhan, ku tau bahwa Engkau yang maha tau, Kau tau kan kalau aku tidak bersalah, Kumohon lepaskan aku dari masalah ini Tuhan. Kania berdoa dalam hati, yahh.. saat itu memang hanya berdoa yang terlintas di pikirannya saat ini.
"Sayang, kok kamu gak jawab?" Adam melepaskan pelukannya, tangannya beralih menggeser rambut yang menutupi wajah Kania
Mati aku, sekarang ini aku gak bisa lari lagi.
Oh orang terpintar di dunia, jika saat ini kau yang ada di posisiku sekarang apa yang akan kau lakukan untuk melarikan diri
Adam menggeser helai helai rambut yang menyembunyikan wajah Kania, hingga wajahnya pun akhirnya kelihatan. Mata Adam membulat, ia terkejut melihat siapa yang ada di sampingnya saat ini.
"KANIA! " Ucap Adam sambil membalikkan tubuh Kania secara paksa, ia mundur dan menjauh ke bibir ranjang
"Mas, ini tidak seperti apa yang mas pikirkan, Nia di jebak mas, ada yang naruh obat di minuman Nia" Itu yang Kania ucapkan, untuk membela diri, ya karena memang saat ini dia bisa dibilang tidak bersalah
Adam menatap kania tidak berkedip, dari wajahnya terpancar kalau ia tidak percaya pada apa yang ia alami pagi ini. Ia melirik ke bawah dimana tubuhnya terlihat telanjang bulat tanpa sehelai kainpun yang menutupi. Adam mendekat dan menarik paksa selimut yang menutupi tubuh kania
Wajah Adam terlihat syok ketika melihat tubuh Kania juga telanjang dan dipenuhi dengan tanda merah, ****** akibat ulah dari Adam membekas di dada sampai ke lehernya
"Ja.. jadi.. ja..jadi yang, yang semalam itu bukan Najira, melainkan.. " Ucap Adam terbata, matanya menatap tajam ke arah gadis itu
Ia menendang tubuh kania hingga jatuh ke lantai, tangan Kania memegang perutnya yang terasa sakit akibat tendangan Adam yang lumayan kuat. Seketika sesak menjalar dalam dadanya
Kania menekuk kakinya ke belakang untuk menahan rasa sakit, tapi tiba tiba dia juga merasakan sakit dan nyeri di sekitar ************ pahanya
Adam turun dari ranjang, ia berjalan dan memungut pakaiannya dan memakainya. Setelah ia memakai pakaiannya, ia berjalan ke arah di mana Kania duduk tersungkur
Kania menyeret tubunya mundur hingga terbentur dengan dinding, dia melirik ke belakang yang ada hanya dinding yang membuatnya tidak bisa bergeser ke manapun lagi. Kini Adam sudah berdiri tepat di depannya, Kania melayangkan matanya menatap wajah Adam, yang terlihat hanya kemarahan dan tatapan membunuh yang siap merobek tubuh gadis itu kapanpun juga
"Ma.. mas, mas Ada.. awww" Ringisnya karena Adam menginjak kuat tulang kering Kania. Kania menarik mundur kakinya yang tadi di injak oleh Adam, dia mengelus dimana bagian yang sakit.
Adam berjongkok dan mencengkeram kuat dagu kanja, krek dia merasa ada gigi geraham yang sepertinya patah akibat cengkraman Adam yang begitu kuat
Aku tidak pernah melihat mas Adam semenakutkan ini, hari ini dia terlihat seperti orang lain.
Hari itu Adam terlihat bukan seperti dirinya yang biasa, biasanya ia terlihat hangat dan lembut. Tapi kali ini beda, ia lebih terlihat seperti setan yang siap memakan gadis yang ada didepannya dalam sekejap. Tangannya turun mencekik leher Kania
Urhh apakah aku akan mati sekarang
"Aku tidak menyangka kau akan melakukan ini pada kakakmu. Dia yang selalu memujimu dan mengatakan hal hal baik tentang mu tapi kau malah membalasnya dengan cara seperti ini" Ucapnya masih dengan tangan yang mencekik
"Kau sangat hebat Kania, kau tau semalam adalah ulang tahun Najira, dan kau memberikan hadiah yang pasti akan ia ingat sampai tua. Kau sangat menjijikkan Kania"
Saat itu Kania juga tidak bisa menyalahkan Adam, karena dia memang tidak bersalah. Kania mulai membelalakkan matanya, napasnya sudah sampai pada batasnya, Adam melepas cekikan nya saat ia melihat Kania yang mulai kehabisan oksigen
"Ohok...ohok.. " Kania terbatuk karena sesak akibat cekikan Adam
Adam mengambil sapu tangan dan mengelap tangannya yang tadi menyentuh kania. Ia melempar asal sapu tangan itu, ia mengacak rambutnya dan menendang dinding ranjang dengan kakinya
Arggghhhhh.... Teriaknya sambil tetap menendang dinding ranjang itu. Ia kembali menatap ke arah kania, dan berjalan cepat ke tempat dimana kania terduduk di lantai kamar itu
"Kenapa kau sangat kejam pada kakakmu hah!, Kenapa untuk memuaskan rasa gatal mu, kau malah memakai ku. Aku ini calon kakak iparmu Kania... Apa kau tidak memikirkan perasaan Najira" Ucap Adam sambil mengguncang guncang tubuh Kania
" Hiks.. bukan begitu mass.., Nia juga gak tau, ada yang menaruh obat dalam minuman Nia masss" Kini ada air yang mengalir dari matanya, lama lama air itu beranak sungai hingga membasahi pipinya
Sungguh kacau saat itu perasaan kania. Dia tidak tau dia harus menyalahkan siapa hari itu, Dia juga adalah korban dalam kasus itu, dia juga dijebak. Tapi, anehnya malah dia yang dianggap sebagai wanita gatal, dihina dan disakiti secara fisik. Keperawanan nya juga sudah hilang, Kania benar tidak ada harganya lagi.
Tidak ada lagi alasannya untuk hidup. Kalaulah orang tuanya juga tau akan masalah ini, pasti tidak ada lagi tempat nya untuk pulang.
Mengapa semua ini bisa terjadi padanya, bukankah apa yang kita tanam itu juga yang kita tuai... tapi mengapa Kania menuai Pil pahit ini, padahal dia tidak pernah menanamnya sama sekali.
Perasaannya campur aduk, dia tidak bisa berpikir secara jernih. Yang terlintas di pikiran ku saat nya adalah MATI MATI MATI.
Dia mendengar itu di telinganya, Kata mati terngiang iang memenuhi kepalanya
Tok.. tok.. tok. suara ketukan pintu kamar
"Morning sayanggggg.... ayo jangan ngebo, udah siang baby... " Terdengar suara Najira dari balik pintu yang tertutup
Deg Kania dan Adam seketika melihat ke arah pintu itu. Wajah mereka memucat, mereka tidak berani membayangkan bagaimana ekspresi dan reaksi Najira jika melihat mereka dalam keadaan seperti ini.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rina
aku kok curiga sama teman kania ya... dan dia juga kan yg kasih kartu akses masuk kamar.
2022-12-20
0
mega keyna
haaa,,, gimana shi thorr,yg ada itu perempuan yg marah karna tdr dgn laki2 lain apa lg yg kata calon kakak ipar,masa ini mlh laki2 yg marah,aneh,yg ada perempuan yg rugi dodol aja nhi awal kisahnya ngk ngenakin,jagan menjatuh kan martabat perempuan lah,dan di mana2 yg korban itu perempuan,,,
2022-05-28
0
mami Fauzan
siapa y yg jebak kania,, penasaran nie..
2021-09-14
0