BAB 19. Jangan menangis lagi

Jangan menangis lagi

Malam telah tiba, Gelap sudah merata mewarnai langit. Adam dan Kania menginap di rumah pak Supripto. Mereka tidur di satu kamar sempit yang dindingnya adalah tepas. Kania tidur diatas tempat tidur yang terbuat dari anyaman bambu, sedangkan Adam, ia lebih memilih untuk tidur di atas tikar

Rumah pak Supripto sangatlah sederhana, rumah yang berdinding tepas, atap dari anyaman daun sagu, dan lantai yang masih berlapisi tanah.

Kania sedang rebahan di atas tempat tidur, ia merasa kakinya sakit. Seharusnya kalau di kota, kaki Kania sudah di pasang gips dan tidak bisa digerakkan kurang lebih sebulan. Tapi karena ini pelosok, jangankan gips, mendapat perawatan medis saja sudah syukur. Kania menatap langit langit kamar, ia sedang menyusun rencananya untuk kedepannya nanti. Ia sudah muak dengan pernikahan poligami ini, ia capek. Ia letih menjadi orang yang selalu disalahkan

Aku tau jelas bagaimana Mas Adam memperlakukan kak Jira dengan begitu lembut. Sudah sebulan lebih kami menjalani pernikahan poligami ini, dan dari awal sampai sekarang aku yang terus dianggap salah. Aku yang dianggap tak pernah ada, aku yang hanya dipandang sebagai pajangan.

Memang aku tidak mengharap banyak. Tapi, kalau aku diperlakukan seperti ini terus, jujur, aku gak sanggup. Aku ingin segera keluar dari ikatan pernikahan ini. Aku mau cerai. Aku muak. Aku gak mau dianggap sebagai orang yang disalahkan sampai akhir. Aku juga mau bahagia

Aku juga ingin menikah dengan orang yang mencintaiku, dan yang kucintai. Aku ingin memiliki rumah tangga ku sendiri dan hidup sampai tua dengan aman dan nyaman.

Hati Kania rasanya sudah penuh dan sesak. Ia setiap harinya harus melihat bagaimana suaminya memperlakukan madunya dengan begitu lembut. Perlakukan yang sangat mustahil bisa diterima Kania dari seorang Adam.

Pernikahan ini hanyalah kesalahan. Dan kesalahan harus segera diakhiri

Tapi bagaimana caranya aku bisa keluar dari ikatan ini. Ahh kan mas Adam sendiri yang kemarin bilang akan menceraikan diriku, apa aku tunggu dia yang sendiri mengatakannya ya. Tapi kapan dia akan katakan itu.... aku udah gak sanggup!.

Kalau saatnya nanti aku sudah cerai, aku akan menyandang status janda.

Rata-rata orang seumuran ku sudah merintis dan memulai karirnya, tapi aku malah terjebak pernikahan yang rumit ini. Aku harus menikah dengan seorang yang untuk melihat ku dengan tatapan normal pun tidak pernah. Kenapa dunia tidak adil padaku, kenapa harus aku yang sakit. Kenap aku menerima kesialan ini padahal aku tidak pernah menanamnya sedikitpun.

Kania memejamkan matanya, kesesakan hatinya meluap dan mencair dari lubang matanya. Ia menangis tanpa suara, supaya Adam tidak tahu. Supaya Adam tidak mendengar, dan melihat dirinya yang lemah ini

Ini terakhir aku menangis karena dia, kedepannya air ini tak akan pernah menetes lagi, apalagi hanya untuk menangisi laki-laki seperti Mas Adam.

Urgh.. tapi saat ini aku sangat butuh bantuannya, aku.... mau... pipis. Astaga... kata-kata apa yang harus kukatakan nih... masa iya aku minta dia buat temani aku buang air kecil....

Kania memiringkan kepalanya, untuk melihat Adam yang tidur dibawah. Ia melihat, Adam sudah memejamkan matanya. Apa dia sudah tidur? pikir Kania. Tapi air urin yang sudah diujung tak lagi tertahankan.

"Mas" Panggil Kania dengan suara pelan

"Apa" Adam menjawab ketus

Oh... dia belum tidur

"Mas aku mau pipis" Ucap Kania malu-malu

"Jadi?!" Adam membuka matanya menatap lekat wajah Kania

"Emm.. a.. antar"

Adam tidak menjawab, ia memiringkan tubuhnya membelakangi Kania

"Masssss" Rengeknya. "Udah gak tahan mas" Katanya lagi

"Kau gila ya, masa aku yang antar!" Bentak Adam dengan suara pelan. Supaya Pak Supripto dan istrinya tak terganggu

"Kalau gak kamu siapa lagi Massss, masa pak Supripto!" Ucap Kania geram. Ia menatap jengkel wajah Adam

Adam diam, ia tak lagi bisa mengeluarkan kata-kata untuk menentang perkataan Kania. Benar juga, wajar jika Adam yang mengantar Kania buat buang air kecil, apalagi saat gadis itu dalam keadaan sakit.

Masa aku sih.. aaggrhhh.....apa yang harus kulakukan ini. Adam

"Ayolah mas... aku udah gak tahan" Rengek Kania. Air urin sudah sampai di ujung labuhannya

"Cih" Adam mendengus. "menyusahkan" Katanya lagi sambil berdiri dan mengulurkan tangannya kedepan Kania.

"Berdiri cepat!" Ujar Adam sebal. Mendengar itu Kania menyerngitkan dahinya heran

Apa dia tidak lihat kakiku sedang sakit!

"Kakiku kan Sakit mas"

"Huh!" Adam menghembuskan napasnya kesal. Ia berdiri dan menggendong tubuh Kania, gendongan ala bridal style. Ia berjalan dan keluar dari kamar

"Cepat mas.. gak tahan lagi" Ucap Kania gak sabaran

"Sabar bodoh! memang kau tau kamar mandinya ada dimana" Ucapnya. Adam mengedarkan pandangannya menyapu ruangan tersebut. Hanya ruangan kecil yang dapur dan ruang tengah bercampur menjadi satu. Penerangan rumah ini hanya lampu teplok, yang bergantungan di sudut sudut ruangan.

"Masss cepat... kau mau aku kencing di gendonganmu" Kania mulai mengancam, ia sudah sampai pada batasnya

"Kau jangan coba-coba Kania!" Bentak Adam dengan suara pelan tapi penuh tekanan. "Kau mau mati!" Ia menatap tajam pada gadis itu

"Makanya cepat mas... aku gak tahan lagi... udah mau keluar" Ujar Kania, ia mencengkram lengan baju Adam

Adam melangkahkan kakinya menuju pintu, ia membuka pintu itu perlahan dan berjalan keluar. Di luar, Adam mengedarkan pandangannya, ia melihat sesuatu yang ditutupi oleh kayu dan terpal.

Apa itu kamar mandinya?. Adam berjalan mendekati sesuatu yang terlihat seperti kamar mandi. Adam menendang pelan pintu itu, ternyata benar, itu adalah kamar mandi

"Sana cepat" Ucap Adam

"Kakiku sakit Massss.. gak bisa jalan" Ucap Kania

"Terus mau mu apa!" Bentaknya sambil meremas lengan Kania

"Urgh.. sakit mas!" Kania marah, ia melototkan matanya menatap ke arah Adam

"Kau tidak menginginkan matamu lagi!" Ucap Adam tidak suka. Ia benci saat ada orang yang melototi dirinya

"Bantu aku pipis masss" Akhirnya Kania yang mengalah, ia melembutkan suaranya... dan menundukkan kepalanya

Sial! Kenapa dia ini sangat merepotkan sih. Adam jongkok, ia Berjongkok sambil tetap menggendong tubuh Kania.

"Cepat!"

"Bentar mas"

Adam memalingkan pandangannya, saat Kania berusaha membuka celananya.

Urgh malu banget, rasanya ingin tenggelam di dasar bumi paling dalam.....Kania

Aku ini sedang apa sih! Adam

"Mas"

"Apa lagi" Ucapnya tanpa melirik

"Emm.. aku... belum bebersih" Ujar Kania malu-malu

Mendengar itu Adam melototkan matanya, ia langsung menatap tajam ke wajah Kania.

"Apa maksudmu berkata seperti itu!" Bentaknya

"Kan risih mas"

"Berdiri saja kau tidak bisa!" Katanya. "Kau pikir aku mau melakukannya!"

Cih... aku juga gak mau kau sentuh sialan. Kania

Adam langsung berdiri, ia tidak menghiraukan apa yang dikatakan Kania tadi. Ia berjalan kembali masuk ke dalam rumah pak Supripto.

Sudahlah Kania, dia yang mau membantumu saja adalah suatu mukjizat. Kania

Bersambung...

Terpopuler

Comments

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

ya Allah.. tegaa nya adam itu idtri lho bukan puaraan sungguh akan menyesal kamu nanti adam..

2021-05-18

0

bunda aryuta

bunda aryuta

cerai aj kania itu lbh baek dech

2020-12-24

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Kania sabar ya tapi aku ngk suka kamu masih mengharapkan cinta adam, udahlah menyerah ya.. Cari kebahagianmu diluar sana, biarkan suatu saat nanti adam menyadari kesalahannya

2020-12-21

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!