BAB 10. Kejutan ntuk Kania

Kejutan ntuk Kania

Seminggu lalu umur pernikahan ku sudah genap sebulan. Yah, aku udah sebulan lebih seminggu menjadi istri dari seorang Adam Rahardian. Pria yang jangankan untuk menyentuh ku, melirikku saja itu adalah suatu mukjizat.

Entah pernikahan macam apa yang kami jalani ini. Selama sebulan ini, Mas Adam hanya melirik dan berbicara dengan diriku jika ada hal penting saja. Dia hanya menegurku saat keperluan yang tak terelakkan lagi. Intinya, saat dia terpaksa, baru dia akan berbicara padaku. Dan selebihnya, dia tidak menganggap kalau aku ada.

Dan bagaimana dengan aktivitas rumah tangga kami? Yah, begitulah. Mas Adam tidak makan di rumah. Entah dimana dia mengisi perutnya, itu urusan dia. Saat terang dia kerja, saat gelap dia pulang hanya untuk tidur. Sungguh pernikahan yang monoton. Kurangnya saling tegur dari kami berdua, itu membuat hubungan yang tadinya memang kacau, menjadi tambah hancur

Tapi ada satu momen yang tak akan pernah bisa kulupakan dalam hidup ku. Hari itu. Bukan, detik itu. Tepatnya hari minggu. Mas Adam menemui aku ke kamarku yang berada di lantai satu. Ia membuka pintu kamar ku, dan mendorongnya pelan. Yah, aku memang tidak mengunci pintu kamar ku sih. Jadi pria itu bebas masuk ke dalamnya

Aku melihat Mas Adam masuk dan berjalan ke arah ranjang ku. Ia mendekat dan duduk di bibir ranjang tepat di samping kakiku yang lagi selonjoran

Aku saat itu sedang menonton film korea Train to Busan, Film bergenre horor asal korea selatan. Karena Mas Adam datang menghampiri aku ke kamar. Aku segera memencet tombol pause dan kuletakkan laptop itu di ruang kosong di sampingku. Jelas saja, ini sangat langka. Sangat jarang jika suamiku itu mau menghampiri istrinya ini

"Ada yang ingin kukatakan padamu" Katanya. Dengan wajah datar, tanpa ekspresi. Wajah yang sehari hari kulihat. Yah, memang karena dia selama ini tidak pernah tersenyum padaku. Sedikitpun tidak

"Apa" Ucapku singkat. Lalu mataku melayang menatap ke arah jendela yang mulai basah terkena percikan air hujan

"Aku akan menikah dengan Najira" Ucapnya. Mendengar itu, Jelas saja aku terkejut. Tapi segera aku membuat ekspresi wajah tidak peduli. Aku menatap matanya. Untuk memastikan apakah ia bersungguh sungguh. Ingin sekali aku berpikir kalau ini hanya prank. Kalau kejutan yang ia berikan ini hanya sebuah guyonan semata. Tapi sayang. Karena aku melihat keyakinan itu di matanya.

"Nikahilah" Kataku. Ahh, bodohnya aku. Aku dengan lancarnya berkata pada suamiku untuk bisa menikah lagi. Dan itu dengan kakakku sendiri. Yah, walau kakak tiri sih

"Aku hanya bilang. Bukan meminta izinmu!" Ucapnya dingin kepadaku

Setelah mengutarakan niatnya, Mas Adam keluar dari kamar ku. Aku menatap lekat punggungnya, yang berjalan menjauh hingga hilang di balik pintu yang tertutup.

Setelah memastikan kalau Mas Adam telah keluar dari kamar ku. Aku turun dari ranjang. Melangkah ke arah jendela. Aku memegang kaca jendela yang basah akibat bulir air hujan. Angin membawa percikan air itu hingga sampai ke dalam kamarku.

Aku memandang ke luar. Dimana pohon dan ranting bergoyang akibat hembusan angin. Titik air yang berjatuhan dari langit, mendarat dan membasahi bumi. Pikiranku berlarian pada perkataan Mas Adam tadi. Tentang dia yang mengutarakan niatnya untuk mempersunting kakak tiriku. Ia ingin membuat kak Jira menjadi maduku. Wah wah.. ironis sekali ya

Kalian tidak tanya, apa alasan kak Jira sampai mau menikah lagi dengan mantan calonnya ini?. Bukankah dia sendiri yang dulu telah menjebak kami? Aku akan jelaskan. Semua kejadiannya

Saat itu, setelah seminggu pernikahan kami. keluarga ku, dan keluarga suamiku, pergi menjenguk seseorang di rumah sakit. Siapa dia? Dialah sang kakek. Iya, kakek. Kami menjenguk kakek Mas Adam yang sudah hampir setengah tahun dirawat di rumah sakit. Karena ia mengidap penyakit gagal ginjal. Karena sudah sangat tua, jadi mustahil baginya untuk bisa menjalankan oprasi. Begitulah ia menjalani sisa hidupnya, dengan cuci darah.

Di ruangan VVIP kami menjenguk sang kakek. Ia terbaring di atas ranjang rumah sakit sambil memakan buah jeruk. Saat aku dan Mas Adam datang, disitu sudah datang lebih dulu ibu dan bapak mertuaku. Kak Jira dan orang tua angkatku. Mereka semua sudah datang lebih dulu

Mas Adam mendekat, ia menggenggam hangat jemari sang kakek. "Adam sudah datang kek" Ucapnya sambil menatap dengan hangat. Tatapan hangat adalah tatapan yang tidak pernah ditunjukkan Mas Adam padaku. Dan aku tau diri, jadi aku tidak menuntut lebih

"Bodoh! Mana istrimu. Aku ingin bertemu dengannya. Bukan dengan mu" Ucap kakek, sambil memukul perut Mas Adam dengan tenaga yang masih ia miliki.

Mas Adam melirikku, ia menyuruhku agar aku mendekat dengan panggilan isyarat mata. Ia memanggilku dengan ekor matanya. Aku mendekat, dan berdiri disampingnya

"Kamu, istri Adam? " Itu yang kakek katakan

"Iya" Ucapku, aku menatap biji mata kakek. Tatapan kakek sangat hangat, cara bicaranya padaku juga ramah. Itu adalah perlakuan yang mustahil bisa kudapat dari mertua atau orang tua ku sendiri. Karena semenjak kejadian itu, sikap mereka berubah padaku

"Kamu cantik sekali nak" Katanya. Dan aku hanya tersenyum membalas pujian dari kakek

"Bagaimana, apa Adam jahat padamu? Katakan, ayo katakan pada kakek" Ucap lelaki tua ini kepadaku. Ia menatapku dengan hangat

Aku melirik Mas Adam dengan ekor mataku. Ia terlihat seperti biasa. Datar dan tanpa ekspresi. Lebih tepatnya, dia hanya bersikap seperti itu kepadaku. kalau kepada orang lain, dia tetap menjadi Adam yang dulu. Adam yang hangat dan lembut

"Tidak kek, Mas Adam sangat baik padaku" Ucapku berbohong

Mendengar jawaban ku tadi, senyum langsung muncul menghiasi wajah keriput kakek. Ia tampak gembira

"Baiklah kalau begitu" Ucap kakek

"Sepertinya sudah waktunya" Ucapnya lagi. "Adi" Kakek memanggil sekretarisnya. Oh iya, aku lupa bilang. Kalau kakek, adalah ceo dari perusahaan pertambangan minyak di daerah xx. Lalu tidak selang beberapa menit, Adi pun masuk, dengan membawa berkas dan map di tangannya. Ia mengarahkannya ke tangan kakek

"Adam, kau tau kan kalau kakek sudah tua. Mau tidak mau Kakek pasti akan mati juga" Ucap kakek sambil duduk di bantu oleh bapak mertuaku. Kakek duduk dan menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat tidur

"Iss kakek, jangan berbicara seperti itu" Ucap Mas Adam

"Seharusnya sudah dari dulu kakek pensiun. Tapi karena Rahardian tidak mau menjadi ceo di perusahaan yah apa boleh buat. Cih, dia lebih memilih membuka sekolah daripada meneruskan bisnis keluarga ini. Kakek sangat kecewa pada papa mu" Ucap kakek. ia mencibir Bapak mertuaku

"Jadi kakek harap, kamu bisa menggantikan kakek ya" Katanya lagi

"Tapi kek, Adam sangat cinta menjadi guru kek" Mas Adam menolak

"Dam... tidakkah kau mau mengabulkan permintaan dari orang yang sudah mendekati ajalnya" Kakek menggunakan senjata mematikan

"Kakek. Jangan berbicara seperti itu"

"Makanya, kau harus menuruti keinginan kakek ini yah" Ucap kakek, sembari tersenyum ringan

Aku melirik ke arah Mas Adam. Ia memejamkan matanya sambil mengangguk pasrah. Ia kalah beradu argumen dengan sang kakek

"Jadi kamu berhenti saja jadi guru. Dan mulai besok, kamu akan menjadi presedir di perusahaan kakek. Adi yang akan membantu mu, dia sekretaris yang handal" Ucap kakek dengan wajah gembira nan semringah

Kak Jira yang berdiri di dekat pintu. Terlihat mengepalkan tangannya. Penyesalan menyeruak di hatinya. Ia menyesal telah meninggalkan Calonnya itu yang ia pikir dulu laki laki miskin, tapi sebenarnya tajir melintir

Lho.. kok bisa gini. Jelas jelas dulu aku telah mengecek dan aku sendiri yang telah memastikannya. Astaga, ternyata Adam selama ini tidak jujur padaku, dia tidak ada bilang soal hartanya padaku saat kami pacaran dulu. Sialan kau Adam. Geram kak Jira. Ia menyesal telah meninggalkan mantan calon suaminya itu

Haha..pasti kak Jira sangat jengkel saat itu. Ia sangat menyesal telah melepaskan Mas Adam hanya karena ia dulu menganggap kalau Mas Adam hanya laki laki biasa dan hanya seorang guru honor

Sudah jelaskan alasannya. Kak Jira, meninggalkan Mas Adam karena uang. Dan sekarang, ia kembali pada Mas Adam juga karena uang.

Pastinya setelah pembicaraan di rumah sakit. Kak Jira dengan tidak tau malunya langsung mendatangi Mas Adam dan memohon untuk Mas Adam bisa menikahinya lagi. Oke, mari kita berimajinasi. Tentang kak Jira yang mencoba menarik Mas Adam agar kembali ke dalam genggamannya

Pasti kak Jira berkata: "Adam, aku sudah coba. Tapi tetap tidak bisa Adam. Aku tau kalau sekarang kau telah menjadi suami Kania. Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri Adam. Aku masih sangat mencintai mu" Kira kira itu senjata yang dibawa kak Jira saat itu. Tak lupa dengan pelengkap. Ia memohon sambil berlinang air mata

Mendengar itu, jelas saja Mas Adam langsung luluh. Orang dia juga masih sangat mencintai kakak tiriku itu kok. Jelas saja ia langsung mengiakannya. Dan terjadilah yang terjadi. Mas Adam menikahi kak Jira pada bulan Januari. Sedangkan bulan lalunya adalah pernikahanku dengannya. Yaitu bulan desember di akhir tahun

Suamiku dan kakak tiri ku menikah diam diam, satupun dari keluarga kami belum mengetahuinya. Kak Jira mengatakan pada orang tua angkatku kalau dia sedang bekerja di luar kota. Tapi nyatanya dia dan aku lagi berbagi suami selama ini.

Dengan kedatangan kak Jira, aku yang dulunya memang tidak pernah dianggap akan semakin tersingkirkan. Tidak dilihat dan akan semakin dilupakan

Saat ini. Dirumah. Mas Adam dan kak Jira yang terlihat sebagai suami istri. Sedangkan aku, aku hanya terlihat sebagai orang asing yang menumpang dalam rumah tangga mereka

Aku memang tidak mengharap banyak. Tapi jujur, rasa sakit itu selalu saja ada saat aku melihat mereka bermesraan di hadapanku. Hei Hei.. aku ini istri pertama loh, tapi istri pertama itu hanya gelar untuk ku. Nyatanya, aku hanya orang asing

Kehidupan kami bertiga baru akan di mulai. Dimana aku dan maduku, yang bukan lain kakak tiri ku. Tinggal dalam satu atap dan berbagi suami. Eh, Bukan. Bukan berbagi. Karena Mas Adam tidak pernah ada untukku. Ia hanya milik Najira seorang. Sedangkan Kania?. Say Hello dengan hati ku. Hati yang hancur

Bersambung...

Terpopuler

Comments

borjun as

borjun as

sebenarnya bukan kakak tiri,tp lebih tepatnya sebenarnya kakak angkat

2022-03-21

0

SariRenmaur SariRenmaur

SariRenmaur SariRenmaur

koq bisa ya thoor semoga semua masalah terumgkap dan biarkan kania pergi dari hidup adam ya thoor

2021-05-18

0

Pika Mama'x Nadira Khanza-Faiza

Pika Mama'x Nadira Khanza-Faiza

najira bukan kakak tirinya Kania Thor, tapi Kakak angkat.
kan dia d angkat anak sama orang tuanya najira

2021-01-11

7

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!