Kejutan ntuk Kania
Seminggu lalu umur pernikahan ku sudah genap sebulan. Yah, aku udah sebulan lebih seminggu menjadi istri dari seorang Adam Rahardian. Pria yang jangankan untuk menyentuh ku, melirikku saja itu adalah suatu mukjizat.
Entah pernikahan macam apa yang kami jalani ini. Selama sebulan ini, Mas Adam hanya melirik dan berbicara dengan diriku jika ada hal penting saja. Dia hanya menegurku saat keperluan yang tak terelakkan lagi. Intinya, saat dia terpaksa, baru dia akan berbicara padaku. Dan selebihnya, dia tidak menganggap kalau aku ada.
Dan bagaimana dengan aktivitas rumah tangga kami? Yah, begitulah. Mas Adam tidak makan di rumah. Entah dimana dia mengisi perutnya, itu urusan dia. Saat terang dia kerja, saat gelap dia pulang hanya untuk tidur. Sungguh pernikahan yang monoton. Kurangnya saling tegur dari kami berdua, itu membuat hubungan yang tadinya memang kacau, menjadi tambah hancur
Tapi ada satu momen yang tak akan pernah bisa kulupakan dalam hidup ku. Hari itu. Bukan, detik itu. Tepatnya hari minggu. Mas Adam menemui aku ke kamarku yang berada di lantai satu. Ia membuka pintu kamar ku, dan mendorongnya pelan. Yah, aku memang tidak mengunci pintu kamar ku sih. Jadi pria itu bebas masuk ke dalamnya
Aku melihat Mas Adam masuk dan berjalan ke arah ranjang ku. Ia mendekat dan duduk di bibir ranjang tepat di samping kakiku yang lagi selonjoran
Aku saat itu sedang menonton film korea Train to Busan, Film bergenre horor asal korea selatan. Karena Mas Adam datang menghampiri aku ke kamar. Aku segera memencet tombol pause dan kuletakkan laptop itu di ruang kosong di sampingku. Jelas saja, ini sangat langka. Sangat jarang jika suamiku itu mau menghampiri istrinya ini
"Ada yang ingin kukatakan padamu" Katanya. Dengan wajah datar, tanpa ekspresi. Wajah yang sehari hari kulihat. Yah, memang karena dia selama ini tidak pernah tersenyum padaku. Sedikitpun tidak
"Apa" Ucapku singkat. Lalu mataku melayang menatap ke arah jendela yang mulai basah terkena percikan air hujan
"Aku akan menikah dengan Najira" Ucapnya. Mendengar itu, Jelas saja aku terkejut. Tapi segera aku membuat ekspresi wajah tidak peduli. Aku menatap matanya. Untuk memastikan apakah ia bersungguh sungguh. Ingin sekali aku berpikir kalau ini hanya prank. Kalau kejutan yang ia berikan ini hanya sebuah guyonan semata. Tapi sayang. Karena aku melihat keyakinan itu di matanya.
"Nikahilah" Kataku. Ahh, bodohnya aku. Aku dengan lancarnya berkata pada suamiku untuk bisa menikah lagi. Dan itu dengan kakakku sendiri. Yah, walau kakak tiri sih
"Aku hanya bilang. Bukan meminta izinmu!" Ucapnya dingin kepadaku
Setelah mengutarakan niatnya, Mas Adam keluar dari kamar ku. Aku menatap lekat punggungnya, yang berjalan menjauh hingga hilang di balik pintu yang tertutup.
Setelah memastikan kalau Mas Adam telah keluar dari kamar ku. Aku turun dari ranjang. Melangkah ke arah jendela. Aku memegang kaca jendela yang basah akibat bulir air hujan. Angin membawa percikan air itu hingga sampai ke dalam kamarku.
Aku memandang ke luar. Dimana pohon dan ranting bergoyang akibat hembusan angin. Titik air yang berjatuhan dari langit, mendarat dan membasahi bumi. Pikiranku berlarian pada perkataan Mas Adam tadi. Tentang dia yang mengutarakan niatnya untuk mempersunting kakak tiriku. Ia ingin membuat kak Jira menjadi maduku. Wah wah.. ironis sekali ya
Kalian tidak tanya, apa alasan kak Jira sampai mau menikah lagi dengan mantan calonnya ini?. Bukankah dia sendiri yang dulu telah menjebak kami? Aku akan jelaskan. Semua kejadiannya
Saat itu, setelah seminggu pernikahan kami. keluarga ku, dan keluarga suamiku, pergi menjenguk seseorang di rumah sakit. Siapa dia? Dialah sang kakek. Iya, kakek. Kami menjenguk kakek Mas Adam yang sudah hampir setengah tahun dirawat di rumah sakit. Karena ia mengidap penyakit gagal ginjal. Karena sudah sangat tua, jadi mustahil baginya untuk bisa menjalankan oprasi. Begitulah ia menjalani sisa hidupnya, dengan cuci darah.
Di ruangan VVIP kami menjenguk sang kakek. Ia terbaring di atas ranjang rumah sakit sambil memakan buah jeruk. Saat aku dan Mas Adam datang, disitu sudah datang lebih dulu ibu dan bapak mertuaku. Kak Jira dan orang tua angkatku. Mereka semua sudah datang lebih dulu
Mas Adam mendekat, ia menggenggam hangat jemari sang kakek. "Adam sudah datang kek" Ucapnya sambil menatap dengan hangat. Tatapan hangat adalah tatapan yang tidak pernah ditunjukkan Mas Adam padaku. Dan aku tau diri, jadi aku tidak menuntut lebih
"Bodoh! Mana istrimu. Aku ingin bertemu dengannya. Bukan dengan mu" Ucap kakek, sambil memukul perut Mas Adam dengan tenaga yang masih ia miliki.
Mas Adam melirikku, ia menyuruhku agar aku mendekat dengan panggilan isyarat mata. Ia memanggilku dengan ekor matanya. Aku mendekat, dan berdiri disampingnya
"Kamu, istri Adam? " Itu yang kakek katakan
"Iya" Ucapku, aku menatap biji mata kakek. Tatapan kakek sangat hangat, cara bicaranya padaku juga ramah. Itu adalah perlakuan yang mustahil bisa kudapat dari mertua atau orang tua ku sendiri. Karena semenjak kejadian itu, sikap mereka berubah padaku
"Kamu cantik sekali nak" Katanya. Dan aku hanya tersenyum membalas pujian dari kakek
"Bagaimana, apa Adam jahat padamu? Katakan, ayo katakan pada kakek" Ucap lelaki tua ini kepadaku. Ia menatapku dengan hangat
Aku melirik Mas Adam dengan ekor mataku. Ia terlihat seperti biasa. Datar dan tanpa ekspresi. Lebih tepatnya, dia hanya bersikap seperti itu kepadaku. kalau kepada orang lain, dia tetap menjadi Adam yang dulu. Adam yang hangat dan lembut
"Tidak kek, Mas Adam sangat baik padaku" Ucapku berbohong
Mendengar jawaban ku tadi, senyum langsung muncul menghiasi wajah keriput kakek. Ia tampak gembira
"Baiklah kalau begitu" Ucap kakek
"Sepertinya sudah waktunya" Ucapnya lagi. "Adi" Kakek memanggil sekretarisnya. Oh iya, aku lupa bilang. Kalau kakek, adalah ceo dari perusahaan pertambangan minyak di daerah xx. Lalu tidak selang beberapa menit, Adi pun masuk, dengan membawa berkas dan map di tangannya. Ia mengarahkannya ke tangan kakek
"Adam, kau tau kan kalau kakek sudah tua. Mau tidak mau Kakek pasti akan mati juga" Ucap kakek sambil duduk di bantu oleh bapak mertuaku. Kakek duduk dan menyandarkan punggungnya ke sandaran tempat tidur
"Iss kakek, jangan berbicara seperti itu" Ucap Mas Adam
"Seharusnya sudah dari dulu kakek pensiun. Tapi karena Rahardian tidak mau menjadi ceo di perusahaan yah apa boleh buat. Cih, dia lebih memilih membuka sekolah daripada meneruskan bisnis keluarga ini. Kakek sangat kecewa pada papa mu" Ucap kakek. ia mencibir Bapak mertuaku
"Jadi kakek harap, kamu bisa menggantikan kakek ya" Katanya lagi
"Tapi kek, Adam sangat cinta menjadi guru kek" Mas Adam menolak
"Dam... tidakkah kau mau mengabulkan permintaan dari orang yang sudah mendekati ajalnya" Kakek menggunakan senjata mematikan
"Kakek. Jangan berbicara seperti itu"
"Makanya, kau harus menuruti keinginan kakek ini yah" Ucap kakek, sembari tersenyum ringan
Aku melirik ke arah Mas Adam. Ia memejamkan matanya sambil mengangguk pasrah. Ia kalah beradu argumen dengan sang kakek
"Jadi kamu berhenti saja jadi guru. Dan mulai besok, kamu akan menjadi presedir di perusahaan kakek. Adi yang akan membantu mu, dia sekretaris yang handal" Ucap kakek dengan wajah gembira nan semringah
Kak Jira yang berdiri di dekat pintu. Terlihat mengepalkan tangannya. Penyesalan menyeruak di hatinya. Ia menyesal telah meninggalkan Calonnya itu yang ia pikir dulu laki laki miskin, tapi sebenarnya tajir melintir
Lho.. kok bisa gini. Jelas jelas dulu aku telah mengecek dan aku sendiri yang telah memastikannya. Astaga, ternyata Adam selama ini tidak jujur padaku, dia tidak ada bilang soal hartanya padaku saat kami pacaran dulu. Sialan kau Adam. Geram kak Jira. Ia menyesal telah meninggalkan mantan calon suaminya itu
Haha..pasti kak Jira sangat jengkel saat itu. Ia sangat menyesal telah melepaskan Mas Adam hanya karena ia dulu menganggap kalau Mas Adam hanya laki laki biasa dan hanya seorang guru honor
Sudah jelaskan alasannya. Kak Jira, meninggalkan Mas Adam karena uang. Dan sekarang, ia kembali pada Mas Adam juga karena uang.
Pastinya setelah pembicaraan di rumah sakit. Kak Jira dengan tidak tau malunya langsung mendatangi Mas Adam dan memohon untuk Mas Adam bisa menikahinya lagi. Oke, mari kita berimajinasi. Tentang kak Jira yang mencoba menarik Mas Adam agar kembali ke dalam genggamannya
Pasti kak Jira berkata: "Adam, aku sudah coba. Tapi tetap tidak bisa Adam. Aku tau kalau sekarang kau telah menjadi suami Kania. Tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri Adam. Aku masih sangat mencintai mu" Kira kira itu senjata yang dibawa kak Jira saat itu. Tak lupa dengan pelengkap. Ia memohon sambil berlinang air mata
Mendengar itu, jelas saja Mas Adam langsung luluh. Orang dia juga masih sangat mencintai kakak tiriku itu kok. Jelas saja ia langsung mengiakannya. Dan terjadilah yang terjadi. Mas Adam menikahi kak Jira pada bulan Januari. Sedangkan bulan lalunya adalah pernikahanku dengannya. Yaitu bulan desember di akhir tahun
Suamiku dan kakak tiri ku menikah diam diam, satupun dari keluarga kami belum mengetahuinya. Kak Jira mengatakan pada orang tua angkatku kalau dia sedang bekerja di luar kota. Tapi nyatanya dia dan aku lagi berbagi suami selama ini.
Dengan kedatangan kak Jira, aku yang dulunya memang tidak pernah dianggap akan semakin tersingkirkan. Tidak dilihat dan akan semakin dilupakan
Saat ini. Dirumah. Mas Adam dan kak Jira yang terlihat sebagai suami istri. Sedangkan aku, aku hanya terlihat sebagai orang asing yang menumpang dalam rumah tangga mereka
Aku memang tidak mengharap banyak. Tapi jujur, rasa sakit itu selalu saja ada saat aku melihat mereka bermesraan di hadapanku. Hei Hei.. aku ini istri pertama loh, tapi istri pertama itu hanya gelar untuk ku. Nyatanya, aku hanya orang asing
Kehidupan kami bertiga baru akan di mulai. Dimana aku dan maduku, yang bukan lain kakak tiri ku. Tinggal dalam satu atap dan berbagi suami. Eh, Bukan. Bukan berbagi. Karena Mas Adam tidak pernah ada untukku. Ia hanya milik Najira seorang. Sedangkan Kania?. Say Hello dengan hati ku. Hati yang hancur
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
borjun as
sebenarnya bukan kakak tiri,tp lebih tepatnya sebenarnya kakak angkat
2022-03-21
0
SariRenmaur SariRenmaur
koq bisa ya thoor semoga semua masalah terumgkap dan biarkan kania pergi dari hidup adam ya thoor
2021-05-18
0
Pika Mama'x Nadira Khanza-Faiza
najira bukan kakak tirinya Kania Thor, tapi Kakak angkat.
kan dia d angkat anak sama orang tuanya najira
2021-01-11
7