BAB 11. Sang Cenayang

Sang Cenayang

Namaku Kania, Kalian pasti sudah tau kan?. Aku sudah mandi. Dan posisi ku sekarang sedang duduk, di sofa kecil warna hijau, didalam kamarku. Aku sekarang sedang baca novel. Kubuka sedikit jendela, agar percikan air hujan bisa masuk dan menemani aku.

Yah, aku memang sangat suka hujan. Aku suka ketika airnya mengalir dan menerpa wajahku he he.

Jika kamu menganggap aku aneh, terserah! aku tidak peduli. Karena yang penting, aku suka!

Hari ini hari sabtu. Dan ini masih pagi. Diluar sedang turun hujan. Dan itu membuatku menjadi malas untuk bergerak. Di kamar, aku memutar lagu Ebit G Ade, Kupu-kupu kertas. Alunan musiknya yang menghanyutkan, menemani sabtu pagi yang dingin ini.

Perutku sangat lapar, para cacing sudah demo untuk meminta jatahnya. Memang sejak dari pagi-pagi tadi, tidak ada sesuap nasi yang menyentuh lambung ku. Bukan karena aku malas makan. Tapi aku malas untuk keluar kamar. Kenapa? Karena untuk menuju dapur, aku harus berjalan melewati ruang tengah. Dan ruang tengah adalah tempat langganan Suamiku dan maduku sedang bersantai menghabiskan waktu bersama.

Mas Adam sudah berhenti menjadi guru, sesuai permintaan kakek. Kini ia telah menjadi Ceo, itu juga sesuai keinginan kakek. Dan setiap hari sabtu dan minggu. Adalah hari dimana Mas Adam libur, dan berada di rumah. Menghabiskan waktu bersama istrinya. Bukan aku ya, tapi istrinya yang satu lagi

Aku memegang perutku, terasa mual dan menghisap. Mulutku terasa asam, dan aku tidak tahan lagi. Sepertinya lambungku benar benar sudah kosong. Oke aku akui. Aku sudah kalah!. Kalah dengan rasa lapar!

Aku melangkah, mendekat ke arah pintu. Kubuka sedikit, bermaksud untuk mengintip. Apakah mereka ada disana? Jelas saja, mereka sedang ada di sana. Bermalas-malasan di atas sofa. Menonton tv dan sambil memeluk, saling memberi kehangatan di sabtu pagi yang dingin ini.

Aku melihat, mereka berdua sangat mesra. Kututup kembali pintu kamar. Dan bersandar dibaliknya.

Apa aku lewat saja dan pura-pura tidak melihat apa-apa ya. Pikirku

Tapi aku yang tidak mempunyai mental sekuat itu, akhirnya mengurungkan niatku. Aku menjatuhkan tubuhku ke atas ranjang, dan kubenamkan wajahku didalam bantal

Jendela yang tadi kubiarkan sedikit terbuka, kini sudah terbuka lebar. Sang angin yang membukanya. Sontak aku melihat ke arah situ. Aku melihat, hujan yang tadinya rintik kini menjadi deras membasahi bumi. Ada seperti bola lampu yang muncul di kepalaku. Main hujan ah, dan itu yang kupikirkan

Aku beranjak dan mendekat ke arah jendela. Aku naik dan berpijak di area jendela mana yang bisa kunaiki. Dan hup, aku melompat dan mendarat di atas rumput yang sudah basah lebih dulu.

Kalian tidak tanya, kenapa aku keluar dari jendela kamar ku?. Karena hanya dari situ aku bisa keluar tanpa berpapasan dengan mereka, siapa lagi kalau bukan Mas Adam dan maduku.

Seperti anak kecil, aku berlari seakan bisa terbang. Aku berlari bersama hujan, hingga aku keluar dan melewati gerbang rumah. Aku berlari ria tanpa arah, hingga hujan membawaku sampai ke sebuah taman yang jaraknya 500 m dari rumah Mas Adam.

Aku melihat disitu ada ayunan. Aku duduk di atasnya. Tak bisa kutahan lagi, air yang mengalir di lekukan wajahku, tidak hanya air hujan, tapi juga air mata. Aku menangis.

Kejadian kemarin terlintas lagi di pikiranku. Saat itu setelah makan malam. Aku segera masuk kekamarku yang ada di lantai satu dekat tangga. Sedangkan si pengantin baru, sedang duduk di sofa ruang tengah menghabiskan waktu. Aku mendekatkan telingaku hingga menempel di pintu. Agar aku bisa mendengar pembicaraan dari kak Jira dan Mas Adam. Memang tidak terlalu kuat, tapi samar aku bisa mendengarnya.

"Dam, kamu jangan terlalu dingin pada Kania" Suara kak Jira yang terdengar. Entah apa lagi yang ia rencanakan, hingga ia berkata seperti itu

"Jira, jangan menuntut lebih" Saat membicarakanku, suara Mas Adam langsung berubah menjadi dingin. Seakan lidahnya sangat anti jika berbicara tentang diriku

"Dam dia juga istrimu" Kata kak Jira lembut

"Jira, pernikahan ku dengannya hanya sebuah kecelakaan!" Katanya "Aku tidak akan pernah bisa menerima dia disisiku" Kata Mas Adam lagi

Mendengar itu, aku menggigit bibir bawahku. Aku memang sadar diri, dan tidak mengharap banyak. Tapi haruskah dia sebenci itu padaku

"Kalau begitu ceraikan dia, supaya dia tidak terlalu sakit hati" Ucap kak Jira, suaranya berubah serius

Ahh, sekarang aku tau maksud dari pembicaraan kak Jira. Dia merendah untuk meroket. Berpura sedang membela dan perhatian akan isi hatiku, tapi tujuan sebenarnya untuk menendang aku dari rumah itu.

Aku yang dulu, tidak tau akan keberengsekan sifat kak Jira. Jadi saat mendengar itu, aku dengan bodohnya malah terharu. Haha aku adalah orang bodoh yang terharu saat maduku merayu suamiku untuk menceraikan diriku.

"Aku juga ingin. Tapi kalau sekarang tidak bisa" Kata Mas Adam

"Kenapa?"

"Nanti keadaan kakek tambah parah. Kakek tau kalau aku dan dia sebagai suami istri pada umumnya. Kakek juga sangat sayang padanya" Ucap Mas Adam

"Nanti, kalau saat kakek tidak ada lagi. Disitu aku segera menceraikan dia. Supaya tidak ada lagi yang mengganggu kita" Katanya lagi

Aku merasa sudah cukup mendengarnya. Jadi aku segera naik ke atas ranjangku. Membenamkan wajahku ke atas sprei. Kata-kata Mas Adam yang menyebutku sebagai pengganggu, terngiang iang di kepalaku. perkataannya sungguh menyayat dan berbekas dihatiku

Aku melihat, ada sepasang kaki yang memakai sepatu sekolah berdiri di depan ku. Itu membuat aku tersadar dari lamunan. Aku mendongak, dan melihat seorang laki-laki berdiri di depan ku

"Adik, kenapa menangis" Ucapnya

Hah? Apa? Dia memanggilku adik? Hei aku ini sudah umur 23 tahun. Dan dia hanya anak bau kencur yang masih memakai seragam sma

Aku melihat penampilannya. Seragam sma melekat ditubuhnya. Seragamnya basah kena hujan. Lengan baju yang ia gulung, baju yang ia keluarkan, dan tanpa memakai dasi. Dia itu anak sma atau pereman si. Pikirku saat itu

Dia duduk di ayunan sebelahku. Matanya menatap kearahku. "Ini hujan, kenapa adik bisa keluar, sambil menangis, lagi" Katanya. Sambil kakinya mengayun diudara untuk menggerakkan ayunan besi itu

Ini kan masih pukul 11 pagi, apa dia bolos?. Sudah jelas! dia ini hanya anak nakal. Pikirku

"Aku tidak apa-apa" Ucapku, tanpa melirik. Berharap supaya dia segera pergi

Aku melihat tangannya terulur di depanku, sapu tangan warna hitam, berada ditangannya. Aku sekilas melirik

Apa maksudnya ini? Dia berencana untuk memberi sapu tangan ini padaku.

"Tidak, makasih" Kataku, sambil melihat sekilas kearahnya

"Bagus"

Eh, kok bagus? Dia ini siapa si? Aku tidak menerima apa yang dia beri kok malah bagus katanya? orang aneh!

"Adik ternyata sangat pintar. Lain kali juga harus seperti itu ya. Kalau ada orang asing memberi sesuatu, jangan diterima. Kalau bisa, langsung lari aja" Katanya. Dan itu membuat ku tercengang

Dia ini kenapa si, aneh banget. Hei aku tidak mengenal dirimu. Jangan ganggu deh. Geramku, aku tidak menatap ke arahnya. Berharap supaya dia sadar, kalau aku tidak ingin diganggu. Eh, tapi dia malah gak sadar

"Adik tau, kalau kakak adalah seorang cenayang?"

Aku menatap sekilas, karena orang ini sangat aneh

"Aku akan terawang" Katanya

"Terawang?" Tanyaku

"Iyah" Katanya "Aku terawang, kalau kita akan bertemu lagi"

Aku tidak menggubrisnya, bahkan tidak melirik ke arahnya. Karena aku menganggap, kalau dia hanya orang aneh, dan hanya asal bicara

"Aku juga bisa baca pikiran" Katanya dan aku tidak menggubris perkataannya itu. Tidak penting! Pikirku

"Adik pasti menganggap ku orang aneh ya kan"

Sontak Aku menoleh, kutatap dia bingung. Apa benar dia seorang cenayang? Bisa meramal dan baca pikiran? Aku semakin merinding didekatnya

"Ini hujan, adik pulang lah. Kakak duluan ya" Ujarnya, lalu ia menaiki motornya, dan pergi melaju

Hei aku bukan adikmu!

Aku melihat ke arahnya, baju sekolah yang ia keluarkan, terbang kelebatan ditiup angin. Perkataannya tadi kalau kami akan bertemu lagi, muncul dipikirkan ku

"Ahh, dasar orang aneh " Kataku. Aku tetap melihat sampai dia hilang di telan jarak

Tapi, anehnya. Berkat sang cenayang, suasana hatiku sedikit menjadi lebih baik. Sejenak aku lupa dengan masalah poligami rumah tangga ku

Angin berhembus, aku merasa dingin. Aku pun pulang ke rumah. Dirumah, aku membuka pintu utama. Dan melangkah masuk kedalamnya

Eh, sial. Aku lupa tentang mereka

Aku melihat, Mas Adam dan kak Jira masih di sofa ruang tengah. Kak Jira tidur di dalam pelukan suami kami. Aku berjalan seolah tidak melihat apa-apa

"Tadi kakek menelepon" Kata Mas Adam tiba tiba. Aku memberhentikan langkahku dan menatap learahnya

"Dia mencari mu" Katanya "nanti kita kesana"

"Iya" Ucapku, dan pergi ke kamarku sendiri

Jelas jelas dia melihat bajuku basah, dan aku pulang entah dari mana saat hujan. Tapi dia malah tidak menanyai aku dari mana, layaknya seorang suami pada umumnya. Ahh, sadarlah Kania, memang siapa dirimu. Pikirku

Dikamar, aku segera masuk kekamar mandi. Bersiap siap untuk berjumpa dengan kakek. Aku senang berjumpa dengannya, karena hanya kakek yang sayang padaku

Bersambung...

Terpopuler

Comments

MaiiDavi

MaiiDavi

cabut ajaa sih 😌 ngeselinn

2020-12-27

2

Butterfly💞💞

Butterfly💞💞

terlalu bodoh makanya GK dianggap orang

2020-12-23

1

Butterfly💞💞

Butterfly💞💞

terlalu bodoh makanya GK dianggap orang

2020-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!