BAB 3. Apa Alasannya

Apa Alasannya

POV KANIA

Keringat dingin sudah membasahi setiap lekuk tubuhku saat itu. Mas Adam juga, ia terlihat gemetaran, tubuhnya berdiri kaku menatap ke arah pintu, keringat mengalir deras membasahi tubuh mas Adam.

Apa kalian tanya apa aku tidak takut?. Takut, aku sangat takut. Aku takut kak Jira tau, aku takut bapak dan ibu ku tau. Walau sebenarnya aku di jebak, tapi rasa takut itu nyata di hatiku. Berkali kali mataku menatap ke arah pintu, aku tidak tau kemana aku harus lari. Yang pasti aku belum siap bertemu kak Jira saat itu.

"Baby... cepetan buka. Kartu yang kamu kasih ke aku hilang, jadi aku gak bisa masuk nih" Ucap kak Jira dari balik pintu yang tertutup, sesekali terdengar lagi suara ketukan dari pintu itu

Mas Adam segera berlari kecil ke arah nakas, ia meraih air putih yang ada di atas meja kecil itu. Mas Adam menghabiskan minuman itu dalam sekali teguk, ia mencoba mengembalikan rasa fokus pada dirinya. Setelah itu, Mas Adam memungut pakaianku yang tercampak dan berserakan di lantai. Ia melempar pakaian itu ke arah ku, mengenai wajahku. Kau bersembunyi di kamar mandi, ucap mas Adam dingin, ia berbicara tanpa melihat ke arah ku.

Aku memeluk pakaian itu di dadaku, dengan kaki yang gemetaran aku berusaha berdiri. Aku memegang dinding sebagai tumpuan, rasa sakit di bagian selangkangan pahaku membuatku menjadi susah untuk berjalan. Dengan perlahan aku berjalan menuju kamar mandi, tapi tiba tiba mas Adam mencengkeram tangan ku dan menarik ku dengan paksa. Ia menghempaskan tubuhku hingga tersungkur ke lantai kamar mandi. Dari tatapan mata mas Adam yang dingin saat melihatku, jelas sekali kalau pria yang berdiri di depan ku ini sangat membenci ku

"Kau sengaja jalan lama lama ya kan, supaya Najira keburu tau ya kan" Ucap mas Adam dingin sambil mencengkeram kuat bahu ku. Aku meringis, ada air yang ingin keluar dari mataku, tapi dengan sekuat tenaga aku berusaha membendung air itu agar tidak lolos dan membasahi pipiku.

"Saat Najira datang, kau jangan berani beraninya keluar dari kamar mandi ini", itu yang di ucapkan mas Adam sebelum menghilang dari balik pintu kamar mandi yang tertutup.

Mas Adam berjalan ke arah pintu. Ia menarik napasnya dalam, dan tangannya menggenggam ganggang pintu. Krekk Perlahan pintu itu terbuka. "Lama banget sih bukanya" Ucap kak Jira manja sambil memeluk tubuh laki laki itu.

Maaf kan aku sayang. Batin mas Adam, tangannya ragu ragu membalas pelukan dari kekasihnya

"Kok kamu bau parfum wanita sih" Ujar kak Jira tiba tiba setelah mendongak kan kepalanya dari dada mas Adam. Seketika wajah mas Adam berubah pias

"Jawab Adam! " Kini kak Jira terlihat emosi, ia mencengkram kerah baju mas Adam

"Kamu Mikir apa sih Jira. Mungkin ini hanya bau parfum para pengunjung pesta semalam. Semalam itu aku langsung tidur. Mataku ngantuk banget, jadi aku gak sempat mandi baby" Ucap mas Adam mencoba meyakinkan, ia membelai lembut rambut kak Jira

"Ku kira kamu mengkhianati aku, aku takut. Kamu jangan berani bohong sama aku ya, awas lho" Ucap kak Jira lembut, ia sekali lagi membenamkan wajahnya di dada bidang mas Adam

Tangan mas Adam terlihat menggantung di belakang punggung kak Jira. Ia ragu, ia ragu membalas pelukan dari pacarnya. Mas Adam sangat merasa bersalah pada kak Jira, dan ia merasa malu pada dirinya sendiri. Bisa bisanya ia beradu desahan pada wanita lain, wanita yang bukan lain adalah adik dari Najira sendiri

"Kamu kok aneh banget sih. Meluk aku aja kamu gak mau, apa ada yang kamu sembunyikan dariku" Kak Jira mulai curiga

"Gak ada baby. Udah yuk, kita cari sarapan di luar" Ucap mas Adam sambil mencium kening kak Jira. Tangannya menggenggam tangan kak Jira, dan mereka melangkah keluar dari kamar. Tapi betulkan gak ada yang kamu tutuppi dari aku, ujar kak Jira sambil memberhentikan langkahnya. Betul sayang, aku gak bohong, ucap mas Adam sekali lagi berusaha meyakinkan, ia memberi tatapan lembut pada kak Jira.

Maaf kan aku Najira, aku tidak punya keberanian untuk memberi tahu masalah ini padamu. Nanti pasti akan ku beri tau, tapi bukan sekarang. Apakah saat kamu tau tentang masalah ini, kamu masih mau menerima diriku. Batin mas Adam, setelah itu mereka berjalan semakin jauh hingga keluar dari hotel bintang lima itu

Di kamar mandi

Setelah mas Adam pergi, aku merangkak ke

dekat dinding, ku sandarkan punggung ku ke dinding kamar mandi itu. Aku memejamkan mataku, menarik nafas dalam. Ku hembuskan nafas itu dengan kasar, air yang sedari tadi berusaha ku bendung kini mulai pecah. Air itu lolos dari pelupuk mataku, mengalir deras membasahi pipi ku. Aku menutup mulut ku dengan kedua telapak tangan ku, agar isak tangis ku tidak sampai kedengaran oleh orang lain. Rasa sesak menyeruak dan memenuhi dadaku, sungguh kacau saat itu perasaan ku. Aku benci hidup ku, aku tidak suka tubuh ku. Aku merasa jijik dengan tubuh ku ini, tubuh yang kotor, tubuh yang sudah berhubungan terlarang dengan orang yang salah.

Lama aku menangis, dan akhirnya mataku seakan kering sankin banyaknya air yang berlinang dari pelupuk mataku. Aku mengatur deru napas ku yang terasa sesak, dan aku menyeka air mataku. Aku berusaha berdiri dengan memegang dinding sebagai tumpuan. Perlahan ku langkah kan kaki ku menuju bak mandi. Aku mengisi bak mandi dengan air dingin, segera ku tenggelam kan tubuhku ke dalam air itu.

Ku sandarkan kepalaku ke bibir bak mandi, aku memejamkan mata ku. Pikiranku berlarian entah kemana, aku tidak punya keberanian untuk menghadapi masalah ini.

Siapa orang yang telah memberiku obat, apa alasan dan tujuannya. Aku tidak punya musuh, bersinggungan dengan orang lain saja aku tidak pernah. Jadi siapa dalang dari masalah ini. Pikiran Ku saat itu benar benar kacau. Aku tidak tau siapa dalang dari masalah ini, apa alasan dan tujuan nya pun aku tidak tau.

Lama aku berendam, membiarkan air itu menenangkan pikiran ku walau sedikit. Setelah itu aku bangkit dan keluar dari kamar mandi, aku meraih pakaianku dan segera memakainya. Lalu aku berjalan keluar dari kamar mandi, berjalan menuju tas ku yang tergeletak di lantai. Aku menenteng tas itu, dan berjalan menuju pintu.

Aku mengeluarkan kartu yang semalam di berikan Merlin padaku, ku buka pintu itu dengan kartu yang ada di tanganku. Setelah pintu terbuka, aku melangkah keluar. Aku melayangkan mataku menatap nomor kamar yang ada di depanku

1265, Aku gak salah kamar kok. Jelas jelas semalam Merlin bilang kalau kamar kami itu nomor 1265, aku inget banget itu. Masa sih, Merlin yang menjebak ku. Kalau iya pun, apa alasan nya cobak

Aku menatap lekat nomor kamar itu, pikiranku berlarian menerka ke mana mana. Ku balikkan tubuhku tiba tiba dan berjalan menjauhi kamar itu. Aku melangkah dengan cepat, tanpa melirik ke belakang lagi hingga aku keluar dari hotel itu

Aku lunglai berjalan menuju jalan besar. Pikiranku kosong, aku menyeret kaki ku untuk melangkah. Kejadian semalam terlintas lagi di pikiran ku, mencambuk habis hatiku.

Argggggggg, kau sangat bodoh kaniaaaaa kau gak guna, gak guna , gak guna, gak guna. Aku saat itu hanya bisa mengutuki diriku, tidak ada cara yang bisa ku pikirkan untuk keluar dari masalah ini tanpa menyakiti perasaan orang lain.

Aku teringat lagi pada Merlin, aku merogoh tasku dan mengambil hanphone milikku dari dalamnya. Aku menghubungi nomor yang tersimpan di kontak ponsel ku, dan ku arahkan ponsel itu ke depan telingaku. Dengan sedikit harapan aku mencoba menghubungi Merlin, semoga aku bisa meluruskan benang kusut ini, dengan menanyakan beberapa pertanyaan padanya

Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, cobalah beberapa saat lagi. Setelah menunggu beberapa saat, hanya itu yang terdengar oleh telingaku.

Aku menelepon Merlin berkali kali, tapi tetap jawaban yang sama yang kudapat. Merlin berada di luar jangkauan. Sejak hari itu, Merlin menghilang. Ia seakan akan lenyap dari bumi. Nomornya tidak bisa di hubungi, yang jelas aku lost kontak dengan Merlin

Apa Merlin tau sesuatu, kartu ini dia yang beri. Jadi pasti dia tau sesuatu, tapi masa sih dia yang menjebak ku. Apa alasannya coba...

Mataku menatap ke ujung jalan, tanganku terjulur ke depan untuk menghentikan taxi yang melintas. Saat mobil itu berhenti, aku segera naik dan duduk di kursi belakang. Setelah itu, pak supir menjalankan mobilnya perlahan membelah jalanan yang semakin siang semakin ramai.

Aku menyandarkan kepalaku ke sandaran kursi, mataku menatap ke arah luar jendela mobil. Ku sapu semua dengan mataku, ku pandang apa yang bisa ku pandang

"Ke jalan xx ya pak" Ucap ku memberi tahu alamat rumahku. Setelah itu mataku terpejam. Akibat terlalu banyak nangis, mataku terasa berat dan enggan untuk terbuka. Aku mengantuk, sepertinya aku mulai tenggelam ke dalam mimpi.

Lebih baik aku tidur, karena rasa bersalah itu tidak akan menghantui ku sampai ke alam mimpi.

Selamat tidur Kania, kuatkan diri mu. Ke depannya akan muncul banyak fakta dan kejadian yang akan membuat mu terkejut.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

borjun as

borjun as

masa gak curiga ama temannya yg ngasih kartu kamar ? mana jelas2 lagi tadi jira bilang kalau kartu kamar yg dikasih adam hilang hmmmm

2022-03-21

0

asridiani

asridiani

Merlin kah
hmmmmm, motif Merlin apa nih ke Tania 🤔

2021-12-03

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Semangat thor..💪💪💪👍👍👍😊🥰

2021-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
8 BAB 8. Si Dalang yang jenius
9 BAB 9. Pernikahan
10 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
11 BAB 11. Sang Cenayang
12 BAB 12. Rencana Bulan Madu
13 BAB 13. Bulan Madu
14 BAB 14. Pertengkaran
15 BAB 15. Adam yang kejam
16 BAB 16. Hujan
17 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
18 BAB 18. Visual (Revisi)
19 BAB 19. Jangan menangis lagi
20 BAB. 20 Pulang
21 BAB 21. Orang Asing
22 BAB 22. Dapat Kerja
23 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
24 BAB 24. Utusan Kantin
25 BAB 25. Tempat Pulang
26 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
27 BAB 27. Najira yang Serakah
28 BAB 28. Ceraikan Aku
29 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
30 BAB 30. Bareng Jere
31 BAB 31. Adam Sakit
32 BAB 32. Ibu mertua
33 BAB 33. Masakan Kania
34 BAB 34. Salah Pegang
35 BAB 35. Kania yang cuek
36 BAB 36. Perjalanan pagi
37 BAB 37. Kania berubah
38 BAB 38. Rea Ezer
39 BAB 39. Rendy
40 BAB 40. DiBuang
41 BAB 41. KDRT
42 BAB 42. Perasaan Adam
43 BAB 43. Rendy yang Dewasa
44 BAB 44. Menurunkan Ego
45 BAB 45. Hanya pion
46 BAB 46. Mengintip Kania
47 BAB 47. Mas Adam kesurupan
48 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
49 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
50 BAB 50. Ditolak
51 BAB 51. Hak Suami
52 BAB 52. Surat Jere
53 BAB 53. Mencari Kania
54 BAB 54. Bangku Taman
55 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
56 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
57 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
58 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
59 BAB 59. Memilih.
60 BAB 60. Prahara di rumah sakit
61 BAB 61. Kania Gembira
62 BAB 62. Adam Berubah
63 BAB 63. Kania hamil
64 BAB 64. Kakek Meninggal
65 BAB 65. ibu Hamil
66 BAB 66. Najira dan Merlin
67 BAB 67. Hasil Penyelidikan
68 BAB 68. Tamu
69 BAB 69. Kedatangan Adam
70 BAB 70. Kode Zero
71 BAB 71. Samsak
72 BAB 72. Kehancuran Adam
73 BAB 73. Usaha Adam
74 BAB 74. Susu Ibu hamil
75 BAB 75. Semangkok Mi
76 BAB 76. Seribu kali lipat
77 BAB 77. Periksa kandungan
78 BAB 78. Semua dibeli
79 BAB 79. Hanya kata Maaf.
80 BAB 80. Kejutan
81 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
82 BAB 82. Runtuhnya harga diri
83 BAB 83. Peretas yang jenius
84 BAB 84. Kedatangan Mama
85 BAB 85. Bumil Ngidam
86 BAB 86. Rahasia Rendy
87 BAB 87. Sang Peretas
88 BAB 88. Percobaan empat bulan
89 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
90 BAB 90. Bangkit
91 BAB 91. Sosok Rendy
92 BAB 92. Sosok Rendy
93 BAB 93. Semanis Cokelat
94 BAB 94. Mimpi
95 BAB 95. Batasan
96 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
97 BAB 97. Melepaskan Mu
98 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
99 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
100 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
101 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
102 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
103 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
104 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
105 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
106 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
107 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
108 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
109 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
110 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
111 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
112 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
113 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
114 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
115 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
116 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
117 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
118 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
119 Penutup 1
Episodes

Updated 119 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
8
BAB 8. Si Dalang yang jenius
9
BAB 9. Pernikahan
10
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
11
BAB 11. Sang Cenayang
12
BAB 12. Rencana Bulan Madu
13
BAB 13. Bulan Madu
14
BAB 14. Pertengkaran
15
BAB 15. Adam yang kejam
16
BAB 16. Hujan
17
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
18
BAB 18. Visual (Revisi)
19
BAB 19. Jangan menangis lagi
20
BAB. 20 Pulang
21
BAB 21. Orang Asing
22
BAB 22. Dapat Kerja
23
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
24
BAB 24. Utusan Kantin
25
BAB 25. Tempat Pulang
26
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
27
BAB 27. Najira yang Serakah
28
BAB 28. Ceraikan Aku
29
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
30
BAB 30. Bareng Jere
31
BAB 31. Adam Sakit
32
BAB 32. Ibu mertua
33
BAB 33. Masakan Kania
34
BAB 34. Salah Pegang
35
BAB 35. Kania yang cuek
36
BAB 36. Perjalanan pagi
37
BAB 37. Kania berubah
38
BAB 38. Rea Ezer
39
BAB 39. Rendy
40
BAB 40. DiBuang
41
BAB 41. KDRT
42
BAB 42. Perasaan Adam
43
BAB 43. Rendy yang Dewasa
44
BAB 44. Menurunkan Ego
45
BAB 45. Hanya pion
46
BAB 46. Mengintip Kania
47
BAB 47. Mas Adam kesurupan
48
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
49
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
50
BAB 50. Ditolak
51
BAB 51. Hak Suami
52
BAB 52. Surat Jere
53
BAB 53. Mencari Kania
54
BAB 54. Bangku Taman
55
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
56
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
57
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
58
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
59
BAB 59. Memilih.
60
BAB 60. Prahara di rumah sakit
61
BAB 61. Kania Gembira
62
BAB 62. Adam Berubah
63
BAB 63. Kania hamil
64
BAB 64. Kakek Meninggal
65
BAB 65. ibu Hamil
66
BAB 66. Najira dan Merlin
67
BAB 67. Hasil Penyelidikan
68
BAB 68. Tamu
69
BAB 69. Kedatangan Adam
70
BAB 70. Kode Zero
71
BAB 71. Samsak
72
BAB 72. Kehancuran Adam
73
BAB 73. Usaha Adam
74
BAB 74. Susu Ibu hamil
75
BAB 75. Semangkok Mi
76
BAB 76. Seribu kali lipat
77
BAB 77. Periksa kandungan
78
BAB 78. Semua dibeli
79
BAB 79. Hanya kata Maaf.
80
BAB 80. Kejutan
81
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
82
BAB 82. Runtuhnya harga diri
83
BAB 83. Peretas yang jenius
84
BAB 84. Kedatangan Mama
85
BAB 85. Bumil Ngidam
86
BAB 86. Rahasia Rendy
87
BAB 87. Sang Peretas
88
BAB 88. Percobaan empat bulan
89
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
90
BAB 90. Bangkit
91
BAB 91. Sosok Rendy
92
BAB 92. Sosok Rendy
93
BAB 93. Semanis Cokelat
94
BAB 94. Mimpi
95
BAB 95. Batasan
96
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
97
BAB 97. Melepaskan Mu
98
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
99
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
100
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
101
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
102
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
103
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
104
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
105
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
106
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
107
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
108
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
109
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
110
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
111
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
112
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
113
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
114
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
115
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
116
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
117
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
118
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
119
Penutup 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!