BAB 6. Kejadian Malam itu

Kejadian Malam itu

"Adam, apa yang terjadi, katakan" Ucap papa mas Adam sambil mencengkram kerah kemeja mas Adam

Aku melihat kalau laki laki tidak berkutik, ia mencengkram jemarinya erat. Mas Adam menatap nanar pada kak Jira, sedangkan kak Jira terlihat tidak peduli, ia memalingkan pandangannya menatap ke arah lain

"Adam...katakan pada mama, kesalahan apa yang telah kamu perbuat nak" Ucap mama mas Adam. Ada air yang sudah ingin mengalir dari pelupuk mata wanita paruh baya itu

Mas Adam melayangkan matanya menatap ke arah ku, dan itu sontak membuat semua mata juga ikut melirikku. Aku tentunya terkejut, seketika tubuhku serasa tidak bisa bergerak, aku seperti membeku dalam tatapan pasang mata itu

Mas Adam merogoh saku celananya, ia mengeluarkan ponsel kak Jira dari dalam saku celana itu. Mas Adam terlihat menarik napasnya dalam, ia mengumpulkan keberanian. Lalu jarinya mengotak atik layar ponsel Najira yang retak itu. Ia mengarahkan ponselnya ke tangan Rahardian, papanya mas Adam

Papa mas Adam menerima ponsel itu, dan ia melihat apa yang coba mas Adam ingin katakan lewat video yang ada di ponsel itu. Dan betapa terkejutnya papa mas Adam melihat video itu, Matanya membulat sempurna bahkan pupil matanya sampai bergetar sankin terkejutnya. Ia membanting ponsel itu ke lantai hingga pecah menjadi puing

"Apa itu Adam! Katakan apa itu benar!" Ucap papa mas Adam emosi sambil menarik kerah kemeja mas. Sedangkan mas Adam ia terlihat tidak berdaya, ia hanya diam dan menerima perkataan kasar yang keluar dari mulut papanya

"Adam tidak bersalah pa" Kak Jira membuka suaranya, ia membela calonnya itu

"Yang salah itu kania" Ucapnya lagi dan menyalahkan diriku. Sudahlah, kejadian malam itu sudah pasti akan di ketahui, bukan hanya keluarga ku saja, tapi keluarga mas Adam juga akan mengetahui nya

"Maksudnya apa sih, pa.. apa isi video yang di hanphone itu" Ucap mama mas Adam bertanya, ia bingung dengan suaminya yang tiba tiba meledak sehabis melihat isi dari ponsel itu

"Anak mu, dia.. dia telah berbuat serong dengan kania" Ucap papa mas Adam, ia juga memberikan lirikan tajam ke arah ku

Mendengar itu sontak membuat semua orang yang ada di situ menjadi terkejut. Baik mama mas Adam, bapak dan ibu ku, bahkan aku juga ikut terkejut, dan raut wajah pias pucat tergambar di wajahku

Bapak berjalan ke arah ku, ia mencengkram lengan ku kuat. Untuk pertama kalinya, bapak berbuat kasar padaku hanya karena kesalahan pahaman ini. Sungguhlah wahai orang tua ku, aku di sini yang menjadi korban nya, aku yang di jebak

"Pak.. pak sakittt" Ringis ku

"Jawab Kania, apa itu benar hah" Ucap bapak dingin di depan wajahku

"Bapak... maafkan Kania pak, Kania di jebak...hiks hiks" Aku mulai menangis. Aku takut, aku tidak tau apa lagi yang harus kukatakan. Aku saaangat takut, aku takut kehilangan keluarga ku, aku takut di buang dari keluarga hangat seperti keluarga bapak Kusuma

"Mama gak habis pikir Kania, kenapa kamu setega itu dengan kakak mu " Mama mas Adam mulai menangis, ibu angkat ku berjalan mendekat dan menepuk hangat punggung wanita paruh baya itu yang bukan lain adalah mamanya Mas Adam

"Bu.. Kania tidak bersalah bu" Aku sekali lagi berusaha membela diri, tapi sekali lagi tidak ada yang percaya kepadaku

"Saya kecewa dengan keluarga anda pak Kusuma" Ucap papa mas Adam dingin, ia menatap tajam ke arah bapak

"Maafkan kelakuan putri saya ini ya pak, mungkin, mungkin dia iri pada kakaknya" Ucap bapak, dan ia mempererat cengkraman yang mencengkram lenganku

"Saya akan memberi pelajaran pada Kania pak" Ucapnya lagi. Ia melirikku dengan tajam

"Bapak, jangan memutuskan secara sepihak begitu, kita belum tanya pada nak Adam kan, jangan melimpahkan semua kesalahan itu pada Kania pak" Ucap ibu membelaku, yahh saat itu hanya ibu yang berusaha agar pikirannya tetap dingin sih, ia berusaha menyelesaikan masalah ini dengan tenang, walau sebenarnya hatinya tercabik saat mendengar pernyataan itu

"Nak Adam, coba jelaskan kronologi kejadian itu pada kami ya" Ibu berjalan mendekat ke arah mas Adam, ia menepuk hangat punggung mas Adam

"Bu.. malam itu, sehabis pesta, aku kembali ke kamarku. Aku melihat seseorang wanita di dalam kamar ku bu. Aku tidak suka tempat yang terlalu terang bu, jadi aku meredupkan penerangan di kamar ku, dan aku tidak bisa melihat siapa wanita itu pada kejadian malam itu" Ucap mas Adam, Ia menatap nanar pada ibu

"Lalu..? " Ibu bertanya lagi

"Aku kira kalau wanita itu adalah Najira, karena hanya aku dan Najira yang bisa masuk ke dalam kamar ku bu. Kamar itu hanya punya dua kartu, sama aku satu dan sama Najira satu. Jadi saat itu aku benar benar tidak tau kalau wanita itu adalah Kania bu" Ucap mas Adam, ia menggenggam erat jemari calon ibu mertuanya itu

"Apa Kania tidak memberi tahu kalau itu adalah dia?" Ibu bertanya lagi, dan kini matanya menatap ke arah ku

"Tidak bu, Kania tidak ada mengeluarkan suaranya sedikit pun, ia bahkan mendekap dan duluan menciumku. Jadi aku kira kalau itu adalah Najira" Ucap mas Adam membela diri

"Saat itu Kania tidak sadar bu, ada yang menaruh obat dalam minuman Kania" Aku berjalan mendekat ke arah ibu dan ku genggam jemari ibu erat, berusaha supaya ibu percaya kepadaku

"Jangan coba mengelak lagi Kania! " Bentak bapak, ia berjalan ke arahku dan Plak, Bapak menampar pipi ku kuat di depan semua orang. Aku merasa rasa sakit dan nyeri menjalar di kulit pipi ku, meninggalkan rasa sakit dan bekas memar

Papa dan mama mas Adam terkejut melihat kejadian itu, ibu memalingkan pandangannya menatap ke arah lain, Mas Adam menatapku dengan tajam, dan kak Jira, dia melirikku dan mengeluarkan senyum samar yang tidak terlihat oleh mata kami semua. Sungguh saat itu tidak ada yang berada di pihak ku, tidak ada yang membela dan percaya pada ku. Aku terjatuh dan tersungkur ke lantai, ku pandangi semua pasang mata yang sedang menatapku tajam itu

"Terus, bagaimana caramu bisa mendapat kartu kamarnya Adam kania? " Kak Jira bertanya, ia berbicara tidak melihat ke arah ku, matanya menatap ke arah lain. Kak Jira mencengkeram selimutnya, seolah olah sedang menahan geram dan amarah. Tapi sungguh, satu hal yang ku sadari saat itu, kalau seorang Najira sangat pandai berakting

Pikiran kak Jira melayang lagi berlarian ke kejadian semalam, saat ia sendiri di dalam kamarnya. Saat itu kak Jira masuk ke kamarnya sehabis dari kamar ku, ia melangkah masuk ke dalam kamarnya dan di tutupnya pintu itu rapat rapat.

Kak Jira bersandar di balik pintu yang tertutup itu, tangannya terjulur menutup mulutnya, ada gelak tawa kecil yang lolos dari bibir kak Jira

"Heh... Kania bodoh" Ucap kak Jira, ia berjalan dan menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. Ia tak henti hentinya mengeluarkan gelak tawa kecil dari bibirnya

"Maaf kan kakak ya Kania, bukan aku yang salah, tapi kau yang terlalu bodoh"

"kau terpaksa harus menjadi kambing hitam adikku sayang hihihihi" Kak Jira tertawa lagi, ia membenamkan wajahnya di bantal guling

Kak Jira bangun dan merangkak sedikit mendekati nakas. Ia meraih ponselnya yang ada di atas nakas samping tempat tidur. Kak Jira terlihat sedang mengotak atik ponsel itu, dan lagi lagi gelak tawa lolos dari bibirnya

Dengan video ini aku akan bisa menjalankan rencanaku, Sebentar lagi aku bisa mendapatkan apa yang ku mau. Maaf kan kakak mu ini ya Kania, kau yang akan terlihat sebagai pemain dalam rencana ku yang besar ini, tapi sebenarnya aku lah yang mengendalikan semuanya dari belakang layar

Besok aku akan ke rumah calon suami ku Adam... Aku akan menunjukkan Videonya dan Kania saling beradu desahan pada malam itu.

Aku benar tidak tau dimana salah ku, tapi mengapa kak Jira begitu tega terhadap ku. Jadi apa maksud dari semua sifat baik mu padaku selama ini Najira. Katakan! Katakan Najiraaaa

Satu hal yang masih mengganjal di hati ku, mengapa kau menjebak ku dengan calon suami mu sendiri. Apa maksud dari rencana mu, sehingga kau membuatku menjadi kambing hitam.

Dari semua hal menyebalkan yang terjadi dalam hidup ku, satu hal yang paling membuatku jengkel. Yaitu aku yang terlalu bodoh untuk menyadari sifat berengsek kak Jira lebih awal. Aku terlambat menyadarinya

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Rina

Rina

maaf ya thor... sudut pandang ceritanya rada aneh.
seharusnya kelakuan fajira ya di pov nya fajira, bukan di pov nya kania.
kalau begitu kania tahu dong thor thor setiap gerak gerik semua tokoh di novel ini kalau semua dr sudut pandang kania...
kenapa ga pakai sudut panfang othor saja. tp ceritanya bagus kok....

2022-12-21

1

mom chimohay

mom chimohay

bingung bet dah klo ada flashback tulisin dong ini digabung semua..

2021-07-13

1

Lovesekebon

Lovesekebon

Lanjutkan lagiihh😊🥰👍👍👍💪💪💪

2021-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!