BAB 16. Hujan

Hujan

Hari mulai gelap, malam sudah merata mewarnai langit. Teras gereja mulai banjir akan air hujan. Karena letaknya berada didataran rendah, air dengan mudah memenuhi dan membanjiri wilayah itu.

"Berdiri kau, kita cari tempat yang agak tinggi" Ucap Adam kepada Kania

"Kakiku sakit mas" Ucap Kania dengan suara serak, akibat terlalu banyak menangis

"Kenapa kau sangat menyusahkan" Bentak pria itu, ia menatap tajam ke arah istrinya yang wajahnya tak lagi kelihatan karna gelap

"Kau itu lahir kedunia hanya pembawa sial" Ucap Adam dingin, bahkan sangat dingin

"Sudah sana, pergi kau. Kalau kau mau pergi, sana pergi. Tinggalkan aku sendiri disini, pergi mas" Bentak Kania, ia mendorong Adam dengan kuat, sankin kuatnya, laki laki itu hampir tumbang kebelakang

Adam diam, ia mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia memukul Kania saat itu, tapi karena ia masih menganggap kalau dirinya seorang pria. Ia mengurungkan niatnya

Ia bangun, dan meraba pintu. Adam mendorong kuat pintu itu, tapi tetap, pintu itu tidak bisa dibuka. Adam menarik napasnya dalam, ia memijat pelipisnya dan sedang berpikir keras

"Apa Kau memakai jepit rambut. Seperti kep lidi" Ucapnya bertanya

"Ada" Jawab Kania singkat. Ia melepas kep yang menjepit rambutnya, dan menyerahkan benda kecil nan ramping itu kepada suaminya

Adam menerima benda itu dari Kania. Dan Adam memasukkan kep itu ke lubang kunci pintu gereja tua. Seperti seorang pencuri, ia berusaha membuka pintu besar itu. Adam memutarnya kekiri dan kekanan, tapi sungguh sulit pintu itu untuk dibuka

"Urgghh" Ucap Kania Sebab air hujan sudah sampai menutupi lehernya. Karena kakinya sakit, Kania tidak bisa berdiri dan akhirnya ia mulai tenggelam dalam banjir

Adam melihat kebawah, karena ada yang menarik-narik celananya. Ia melihat Kania hampir ditutupi oleh air. Ia segera berjongkok dan menggendong tubuh mungil gadis itu.

"Kau lihat akibatnya sekarang?! Ini semua salah mu!" Ucap Adam sambil mengangkat tubuh Kania, ia menggendongnya ala bridal style. Sedangkan Kania tidak menjawab, ia menekuk erat pundak suaminya

"Pegangan yang erat bodoh" Ucap Adam. Ia menaikkan satu kakinya, dan menempelkannya ke dinding, sebagai penyangga tubuh Kania. Tangan kirinya melingkar menggendong tubuh mungil gadis itu. Dan tangan kanannya tetap sibuk memutar kep yang ia gunakan sebagai kunci

Cklek. Pintu itu terbuka. Catat, itu adalah hari dimana seorang Adam membobol gereja dikala hujan. Ia mendorong sedikit pintu itu. Dan ia menutupnya lagi ketika ia sudah masuk didalamnya.

Ruangan gereja sungguh gelap. Karena daerah yang pelosok, membuat listrik belum sampai di daerah itu. Ia melangkahkan kakinya sambil tetap menggendong tubuh Kania. Ia melangkah dengan hati hati, karena jalan yang tak kelihatan. Didalam gereja, air juga membasahi lantai itu. Dan itu membuat Adam ekstra hati hati. Adam meraba pakai kakinya, ia merasakan didepannya ada sebuah tangga. Ia berjalan naik keatasnya. Hanya lima anak tangga, ia sudah sampai di altar gereja.

Ia berjalan lurus, dan meraba arah depan pakai kakinya. Ia menurunkan Kania di sudut ruangan. Dan ikut duduk yang jaraknya satu meter dari gadis itu

Kania meraba sampingnya, dan Adam tidak ada disitu. Ia mulai khawatir. Bukan karena apa, tapi karena ia takut gelap

"Mas.. kau dimana" Ucap Kania dengan suara gemetaran. Ia sangat takut dengan gelap

"Kau bisa diam gak!" Bentak Adam dengan suara keras. Ia memang sudah biasa dengan keadaan gelap, karena kamarnya sendiri pun ia buat segelap didalam gua.

"Aku takut massss" Kania mulai menangis, ia berbicara dengan suara gemetaran

"Gelap tidak akan membunuhmu bodoh" Kata Adam. Ia tetap diam di tempatnya duduk. Ia menekuk satu kakinya, dan menyandarkan punggungnya ke dinding ruangan itu

Kania berusaha menenangkan dirinya. Tapi jemarinya yang gemetaran, dan detak jantungnya yang dak dik duk, membuat ia semakin takut. Kania menarik napasnya dalam dan menghembuskannya dengan pelan.

JDAARRRR. Tiba tiba suara petir menggelegar

"Massssssss" Kania berteriak sampai suaranya serak

***

Begitulah kejadiannya, hingga Adam kini memeluk tubuh gadis itu, walau terpaksa sih.

"Kau ini kenapa sih! gelap takut! petir takut!" Ucap Adam ngomel-ngomel. "Menyusahkan!" Katanya lagi, ia sebal dengan Kania

Sedangkan Kania, ia hanya diam. Ia membenamkan wajahnya di dada bidang milik Adam. Dan tangannya melingkar memeluk tubuh laki laki itu. Adam tidak memeluk tubuh Kania. Ia merasa tubuh gadis itu sedang gemetaran, jadi dia hanya menepuk pelan punggungnya.

"Maaf mas aku sudah menyusahkan mu" Ucap Kania dengan suara yang masih bergetar

"Dengan kau tidur itu sudah meringankan bebanku" Lama ia diam, dan itu yang ia ucapkan dari mulutnya

Diluar petir masih menyambar, hujan masih dengan deras turun dan membasahi bumi. Disaat petir menyambar, Kania sontak mempererat pelukannya. Dan itu membuat Adam merasa risih, karena adek yang dibawah tiba tiba terbangun dan menegang

"Kau bisa diam gak!" Bentak Adam. Karena pergerakan Kania membuat king kobra miliknya menegang tiba tiba

"Aku takut mas" Ucap Kania dengan suara lirih dan wajah yang masih terbenam

"Huh!" Adam mendesah sebal

Andai Najira ada disini, aku pasti akan langsung melahapnya

Adam menutup matanya. Berusaha menidurkan lagi si junior kebanggaan miliknya.

Pelukan yang melingkar di tubuh Adam mulai kendor, deru napas Kania juga mulai beraturan. Sepertinya gadis itu sudah terlelap. Dan Adam menyadari itu

Adam menutup matanya sambil menyandarkan kepalanya ke dinding. Ia meraba perutnya yang terasa lapar. Karena dari siang, mereka belum makan apa apa. Adam akhirnya memilih tidur seperti Kania. Itu lebih baik dari pada bertengkar dengan rasa lapar yang melanda. Adam menutup matanya, berusaha untuk tidur.

"Aku gak salah" Guman Guman kecil yang keluar dari mulut Kania. Masalah yang ia alami menghantuinya sampai ke alam mimpi

Mendengar itu Adam membuka matanya, ia melirik ke arah Kania, walau gak kelihatan.

Dia ngigau? Pikir Adam sebelum ia benar benar terlelap dan larut dalam mimpi

Diluar hujan masih bergemuruh. Selamat tidur dua anak manusia

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sazia Almira Santoso

Sazia Almira Santoso

kania kau pasti bisa

2021-01-05

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Semoga mata hati adam terbuka ya

2020-12-21

0

erenn_na

erenn_na

mw jg apa nnti

2020-12-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!