Hujan
Hari mulai gelap, malam sudah merata mewarnai langit. Teras gereja mulai banjir akan air hujan. Karena letaknya berada didataran rendah, air dengan mudah memenuhi dan membanjiri wilayah itu.
"Berdiri kau, kita cari tempat yang agak tinggi" Ucap Adam kepada Kania
"Kakiku sakit mas" Ucap Kania dengan suara serak, akibat terlalu banyak menangis
"Kenapa kau sangat menyusahkan" Bentak pria itu, ia menatap tajam ke arah istrinya yang wajahnya tak lagi kelihatan karna gelap
"Kau itu lahir kedunia hanya pembawa sial" Ucap Adam dingin, bahkan sangat dingin
"Sudah sana, pergi kau. Kalau kau mau pergi, sana pergi. Tinggalkan aku sendiri disini, pergi mas" Bentak Kania, ia mendorong Adam dengan kuat, sankin kuatnya, laki laki itu hampir tumbang kebelakang
Adam diam, ia mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia memukul Kania saat itu, tapi karena ia masih menganggap kalau dirinya seorang pria. Ia mengurungkan niatnya
Ia bangun, dan meraba pintu. Adam mendorong kuat pintu itu, tapi tetap, pintu itu tidak bisa dibuka. Adam menarik napasnya dalam, ia memijat pelipisnya dan sedang berpikir keras
"Apa Kau memakai jepit rambut. Seperti kep lidi" Ucapnya bertanya
"Ada" Jawab Kania singkat. Ia melepas kep yang menjepit rambutnya, dan menyerahkan benda kecil nan ramping itu kepada suaminya
Adam menerima benda itu dari Kania. Dan Adam memasukkan kep itu ke lubang kunci pintu gereja tua. Seperti seorang pencuri, ia berusaha membuka pintu besar itu. Adam memutarnya kekiri dan kekanan, tapi sungguh sulit pintu itu untuk dibuka
"Urgghh" Ucap Kania Sebab air hujan sudah sampai menutupi lehernya. Karena kakinya sakit, Kania tidak bisa berdiri dan akhirnya ia mulai tenggelam dalam banjir
Adam melihat kebawah, karena ada yang menarik-narik celananya. Ia melihat Kania hampir ditutupi oleh air. Ia segera berjongkok dan menggendong tubuh mungil gadis itu.
"Kau lihat akibatnya sekarang?! Ini semua salah mu!" Ucap Adam sambil mengangkat tubuh Kania, ia menggendongnya ala bridal style. Sedangkan Kania tidak menjawab, ia menekuk erat pundak suaminya
"Pegangan yang erat bodoh" Ucap Adam. Ia menaikkan satu kakinya, dan menempelkannya ke dinding, sebagai penyangga tubuh Kania. Tangan kirinya melingkar menggendong tubuh mungil gadis itu. Dan tangan kanannya tetap sibuk memutar kep yang ia gunakan sebagai kunci
Cklek. Pintu itu terbuka. Catat, itu adalah hari dimana seorang Adam membobol gereja dikala hujan. Ia mendorong sedikit pintu itu. Dan ia menutupnya lagi ketika ia sudah masuk didalamnya.
Ruangan gereja sungguh gelap. Karena daerah yang pelosok, membuat listrik belum sampai di daerah itu. Ia melangkahkan kakinya sambil tetap menggendong tubuh Kania. Ia melangkah dengan hati hati, karena jalan yang tak kelihatan. Didalam gereja, air juga membasahi lantai itu. Dan itu membuat Adam ekstra hati hati. Adam meraba pakai kakinya, ia merasakan didepannya ada sebuah tangga. Ia berjalan naik keatasnya. Hanya lima anak tangga, ia sudah sampai di altar gereja.
Ia berjalan lurus, dan meraba arah depan pakai kakinya. Ia menurunkan Kania di sudut ruangan. Dan ikut duduk yang jaraknya satu meter dari gadis itu
Kania meraba sampingnya, dan Adam tidak ada disitu. Ia mulai khawatir. Bukan karena apa, tapi karena ia takut gelap
"Mas.. kau dimana" Ucap Kania dengan suara gemetaran. Ia sangat takut dengan gelap
"Kau bisa diam gak!" Bentak Adam dengan suara keras. Ia memang sudah biasa dengan keadaan gelap, karena kamarnya sendiri pun ia buat segelap didalam gua.
"Aku takut massss" Kania mulai menangis, ia berbicara dengan suara gemetaran
"Gelap tidak akan membunuhmu bodoh" Kata Adam. Ia tetap diam di tempatnya duduk. Ia menekuk satu kakinya, dan menyandarkan punggungnya ke dinding ruangan itu
Kania berusaha menenangkan dirinya. Tapi jemarinya yang gemetaran, dan detak jantungnya yang dak dik duk, membuat ia semakin takut. Kania menarik napasnya dalam dan menghembuskannya dengan pelan.
JDAARRRR. Tiba tiba suara petir menggelegar
"Massssssss" Kania berteriak sampai suaranya serak
***
Begitulah kejadiannya, hingga Adam kini memeluk tubuh gadis itu, walau terpaksa sih.
"Kau ini kenapa sih! gelap takut! petir takut!" Ucap Adam ngomel-ngomel. "Menyusahkan!" Katanya lagi, ia sebal dengan Kania
Sedangkan Kania, ia hanya diam. Ia membenamkan wajahnya di dada bidang milik Adam. Dan tangannya melingkar memeluk tubuh laki laki itu. Adam tidak memeluk tubuh Kania. Ia merasa tubuh gadis itu sedang gemetaran, jadi dia hanya menepuk pelan punggungnya.
"Maaf mas aku sudah menyusahkan mu" Ucap Kania dengan suara yang masih bergetar
"Dengan kau tidur itu sudah meringankan bebanku" Lama ia diam, dan itu yang ia ucapkan dari mulutnya
Diluar petir masih menyambar, hujan masih dengan deras turun dan membasahi bumi. Disaat petir menyambar, Kania sontak mempererat pelukannya. Dan itu membuat Adam merasa risih, karena adek yang dibawah tiba tiba terbangun dan menegang
"Kau bisa diam gak!" Bentak Adam. Karena pergerakan Kania membuat king kobra miliknya menegang tiba tiba
"Aku takut mas" Ucap Kania dengan suara lirih dan wajah yang masih terbenam
"Huh!" Adam mendesah sebal
Andai Najira ada disini, aku pasti akan langsung melahapnya
Adam menutup matanya. Berusaha menidurkan lagi si junior kebanggaan miliknya.
Pelukan yang melingkar di tubuh Adam mulai kendor, deru napas Kania juga mulai beraturan. Sepertinya gadis itu sudah terlelap. Dan Adam menyadari itu
Adam menutup matanya sambil menyandarkan kepalanya ke dinding. Ia meraba perutnya yang terasa lapar. Karena dari siang, mereka belum makan apa apa. Adam akhirnya memilih tidur seperti Kania. Itu lebih baik dari pada bertengkar dengan rasa lapar yang melanda. Adam menutup matanya, berusaha untuk tidur.
"Aku gak salah" Guman Guman kecil yang keluar dari mulut Kania. Masalah yang ia alami menghantuinya sampai ke alam mimpi
Mendengar itu Adam membuka matanya, ia melirik ke arah Kania, walau gak kelihatan.
Dia ngigau? Pikir Adam sebelum ia benar benar terlelap dan larut dalam mimpi
Diluar hujan masih bergemuruh. Selamat tidur dua anak manusia
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Sazia Almira Santoso
kania kau pasti bisa
2021-01-05
0
Jeni Safitri
Semoga mata hati adam terbuka ya
2020-12-21
0
erenn_na
mw jg apa nnti
2020-12-04
0