BAB 9. Pernikahan

Pernikahan

Begitulah ceritanya. Hingga kini aku dan Mas Adam bisa bersanding dan saling berikrar janji di pelaminan altar gereja.

Gedung yang megah, yang setiap sudutnya dihiasi dengan lampu hias dan bunga buatan. Tampak begitu indah dan gemerlap. Itu menjadi saksi bisu dari seorang Adam Rahardian mengucapkan janji pernikahan dengan menatap tajam ke arah pengantin wanitanya.

Mulutnya memang berkata Kania akan menjadi istriku senang atau susah, dan blablabla... Tapi, aku sangat hapal arti tatapan mata tajam nya itu. Kalau pria yang berdiri di depan ku saat itu. Sangat membenciku. Ia tak segan-segan menunjukkan rasa bencinya padaku walau itu didepan orang banyak sekalipun.

Pernikahan. Sudah masuk dalam penghujung acara. Kini adalah saat bersalam-salaman. Memberi ucapan selamat dan doa pada sang pengantin baru.

Semua tamu undangan. Baik kerabat, teman, dan teman-teman guru dari sekolah mas Adam. Berjalan berbondong dan bergantian memberi ucapan selamat pada kami.

Semua orang mengucapkan berbagai kata-kata manisnya. Mengucapkan dengan wajah ramah dan senyum hangat, membuat siapapun yang mendengarnya menjadi luluh.

Aku melirik pria itu, yang kini sudah sah menjadi suamiku. Kulirik Mas Adam dengan ekor mataku. Saat bersalaman dengan tamu undangan. Ia menjawab dengan wajah datar, tanpa ekspresi. Bibirnya hanya berkata "iya", Sembari matanya menatap ke arah lain.

Sedangkan Aku. Aku hanya bisa tersenyum dan sedikit menganggukkan kepala untuk menjawab kalimat manis dan ucapan selamat dari para tamu undangan. Aku hanya menggunakan ekspresi wajah untuk meladeni para tamu undangan itu. Bukan karena aku judes, sombong, atau apa!. Tapi aku sedang menahan sesuatu yang ingin pecah di hatiku. Sesuatu yang sedari tadi ingin lolos dari pelupuk mataku.

Dari antara semua tamu undangan. Ada satu yang menarik perhatian ku saat itu. Seorang wanita bertubuh molek, tinggi nan langsing. Tubuhnya yang indah itu dibalut dress warna kuning. Membuat kulit putihnya terlihat semakin cerah. Awalnya memang seperti tamu undangan yang lainnya. Ia memberi rangkaian kalimat manis nan indah. Serta doa dan ucapan berkat. Tapi, kalimat terakhirnya yang sampai sekarang tidak juga bisa kulupakan

"Kamu Kania kan? " Katanya. Diakhiri dengan senyuman yang sangat lebar di garis bibirnya. Ia tersenyum ramah sambil menatap biji mataku

"Iya" Jawabku singkat. Aku bingung. karena aku, sama sekali tidak mengenali siapa wanita itu. Kutatap wajahnya sekali lagi, mencoba memastikan. Tapi memang benar. Memang benar aku sama sekali tidak mengenali wanita itu

"Aku sangat mengidolakanmu loh"

"Eh" Jelas saja aku bingung. Aku sama sekali tidak mengerti apa tujuan dari kalimatnya itu

"Mengidolakan? " Kataku bertanya

"Iyah" Katanya. "Kamu itu keren" Ucapnya lagi

Aku hanya membalas dengan senyuman. Bukan karena apa, tapi karena aku benar benar bingung harus menjawab bagaimana. Kulirik lagi Mas Adam dengan ekor mataku. Ia terlihat tidak peduli, matanya masih menatap ke arah lain.

"Namamu sudah sangat terkenal di kampung loh" Ucapnya lagi. Aku menyerngit. Kutatap wanita itu heran

"Iyah" Katanya. "Kamukan si gatal. Kamu yang gatal itu kan?" Ucapnya dengan wajah semringah

Sungguhlah saat itu aku ingin melempar makian di depan wajah wanita itu. "Apa maksudmu berkata seperti itu! emang kau sudah hidup benar hah! Apa kau orang suci? makanya mulutmu sangat ringan dalam mencela orang lain?" Gemuruh di hatiku

Rasanya tanganku sudah gatal ingin mencakar pipinya yang mulus. Tapi pada akhirnya, aku tetap menahan diri. Ibu, bapak, Sudah sangat malu dengan kejadian malam itu. Kalaulah lagi aku membuat kekacauan, pasti itu hanya akan membuat keadaan makin parah

Setelah mengatakan kalimatnya. Wanita itu pergi. Entah melangkah kemana, aku tidak tahu. Tapi yang penting, dia menghilang dari pandanganku.

Acara sudah sampai pada ujungnya. Sebagian dari tamu undangan sudah pulang dan meninggalkan gedung gereja. Saat itu keadaan ku hanya sedang duduk. Aku duduk di kursi pengantin. Tapi sendiri, Aku duduk sendirian di kursi pengantin.

Setelah acara bersalam-salaman tadi. Mas Adam langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia pergi meninggalkan ku sendiri di kursi yang seharusnya kami duduki berdua sampai acara benar benar selesai. Ada orang, yang mau berpura-pura seolah menyukai, saat berada di depan orang banyak. Tapi Mas Adam beda. Dari yang kulihat, Ia kalau tidak suka, ya dia akan langsung bilang tidak suka. Dia orang yang seperti itu, ia tidak menyembunyikan isi hatinya. Ia orang yang tidak berbelit dan bermuka dua. Berbuat baik hanya untuk mencari wajah, tidak ada dalam jalan hidupnya

Tapi tidakkah kau memikirkan perasaanku walau sedikit. Ini hari pernikahan lho, minimal selamatkan wajahku di depan teman-teman mu. Dan di depan kerabatku. Bisakah kau tidak terlalu menunjukkan rasa bencimu itu padaku, saat didepan orang ramai. Huh! Aku sungguh benar-benar tidak ada harganya dimatamu

Eh, iya. Apa kalian tidak bertanya saat pesta, di mana keberadaan kak Jira dan apa kabar dengan hatinya?. Sama, aku juga tidak tau dimana dia. Sejak dari acara pengucapan janji pernikahan, dia sudah menghilang. Entah kemana, aku tidak tau.

Aku yang saat itu, tidak tau dengan keberengsekan hati seorang Najira. Jadi saat itu aku sangat merasa bersalah padanya. Aku khawatir dia akan depresi dan melakukan hal bodoh. Seperti melompat dari gedung misalnya. Ahh, pikiran gila, tolong pergi

...----------------...

Hari sudah malam. Aku dan suamiku, Mas Adam. Pulang ke rumahnya. Ahh, bukan. Yang benar sekarang rumah kami. Apa iya? Apa boleh aku berkata seperti itu?

Mobil yang ia bawa, melaju dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan di malam yang larut itu. Tubuhku yang letih, mataku yang capek. Membuatku rasanya tidak tahan lagi. Aku ingin segera mengistirahatkan otakku dari segala kejadian hari ini.

Atmosfer di dalam mobil sungguh terasa berat. Bagaimana tidak, jika yang terdengar hanya deru mobil, dan siulan angin yang berhembus. Aku akan bilang pada kalian. Kalau dari saat acara pesta. Bukan, lebih tepatnya dari saat pesta pun belum dimulai. Suamiku itu, tidak sedikitpun melirik bahkan mengobrol denganku pun tidak. Hingga sekarang. Yah... dia hanya mengeluarkan suaranya saat mengucapkan janji pernikahan. Itupun karena harus, alias terpaksa. Aku sangat ingat yang itu. Saat dia mengucapkannya dengan wajah datar dan mata silet yang seakan menusuk mataku. Itu tidak akan pernah terlupakan dari ingatan ku

***

Aku tidak tau apa yang terjadi. Tapi aku mendengar suara pintu mobil yang dibanting dengan keras. Sontak aku langsung terbangun, aku mengucek mataku, berusaha mengumpulkan nyawa yang masih berlarian.

Kupandang sekitar, ternyata aku masih didalam mobil. Aku ketiduran? Gumamku. Jadi tadi aku ketiduran di mobil. Dan Mas Adam membanting pintu mobil dengan keras untuk membangunkan aku yang sedang tertidur. Eh, itu hanya pikiran ku ya. Itu hanya opini yang kuciptakan sendiri. Mungkin saja saat itu ia membanting pintu mobil sankin kesalnya. Entahlah, opini mana yang benar, aku tidak tau. Aku muak. Aku muak dengan berbagai opini yang sengaja kuciptakan sendiri agar hatiku tidak terlalu sakit

Aku turun dari mobil. Dengan kedua tangan yang menenteng tas besar berisi pakaian ku. Mataku melayang memandang rumah itu. Rumah beton, megah, bernuansa hitam. Wahh, sungguh elegan.

Apa benar ini rumah Mas Adam. Tapikan dia hanya guru honor. Pikirku. Tapi aku yang terlalu ngantuk, tidak memperpanjang pikiran yang tadi melintas. Aku melangkah masuk, melewati pintu besar. Aku berjalan hingga sampai di ruang tengah. Kupandang dia tidak ada di situ. Mas Adam mungkin sudah berada di kamarnya. Dan dimana itu, aku tidak tau.

Heh kalau begitu aku tidurnya dimana dong?!. Ahh, Mas Adam ini. Bilang dulu kek, dimana kamar ku. Supaya aku tau dan bisa langsung istirahat. Kenapa kau sangat menyulitkan ku si

Aku memang sadar diri. Jadi aku langsung bisa menebak kalau aku dan suamiku itu pasti akan pisah ranjang. Aku mengedarkan pandangan ku lagi. Kusapu ruangan itu dengan mataku. Hingga aku melihat satu kamar dengan pintu yang terbuka. Kamar di lantai satu dekat tangga.

Aah, mungkin itu kamarku. Batinku. Aku Segera melangkahkan kakiku masuk ke dalam kamar itu. Dan kututup pintunya rapat. Aku melempar asal tas besar yang berisi pakaian milikku. Dan segera kujatuhkan tubuhku ke atas ranjang. Mataku yang terasa berat membuatku tak sadar kapan aku mulai jatuh dalam mimpi. Larut dan tenggelam dalam lautan dan kesunyian malam.

Entah rumah tangga macam apa ini. Terlihat jelas kalau cinta dan kasih tidak ada didalamnya. Apakah pernikahan ku ini hanya akan berumur pendek. Atau kejutan baru apa lagi yang datang menimpaku. Aku belum tau. Batinku sebelum aku benar benar terlelap

Selamat tidur Kania, ini hari yang berat bagi mu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Amid Eko

Amid Eko

iya seperti curhatan Kania jadi kurang greget loh.
alur ceritanya bagus tp kurang menjiwai

2021-10-24

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Hm😑

2021-06-11

0

me...

me...

ini ceritanya alur maju mundur. musti baca detail banged. klo lompat alamat tak paham yg berikutnya. itu AQ y.. g tahu yg lain deh

2021-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Pada Malam itu
2 BAB 2. Ketahuan
3 BAB 3. Apa Alasannya
4 BAB 4. Kesesakan hati Kania
5 BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6 BAB 6. Kejadian Malam itu
7 Pemberitahuan
8 BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9 BAB 8. Si Dalang yang jenius
10 BAB 9. Pernikahan
11 BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12 BAB 11. Sang Cenayang
13 BAB 12. Rencana Bulan Madu
14 BAB 13. Bulan Madu
15 BAB 14. Pertengkaran
16 BAB 15. Adam yang kejam
17 BAB 16. Hujan
18 BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19 BAB 18. Visual (Revisi)
20 BAB 19. Jangan menangis lagi
21 BAB. 20 Pulang
22 BAB 21. Orang Asing
23 BAB 22. Dapat Kerja
24 BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25 BAB 24. Utusan Kantin
26 BAB 25. Tempat Pulang
27 BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28 BAB 27. Najira yang Serakah
29 BAB 28. Ceraikan Aku
30 BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31 BAB 30. Bareng Jere
32 BAB 31. Adam Sakit
33 BAB 32. Ibu mertua
34 BAB 33. Masakan Kania
35 BAB 34. Salah Pegang
36 BAB 35. Kania yang cuek
37 BAB 36. Perjalanan pagi
38 BAB 37. Kania berubah
39 BAB 38. Rea Ezer
40 BAB 39. Rendy
41 BAB 40. DiBuang
42 BAB 41. KDRT
43 BAB 42. Perasaan Adam
44 BAB 43. Rendy yang Dewasa
45 BAB 44. Menurunkan Ego
46 BAB 45. Hanya pion
47 BAB 46. Mengintip Kania
48 BAB 47. Mas Adam kesurupan
49 BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50 BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51 BAB 50. Ditolak
52 BAB 51. Hak Suami
53 BAB 52. Surat Jere
54 BAB 53. Mencari Kania
55 BAB 54. Bangku Taman
56 BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57 BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58 BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59 BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60 BAB 59. Memilih.
61 BAB 60. Prahara di rumah sakit
62 BAB 61. Kania Gembira
63 BAB 62. Adam Berubah
64 BAB 63. Kania hamil
65 BAB 64. Kakek Meninggal
66 BAB 65. ibu Hamil
67 BAB 66. Najira dan Merlin
68 BAB 67. Hasil Penyelidikan
69 BAB 68. Tamu
70 BAB 69. Kedatangan Adam
71 BAB 70. Kode Zero
72 BAB 71. Samsak
73 BAB 72. Kehancuran Adam
74 BAB 73. Usaha Adam
75 BAB 74. Susu Ibu hamil
76 BAB 75. Semangkok Mi
77 BAB 76. Seribu kali lipat
78 BAB 77. Periksa kandungan
79 BAB 78. Semua dibeli
80 BAB 79. Hanya kata Maaf.
81 Adik Author lagi Promosi
82 BAB 80. Kejutan
83 BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84 BAB 82. Runtuhnya harga diri
85 BAB 83. Peretas yang jenius
86 BAB 84. Kedatangan Mama
87 BAB 85. Bumil Ngidam
88 BAB 86. Rahasia Rendy
89 BAB 87. Sang Peretas
90 BAB 88. Percobaan empat bulan
91 BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92 BAB 90. Bangkit
93 BAB 91. Sosok Rendy
94 BAB 92. Sosok Rendy
95 BAB 93. Semanis Cokelat
96 BAB 94. Mimpi
97 BAB 95. Batasan
98 BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99 BAB 97. Melepaskan Mu
100 BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101 BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102 BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103 BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104 BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105 BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106 BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107 BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108 BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109 BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110 BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111 BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112 BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113 BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114 BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115 BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116 BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117 BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118 BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119 BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120 BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121 Penutup 1
122 Penutup 2
Episodes

Updated 122 Episodes

1
BAB 1. Pada Malam itu
2
BAB 2. Ketahuan
3
BAB 3. Apa Alasannya
4
BAB 4. Kesesakan hati Kania
5
BAB 5. Apa Dia Dalang nya?
6
BAB 6. Kejadian Malam itu
7
Pemberitahuan
8
BAB 7. Pembicaraan dua keluarga
9
BAB 8. Si Dalang yang jenius
10
BAB 9. Pernikahan
11
BAB 10. Kejutan ntuk Kania
12
BAB 11. Sang Cenayang
13
BAB 12. Rencana Bulan Madu
14
BAB 13. Bulan Madu
15
BAB 14. Pertengkaran
16
BAB 15. Adam yang kejam
17
BAB 16. Hujan
18
BAB 17. Penduduk Yang Ramah
19
BAB 18. Visual (Revisi)
20
BAB 19. Jangan menangis lagi
21
BAB. 20 Pulang
22
BAB 21. Orang Asing
23
BAB 22. Dapat Kerja
24
BAB 23. Kebencian yang selalu di pupuk
25
BAB 24. Utusan Kantin
26
BAB 25. Tempat Pulang
27
BAB 26. Tidak ada tempat untuk pulang
28
BAB 27. Najira yang Serakah
29
BAB 28. Ceraikan Aku
30
BAB 29. Resiko Tinggi mencintai mu
31
BAB 30. Bareng Jere
32
BAB 31. Adam Sakit
33
BAB 32. Ibu mertua
34
BAB 33. Masakan Kania
35
BAB 34. Salah Pegang
36
BAB 35. Kania yang cuek
37
BAB 36. Perjalanan pagi
38
BAB 37. Kania berubah
39
BAB 38. Rea Ezer
40
BAB 39. Rendy
41
BAB 40. DiBuang
42
BAB 41. KDRT
43
BAB 42. Perasaan Adam
44
BAB 43. Rendy yang Dewasa
45
BAB 44. Menurunkan Ego
46
BAB 45. Hanya pion
47
BAB 46. Mengintip Kania
48
BAB 47. Mas Adam kesurupan
49
BAB 48. Ego mu terlalu tinggi
50
BAB 49. Perjalanan yang memuakkan
51
BAB 50. Ditolak
52
BAB 51. Hak Suami
53
BAB 52. Surat Jere
54
BAB 53. Mencari Kania
55
BAB 54. Bangku Taman
56
BAB 55. Adam dan Kania (Part 1)
57
BAB 56. Adam dan Kania (Part 2)
58
BAB 57. Jika kamu menurut (Part 1)
59
BAB 58. Jika kau menurut (Part 2)
60
BAB 59. Memilih.
61
BAB 60. Prahara di rumah sakit
62
BAB 61. Kania Gembira
63
BAB 62. Adam Berubah
64
BAB 63. Kania hamil
65
BAB 64. Kakek Meninggal
66
BAB 65. ibu Hamil
67
BAB 66. Najira dan Merlin
68
BAB 67. Hasil Penyelidikan
69
BAB 68. Tamu
70
BAB 69. Kedatangan Adam
71
BAB 70. Kode Zero
72
BAB 71. Samsak
73
BAB 72. Kehancuran Adam
74
BAB 73. Usaha Adam
75
BAB 74. Susu Ibu hamil
76
BAB 75. Semangkok Mi
77
BAB 76. Seribu kali lipat
78
BAB 77. Periksa kandungan
79
BAB 78. Semua dibeli
80
BAB 79. Hanya kata Maaf.
81
Adik Author lagi Promosi
82
BAB 80. Kejutan
83
BAB 81. Pembalasan (Part 1)
84
BAB 82. Runtuhnya harga diri
85
BAB 83. Peretas yang jenius
86
BAB 84. Kedatangan Mama
87
BAB 85. Bumil Ngidam
88
BAB 86. Rahasia Rendy
89
BAB 87. Sang Peretas
90
BAB 88. Percobaan empat bulan
91
BAB 89. Pertengkaran lagi dan lagi
92
BAB 90. Bangkit
93
BAB 91. Sosok Rendy
94
BAB 92. Sosok Rendy
95
BAB 93. Semanis Cokelat
96
BAB 94. Mimpi
97
BAB 95. Batasan
98
BAB 96. Orang terbodoh di dunia
99
BAB 97. Melepaskan Mu
100
BAB 98. Lepaskan Aku [Tamat]
101
BAB 99. COOKIE 1 ( Taruhan konyol)
102
BAB 100. COOKIE 2 (Hati ku)
103
BAB 101. COOKIE 3. ( Lebih kuat)
104
BAB 102. COOKIE 4 (Melahirkan)REVISI
105
BAB 103. COOKIE 5 (Young Mom)REVISI
106
BAB 104. COOKIE 6. (Hari yang melelahkan)
107
BAB 105. COOKIE 7 (Masih berharap)
108
BAB 106 COOKIE 8 (Daddy)
109
BAB 107 COOKIE 9 (Sehari bersama Papa)
110
BAB 108. COOKIE 10 (Papa pergi)
111
BAB 109 COOKIE 11 (Sifat turunan)
112
BAB 110 COOKIE 12 (perfect Daddy)
113
BAB 111 COOKIE 13 (Rewel)
114
BAB 112 COOKIE 14 (Ayam tetangga)
115
BAB 113 COOKIE 15 (GIGIT)
116
BAB 114 COOKIE 16 (Makan malam bareng Papa)
117
BAB 115 COOKIE 17 (Seharian bersama Papa)
118
BAB 116 COOKIE 18 (Restoran Miracle)
119
BAB 117 COOKIE 19 (Pembalasan Dendam-Final)
120
BAB 118 COOKIE 20 (Papa, Mama, Rivad dan River)
121
Penutup 1
122
Penutup 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!