Bagian 19: Guild Petualang (3)

...— Note: mungkin update akan mulai teratur, jam 23:00 WIB dan akan dimulai malam ini. Terima kasih perhatiannya —...

Rein kembali ke Guild Petualang untuk mengambil misi, seperti apa yang diketahui dia harus mendapatkan banyak uang untuk dapat terus menyambung hidup.

Bersama dengan Pasitheia yang berjalan di belakangnya, dalam kondisi tangan mengelus perut, dia tersenyum puas. Menggigiti paha ayam yang dibelikan oleh Rein setelah memaksa dan merengek, Pasitheia sangat puas karenanya.

Berbeda dengan Pasitheia, Rein terlihat masam. Pada awalnya dia berniat untuk membeli panah dengan menggunakan uang sisa penjualan batu sihir, tetapi apa boleh buat. Uang itu baru saja dia gunakan untuk Pasitheia seorang.

“Hm, seharusnya jika aku membuat panah, begitu pula dengan anak panahnya, sedangkan untuk karet aku akan membelinya. Tentu pilihan yang tepat, Rein! Kau dapat menghemat lebih banyak uang,” pikir Rein.

Rein tahu dia akan mendapatkan uang dari menyelesaikan misi yang dipajang di sebuah papan pengumuman yang merupakan sebuah tempat untuk memasang misi baik resmi maupun tidak.

Misi resmi adalah misi yang dibuat secara langsung oleh Guild Petualang, sedangkan misi tidak resmi adalah misi yang diberikan oleh penduduk maupun bangsawan dan sudah diteliti dengan baik kebenarannya.

Jadi tidak ada yang harus dikhawatirkan selama mereka menerima misi dari Guild Petualang secara langsung atau dalam arti tertentu adalah misi yang telah ditempatkan di guild.

Rein mengetahui jika metode pembayaran yang digunakan di dunia ini adalah dengan menggunakan koin emas, perak, dan perunggu.

Dari hasil penjualan batu sihir tersebut, dia mendapatkan 12 keping perak dan 50 keping perunggu, sekarang sudah tidak tersisa lagi.

...— Note: Kalau uang yang dia dapatkan sebelumnya berbeda dengan data saat ini, mohon di komentar ya. Aku kadang lupa. —...

Mereka sampai di Guild Petualang tak lama setelahnya. Rein menghampiri papan pengumuman dan mencoba untuk memilah mana misi yang dapat dia terima dan paling aman. Dia tidak ingin membahayakan nyawanya sendiri hanya karena selisih yang tidak jauh berbeda.

Namun Rein akhirnya sadar bahwa dia tidak dapat membaca tulisan di dunia ini, dan Pasitheia, menyadari hal tersebut.

“Dasar Rein bodoh, kau bahkan tidak dapat membacanya dengan betul, ya?” Pasitheia tertawa dengan nada menghina, menepuk-nepuk pundak Rein.

Rein sama sekali tidak menjawab dan malah menarik alis, lantas kemudian Pasitheia mencabut sebuah kertas dari papan pengumuman dan memberikannya kepada Rein.

“Hadiahnya banyak sekali, kita bisa mengambil misi ini.” Pasitheia menambahkan.

Rein tampak ragu untuk menerimanya, apalagi itu dari Pasitheia. Dia kemudian berjalan ke arah resepsionis diiringi oleh Pasitheia dari belakang. Dia memberikannya kepada gadis tersebut setelahnya.

Dan raut wajah yang sedikit berubah dapat Rein sadari dari resepsionis tersebut.

“Maaf, Tuan Rein. Misi penaklukan goblin dengan peringkat D ini belum dapat Anda terima. Ini terlalu berbahaya untuk Anda seorang diri melakukannya, terlebih lagi ....”

Rein menatap ke arah Pasitheia, dia hampir saja menyerahkan nyawanya secara sukarela kepada goblin. Mendapatkan tatapan tajam dari Rein, wanita itu melengos sambil bersiul.

“Apa ada misi yang mudah yang dapat aku terima? Tolong sarankan padaku sesuatu yang dapat aku tangani,” pinta Rein.

Dengan senyuman resepsionis tersebut menanggapinya. Dia sedikit lebih bersemangat dan menghampiri papan pengumuman, tak lama kembali dengan sebuah kertas lainnya.

“Ini adalah misi pencarian tanaman obat, untuk ciri-cirinya bisa Anda lihat pada gambar ini. Selain itu, kami juga menerima penjualan terhadap barang-barang dan tanaman obat apa pun yang ditemukan oleh petualang.”

Rein mengangguk pelan, dia menerima misi itu dan tahu tanaman apa yang akan dia ambil dan akan segera menyelesaikannya secepat mungkin.

“Baik, aku akan menerimanya.”

Setelah mendapatkan persetujuan dari Rein, resepsionis tersebut meminta kartu petualang Rein dan melakukan pendataan terlebih dahulu. Setelahnya, dia mengembalikannya.

Rein terlihat senang untuk sesaat. Dia berniat untuk segera pergi, tetapi resepsionis tersebut menghentikannya.

“Tuan Rein, untuk uang pendaftaran tadi masih tersisa setengahnya, apa Anda ingin mengambilnya?”

Rein tidak mengetahui pasti jumlah uang yang dia dapatkan dari penjualan permen cokelat sebelumnya, namun dia tidak berniat untuk mengambilnya karena Pasitheia perlu mendaftarkan diri. Rein lantas menoleh ke arah Pasitheia.

“Dia juga akan mendaftar,” ucap Rein.

Pasitheia menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap keputusan Rein. Dia menolak dengan melipat tangan di depan dada dan bertingkah seperti anak kecil.

“Tetapi ini akan mempersulit kita untuk keluar masuk desa, jadi mau tidak mau ....”

“Baiklah, baiklah!” kasar Pasitheia.

Rein sempat merasa bersalah ketika bola kristal yang disiapkan oleh Guild Petualang sebelumnya pecah, tetapi sepertinya mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut dengan tetap diam hingga saat ini.

“Apa mungkin harga dari bola kristal itu tidak semahal apa yang aku pikirkan?” batin Rein.

Pasitheia mendatangi resepsionis dengan raut wajah yang sama sekali tidak bersahabat. Tetapi dibalas dengan senyuman oleh resepsionis agar mempertahankan sikap profesionalnya.

Sebetulnya dari awal kartu petualang milik Pasitheia sudah jadi sejak dia memecahkan bola kristal sebelumnya, jadi kini dia tinggal memberikannya tanpa masalah sedikit pun.

“Sudah jadi?” Pasitheia mengatakannya dengan nada tidak bersahabat.

“Ya,” balas resepsionis dengan cepat.

Rein sekali lagi menundukkan muka kepada resepsionis tersebut karena sikap yang diberikan oleh Pasitheia. Dia berharap jika gadis itu dapat menahan sikap menyebalkan dari Pasitheia dan memakluminya secepat mungkin.

Sekali lagi saat Rein hendak pergi dari sana, resepsionis menghentikan langkah kakinya.

“Tunggu sebentar, Tuan Rein.”

“Ada apa?”

“Apa kalian akan bergerak secara bersama? Jika begitu harus mendaftarkan party terlebih dahulu.”

Rein beranggapan jika party adalah sebuah keharusan karena dia bergerak bersama Pasitheia. Maka dia mengikutinya tanpa banyak bicara dan dihadapkan langsung dengan pensil dan kertas.

Rein menggaruk kepala, dia tidak dapat menulis dengan huruf aneh tersebut, tetapi Pasitheia langsung menyadarinya dan berkata dengan sombong.

“Dasar, Rein. Kau selalu saja merepotkanku,” Pasitheia merebut kertas dan pensil tersebut dari Rein, kemudian menulis nama Rein diikuti dengan namanya sendiri.

Tertulis Rein Bodoh dan Pasitheia Sang Dewi Agung.

Resepsionis yang mengerti dan memahami cara membaca menjadi bingung untuk bersikap. Seorang pria aneh dengan pakaian compang-camping dan tidak banyak bersikap sedang bersama dengan seorang wanita cantik yang merepotkan. Sangat cocok untuk menjadi pembicaraan banyak orang dan mencolok benar adanya.

“Maaf, tetapi kalian harus mengisi sesuai dengan nama pada kartu identitas.”

Rein mengetahuinya jika Pasitheia menulis sesuatu yang tidak benar pada kertas tersebut. Jadi dia melirik dengan tatapan tajam, menghembuskan nafas.

Dia tadi berharap jika resepsionis akan memaklumi sikap dari Pasitheia, tetapi dirinya sendiri tidak dapat melakukan hal yang sama. Sungguh bodoh, pikirnya.

“Maaf, tolong isikan.” Rein meminta pada resepsionis secara langsung, dengan begitu resepsionis menggantinya kertas dengan yang baru.

“Dimengerti.”

Dengan begitu, resepsionis menuliskan daftar nama mereka. Pasitheia terlihat sangat kesal, dia juga mungkin membenci resepsionis tersebut sikapnya yang menyebalkan dan membuat dia gagal untuk menjahili Rein. Namun dia tidak dapat bertindak lebih banyak lagi, dia merasa kesal untuk mengakuinya.

Setelah resepsionis berhasil menulis dan berkata bahwa pendaftaran party telah selesai, mereka kini diperbolehkan untuk pergi ke hutan tujuan mereka saat ini.

Hutan yang berada di dekat desa dan tidak terlalu jauh, juga masih dalam lingkungan yang dapat dikategorikan aman dan sebuah gerbang keluar-masuk yang berada di sebelah barat yang langsung menuju ke sana.

Ketika Rein keluar dari Guild Petualang, dia menyadari jika beberapa orang mulai berbisik-bisik dan menatapnya dengan tatapan yang mengganggu.

Dan Pasitheia membalas mereka dengan tatapan yang lebih tajam. Merasa terancam, orang-orang pergi dengan memalingkan wajah dan mempercepat pergerakan.

“Dasar, aku tahu jika mereka itu iri dengan penampilanku yang cantik ini,” ucap Pasitheia dengan penuh percaya diri.

‘Kepercayaan dirinya itu memang sesuatu, ya.’ Rein tersenyum tipis menanggapinya.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

susah diatur

2021-03-05

0

Noviant Juan

Noviant Juan

Sempat terpikirkan untuk membandingkan Si Pasitheia dengan Aqua. Tapu belum 5 detik mikir udah ketawa sendiri gw.

Aqua meski goblok tapi di OP (Pake Banget), lah Pasitheia udh beban sok"an lagi.

2020-12-14

3

‎‎‎‎Wahyu Kusuma

‎‎‎‎Wahyu Kusuma

suka deh sama si dewi itu unyu unyu

2020-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!