Bagian 18: Guild Petualang (2)

Ketika resepsionis membuka meja di bawahnya, sebuah bola kristal berhasil dipegangnya dan kini terletak di lantai meja. Rein ragu jika bola kristal ini memilih fungsi yang sama dengan yang digunakan oleh para penjaga.

“Sekarang yang kami butuhkan adalah untuk meletakkan tangan Anda pada bola kristal ini dan setetes darah.”

Resepsionis mengulurkan tangan untuk menerima tangan Rein. Ketika Rein memberikannya, dia menusukkan pisau pada bagian jari telunjuk, dan meneteskannya pada bola kristal. Rein kemudian diarahkan untuk meletakkan tangannya.

Sebuah cahaya redup secara perlahan muncul, dengan begitu resepsionis melanjutkan langkah pendaftaran tanpa memerlukan apa pun lagi dari Rein.

Dia tampak kebingungan dengan apa yang terjadi. Rein sama sekali tidak memiliki bakat dalam sihir dan pertarungan, ini berarti jika Rein sama sekali tidak cocok untuk menjadi seorang petualang. Dia hanya akan membahayakan dirinya sendiri jika memaksa untuk mendaftar.

Dengan sikap yang tenang, dia mulai mencoba untuk menanyakan kesungguhan Rein dalam bergabung.

Namun, dalam beberapa kasus, mereka tidak dapat hanya dengan mengandalkan tekat yang kuat. Sudah banyak orang yang kehilangan nyawanya hanya dengan berjalan memanfaatkan tekat dan memamerkannya.

“Apa Anda benar-benar yakin untuk menjadi seorang petualang?”

“Tentu, apa ada yang salah?” Rein menyadari kebingungan dari resepsionis, tetapi dia sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

“Ini kasus yang langkah dan Anda sama sekali tidak memiliki energi sihir atau yang lebih tepatnya disebut sebagai mana, juga tidak memiliki bakat dalam pertarungan. Saya memang berkata demikian, tetapi pada dasarnya, Anda masih dapat mengasah kemampuan.”

Rein tidak terkejut lagi jika memang itu yang sebenarnya terjadi. Ketika pertemuannya dengan Tia, dia sudah mencoba cara untuk mengeluarkan sihir seperti apa yang diajarkan, tetapi tak ada yang terjadi.

Jika pertarungan Rein dengan para monster beberapa waktu lalu adalah keberuntungan dan berkat dari racun, maka itu tidak dapat disalahkan dan Rein akan mengiyakan kalimat yang dikeluarkan oleh orang itu.

Rein tidak bermaksud untuk menyerah, dia masih memiliki kepandaian dalam memanah dan hal ini dapat dimanfaatkan. Terlebih lagi yang dikatakan oleh resepsionis adalah dia yang sama sekali tidak memiliki bakat dalam pertarungan jarak dekat, namun masih dapat mengasahnya.

“Aku sama sekali tidak masalah dan tetap ingin bergabung dengan guild.” Rein meneguhkan pilihannya. Dari matanya, dia memang bersungguh-sungguh.

Meskipun banyak pilihan selain menjadi petualang untuk mendapatkan uang, tetapi dia perlu kekuatan agar dapat mengalahkan raja iblis dan menepati janjinya pada Pasitheia.

Resepsionis mengangguk, dia mengerti hanya dengan mendengarkan ucapan Rein dan sebuah kartu muncul dari dalam bola kristal tersebut.

“Apa aku tidak perlu memberikan identitasku terlebih dahulu?” Rein bertanya setelah menerima kartu itu.

“Bisa Anda lihat di kartu itu sendiri dan sudah terpampang jelas jika nama dan seluruh identitas Anda telah tercatat otomatis.”

Rein melihat kartu itu, dia kemudian takjub sekaligus merasa ngeri. Mereka dapat mengindentifikasi hanya dengan menggunakan sebuah bola kristal berbentuk sederhana itu.

“Tolong berhati-hatilah ketika menjalankan misi, karena pada dasarnya Anda tidak memiliki mana sedikit pun. Ini bukan karena saya ingin menghina Anda, tetapi kenyataan memanglah pahit.”

Rein mengangguk, kemudian memanggil Pasitheia yang berada di pojokan, dia mencoba untuk memanggilnya sekali lagi ketika wanita itu tak membalas perkataannya.

Pasitheia menoleh ke arah Rein sebentar ketika merasa terusik, dia kemudian kembali memalingkan wajah dengan kesal. Berdiri, dia menghampiri resepsionis dan berniat untuk melakukan hal yang sama dengan Rein, tanpa berkata apa-apa.

Sebuah cahaya berwarna pelangi muncul, kemudian bola kristal yang digunakan oleh Pasitheia retak hingga beberapa bagian. Suasana menjadi panik, pandangan semua mata menuju padanya, Pasitheia.

“Hah?! Kenapa makhluk lemah seperti kalian menatapku dengan tatapan menjijikan seperti itu?”

Resepsionis kebingungan untuk berkata-kata. Dia mencoba untuk menggerakkan bibirnya secara perlahan.

“Memang wajar jika dewi sepertiku ini memiliki kekuatan yang dahsyat, kalian seharusnya tahu itu!” Pasitheia membusungkan dadanya dengan bangga, bersikap sombong.

“Ah ..., tidak seperti itu. Ini memang mengejutkan, tetapi bukan berarti Anda memiliki kekuatan yang dahsyat.” Resepsionis meluruskan kesalahpahaman ini, dia kemudian menyingkirkan bola kristal tersebut.

“Apa kau tidak mempercayai kekuatanku? Apa aku harus membuktikannya secara langsung? Tetapi tentu saja aku akan menolak, aku tidak ada waktu yang harus dihabiskan untuk makhluk seperti kalian.”

Rein hanya dapat menggaruk kepala dengan sikap Pasitheia. Dia juga yakin jika resepsionis itu pasti kesal dengan sikapnya. Tetapi karena dia, resepsionis, dituntut untuk bersikap profesional, dia memilih untuk menyembunyikannya.

“Ini tidak seperti Anda memiliki kekuatan yang lebih, tetapi ini pertanda bahwa Anda adalah seseorang yang tidak memiliki kemampuan apa pun, bahkan lebih rendah dari Rein sendiri. Karena itu, kami sangat-sangat tidak menyarankan Anda untuk ....”

“Siapa juga yang ingin menjadi petualang? Aku ini seorang dewi, yang seharusnya kalian puja di kuil dan bukan menjadi budak pekerja kalian, tahu!” Pasitheia berjalan dengan hentakan kaki kuat, dia pergi keluar, dan meninggalkan Rein seorang diri.

Rein terdiam. Semua orang juga diam membisu atas pernyataan Pasitheia yang menanggap dirinya sendiri sebagai seorang dewi, tetapi kemudian mereka tertawa lepas.

Rein kemudian melihat ke arah pintu keluar, di sana Pasitheia sedang menunggu sembari bersandar di pintu.

“Aku tidak percaya jika di zaman sekarang masih ada orang yang menganggap dirinya sebagai seorang dewi.”

“Dia menang sangat cantik, tetapi jika untuk standar istriku, aku lebih memilih untuk menyingkirkannya.”

“Dia wanita merepotkan, tetapi jika dia budakku, mungkin aku bisa menjinakkannya.”

Rein berpikir jika kata-kata yang keluar dari mulut para petualang pasti menyakitinya.

Kemudian menunduk pada resepsionis tersebut, dia melupakan separuh uang yang digunakannya untuk mendaftar karena Pasitheia tidak melakukan pendaftaran.

Dia berpikir untuk pergi keluar dan mengejar Pasitheia, tetapi wanita tersebut sudah terlebih dahulu menghilang.

‘Aku yakin jika dia tadi sangat marah, apalagi dengan kata-kata petualang tadi,’ batin Rein.

Ketika Rein melirik ke arah kanan, pakaian berwarna putih mirip seperti milik Pasitheia baru saja berbelok memasuki sebuah gang. Lantas dia mengejarnya.

Sebuah gang bersih, dengan nuansa yang khas dan irama lagu yang tenang menyambut hangat Rein ketika memasukinya. Dia melihat ke arah Pasitheia yang benar-benar ada di sana, mengintip ke arah sebuah restoran.

“Pasitheia ....”

“Hei, Rein, belikan aku makanan jika kau ingin aku maafkan tentang masalah pakaianku tadi.” Pasitheia menoleh dengan senyuman lembutnya. Dia juga sesekali meneguk air liur ketika mengintip dari balik kaca.

‘Aku rasa dia tidak mendengar perkataan dari para petualang, beruntung untuk mengetahuinya.’

Rein membalas senyuman Pasitheia, dia lantas mengajaknya masuk. Memang dari awal dia sudah berniat untuk mentraktir makanan atas kesalahan yang tadi dia perbuat.

Ketika mereka memasuki restoran itu, sebuah lonceng yang berdering terdengar langsung. Suara sambutan dari seorang pelayan keluar setelah beberapa saat.

Restoran ini masih sepi, Rein beranggapan jika ini adalah yang terbaik. Dengan suasana tenang, ini sangat cocok bagi dirinya yang sudah terbiasa menyendiri. Aroma makanan yang nikmat dan menggiurkan juga menambah waktu berharga ini. Berpikir jika sebuah kedamaian dapat dirasakan untuk selama-lamanya.

“Ada yang bisa saya bantu?” Pelayan bertanya dengan lembut, dia kemudian menyerahkan daftar makanan yang terbuat dari secarik kertas.

“Makanan paling mahal!” Pasitheia mengatakannya dengan penuh semangat dan keras.

“Tidak-tidak, kita hanya akan membeli sesuai dengan uang yang kita dapatkan!”

Perdebatan mereka dimulai tentang makanan apa yang akan mereka nikmati. Pada akhirnya, Rein kalah, dia harus membelikan makanan paling mahal kepada Pasitheia dan kehabisan uang hasil penjualan dari batu sihir.

Terpopuler

Comments

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

lhah. . . . ternyata MC nya letoy. . . . !? pantas aja beberapa hari kumpul kebo gak tergerak sama sekali !?
payah. . . . !

2023-09-17

0

ShizenMaru

ShizenMaru

si mc kelewan bodoh. jadi orang lembek amat sering kali menahan emosi yang seharusnya dikeluarkan. semakin menjadi" tuh dewi sampah. hadeh

2021-03-20

0

John Singgih

John Singgih

momen yang memalukan di guild petualang

2021-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!