Bagian 13: Aexaria

Hari yang kurang bersahabat menyambut Rein dikemudian hari. Cuaca hujan dan semalaman dia berada pada posisi yang sama, kedinginan dan terpaksa menahannya, sedangkan Tia dan Pasitheia tidur di dalam selter yang dibuatkannya.

Tetapi untuk seorang pria, dia pantas untuk mendapatkannya. Dia harus memperkuat daya tahannya untuk dapat hidup di dunia ini. Begitulah apa yang dipikirkan oleh Rein.

Kebanggan tersendiri bagi Rein setelah mengetahui bahwa selter sederhana dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti itu dapat bertahan dalam kondisi hutan.

Setelah mengobrol beberapa saat dengan Tia yang bangun pada saat yang sama, Rein akhirnya mengetahui beberapa informasi berharga dari Tia.

Pertama adalah dunia ini memiliki nama Aexaria, sebuah dunia di mana terdapat sihir seperti dunia fantasi pada umumnya.

Aexaria memiliki 5 benua besar, dan tempat yang mereka tempati saat ini adalah benua yang memiliki tingkat paling rendah dari benua lainnya. Juga dapat masuk ke dalam kategori benua terburuk dan paling dihindari untuk didatangi.

Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada Rein, dia tahu itu.

Kedua, sihir dapat digunakan dengan cara memanipulasi energi sihir atau yang biasa disebut sebagai mana, memfokuskan dan pusatkan pikiran dalam satu titik, imajinasi, dan yang paling penting adalah bakat.

Dari apa yang dijelaskan oleh Tia, dunia ini menjunjung tinggi bakat yang dimiliki sejak lahir. Pada umumnya, anggota bangsawan dan kerajaan berada dipuncak tertinggi dari semua hal.

Untuk hutan yang ditempati mereka saat ini, memiliki nama Graxia yang merupakan hutan paling dihindari dari benua yang mereka tempati saat ini.

Pada umumnya, mereka yang tinggal di benua ini menjadi seorang petualang di bawah serikat bernama Guild Petualang untuk mencari penghasilan. Sistem peringkat diberlakukan sesuai dengan seberapa besar kontribusi orang tersebut dan atas rekomendasi dari serikat sendiri.

Di samping manusia, terdapat banyak ras yang hidup di dunia ini. Seperti elf, dwarf, giant, demon, lich, dan yang berdiri dipuncak yaitu Dragon. Sedangkan untuk manusia, mereka berada diposisi ketiga setelah elf.

Dan seperti apa yang dikatakan oleh Pasitheia, dunia ini memiliki seorang raja iblis yang memimpin pasukan monster untuk menghancurkan dunia. Sedangkan untuk letak pasti keberadaannya masih terlalu samar.

Banyak rumor yang mengatakan jika benua yang mereka tempati saat ini adalah sarang raja iblis dengan bukti peningkatan jumlah monster yang begitu besar setiap tahunnya. Tetapi jika dibandingkan dengan benua lainnya, peningkatan ini tidak sebesar dengan benua bernama Hourland.

Hal penting lainnya yang Rein ketahui yaitu batu bersinar yang dia dapatkan beberapa waktu lalu, juga ketika mengalahkan monster adalah batu sihir yang memiliki harga jual.

Beruntung Rein menyimpan semua yang dia dapatkan karena menganggap batu-batu itu memiliki warna yang cantik, dengan begitu, dia mendapatkan beberapa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pembicaraan mencapai puncaknya ketika Rein bertanya tentang keberadaan desa, ini juga menjadi pertanyaan terakhirnya.

“Aku ingin pergi ke desa terdekat, apakah kamu mengetahui sesuatu?” Rein menatap Tia sebentar, kemudian kembali memainkan ranting pohon dengan memutar-mutarnya di tangan.

“Sekitar 14 jam perjalanan ke arah selatan, aku sarankan untuk berangkat pagi-pagi karena pada malam hari, monster semakin mengganas,” jawab Tia.

Menjadi masuk akal bagi Rein untuk mendengarnya. Beberapa monster yang dia temui beberapa hari belakangan, ketika siang mengganti malam, para monster benar-benar menjadi ganas. Jadi tidak ada salahnya untuk mengikuti saran darinya.

“Hm, baiklah. Setidaknya aku sudah mengetahui beberapa hal tentang dunia ini. Terima kasih banyak.” Rein membungkukkan badan.

Tia menggelengkan kepala, juga menggerakkan tangan. Dia tidak merasa begitu membantu, dan seharusnya dia adalah orang yang mengatakan hal tersebut. Tetapi dengan maksud perkataan Rein sebelumnya, dia menjadi heran.

Maksudnya, kenapa orang seperti Rein yang seharusnya tinggal di dunia ini tidak mengetahui informasi apa pun? Ini sangat janggal. Lantas dia memilih untuk membungkam dirinya sendiri, merasa kasihan, karena mungkin Rein adalah anak yang terisolasi.

“Aku tidak pantas menerimanya. Seharusnya aku yang berkata demikian karena sudah mendapatkan tumpangan untuk semalam. Kamu juga merawat lukaku ....”

Rein tersenyum tipis menanggapinya, sedangkan suara dengkuran Pasitheia benar-benar mengganggu ketenangan ini.

Tia kemudian berdiri dari batu yang didudukinya. Ini adalah perpisahan dan Tia mengetahuinya.

“Aku akan melanjutkan perjalanan, jadi selamat tinggal!”

Tia melambaikan tangannya, mulai berjalan berlawanan arah dengan desa yang dimaksudnya. Namun langkah kakinya tersendat ketika tangan seseorang menggapai pundaknya dari belakang.

Rein menyodorkan pedang yang didapatkannya, memberikannya kepada Tia karena khawatir tentang keamanannya.

“Ini pedang untuk berjaga-jaga.”

Gelengan kepala dipakai untuk menolak oleh Tia, dengan begitu, tangan Rein yang bergetar secara perlahan turun dari sana. Dia tidak mengerti mengapa Tia tidak menginginkannya.

“Tetapi, kenapa?” tambah Rein.

“Aku tidak cocok dengan pedang, jadi aku memakai sihir dan memanfaatkannya sebagai alat perlindung diri.”

Rein mengangguk, dia sudah cukup mengerti apa yang terjadi. Mungkin karena itu juga Tia tidak membawa alat pelindung diri ketika masuk ke dalam hutan ini.

“Tetapi ... kenapa dia tidak menggunakan sihir ketika kau terjebak kemarin? Mungkinkah yang dia maksud dengan 'mana' yang terkuras habis karena sebuah alasan?” gumam Rein, menepatkan tangan pada kedua dagunya, bingung.

Ketika Rein menggerakkan bola matanya lagi, keberadaan Tia sudah menghilang dari pandangannya.

Terlepas dari semua itu, Rein sudah memutuskan untuk pergi ke desa yang dikatakan oleh Tia di keesokan harinya. Sebelum itu, tentu dia harus mendiskusikannya dengan Pasitheia agar semua berjalan lancar.

Rein berbalik badan, dia secara perlahan kembali ke selter dan memastikan beberapa makanan untuk menjadi sarapan. Sebuah apel menjadi korbannya.

Rein menggigit apel itu, di saat yang sama juga Pasitheia bangun dari tidurnya. Dia memang penidur berat, seakan-akan dalam keadaan mati ketika dalam mode kehilangan kesadaran.

“Kau seharusnya memberikan itu untukku, Rein!” Pasitheia bernada keras, menyatukan kedua alisnya.

“Tidak perlu seperti itu, kita memiliki beberapa buah lagi. Tetapi aku ingin membahas sesuatu denganmu.”

Nada serius yang dikeluarkan oleh Rein tidak cukup untuk menyadarkan wanita itu. Dia berbalik kesal.

“Memakan buah-buahan segar di pagi hari memang yang terbaik!” Mata Pasitheia berbinar, sekali lagi dia menggigit buah apel tersebut tanpa mempedulikan apa yang dikatakan oleh Rein.

“Hei, dengarkan aku. Kita akan segera pergi dari tempat ini. Aku dengar, terdapat sebuah desa yang berjarak beberapa jam dari sini.”

Rein mengepalkan tangan dengan kuat ketika apa yang dikatakannya sama sekali tidak didengar. Merasa putus asa, maka dia akan melakukan seusai rencana tanpa harus mendengarkan pendapat Pasitheia.

“Kau seharusnya mencari lebih banyak makanan lagi, Rein.”

Berkata seperti itu malah mengundang emosi yang lebih memuncak lagi. Padahal dia adalah orang yang meminta untuk mengalahkan raja iblis, tetapi apakah dia melupakannya?

Dasar.

Terpopuler

Comments

Selfi Azna

Selfi Azna

padahal ceritanya seru lo...

2021-06-03

0

John Singgih

John Singgih

sungguh menyebalkan

2021-03-04

0

Ashrwnvptr_

Ashrwnvptr_

Inilah Alasan Gua Benci Orang Baik..

2021-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!