Bagian 6: Serigala

Bagi Rein, saat ini mereka benar-benar terdesak hingga berada di titik tidak dapat berkutik lagi. Para serigala lebih memilih untuk memutari kedua mangsanya daripada menerkam terlebih dahulu.

Pasitheia memilih untuk bersembunyi di belakang Rein, dia benci menyatakan fakta bahwa dirinya sudah tidak dapat lagi menggunakan sihir. Tetapi itu akan menurunkan derajatnya sebagai seorang dewi terhormat.

Menyatakan ketidakmampuannya, akan menodai semua kerja kerasnya selama ini. Pasitheia yang bekerja keras, untuk dapat dihormati oleh dewa-dewa lainnya, ternyata kehilangan kekuatannya setelah terbuang ke dunia lain, ini sungguh keadaan terburuk bagi seorang dewi terhormat dan agung seperti dirinya.

Kebanggaannya sebagai seorang dewi juga memaksa untuk tidak membuka mulutnya. Dia merasa menyesal karena tidak mengikuti perkataan Rein sebelumnya, tetapi itu juga akan merusak harga dirinya. Benar-benar dilema yang menakutkan.

Sehingga, menghadapi masalah, adalah jalan yang harus ditempuh meskipun dalam keadaan tidak mampu.

Rein memutar otak untuk menghadapi situasi sebelum para serigala mulai melakukan penyerangan. Mencari celah, tetapi jika serangan diberikan, serigala lainnya pasti akan bergerak. Besar kemungkinan bagi mereka untuk kembali terpojok.

‘Jika saja aku ada ....’

Pandangan Rein berpusat pada api unggun yang masih hidup, seharusnya hewan-hewan akan takut terhadapnya. Tetapi, akan sulit untuk dapat menggapainya dalam kondisi terkepung seperti ini.

Setidaknya, jika berdasarkan penglihatan dan pengukuran secara sekilas, api unggun itu berada sekitar 20 meter dari tempat mereka berada saat ini.

“Bekerjasamalah denganku saat ini jika kamu ingin selamat.” Rein memohon, dengan sangat, demi dirinya, kehidupan yang baru, dan juga Pasitheia.

“Hm! Baiklah, lakukan sesuka hatimu. Meskipun aku mati, aku akan tetap hidup karena diriku adalah seorang dewi terhormat.”

Persetan dengan gelarmu!

Sebenarnya kalimat itu adalah apa yang ingin dikatakan oleh Rein, tetapi hanya dengan mengatakannya, ini akan mengganggu hubungan kerja sama mereka dan mengacaukan semuanya.

“Tolong perhatikan satu serigala secara terus-menerus, aku juga akan melakukan hal yang sama.”

Rein bergerak secara perlahan, memegang tangan Pasitheia untuk memandunya.

“Aku tidak mengerti apa yang kau ingin lakukan, tetapi baiklah!” Pasitheia mengikuti arahan Rein, dengan terpaksa tentunya.

Remaja itu sangat bersyukur untuk mendapatkan persetujuan dari wanita yang sulit diatur ini. Dengan begitu, rencananya perlahan dijalankan.

Bergerak mundur secara perlahan, tidak lupa untuk mempersiapkan tombak agar dapat menghindari dan menangkis serangan tiba-tiba. Perlahan tetapi pasti, secara terus-menerus.

Mereka tidak dapat berlari karena itu akan memancing insting predator dari serigala. Itulah kenapa, menatap mata serigala, menjadi alasan untuk tidak berlari membelakanginya.

Seekor serigala mencoba untuk menyerang mereka, tetapi Rein mengambil respons cepat dengan menghalaunya menggunakan tombak, memukul mundur serigala tersebut.

Secara perlahan, setelah dipukul mundur, serigala lainnya semakin mewaspadai Rein. Untuk itu, Pasitheia yang terlihat lemah menjadi sasaran empuk.

Dengan segera gerombolan serigala itu menyerang secara bersamaan, tetapi kali ini, semua menyerang dari arah depan.

Rein, dengan instingnya sebagai seorang pria, melindungi dan mengorbankan dirinya sendiri untuk dijadikan umpan dan menahan menggunakan tombak, dia juga harus terkena gigitan pada beberapa bagian tubuhnya.

“Argh!” teriak Rein kesakitan, dia mencoba untuk tetap tenang dan memberikan arahan.

“Ambil salah satu batang yang terbakar, itu dapat digunakan untuk menakut-nakuti serigala!” perintah Rein, mencoba untuk bertahan, tetapi tongkat yang digunakannya patah, memaksa dia menangkis dengan tameng dagingnya.

Pasitheia linglung, dia takut untuk melihat Rein yang tergigit dan berdarah. Ini mengingatkannya pada masa lalu kelam, sebuah masa lalu yang terlupakan sebelum dirinya menjadi seorang dewi.

“Hei! Cepatlah atau kita berdua akan mati!” tambah Rein, mencoba sekuat tenaga untuk menghalangi serigala itu, jumlah mereka yang terlalu banyak menjadi kendala, menyebabkan tubuh Rein sendiri harus dipenuhi oleh luka.

Dengan tangan bergetar, Pasitheia mengambil batang kayu dengan api yang berkobar di atasnya, mengarahkan ke arah serigala dengan ekspresi tegang ketakutan.

Api bekerja dan mengusir mereka selama Pasitheia mengibas-ngibaskannya, serigala kemudian pergi menjauh setelah mengeram, dengan begitu dia terduduk lemas.

Rein sama halnya, akibat luka yang dia terima dari kawanan serigala itu, mengharuskan dia kehilangan begitu banyak darah. Tetapi tidak sampai mengharuskan dirinya untuk melakukan transfusi darah, tentu saja itu akan mustahil.

Rein pingsan akibat kehilangan darah, di sisi lain Pasitheia menangisi keadaan Rein. Dia menyesal karena tidak dapat bersikap lebih cepat lagi. Jika saja Rein mati, maka ...

“Tidak, bodoh! Jangan tinggalkan aku! Bagaimana aku bisa kembali ke alam para dewa jika kau mati?!” Pasitheia menggoyang-goyangkan tubuh Rein dengan sedikit kencang, tetapi tidak ada yang terjadi.

Sebuah visualisasi yang pernah dia lihat muncul di hadapannya, menampakkan wajah Dewa Kematian yang duduk di singgasananya.

“Ehm, Dewi Pasitheia, aku tidak menyangka bahwa Anda dapat menangisi seseorang. Tetapi dengan begitu, bukankah Anda sudah belajar apa itu pentingnya seseorang di dalam hidupmu?” Thanatos, dengan gayanya, dia berdeham.

“Tolong sembuhkanlah Rein, dia kunci bagiku untuk dapat kembali ke alam para dewa! Jika dia mati, maka ...”

(Tentu saja cerita akan tamat, lol)

“Tenang saja, Rein tidak kehilangan banyak darah. Dia berhasil menekan darahnya untuk tidak keluar terlalu banyak sebelum pingsan. Tetapi untuk membantunya, maka yang harus Anda lakukan adalah menumbuk tanaman binahong tersebut.”

“Tidak bisakah menggunakan sihir saja? Itu akan lebih mudah daripada melakukannya!”

Bagi Pasitheia yang sudah terbiasa dengan cara praktis, dia sangat tidak ingin membuang-buang tenaga, bahkan untuk hal penting sekalipun.

“Seperti yang sudah saya katakan, bahwa kekuatan Anda dalam keadaan disegel. Tidak dapat dikeluarkan meskipun Anda memaksakannya. Tetapi ini cukup mengherankan bagiku.”

“Apa maksudnya?” Pasitheia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Thanatos, memiringkan kepala, mengusap air mata menjauh dari wajah cantiknya.

“Padahal aku sangat yakin jika Anda sudah mengabulkan permintaannya sebelum dikirimkan ke dunia ini. Tetapi, apakah itu permintaan tidak berguna? Aku sudah mengeceknya, tetapi sebuah entitas kuat mirip sihir Dewi Agung menghalangiku untuk melihat status Rein.”

Pasitheia tertawa bodoh dan canggung saat itu juga. Dia tidak mungkin mengatakan kesalahannya karena tidak sempat untuk memberikan Rein kekuatan, kemudian memilih untuk diam daripada menjawab.

“Pergilah sana, aku ingin menyembuhkan orang tidak berguna ini!”

Sikap Pasitheia kembali seperti semula, dia bingung kenapa dirinya dapat menangisi Rein dan tentang tubuhnya yang bergerak untuk orang lain.

“Sepertinya ada yang bermasalah dengan sikapmu itu, Dewi Pasitheia. Padahal aku tadi sempat berpikir untuk mengembalikanmu ke sini.”

Mendengarnya membuat Pasitheia merasa kesal. Dia merasa dipermainkan, untuk itu, dia melemparkan batu ke arah gambar dari Dewa Kematian. Lenyap.

Menghembuskan nafas kesal, Pasitheia menumbuk daun binahong yang berada di saku celana Rein. Namun, dia tidak tahu bahwa itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Dewa Kematian.

“Dasar, menyusahkan saja.” Pasitheia berkata kepada Rein, mengoleskan tanaman tersebut pada tubuh Rein.

Seperti apa yang dikatakan oleh Dewa Kematian, dia melakukannya. Perasaan lega setelah itu menyelimuti tubuh, tak pernah merasa demikian dan itu terasa aneh baginya. Berbaring. Dia mengistirahatkan tubuh.

Terpopuler

Comments

Pratama windra

Pratama windra

wanita itu memang keras kepala ,🗿

2023-03-27

0

De'Ran7

De'Ran7

cih..sendiri yg buat tuh orang jadi kaga berguna jga malah ngatain orang...gengsian tinggi ntar di jatuhin baru malu🤮

2022-10-15

0

John Singgih

John Singgih

bersedih dan mengobati rein

2021-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!