Bagian 15: Perjalanan II

Rein menangkisnya dengan segenap tenaga. Dia tidak ingin terbunuh di sini oleh seekor monster yang biasa dikenal sebagai ogre.

Perbedaan pada kekuatan antara Rein dan monster tersebut menjadi penghalang terbesar dalam pertarungan ini, tetapi Rein yang sama sekali tidak ingin menyerah memilih untuk memutar otak.

Dia menyadari bahwa tempat dia menapaki kaki saat ini ternyata memiliki beberapa pasir yang dapat digunakan untuk membutakan mata lawannya. Dengan begini dia bertaruh pada segala kemungkinan yang ada.

Rein menyapu debu di kakinya, kemudian menendangnya ke atas. Dalam percobaan pertama dia berhasil, memang mengalihkan perhatian lawannya dan bodohnya dia juga terkena.

Rein tidak ingin kalah dalam posisi yang sama seperti ini. Dia menguatkan instingnya untuk mengetahui posisi dari lawan selama menutup mata, mengayunkan pedang secara horizontal, dia merasakan daging yang tersayat pada pedangnya.

Suara sebuah benda yang terjatuh menjadi pusat pendengaran Rein. Secara perlahan penglihatannya kembali meskipun masih terasa sakit dan sulit untuk dibuka.

Monster yang dia lawan tumbang. Kepalanya terpisah dari badannya. Rein sama sekali tidak percaya jika dia melakukan hal ini. Lantas darah segar dengan cepat mengalir deras dari dalamnya.

Nafasnya memburu, Rein tidak pernah merasa setegang ini. Terakhir kali adalah saat dikepung oleh kawanan serigala. Dia mengatur nafas, terduduk di tanah.

“Kau sungguh lemah, bahkan hanya untuk mengalahkan seekor ogre saja tidak mampu!” ejek Pasitheia.

Rein tidak mempedulikannya lagi. Dia sudah berusaha keras untuk bertahan hidup dan melindungi orang yang menghinanya itu, faktanya dia sudah terbiasa dengan sikap Pasitheia.

Berpikir untuk memarahinya, pikiran Rein berputar pada mayat ogre tersebut. Sebuah batu sihir yang sama seperti yang ia temukan sebelumnya muncul keluar dari dalam dadanya.

‘Jadi memang benar jika monster memiliki batu sihir pada tubuh mereka? Mungkin aku dapat menjualnya di desa itu.’ Rein mengambilnya, kemudian dia melangkahkan kaki untuk pergi dari sana. Sebuah bangkai mungkin akan menarik perhatian monster yang lebih mengerikan lagi.

“Rein! Tunggu aku!”

Meskipun Pasitheia berteriak sekalipun, Rein sama sekali tidak mempedulikannya. Dia lebih fokus pada warna pada batu sihir yang dia dapatkan.

Pada awalnya, batu sihir pertama yang dia dapatkan memiliki warna merah delima. Itu dia temukan saat sedang menggali beberapa waktu lalu. Sedangkan untuk kristal sihir dari goblin dan serigala, serta monster yang dia temukan barusan memiliki warna hijau cerah.

“Mungkinkah ada arti dibalik warna ini?” gumam Rein. Dia sudah tidak sabar lagi untuk datang ke desa tersebut dan mendapatkan jawaban dari pertanyaannya ini.

Rein menolehkan wajahnya ke belakang, melihat Pasitheia yang sudah kelelahan dan berulang kali meneriaki namanya.

Rein sebenarnya tidak merasa kelelahan, tetapi rasa sakit yang dia terima masih terasa. Berpikir untuk mengobatinya, Rein setuju untuk beristirahat sebentar.

“Kita beristirahat di sini dulu,” ucap Rein.

Pasitheia terbujur lemas dengan tubuh yang melekat di pohon. Dia benar-benar kelelahan, padahal baru 1 jam mereka memulai perjalanan, termasuk saat melawan monster tadi.

Rein memilih untuk segera mengobati lukanya. Dia membuka pakaiannya yang dari awal memang sudah rusak dan tak layak pakai.

Luka yang dia alami ternyata tidak separah apa yang dia pikirkan, tetapi karena dia berhadapan dengan paku berkarat, Rein memilih untuk memberikan perawatan lebih.

Dia tidak boleh lengah hanya karena luka yang dia terima tidak begitu dalam dan parah. Dia yang tidak mengenal dengan jelas dunia bernama Aexaria, ini sudah cukup untuk menjadi alasan dari kewaspadaannya.

Dia mengambil tanaman binahong yang sudah disiapkan sebelumnya. Sudah digiling halus untuk langsung diaplikasikan pada luka. Memolesnya pada bagian tubuh yang terluka.

Rein kembali teringat pada kejadian di saat dia terjatuh dari ketinggian. Dia masih terkejut jika tanaman ini dapat menyembuhkan semua luka berat dan ringan hanya dalam satu malam saja.

Dia bersyukur, tetapi untuk siapa rasa syukur ini? Rein bukan seseorang yang mempercayai tuhan.

“Rein, berikan aku minuman ....” Pasitheia menadahkan tangannya pada Rein yang sibuk termenung. Memecahkan lamunannya.

Rein menolehkan wajah, kemudian menggelengkan kepala.

“Kamu sudah menghabisinya beberapa waktu lalu. Kita sudah tidak ada cadangan air. Jika memang haus ....”

“Aku ingin air!”

Rein mencoba untuk tenang. Dia berdiri dan menyerahkan tangan untuk membantunya berdiri.

“Kita akan mencari sumber air dan aku akan memanaskannya untukmu.”

Pasitheia merasa kesal untuk menerima uluran tangan Rein, tetapi dia memang sudah menghabiskan seluruh minuman mereka. Mau tidak mau, dia menerimanya.

Rein memanfaatkan kondisi ini untuk terus melangkah maju ke arah selatan agar keluar dari hutan ini. Dia mengerti jika Pasitheia kehausan, dia pun merasakan hal yang sama.

Rein hanya dapat berharap jika di dalam perjalanan mereka menemukan sumber mata air. Setidaknya air genangan yang terlihat bersih dan memungkinkan untuk diminum.

“Hei, Rein ... di mana sumber airnya? Aku sudah benar-benar kehausan.”

Rein tidak membalas perkataan Pasitheia. Dia terus berjalan dan membabat habis semak belukar yang menghalangi jalannya yang secara perlahan kembali bermunculan di antara pohon-pohon raksasa. Jika mereka tersesat, maka apa boleh buat, Rein akan kembali memulainya dari awal.

Sebelum Rein memutuskan untuk keluar dari hutan ini, dia sudah memutuskan untuk menerima segala kemungkinan yang ada, dari yang baik hingga terburuk. Tidak peduli itu.

Begitu Rein sibuk menebas, dia mendengar suara aliran air. Berasal dari samping kanannya, dia berniat untuk memberitahukannya kepada Pasitheia.

“Di sebelah kanan kita sepertinya ada sumber air,” ucap Rein, dia menunjuk ke arah sana.

Raut wajah Pasitheia berubah senang. Dia sudah sangat-sangat kehausan, kemudian berlari sekencang mungkin untuk meminumnya langsung.

“Tetapi jangan minum mentah ....”

Pasitheia sudah terlebih dahulu lari dan sepertinya tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Rein. Berpikir seperti itu, Rein memilih untuk mengejarnya.

Rein cukup terkejut jika Pasitheia lebih memilih untuk menerobos semak-semak daripada menunggunya. Ini dapat diartikan jika dia memang sudah benar-benar kehausan. Rein merasa bersalah karena membohonginya sebelumnya, tetapi apa boleh buat.

Ketika Rein keluar dari hutan dan sampai pada sungai, dia melihat Pasitheia yang sudah terlebih dahulu meminum air itu mentah-mentah. Lantas, Rein dikejutkan ketika mengetahui mereka berada di ketinggian dan air dari sungai ini mengalir turun ke bawah, menjadi sebuah air terjun.

Burung besar yang terbang melintasi angkasa menjadi pusat perhatiannya. Burung itu sangat mengagumkan dan terbang dengan elegan, ketenangannya dapat diakui dan bulu cantik berwarna merah sangat mengagumkan untuk dilihat. Apalagi bulu itu mengeluarkan api kecil yang menakjubkan.

“... jadi ini memang dunia lain.”

Rein mengagumi dunia ini. Entah bagaimana dia mulai bersyukur karena dapat di reinkarnasi di dunia ini dengan wujud tubuhnya yang lama.

Rein melamun. Dia terlalu takjub dengan dunia ini dan di sisi lain juga merasa takut. Banyak sekali monster-monster mengerikan yang belum pernah dia temukan, ini membuatnya khawatir.

Setelah Rein sadari, Pasitheia sudah selesai memenuhi dahaganya. Sedangkan Rein memutuskan untuk memberikan sedikit waktu dengan memasak air, perjalanan mereka masih jauh

Terpopuler

Comments

Hatir

Hatir

pasti sifat authornya mirip pasitheia , apa memang sama bukan mirip lagi. entahlah tapi pasti sama, dilihat dari authornya ngga risih nulis sifat pasitheia

2021-03-12

0

John Singgih

John Singgih

ah, dunia yang unik

2021-03-04

0

Noviant Juan

Noviant Juan

Sayangnya aku bukan Rein. Jika aku yang bersama dewi seperti Pasitheia, pastinya waktu hari pertama sudah ku bunuh dan jadikan sebagai makanan.

2020-12-14

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!