Bagian 11: Menelusuri Sungai

Cukup menyenangkan untuk tahu dirinya mendapatkan pedang dari seekor monster yang dilawannya semalam. Rein sudah menghabiskan beberapa waktu untuk mengasah kembali pedang itu, sampai titik di mana dia akan dapat dengan mudah menebas rumput tanpa memerlukan tenaga yang besar.

Dengan begitu, semua pekerjaannya lebih terasa ringan dari sebelumnya.

Tersenyum, Rein duduk dengan melipat kaki sembari membakar ikan di atas perapian. Dia sudah berhasil membuat perangkap ikan, dengan menggunakan bantuan dari pedang tersebut.

Memastikan suhu api dan menjaga ikan agar tidak gosong, dilakukannya dengan sungguh-sungguh.

“Ini cukup mengejutkan bagiku untuk melihat seorang manusia rendahan sepertimu dapat melakukan banyak hal.” Pasitheia menjaga jarak dengan Rein, dia masih begitu ingat dengan kejadian beberapa waktu lalu.

Begitu pula dengan Rein yang merasa kapok untuk berdekatan dengannya. Malam itu, bagian bawah Rein terasa begitu sakit. Dia ingin menghilangkan ingatan buruk itu jika bisa dan rela mengorbankan makan siangnya.

Nada bicara yang angkuh dan merendahkan itu memang menyebalkan, namun Rein sepertinya sudah mulai terbiasa.

“Tidak lebih baik dari dewi yang tidak dapat memakai sihir dan bermalas-malasan.” Rein menanggapinya dengan senyuman jahat.

“Jahat! Kau menghinaku lagi!”

“Ah, apa kamu merasa tersindir karena aku mengatakan kata 'dewi' di dalamnya?” Rein menarik alis, tersenyum lebih lebar lagi.

“Hmph! Aku anggap bahwa itu adalah dewi yang lain, jangan salah paham!” Pasitheia memalingkan wajah dengan kesal, melipat tangan di depan dada.

Suara perut Pasitheia yang menuntut makanan terdengar begitu keras. Dia memaksa Rein untuk memberikannya makanan.

“Hei, Rein! Panggang yang cepat!” Pasitheia menggoyang-goyangkan tubuh Rein, memaksanya.

“Aku akan membesarkan apinya, tetapi dengan begitu ikan akan gosong dan bagian dalamnya tidak matang. Apa kau ingin memakannya?”

Rein menghembuskan nafas. Jika saja ikan panggang itu belum masak, dia pasti akan menanggapinya. Menarik dari api, Rein memberikannya pada wanita itu lengkap dengan kayu yang dijadikan pegangan.

Pasitheia merebut dengan segera setelah Rein menyodorkan ikan bakar yang ditusuk. Pasitheia dengan segera melahapnya, berakhir dengan dimuntahkan.

“Aw! Lidahku terbakar!”

“Terkadang kita harus sabar dalam melakukan beberapa hal agar tidak berdampak buruk, baik terhadap diri kita sendiri ataupun orang lain,” Rein menanggapi apa yang terjadi, berlagak bijak.

“Terserah padaku, dasar jelek!” Pasitheia menjulurkan lidah.

Rein sedikit tersenyum menghadap ke Pasitheia. Wanita itu memiliki wajah yang cantik, tetapi sikap yang buruk. Rein merasa bahwa dirinya dapat saja jatuh cinta dengannya jika sikap yang ditunjukkan adalah sikap yang berbanding terbalik dengan apa yang dia ketahui.

Namun untuk kembali memikirkannya lagi saja Rein menjadi gelisah. Dia tidak ingin menjalin kasih, daripada itu dia lebih memilih untuk bertahan hidup saat ini dan melupakan masalah percintaan yang hanyalah angan-angan semata.

Menikmati makanan, Rein dengan lahap menyantapnya. Ikan di dunia ini terasa berbeda meskipun memiliki jenis yang sama. Terdapat rasa aneh, yang tidak dapat dideskripsikan olehnya, tetapi tidak begitu aneh, malah terasa nikmat dan membuatnya ingin memakannya lagi.

Setelah beberapa menit, Rein sudah merasa cukup untuk bersantai-santai. Dia akan kembali menelusuri tempat ini, untuk mencari tanaman dan buah-buahan yang dapat digunakan untuk melakukan perjalanan keluar dari hutan ini.

“Mau ke mana?” tanya Pasitheia.

“Menyusuri sungai, jika memungkinkan aku akan mengecek jebakan yang dipasang kemarin. Mungkin seekor rusa sudah terjebak di dalamnya.”

Pasitheia tidak menunjukkan balasan atau ketertarikannya untuk ikut, memaksa Rein melanjutkan perkataannya.

“Jika ada monster atau hewan liar lainnya, kamu bisa menggunakan tombak itu.”

Rein cukup percaya diri untuk menyerahkan keselamatan Pasitheia pada tombak yang dia sandarkan pada pohon. Pasitheia juga mengetahuinya, tombak itu memiliki racun yang cukup mematikan untuk membunuh musuh dalam hitungan detik. Ini membuat seorang sepertinya berdecak kagum.

“Baiklah, aku harap seekor rusa bodoh terjebak di dalamnya.”

Rein tersenyum tipis menanggapi perkataan Pasitheia. Dia melangkahkan kaki dan terus mengikuti aliran sungai. Sebenarnya, dia sendiri tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya selain mengumpulkan makanan dan pergi dari hutan ini. Tetapi persediaan dan persenjataan, juga pertahanan belum cukup memadai.

Pengetahuan menjadi hal paling penting dari semua itu. Keputusan Rein dalam mengambil jalan untuk keluar dari hutan ini sangat berperan penting, antara hidup dan mati, antara pergi ke daerah aman atau sebaliknya.

Jadi itulah pentingnya menelusuri tempat-tempat seperti ini, untuk menambah pengetahuan dan persiapan yang diperlukan.

Rein melewati bebatuan besar yang berada di pinggiran air sungai, melompat ke sana ke mari dengan begitu lihai, hingga berakhir terpeleset.

“Akh! Sial!” umpat Rein kesal.

Dia memang tidak cocok untuk menjadi seseorang yang penuh semangat dan ini menjadi peringatan ke sekian kalinya bagi dirinya. Dengan begitu, Rein kembali berdiri dan membersihkan badan setelah pakaiannya dipenuhi oleh air.

“Beruntung tidak cedera.” Menghela nafas, Rein melanjutkan berjalan dengan mengikuti arus sungai.

Semakin Rein mengikuti aliran sungai, perlahan-lahan sungai mulai terlihat berkelak-kelok. Rein juga sempat bertemu slime, tetapi itu berbeda dengan slime yang pernah membantunya beberapa hari lalu.

Jika Rein pikirkan lagi, ini sudah lebih dari 1 minggu dia berada di dunia ini. Tidak banyak yang terjadi, tetapi berada di sini membuatnya merasa lebih bebas. Seakan-akan dunia ini adalah pelarian yang cocok bagi orang seperti dirinya.

Dia tanpa sengaja bertemu seekor serigala, kemudian Rein langsung menyiapkan diri dan mengendap-endap. Dia sudah belajar dengan apa yang terjadi beberapa waktu lalu, memilih jalan memutar atau tidak sama sekali.

Namun, Rein malah dihadapkan dengan sepasang goblin yang sedang bercumbu di semak-semak, memaksanya untuk mengangkat pedang. Begitu pula dengan goblin tersebut, mengambil pedang dan tongkat.

Ketika Rein berlari untuk menyerang goblin dengan tongkat, namun dia dihadang oleh goblin yang memakai pedang.

Saling beradu kekuatan dan dorong-mendorong, Rein yang memiliki tubuh lebih besar menendangnya dan menjatuhkan goblin tersebut.

Saat dia hendak melakukan serangan pengakhiran, sebuah bola api melayang ke arahnya, itu sempat mengenai tangan Rein dan panas terbakar yang dirasakannya itu nyata.

“... itu sihir? Goblin ini dapat memakai sihir, bukan?”

Tidak ingin hal yang sama terjadi dua kali, Rein langsung mengakhiri goblin yang terjatuh dengan memenggal kepalanya. Dilanjutkan dengan berlari ke arah goblin pemakai sihir itu.

Rein mengelak serangannya dengan sedikit menunduk, di saat bersamaan dia juga tahu pola serangan atau waktu yang dimiliki oleh goblin sebelum melakukan penyerangan, dengan demikian, 2 goblin berhasil dikalahkan.

Merasa dia sudah berhasil mengalahkan mereka, Rein mengambil harta rampasan seperti tongkat sihir dan pedang. Itu berguna untuk beberapa hal, terlebih lagi mungkin Pasitheia dapat mengajarinya sihir.

Mengalahkan goblin bukan merupakan akhir dari menelusuri sungai ini. Akan ada baiknya untuk terus melanjutkannya karena ada kemungkinan bahwa seekor goblin memiliki panah yang dapat dia digunakan.

Rein sangat menginginkan panah untuk menjadi senjata utama dalam berburu. Dia yang sekarang tidak lihai dalam menggunakan pedang, tetapi jika dalam panahan, Rein dapat dikategorikan sebagai seseorang yang berpengalaman.

Ikut dengan klub panahan ketika SMP menjadi alasan semua ini. Hingga dia harus berakhir berhenti karena sebuah kejadian yang tidak pernah diinginkannya. Sebuah kejadian yang membuat Rein merasa enggan untuk kembali mengikuti sebuah ekskul.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

asem tenan ada wikwik juga tho...

2021-03-04

0

Juuu.

Juuu.

uhu

2020-12-02

0

{~n~}

{~n~}

lanjur

2020-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!