Bagian 16: Desa

Malam telah berlalu, tidak seperti apa yang Rein rencanakan untuk dapat sampai ke desa yang disebutkan oleh Tia, dia terpaksa untuk menginap semalam di jalan sebelum akhirnya memulai kembali pernjalanan.

Tidak ada banyak hal yang terjadi. Tidak ada pula serangan dari para monster karena sepertinya mereka sudah mulai masuk ke area aman dari hutan ini.

Rein kembali melanjutkan perjalan. Ketika matahari menjadi lebih terang dan memenuhi permukaan tanah, dia sadar jika mereka keluar dari hutan ini.

Rein tersenyum puas. Dia melihat ke arah sebuah bangunan dan pagar besar yang berada sekitar beberapa kilometer dari keberadannya saat ini.

Tempat yang harus mereka lalui adalah padang rumput yang begitu luas dengan jalan setapak. Rein merasa untuk menurukan kewaspadaannya ketika dia semakin jauh melangkah dari sana.

“Rein, tunggu aku!”

Nafas Pasitheia memburu, dia membungkuk dan menopangkan tangan pada lutut. Merasa sangat lelah, Rein telah memaksanya untuk mencapai batasannya, padahal sebenarnya tidak.

“Kita sebentar lagi akan sampai di desa itu. Jadi kita tidak akan beristirahat.” Rein mencoba untuk sedikit tegas. Mungkin memgabaikan titel dari wanita ini tidak sepenuhnya buruk.

“Tidak mungkin ....”

Raut wajah Pasitheia berubah drastis, kakinya bergetar dan dia terduduk ke tanah. Ini seperti Rein melakukan sesuatu yang buruk kepadanya.

Rein merasa iba, tetapi apa yang harus dia lakukan? Datang ke desa itu terlebih dahulu menjadi tujuannya saat ini. Dia ingin berada di lingkungan aman agar hidup yang tenang dapat dia lalui. Kemudian Rein jongkok, dia menoleh ke belakang.

“Aku akan mengangkatmu.”

Pasitheia tersenyum jahat dengan tipis. Dari awal dia memang berencana untuk melakukan hal tersebut kepada Rein. Dengan begitu, dia dapat santai-santai dalam beberapa waktu ke depan.

“Hmph! Baiklah!” jawabnya setuju.

Ketika Pasitheia sudah menempelkan dadanya ke punggung Rein, pria itu menjadi sedikit gugup. Dia juga harus memegangi pahanya dan mencoba untuk membuang pikiran itu jauh-jauh.

‘Buang pikiran itu jauh-jauh, Rein. Itu sama sekali tidak keren,’ batin Rein.

Rein berdiri, dia mengangkat Pasitheia yang merupakan seorang dewi. Berjalan dengan pelan. Wanita ini tidak terlalu berat, jadi dia yakin dapat membawanya ke desa tersebut tanpa memerlukan istirahat.

“Ngomong-ngomong, apa yang akan kau lakukan di sana? Kita tidak memiliki uang, jadi apakah kau akan pergi ke hutan setiap hari untuk memberikan makanan kepadaku?”

Rein kembali merasa sedikit kesal dengan sikapnya. Dahinya memgeriput. Tetapi dia kembali fokus pada jalannya. Apa yang dikatakan oleh wanita ini memang ada benarnya. Mereka tidak memiliki uang, jadi mungkin dia akan mencari sebuah pekerjaan.

“Aku mendengar tentang pekerjaan menjadi seorang petualang, jadi mungkin kita akan mendaftar di sana.”

“Apakah itu informasi yang kau dapatkan dari gadis elf beberapa waktu lalu?”

“Ya, tetapi tidak ada banyak informasi yang aku tahu tentang dunia ini. Jadi mungkin aku akan mengunjungi perpustakaan.”

“Oh, tetapi sayang sekali karena mustahil dunia ini akan memiliki sebuah perpustakaan umum.”

Percakapan mereka selesai di situ. Rein menjadi semakin bingung, tetapi ketika dia menyadarinya, mereka hampir sampai di gerbang desa. Dapat terlihat dengan jelas beberapa penjaga tengah berdiri dan melakukan penjagaan dan pengecekan pada semua orang yang hendak masuk ke dalam desa.

“Berhenti!”

Mereka diberhentikan oleh penjaga, dengan begitu Rein menurunkan Pasitheia dari pundaknya. Beban yang dia pikul kini menghilang, dia melepaskan nafas pelan.

“Tunjukkan kartu identitasmu terlebih dahulu untuk masuk ke dalam desa,” perintah penjaga tersebut.

Rein menggaruk kepalanya, dia tidak memiliki kartu identitas atau semacamnya. Tia juga tidak memberitahukan hal ini sebelumnya. Rein sadar jika tatapan mereka menaruh curiga penuh kepadanya.

Bagaimana tidak? Seseorang dengan pakaian compang-camping sedang mendukung seorang gadis cantik, terlebih lagi mereka berasal dari hutan.

“Aku tidak memilikinya,” ucap Rein.

Penjaga itu merasa bingung, kemudian dia juga melakukan hal yang sama pada Pasitheia dengan menanyainya.

“Hah? Kau bahkan tidak mengetahui diriku ini yang merupakan seorang dewi? Aku berpikir jika makhluk hina seperti kalian ....”

Rein menutup mulut Pasitheia. Dia tidak ingin mengundang lebih banyak masalah lagi. Daripada itu, dia lebih memilih untuk berbohong dan melepaskannya setelah Pasitheia merasa lebih tenang.

“Kami berasal dari sebuah desa terpencil yang berada jauh di utara sana.”

Penjaga itu mengangguk sebentar, tetapi dia tetap memberikan tatapan waspada kepada kedua orang tersebut. Dia lantas meminta temannya yang lain untuk membawa sebuah benda. Ketika benda itu sampai, mereka mengetahui jika itu semacam bola sihir.

Berdasarkan penjelasan penjaga itu, mereka harus melakukan pemeriksaan dengan menepatkan telapak tangan di atas bola tersebut. Jika berwarna hijau, maka mereka belum melakukan kejahatan seperti membunuh. Tetapi jika berwarna merah, meraka akan dalam masalah, yang juga mungkin akan membawa mereka ke dalam mimpi buruk.

Rein melakukan seperti apa yang diperintahkan. Warna hijau muncul dan sekarang dia dapat tenang, tetapi ini bukan berarti masalah selesai karena mereka harus mendaftarkan identitas mereka terlebih dahulu.

Pasitheia juga melakukan hal yang sama. Tetapi sikap angkuhnya memancing emosi para penjaga. Mereka memang tidak menunjukkannya secara terang-terangan, mungkin juga termasuk dalam regulasi seorang kesatria.

Mereka kini dalam keadaan aman dan terhindar dari masalah ketika warna hijau juga muncul ketika Pasitheia meletakkan tangannya pada bola sihir tersebut.

“Kalian harus mendaftarkan diri terlebih dahulu, tetapi apakah kalian mengetahui caranya?” Penjaga tersebut merasa ragu. Jika apa yang dikatakan oleh Rein benar tentang sebuah desa terpencil itu, tentu mereka pasti tidak tahu cara dalam mendaftarkan identitas.

Rein menggelengkan kepala sebagai jawaban. “Tidak, aku tidak mengerti.”

Masalah pada pengetahuan umum di dunia ini menjadi masalah utama yang harus dia hadapi. Rein tidak ingin merepotkan lebih banyak orang lagi karena ketidaktahuannya, dan ini akan menjadi terakhir kalinya. Seperti itulah apa yang dia harapkan.

“Kalian hanya perlu datang ke Guild Petualang. Di sana mereka dapat membuatkan kartu identitas.” Penjaga tersebut tersenyum tipis, berbeda dengan sikap awalnya yang terlihat sedikit menyeramkan dan tegas.

“Terima kasih banyak.” Rein menundukkan wajah, dia dengan segera menarik Pasitheia untuk pergi dari sana.

Ketika dia masuk, rumah-rumah abad pertengahan menyambutnya dengan hangat. Terlihat jelas puluhan orang lalu lalang bersama dengan kereta kuda. Selain itu, pengguna pedang dan berbagai senjata lainnya dapat ditemui di mana-mana. Mungkinkah mereka yang disebut sebagai petualang?

Rein menjadi lebih bersemangat lagi, tetapi dengan segera pandangannya berputar ketika Pasitheia menarik tangannya pada sebuah kedai makanan.

“Rein, lihatlah cumi gosong ini. Itu terlihat sangat enak!

Pedagang yang merasa dagangannya dihina merasa kesal. Mengepal tangan dengan kuat dan mengusir mereka dari kedai makanannya tersebut. Dengan raut wajah kesal dan memerah, dia pergi.

“Itu tidak gosong tahu! Itu karena aku melapisinya dengan saus khusus. Aku heran kenapa orang zaman sekarang tidak dapat membedakan dengan benar.”

Rein menggaruk kepala, mereka baru saja diusir dan mengundang permusuhan. Dengan tatapan tajam dia melirik ke arah Pasitheia, menghela nafas pelan atas raut wajah tak bersalah itu.

“Kenapa kau marah denganku? Itu memang gosong, tetapi terlihat enak dan menggiurkan! Seharusnya dia bersyukur karena dewi sepertiku ini memuji makannya!”

Terpopuler

Comments

De'Ran7

De'Ran7

si Rein ini bego apa gimana..padahal udah di sekolahin😑..tau tuh orang hanya manfaatin diri nya masih aja layanin tuh beban

2022-10-15

1

ShizenMaru

ShizenMaru

si mc nya lembek amat dah. masa tiap kata "rein pun menahan emosinya" tahanlah terus sampe lu ga tersisa di manfaatin oleh orang" termasuk dewi sampah itu

2021-03-20

0

John Singgih

John Singgih

Dewi yang tidak mempunyai tata krama

2021-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!