Bagian 14: Perjalanan I

Rein sudah bersiap-siap untuk berangkat, satu hari telah berlalu setelah kemarin dan subuh menjadi waktu dia memulai perjalannya. Dia membawa barang sebisa mungkin, memastikan untuk tidak berlebihan karena itu akan mengganggu.

Membangunkan Pasitheia, Rein menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan ranting pohon. Kejadian beberapa waktu lalu cukup untuk membuatnya trauma dan memilih untuk menghindar sejauh mungkin.

Namun Pasitheia yang merupakan penidur berat sama sekali tidak terbangun. Beruntung seekor stinkbugs menghinggapi wajah Pasitheia tanpa perlu diundang oleh Rein terlebih dahulu.

Dia terkekeh, menebak reaksi menyebalkan apa lagi yang mungkin akan diperlihatkan oleh Pasitheia.

Pasitheia mengendus, tidurnya terganggu karena bau menyengat yang membuatnya jengkel. Sesuatu yang bergerak di wajahnya juga menggelikan dan kaki-kaki yang merayap itu mengerikan, itu membangunkannya dengan teriakan keras.

Rein terjatuh dan berada di posisi jongkok, dia cukup terkejut dengan teriakan tadi. Pandangan mata yang tajam melesat tepat ke arah matanya, tetapi tidak berlangsung lama karena wanita itu terlebih dahulu merasa harus membersihkan wajahnya dengan menggunakan air.

“Sialan kau, Rein! Aku akan menghukummu dengan kekuatan dewi!” umpat kesal Pasitheia. Menyumbat hidung dengan tangan kanan, sedangkan tangan lainnya berusaha untuk menyingkirkan bau itu menggunakan air.

Udara yang dingin dan air yang segar membuat kakinya menggigil. Dia terus memperlihatkan wajah kesalnya dengan tatapan tajam, memperhatikan Rein dengan aneh karena apa yang dilakukannya.

“Kenapa kau merusak tempat tidurmu sendiri? Jangan bilang kau sengaja agar dapat tidur bersamaku?” Pasitheia menarik alis. Dia berhenti untuk mengusap wajahnya menggunakan air meskipun bau menjengkelkan itu masih menyengat di hidungnya.

“Aku sudah bilang kemarin. Kita akan pergi ke sebuah desa yang berada di bagian selatan.” Rein tidak memperhatikan Pasitheia sama sekali. Dia sibuk.

“Apa kau bilang? Dari mana kau tahu jika ada sebuah kota yang berada di arah selatan?” Pasitheia tidak percaya dan menertawakannya, dia kembali melanjutkan kegiatannya barusan.

Semua ini bukan salah Rein sepenuhnya, dia sudah mencoba untuk menjelaskannya kepada Pasitheia kemarin. Namun wanita ini lebih memilih untuk mengabaikannya.

“Ikuti saja jika kamu ingin aku untuk mengalahkan raja iblis.”

Rein sebenarnya belum memutuskan tujuannya secara pasti untuk mengalahkan raja iblis atau tidak. Dia tidak memiliki alasan kuat untuk bertindak lebih jauh lagi, karena dia sama sekali tidak tahu seperti apa raja iblis sebenarnya. Adapula kemungkinan jika dia bukan orang jahat atau seperti yang dikatakan oleh orang-orang itu.

Namun untuk tujuan pasti yang memang sudah diputuskan oleh Rein sejak dia pindah ke sini adalah dia yang hanya ingin untuk hidup damai di sebuah tempat yang sepi dan jauh dari penduduk.

“Hmph! Aku mengerti.”

Dimulailah perjalanan mereka. Benar-benar sebelum matahari terbit agar mereka dapat menghindari malam hari dan keluar dari hutan secepat mungkin.

Seperti yang diketahui oleh Rein, semakin dekat dia dengan bagian luar hutan, semakin kecil pula bahaya yang berada di sekitarnya.

Dia melewati semak-semak dan menebasnya ketika menerobos menjadi hal yang mustahil. Peralatan yang diberikan oleh Tia sebelumnya cukup membantu, seperti botol minum yang dia berikan secara percuma itu. Dengan ini, dia tidak perlu lagi mengkhawatirkan kesediaan minuman selama perjalanan.

Pasitheia kembali membuka tutup botol, dia meminum dengan satu kali tegukan penuh untuk menghilangkan dahaganya. Ini sudah yang ke beberapa kalinya dan Rein sudah mulai meragukan keberadaan air di dalamnya.

Dia mengambilnya dari Pasitheia, masih terasa sedikit berat. Begitu dia tuangkan ke dalam mulut, hanya beberapa tetes air yang mengalir.

“Kau menghabiskannya ....”

“Hah? Bukankah sudah wajar untuk memberikan pengorbanan yang lebih kepada seorang dewi?”

Dia bermasalah. Mungkin otaknya perlu diputar terlebih dahulu agar dia memahami posisinya saat ini. Sudahlah. Rein kembali memfokuskan pandangannya ke depan. Sudah cukup bagus untuk mengetahui Pasitheia tidak menghambat perjalanan ini. Tetapi dengan demikian, mereka kehabisan sumber air bersih.

‘Ngomong-ngomong tentang air bersih, aku berpikir untuk kembali ke sumber air panas itu,’ batin Rein.

Memikirkan sumber air panas yang berada di atas air terjun sudah cukup untuk membuatnya ingin kembali ke sana. Sangat disayangkan karena dia meninggalkan tempat tersebut.

Semakin Rein bergerak ke arah selatan, semakin besar dan tinggi pula pohon-pohon yang ada. Mereka terlihat berjajar rapi, seperti seseorang sengaja menanamnya.

Semak belukar yang dia temukan secara perlahan mulai menghilang dan digantikan dengan rumput-rumput pendek yang tumbuh di tanah. Sama sekali tidak menghalangi mereka untuk terus melangkah maju. Tetapi sinar matahari tak menembus dengan baik tempat seperti ini.

“Tempat ini mengerikan.” Pasitheia menelan ludah, dia berpegang tangan pada pundak Rein. Tangannya bergetar.

“Lepaskan tanganmu. Itu menggangguku untuk bergerak bebas.”

Meski sudah diperingatkan oleh Rein, Pasitheia tak kunjung menurutinya. Dia semakin menguatkan pegangan ketika suara aneh yang bergetar tiba-tiba muncul entah dari mana.

Ranting berderak, Pasitheia semakin merasa merinding. Cengkeramannya semakin kuat pada bahu Rein dan menyakitinya, hingga ditepis segera oleh Rein sebelum berakibat lebih fatal lagi.

Rein mengetahui seekor monster memperhatikannya sedari tadi. Berasal dari arah barat, Rein menaikan pedangnya dan berteriak ke arah sana.

“Keluarlah! Aku tahu kau berada di sana!”

Sebenarnya Rein tidak yakin tentang keberadaanya dan hanya memanfaatkan indera pendengar untuk mengetahuinya. Tetapi apa yang dia tebak benar, seekor monster dengan warna kulit hijau dan membawa kapak yang dipenuhi oleh paku muncul dari balik pohon.

“Hah? Aku kira itu monster yang lebih kuat lagi. Ternyata hanya monster menyedihkan!” Pasitheia memutar bola matanya.

Rein sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Pasitheia tentang monster menyedihkan atau apalah itu. Dia lebih memilih untuk waspada dan memperhatikan setiap gerakannya. Terlebih lagi dengan otot-otot yang timbul itu, monster di hadapannya terlihat menyeramkan.

Ketika monster itu berlari ke arah mereka berdua, Rein menarik pedangnya ke belakang. Dia siap untuk menahan serangan, kalau memungkinkan juga memberikan serangan yang ampuh menggunakan racun yang dia miliki.

Menangkis gada musuh dengan pedang yang dia miliki, Rein mencoba untuk menendang monster tersebut. Tetapi tubuhnya terlalu kokoh dan kuat untuk dirobohkan.

“Baiklah, bagaimana dengan ini?!” Rein tersenyum tipis. Dia menghentikan pertahannya dan bergerak lincah ke bawah monster tersebut untuk menggapai titik buta. Saat dia berada di belakangnya, Rein menusuk tepat di jantung.

Namun monster tersebut masih memiliki kesadarannya, daripada melemah dan kehilangan nyawa, dia menjadi lebih ganas dan menyerang secara membabi buta. Dia berhasil memojokkan Rein hingga terlempar ke pohon. Rein memuntahkan darah, itu terasa sangat sakit untuk menerima serangan yang dipenuhi oleh paku berkarat. Akan berakibat fatal jika ini dibiarkan begitu saja.

Rein tidak menyerah, dia masih mencoba untuk berdiri ketika monster tersebut hendak memberikan serangan terakhirnya. Namun ...

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

teman yang tidak berguna

2021-03-04

0

°S~code°•

°S~code°•

tidak seru membosankan

2021-01-26

0

KING. OF BLACK HEART🔫

KING. OF BLACK HEART🔫

eh ada mizu

2020-09-23

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!