Bagian 1: Dewi yang Jatuh

Mereka melalui sebuah celah dimensi yang berhubungan dengan dunia tempat di mana mereka tuju. Saat sebuah lubang yang lainnya mulai terbuka dan menunjukkan langit, mereka diterjunkan dari ketinggian.

Angin yang begitu deras menerpa wajah dan tubuh, mendengungkan telinga. Mereka melayang di udara dengan posisi kepala berada di bawah, akan sangat ironis jika mendarat dengan posisi yang sama.

Tak dapat dipungkiri lagi jika jantung Rein berdegup kencang. Kemudian dia memutar otak untuk selamat dari kondisinya saat ini, pikiran untuk menjadi semut terpikirkan meskipun itu sangat tidak logis untuk dirinya.

Sedangkan Pasitheia terlihat begitu histeris dan terus-terusan mengumpat kesal terhadap Dewa Kematian, orang yang menelantarkannya ke dunia ini. Dia terlihat sama sekali tidak mempedulikan apa yang terjadi saat ini.

“Aku pasti akan membalasmu, Dewa Kematian! Akan aku pastikan ketika aku dapat pulang ke sana!” Pasitheia kembali berteriak kencang, sangat kencang tetapi tidak cukup untuk didengar pada derasnya angin yang menerjang.

Entah apa yang ada di pikirannya saat ini, tidakkah dia berusaha untuk selamat dari kondisi mara bahaya ini daripada bertindak bodoh seperti demikian? Dia juga sudah menunjukkan sikap yang seharusnya seorang dewi tidak perlihatkan.

“Apa kamu tidak dapat memakai sihir agar kita selamat dari sini?” teriak Rein, tetapi karena derasnya angin, sulit bagi Pasitheia untuk dapat mendengarnya.

“Apa kau bilang? Aku jelek? Dasar manusia lancang!” balas Pasitheia.

Sudah dapat dipastikan mereka tidak dapat mendengar satu sama lain. Memaksanya untuk kembali berpikir keras.

Rein lantas membuat tubuhnya melengkung untuk mengurangi kecepatannya jatuh, dan benar saja jika itu berhasil dan berdampak meskipun sedikit.

Lalu langkah selanjutnya yang dia lakukan adalah sebisa mungkin menyelamatkan diri daripada memikirkan wanita itu, bahkan akan lebih baik jika orang itu tidak membawanya dalam keadaan seperti ini.

Untuk mendarat di air dengan ketinggian dan kecepatan seperti ini sangat tidak mungkin untuk dilakukan. Namun memilih pohon yang tinggi dengan banyak ranting dan rindang sebagai peredam mungkin akan menyelamatkannya.

Berpikir cepat, dia akhirnya secara perlahan bergerak ke arah pohon tujuannya yang berada tak jauh dari pandangannya sebelum akhirnya dia mendarat dan terjatuh secara kasar.

Dengan tiba-tiba, sebuah lingkaran sihir mulai menyelimuti dirinya sebelum benar-benar menyentuh pohon tersebut, lantas dia akhirnya benar-benar menabrak pohon.

Tubuh Rein terasa begitu sakit ketika dia harus menghantam pohon tersebut untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi ini lebih baik daripada harus berakhir mengenaskan.

Dia berasumsi bahwa lingkaran sihir yang menutupi dirinya tadi juga memiliki fungsi untuk mengurangi rasa sakit dan luka yang dia terima. Tetapi kenapa dan mengapa?

Rein dengan perlahan berdiri.

“Sakit sekali ... aku benar-benar beruntung karena tetap hidup dan tidak menerima luka fatal sedikit pun.”

Rein memegangi pundaknya yang sakit, secara perlahan mencari wanita tadi dengan memutar matanya ke segala tempat, dan suara wanita mengumpat, yang dia kenal, terdengar begitu jelas.

“Lihat saja! Aku akan membalasmu suatu hari nanti, Dewa Kematian!” teriak Pasitheia dengan keras, berkacak pinggang, memekakkan telinga Rein.

Rein dengan tubuh terluka dan rasa sakit di sekujur tubuh melihat Pasitheia dengan tatapan begitu terkejut. Dia ingin bertanya, tetapi dengan segera wanita itu menatap tajam pada dirinya. Memegang kerah pakaian Rein dan mencoba untuk mengangkat Rein, tetapi gagal. Dia lantas menyerah.

“Tadi kau bilang aku jelek, bukan?! Dasar tidak tahu dimalu! Asal kau tahu saja bahwa kalau tidak ada aku, kau tidak akan berada di sini.”

Itu benar jika Rein memang tidak akan berada di sini, ditambah dia juga tidak akan mengalami kejadian buruk seperti ini jika dia tidak bertemu Pasitheia. Dan semua sudah terjadi begitu saja, ini tidak lebih penting daripada merawat tubuh yang terluka.

Rein menepis tangan Pasitheia, akan lebih baik untuk mengurusi dirinya sendiri saat ini. Meninggalkan Pasitheia di belakang dan bertahan hidup menjadi tujuannya saat ini.

‘Bagaimana dia bisa selamat? Ah, sudahlah, aku harus segera merawat luka-luka ini.’

Dengan langkah yang tersendat-sendat pada bagian kaki yang kanan yang terkilir, Rein menyeretnya ke sembarang tempat untuk mencari tanaman obat.

Dia mengarahkan pandangan ke setiap tempat yang ada, mencari keberadaan tanaman yang dapat digunakan untuk merawat luka-lukanya, jika memungkinkan sebuah sungai juga diperlukan untuk mendapatkan sumber air bersih.

Sudah beberapa menit berlalu sejak Rein berpisah dengan Pasitheia yang saat ini entah berada di mana. Dia sudah tidak lagi memikirkannya.

Pengelihatan Rein semakin memudar ketika dia semakin kehilangan stamina, tetapi pikirannya tidak pernah membiarkan Rein untuk tertidur sebelum menemukan tempat peristirahatan yang cocok, tentu jika dia tidak ingin menjadi incaran dari hewan buas lainnya, karena keberadaan mereka saat ini adalah di sebuah hutan lebat.

Suara air yang mengalir dengan deras terdengar di telinga Rein, membuat remaja itu melangkahkan kaki dengan sedikit cepat, dia menemukan sebuah air terjun ketika keluar dari semak belukar.

“Ah, air.”

Dia mendekati air itu, melihat keadaan terlebih dahulu sebelum menggunakan air tersebut. Tentu ini adalah bagian yang penting dalam bertahan hidup di alam bebas jika tidak ingin keracunan ataupun mati mengenaskan.

Membentuk tangan menyerupai mangkuk, mengambil air dengan menggunakannya, dia mencium air untuk memastikannya. Kemudian mencicipinya secara perlahan.

‘Ini tidak bau dan tawar, jadi sepertinya aman untuk digunakan,’ batin Rein.

Untuk menghilangkan dahaganya dan mengalihkan rasa sakit di tubuh, Rein meminum air tersebut dengan pelan. Air ini membuatnya sedikit kagum karena terasa begitu menyegarkan ditambah dengan rasa manis seiring dia meneguknya.

Membuka pakaian compang-camping yang dia kenakan dan berendam di bawah air terjun untuk membersihkan luka-luka. Semua terasa seperti berada di dalam pemandian air panas meskipun yang satu ini memacu adrenalin. Tentu bertelanjang di tengah hutan bukanlah hal yang biasa, bukan?

Rein sedikit terkejut ketika dia mengetahui luka di tubuhnya sendiri. Ketika dia tahu bahwa tubuhnya mengalami lebih sedikit kerusakan dari apa yang dia bayangkan, mungkin menjadi orang paling beruntung untuk dapat bertahan hidup setelah terjun dari ketinggian yang luar biasa.

Rein merasakan rasa sakit seiring dia membasuh dan membersihkan luka-lukanya. Dia mencoba untuk menahannya, lagi pula ini lebih baik dari apa yang dia rasakan setelah jatuh tadi.

Pikirannya jernih, pandangannya teralihkan kepada pakaian yang sudah rusak. Tetapi tidak ada pilihan selain memakainya dan mencari tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati luka.

Mengangkat sedikit wajah, ke arah pohon, dan raut wajah sepenuhnya berubah, secercah harapan tumbuh. Dengan senyuman dia menanggapi hal tersebut. Tanaman binahong.

Tanaman ini mengandung antiinflamasi yang dapat digunakan untuk mengompres dan meredakan luka memar. Selain itu, daun binahong juga mengandung antiseptik yang efektif dalan mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi.

Memetik tanaman itu secukupnya, menumbuk menggunakan batu yang dia dapatkan di pinggir-pinggir sungai dan jadilah sebuah salep antibiotik yang dapat digunakannya untuk mengobati luka di pada tubuh.

“Bagaimana dengan wanita itu, ya?” gumam Rein.

Memandangi langit dengan posisi kedua tangan berada di belakang yang berfungsi untuk menopang tubuh, dia takjub akan keindahan langit malam.

Berbeda ketika siang tadi, suasana sore menjelang malam begitu menakjubkan bagi Rein untuk melihatnya. Dia tidak pernah tahu seperti apa pemandangan di kehidupan sebelumnya, tetapi apakah itu akan lebih indah dari pemandangan ini? Entahlah. Bahkan dia tidak mengetahui jawabannya.

Terpopuler

Comments

biawakman

biawakman

binahong kalo diolesin ke luka rasanya kayak kebakar

2022-03-13

0

Airen Harbingers

Airen Harbingers

halo adakah disini yg menulis cerita original seorang putri kerajaan yang melarikan diri dari kerajaannya setelah kerajaannya hancur gitu? butuh referensi nih gan.

2021-07-03

0

John Singgih

John Singgih

hari pertama di dunia lain.

2021-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!