Bagian 8: Makanan Enak

Meninggalkan Pasitheia sendirian membuat Rein sedikit khawatir, tentang serigala yang mungkin datang kembali ke sana. Tetapi dia teringat dengan kayu bakar yang menyala, membuatnya merasa sedikit lega. Setidaknya wanita itu pasti bisa mengatasi masalah seperti apa yang dilakukannya kemarin.

“Antara makanan dan pertahanan ... mana yang lebih penting?” Rein berbicara pada dirinya sendiri. bergumam.

Kedua pilihan itu memiliki keuntungan tersendiri. Misal Rein yang tidak perlu khawatir dengan serangan musuh jika meningkatkan pertahanan, sedangkan dengan makanan, dia tidak akan merasa kelaparan. Tetapi pada akhirnya, Rein lebih memilih pertahanan.

Tidak ada gunanya makanan enak jika saja hatinya terus khawatir tentang serangan dari para monster, dengan demikian, maka Rein akan membuat semacam senjata yang lebih kuat lagi untuk menghadapinya.

“Apa aku harus membuat busur dan anak panah, ya?”

Rein melangkah, berpikir sembari memperhatikan sekitar. Jika dia ingin berburu, maka panah sepertinya menjadi pilihan yang tepat untuk dibuat. Dapat juga digunakan untuk bertahan hidup, melumuri anak panah dengan racun juga merupakan pilihan yang bagus.

Berbicara tentang racun ... mungkinkah untuk berjumpa dengan mereka di hutan ini?

Pandangan Rein terpusat pada buah berwarna merah darah. Itu terlihat tidak asing baginya.

“Saga rambat!” Rein menepuk tangan dengan posisi salah satu tangan yang mengepal dan lainnya membentang.

Jika berdasarkan apa yang diketahui olehnya, saga rambat memiliki racun yang mematikan, terdapat pada bijinya. Jika dia menumbuk dan mengekstraknya, dibaluri oleh bagian tajam pada anak panah, dapat dipastikan dia membunuh musuh hanya dalam sekejap mata.

Mengumpulkan beberapa yang dapat diperolehnya, Rein memasukkan biji-biji itu pada kantung pakaian.

Tetapi sebuah permasalahan lain muncul di otak. Bukan karena adanya kehadiran monster ataupun luka yang muncul kembali, tetapi tentang tali elastis yang digunakan pada busur tersebut.

“Hah! Bodohnya aku. Tanpa tali yang elastis, tentu aku tidak akan dapat memanah.” Rein menghembuskan nafas berat, sedikit lebih lama lagi, mungkin harapannya akan semakin tinggi. Ini seperti dia baru saja dijatuhkan dari puncak tertinggi.

Rein tidak membuang saga rambat yang dia temukan. Itu sama saja membuang-buang kesempatan untuk bertahan hidup. Menurut cara pandangnya, saga rambat dapat digunakan untuk melumuri sisi tajam pada tombaknya.

Rein melanjutkan perjalanannya, cukup jauh sepertinya. Gesekan pada semak-semak menarik perhatian, sebabnya dia meningkatkan kewaspadaan dan melangkahkan kaki perlahan untuk mendekat. Merasa penasaran.

Secara perlahan tetapi pasti, dia dapat melihat seekor kelinci yang melemahkan pertahanannya, lengah.

Menarik tombak ke belakang, sedikit naik ke atas. Rein melemparkan tombaknya pada kelinci tersebut.

Mati. Entah dia yang beruntung atau pandai dalam melempar tongkat, serangannya menusuk tepat pada bagian perut dari kelinci tersebut.

Rein sebenarnya tidak ingin untuk memakan kelinci seperti ini. Terlebih lagi dia memiliki tanduk seperti unicorn. Sangat disayangkan, namun harus dilakukan.

“Beristirahatlah yang tenang, kelinci.” Rein merapatkan tangannya, berdoa.

Untuk beberapa alasan, menguras darah kelinci sebelum dimakan akan menambah kenikmatan pada daging kelinci tersebut. Dengannya, Rein memenggal kepalanya dan memakai kaki dari kelinci tersebut untuk membawanya.

Makanan enak menantinya malam ini.

****

Setelah pulang, Rein langsung mengelola daging kelinci tersebut, tetapi sebelum itu, dia menggantungkannya kembali agar darahnya terkuras habis.

Sebagai jaga-jaga, Rein menggantungkannya di atas air, itu berguna untuk menyingkirkan bau amis dari darah yang akan menarik perhatian hewan buas.

Selama menunggu, dia juga menumbuk biji saga rambat, menambahkan air, dilakukan di dalam sebuah wadah yang terbuat dari lapisan-lapisan daun tebal. Tidak perlu khawatir jika saja itu rusak, karena Rein sendiri sudah menjamin ketahanannya.

“Hei, Rein. Kau seharusnya memberikan persembahan terhadap dewi sepertiku. Kau akan dianggap kafir jika mengabaikannya.” Pasitheia menaik-turunkan alis, bersandar di pohon sambil berleha-leha, kepalanya bertumpu tangan.

“Tetapi aku menolak untuk makan kelinci menjijikan itu!” ejek Pasitheia, menatap dengan jijik pada daging kelinci yang Rein gantung.

Rein mengabaikan Pasitheia sepenuhnya. Bagus jika dia menolak. Tidak akan ada habisnya jika dia menanggapi perkataan yang keluar dari mulut wanita itu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

Tetapi berpikir demikian, apakah wanita ini sudah melupakan janjinya? Rein tidak terlalu berharap jika dia akan membantu, tetapi tetap saja ... melupakan janji adalah perilaku yang tidak terpuji bagi seorang dewa-dewi, bukan?

Sudut bibir Rein terangkat. Ini membuktikan bahwa dia dapat menikmati kelinci seorang diri tanpa perlu mengkhawatirkan wanita itu, seperti apa yang dikatakannya.

“Ah, sepertinya sudah selesai?”

Rein berjalan ke arah daging kelinci yang dia jemur tersebut, tak lupa mencuci tangannya karena dia baru saja berurusan dengan racun. Akan berbahaya jika saja calon makannya terkontaminasi.

Rein pada awalnya sangat bingung tentang cara menguliti kelinci tersebut. Lebih tepatnya bahwa dia tidak memiliki alat yang memadai untuk melakukannya.

Mencoba untuk tetap melakukannya, Rein memilih untuk membakar seluruh bulu dari kelinci tersebut. Sebenarnya ada tahap yang terlewatkan, yaitu memakai air panas dan menarik bulu-bulu tersebut. Tetapi karena keadaan sangat terbatas, hal itu tersingkirkan dan dilupakan.

Setelah seluruh bulu terbakar habis, Rein mengambil tongkatnya yang belum dilumuri oleh racun. Dia menggunakan batu yang sudah dipertajam untuk melakukannya.

Pada awalnya memang sulit, tetapi dia berhasil melakukannya. Rein menguliti kelinci tersebut dan membuang isi perutnya. Karena beberapa alasan, dia lebih memilih untuk menguburnya daripada membuang ke sungai.

Beberapa menit telah berlalu dan hal besar telah terjadi selama dia mengurus kelinci tersebut, ini saat yang tepat bagi dia untuk membersihkan tulang-tulang kelinci sebelum akhirnya dipanggang di atas perapian.

Dengan begini, langkah yang rumit dan menyusahkan berhasil terlewati. Rein bersyukur bahwa dirinya pernah bekerja paruh waktu di pemotongan hewan sebelumnya.

Daging kelinci yang dipanggang di atas batu mengeluarkan aroma yang sedap, itu menarik perhatian Pasitheia yang sebelumnya menatap jijik pada kelinci yang Rein tangkap.

“Itu terlihat sedap! Daging apa sebenarnya ini?!” Pasitheia menyenggol pundak Rein yang fokus pada mempertahankan api dan suhu udara.

“Daging kelinci menjijikan yang digantung tadi,” jawab Rein, sinis.

“Siapa orang bodoh yang berkata demikian? Seharusnya dia bersyukur bahwa kami, para dewa dan dewi, telah menurunkan makanan kepada mereka!” ucap Pasitheia angkuh, menaikkan dagu.

‘Dia baru saja menghina dirinya sendiri. Tetapi memang aku akui bahwa aroma kelinci ini memang menarik. Meskipun aku belum pernah memakan mereka ketika berada di bumi, aku dapat langsung mengerti bahwa kelinci yang di dunia ini memiliki keunikannya tersendiri.’

Daging sudah semakin kecokelatan, Rein mengangkatnya dan menyajikan pada daun dengan ukuran besar.

“Cara makan seperti ini tidak etis. Seharusnya kau belajar lebih tentang etika.”

Rein sama sekali tidak mempedulikannya. Apa pentingnya etika di hutan belantara seperti ini? Lagi pula sifat Pasitheia yang buruk itu memang harus diabaikan.

“Tetapi itu tidak berlaku terhadapku. Aku melakukannya karena terpaksa, jangan salah paham!”

Rein mencoba untuk mengabaikannya, dan mulai menikmati daging kelinci sebelum semuanya dihabiskan oleh dewi ini.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

plin-plan dan cerewet

2021-03-04

0

Ashidart

Ashidart

Oishi

2021-01-05

0

Miss GH

Miss GH

dua duanya penting, makanan dan pertahanan.


semangat up.
salam dari love my flaws hubby.

2020-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3 Bagian 2: Pasitheia
4 Bagian 3: Udang
5 Bagian 4: Selter
6 Bagian 5: Berkeliling
7 Bagian 6: Serigala
8 Bagian 7: Keputusan
9 Bagian 8: Makanan Enak
10 Bagian 9: Jebakan
11 Bagian 10: Goblin
12 Bagian 11: Menelusuri Sungai
13 Bagian 12: Gadis Elf
14 Bagian 13: Aexaria
15 Bagian 14: Perjalanan I
16 Bagian 15: Perjalanan II
17 Bagian 16: Desa
18 Bagian 17: Guild Petualang (1)
19 Bagian 18: Guild Petualang (2)
20 Bagian 19: Guild Petualang (3)
21 Bagian 20: Misi Pertama
22 Bagian 21: Guild Petualang (4)
23 Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24 Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25 Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26 Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27 Bagian 26: Guild Petualang (5)
28 Bagian 27: Pai Apel (1)
29 Bagian 28: Pai Apal (2)
30 Bagian 29: Transaksi
31 Bagian 30: Masalah di Restoran
32 Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33 Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34 Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35 Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36 Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37 Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38 Bagian 37: Rumah Tuan Green
39 Bagian 38: Guild Petualang (6)
40 Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41 Bagian 40: Monster Ikan
42 Bagian 41: Malam yang Dingin
43 Bagian 42: Pelatihan (1)
44 Bagian 43: Pelatihan (2)
45 Bagian 44: Setelah Pelatihan
46 Bagian 45: Party Dadakan
47 Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48 Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49 Bagian 48: Guild Petualang (7)
50 Bagian 49: Pelatihan (3)
51 Bagian 50: Pelatihan (4)
52 Bagian 51: Pelatihan (5)
53 Bagian 52: Pelatihan (6)
54 Bagian 53: Libur
55 Bagian 54: Gadis Putih
56 Bagian 55: Waktu Luang
57 Bagian 56: Pelatihan (7)
58 Bagian 57: Pelatihan (8)
59 Bagian 58: Berburu (1)
60 Bagian 59: Berburu (2)
61 Bagian 60: Masalah Kecil
62 Bagian 61: Barbeku (1)
63 Bagian 62: Barbeku (2)
64 Bagian 63: Barbeku (3)
65 Bagian 64: Barbeku (4)
66 Bagian 65: Malam yang Tenang
67 Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68 Bagian 67: Pelatihan (9)
69 Bagian 68: Pelatihan (10)
70 Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71 Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72 Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73 Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74 Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75 Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76 Bagian 75: Pertumpahan Darah
77 Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78 Bagian 77: Panggung Silver Snake
79 Bagian 78: Eagle Eye
80 Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81 Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82 Bagian 81: Ketetapan Hati
83 Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84 Bagian 83: Kembali ke Hutan
85 Bagian 84: Kepanikan
86 Bagian 85: Raungan Hebat
87 Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88 Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89 Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90 Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91 Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92 Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93 Bagian 92: Kembalilah Rein!
94 Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95 Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96 Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97 Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98 Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99 Pengumuman
100 Pengumuman
101 Pengumuman
102 Pengumuman
103 Pengumuman
104 Pengumuman
105 Pengumuman
106 Pengumuman
107 Pengumuman
108 Pengumuman
109 Bagian 108: Sebuah Pilihan
110 Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111 Bagian 110: Livia
112 Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113 Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114 Bagian 113: Ruangan Rahasia
115 Bagian 114: Peninggalan Penting
116 Bagian 115: Meninggalkan
117 Bagian 116: Memulai Petualangan
118 Bagian 117: Beristirahat
119 Bagian 118: Tekad
120 Bagian 119: Troll
121 Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122 Bagian 121: Putri yang Malang
123 Bagian 122: Lumine
124 Bagian 123: Mempelajari Sihir
125 Bagian 124: Malam yang Berdarah
126 Bagian 125: Hadiah?
127 Bagian 126: Kepanikan
128 Bagian 127: Desa Elf
129 Bagian 128: Dunia yang Kelam
130 Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131 Bagian 130: Kerajaan Crules
132 Bagian 131: Guild dan Rosaline
133 Bagian 132: Guild Petualang (8)
134 Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135 Bagian 134: Basah Hujan
136 Bagian 136: Rapat Kelompok
137 Bagian 137: Guild Petualang (9)
138 Bagian 138: Toni si Dwarf
139 Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140 Bagian 140: Tambang Erton
141 Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142 Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143 Bagian 143: Guild Petualang (10)
144 Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145 Bagian 145: Rumah Baru
146 Bagian 146: Toko Bunga
147 147: Pasar Gelap
148 Bagian 148: Iristina
149 Bagian 149: Terciduk
150 Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151 Bagian 151: Kebersamaan
152 Bagian 152: Sebuah Cerita
153 Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154 Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155 Bagian 155: Guild Petualang (11)
156 Bagian 156: Kamar Penginapan
157 Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158 Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159 Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160 Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161 Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162 Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163 Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164 Pengumuman Kelanjutan Cerita.
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Prolog
2
Bagian 1: Dewi yang Jatuh
3
Bagian 2: Pasitheia
4
Bagian 3: Udang
5
Bagian 4: Selter
6
Bagian 5: Berkeliling
7
Bagian 6: Serigala
8
Bagian 7: Keputusan
9
Bagian 8: Makanan Enak
10
Bagian 9: Jebakan
11
Bagian 10: Goblin
12
Bagian 11: Menelusuri Sungai
13
Bagian 12: Gadis Elf
14
Bagian 13: Aexaria
15
Bagian 14: Perjalanan I
16
Bagian 15: Perjalanan II
17
Bagian 16: Desa
18
Bagian 17: Guild Petualang (1)
19
Bagian 18: Guild Petualang (2)
20
Bagian 19: Guild Petualang (3)
21
Bagian 20: Misi Pertama
22
Bagian 21: Guild Petualang (4)
23
Bagian 22: Hari yang Tenang di Dunia Lain
24
Bagian 23: Misi Memanen Apel (1)
25
Bagian 24: Misi Memanen Apel (2)
26
Bagian 25: Misi Memanen Apel (3)
27
Bagian 26: Guild Petualang (5)
28
Bagian 27: Pai Apel (1)
29
Bagian 28: Pai Apal (2)
30
Bagian 29: Transaksi
31
Bagian 30: Masalah di Restoran
32
Bagian 31: Pertarungan di Dapur! (1)
33
Bagian 32: Pertarungan di Dapur! (2)
34
Bagian 33: Hari yang Santai (1)
35
Bagian 34: Hari yang Santai (2)
36
Bagian 35: Hari yang Santai (3)
37
Bagian 36: Hari yang Santai (4)
38
Bagian 37: Rumah Tuan Green
39
Bagian 38: Guild Petualang (6)
40
Bagian 39: Membersihkan Kandang Kuda
41
Bagian 40: Monster Ikan
42
Bagian 41: Malam yang Dingin
43
Bagian 42: Pelatihan (1)
44
Bagian 43: Pelatihan (2)
45
Bagian 44: Setelah Pelatihan
46
Bagian 45: Party Dadakan
47
Bagian 46: Penaklukan Markas Goblin (1)
48
Bagian 47: Penaklukan Markas Goblin (2)
49
Bagian 48: Guild Petualang (7)
50
Bagian 49: Pelatihan (3)
51
Bagian 50: Pelatihan (4)
52
Bagian 51: Pelatihan (5)
53
Bagian 52: Pelatihan (6)
54
Bagian 53: Libur
55
Bagian 54: Gadis Putih
56
Bagian 55: Waktu Luang
57
Bagian 56: Pelatihan (7)
58
Bagian 57: Pelatihan (8)
59
Bagian 58: Berburu (1)
60
Bagian 59: Berburu (2)
61
Bagian 60: Masalah Kecil
62
Bagian 61: Barbeku (1)
63
Bagian 62: Barbeku (2)
64
Bagian 63: Barbeku (3)
65
Bagian 64: Barbeku (4)
66
Bagian 65: Malam yang Tenang
67
Bagian 66: Kegiatan Pagi Hari
68
Bagian 67: Pelatihan (9)
69
Bagian 68: Pelatihan (10)
70
Bagian 69: Hari Tanpa Rein (1)
71
Bagian 70: Hari Tanpa Rein (2)
72
Bagian 71: Hari Tanpa Rein (3)
73
Bagian 72: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (1)
74
Bagian 73: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (2)
75
Bagian 74: Perjalanan Menuju Hutan Peslion (3)
76
Bagian 75: Pertumpahan Darah
77
Bagian 76: Pasitheia dan Goblin
78
Bagian 77: Panggung Silver Snake
79
Bagian 78: Eagle Eye
80
Bagian 79: Melawan Ogre Lord (1)
81
Bagian 80: Melawan Ogre Lord (2)
82
Bagian 81: Ketetapan Hati
83
Bagian 82: Aku Pergi, Rein
84
Bagian 83: Kembali ke Hutan
85
Bagian 84: Kepanikan
86
Bagian 85: Raungan Hebat
87
Bagian 86: Geon dan Keributan di Hutan
88
Bagian 87: Naga Putih dan Pasukan Raja Iblis
89
Bagian 88: Kekuatan Shaugra
90
Bagian 89: Akhir dari Pertarungan
91
Bagian 90: Semoga kau Bangun, Rein!
92
Bagian 91: Memperebutkan Rein(?)
93
Bagian 92: Kembalilah Rein!
94
Bagian 93: Masa Lalu Rein (1)
95
Bagian 94: Masa Lalu Rein (2)
96
Bagian 95: Masa Lalu Rein (3)
97
Bagian 96: Masa Lalu Rein (4)
98
Bagian 97: Masa Lalu Rein (5)
99
Pengumuman
100
Pengumuman
101
Pengumuman
102
Pengumuman
103
Pengumuman
104
Pengumuman
105
Pengumuman
106
Pengumuman
107
Pengumuman
108
Pengumuman
109
Bagian 108: Sebuah Pilihan
110
Bagian 109: Kembali Pada Kehidupan
111
Bagian 110: Livia
112
Bagian 111: Persiapan untuk Pergi
113
Bagian 112: Rumah yang Ditinggalkan
114
Bagian 113: Ruangan Rahasia
115
Bagian 114: Peninggalan Penting
116
Bagian 115: Meninggalkan
117
Bagian 116: Memulai Petualangan
118
Bagian 117: Beristirahat
119
Bagian 118: Tekad
120
Bagian 119: Troll
121
Bagian 120: Prajurit dan Tuan Putri
122
Bagian 121: Putri yang Malang
123
Bagian 122: Lumine
124
Bagian 123: Mempelajari Sihir
125
Bagian 124: Malam yang Berdarah
126
Bagian 125: Hadiah?
127
Bagian 126: Kepanikan
128
Bagian 127: Desa Elf
129
Bagian 128: Dunia yang Kelam
130
Bagian 129: Desa Jesfon dan Masalah
131
Bagian 130: Kerajaan Crules
132
Bagian 131: Guild dan Rosaline
133
Bagian 132: Guild Petualang (8)
134
Bagian 133: Tentang Goblin dan Mendekat
135
Bagian 134: Basah Hujan
136
Bagian 136: Rapat Kelompok
137
Bagian 137: Guild Petualang (9)
138
Bagian 138: Toni si Dwarf
139
Bagian 139: Horned Lizard dan Tambang
140
Bagian 140: Tambang Erton
141
Bagian 141: Penginapan yang Menyebalkan
142
Bagian 142: Basilisk dan Kehancuran Desa
143
Bagian 143: Guild Petualang (10)
144
Bagian 144: Membeli Rumah dan Guild Pedagang
145
Bagian 145: Rumah Baru
146
Bagian 146: Toko Bunga
147
147: Pasar Gelap
148
Bagian 148: Iristina
149
Bagian 149: Terciduk
150
Bagian 150: Sebuah Pelajaran
151
Bagian 151: Kebersamaan
152
Bagian 152: Sebuah Cerita
153
Bagian 153: Hanya untuk Gadis!
154
Bagian 154: Kenyataan dan Kesakitan
155
Bagian 155: Guild Petualang (11)
156
Bagian 156: Kamar Penginapan
157
Bagian 157: Kekacauan di Ibukota
158
Bagian 158: Kepergian dan Penyerangan
159
Bagian 159: Mempertahankan Ibukota (1)
160
Bagian 160: Mempertahankan Ibukota (2)
161
Bagian 161: Mempertahankan Ibukota (3)
162
Bagian 163: Mempertahankan Ibukota (4)
163
Bagian 164: Mempertahankan Ibukota (5)
164
Pengumuman Kelanjutan Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!