Tak selang berapa lama, kami pun akhirnya belajar. Setelah beberapa saat kami belajar, pak Rendra pun memberiku beberapa soal.
Ketika aku melihat soal tersebut, seketika tanpa sadar raut wajahku menunjukkan kalau aku merasa kesulitan dalam menjawab soal tersebut.
“Ada apa, Ra?” tanya pak Rendra
“Eh... Hmm... Hehehe..” sahutku yang bingung mau menjawab apa.
“Ra?! Jangan bilang kalau kamu itu tidak bisa menjawab soal ini.” ucap pak Rendra yang seperti menebak tapi ternyata memang benar seperti itu.
“Eh... Hehehe...” lagi-lagi hanya itu yang mampu aku jawab.
“Ya ampun, Ra. Ya sudah... Begini saja, aku akan coba terangkan sekali lagi dan setelah itu kamu coba isi soal ini.” ucap pak Rendra dan aku pun mengangguk walau tidak yakin.
Akhirnya tanpa banyak bicara, pak Rendra pun langsung menerangkan kembali langkah-langkah menjawab soal-soal tersebut.
Setelah beberapa saat, kembali dia bilang padaku, “Ra, coba sekarang giliran kamu yang menjawab soal-soal ini. Kalau kamu bisa menjawab soal-soal ini, bapak akan memberitahu rahasia bapak sama kamu yang orang lain tidak tahu masalah ini.”
Mendengar ucapan pak Rendra seperti itu, akhirnya aku pun mencoba mengisi soal-soal tersebut.
Dengan mencoba fokus aku berharap dapat menjawab semua soal tersebut dan aku juga dapat mengetahui rahasia apa yang akan di katakan pak Rendra padaku.
Setelah beberapa lama aku mengerjakan soal-soal tersebut, akhirnya aku mampu menyelesaikannya. Walau pun masih ada keraguan di diri ini dalam mengisi soal-soal tersebut.
“Bagaimana, Ra? Apakah sudah selesai?” tanya pak Rendra.
“Hmm... Sudah sih, pak. Tapi aku ragu-ragu dengan jawabanku.” ucapku lirih.
“Kenapa kamu ragu? Apa kamu tidak yakin kalau kamu bisa mengerjakannya?” tanya pak Rendra dan aku pun mengangguk.
“Ya sudah, mana. Biar aku lihat dulu hasil kerjamu.” pinta pak Rendra.
Dengan ragu-ragu, aku pun akhirnya memberikan kertas jawaban itu. Setelah beberapa saat melihat dan mengecek, akhirnya pak Rendra pun hanya tersenyum.
“Lha, pak? Kok bapak senyum? Jawabanku salah semuanya, ya?” tanyaku.
“Ra, bukan begitu, kok. Jawabanmu ini tuh bukannya salah semua, tapi justru kebalikannya.” ucap pak Rendra.
“Apa maksud bapak kebalikan?” tanyaku bingung
“Begini... Jawabanmu itu ada beberapa yang benar, kok. Hanya saja jumlah jawaban yang benar itu hanya 30% dari jumlah soal.” ucap pak Rendra.
“Owh... Jadi masih belum ada kemajuan, ya?!” ucapku kecewa sambil dengan nada lirih.
“Sudah, Ra. Tidak apa-apa. Besok kita lanjutkan lagi. Sekarang lebih baik kita sudahi dulu belajarnya.” ucap pak Rendra dan aku pun mengangguk.
Tanpa banyak menunggu, aku pun langsung membereskan semua buku yang tadi digunakan untuk belajar.
Melihat sikapku yang seperti itu, pak Rendra pun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“O ya, Ra. Besok kan libur sekolah. Bagaimana kalau kita jalan-jalan?” ucap pak Rendra.
“Apa, pak?! Jalan-jalan?” tanyaku terkejut.
“Iya. Kamu mau tidak kalau aku ajak kamu jalan-jalan?” tanya pak Rendra.
“Mau... Mau... Mau.” sahutku antusias.
“Ya sudah. Besok aku akan jemput kamu pukul 8 pagi, ya. Kamu harus sudah siap.” ucap pak Rendra.
“Ok, bos.” sahutku dengan wajah semringah.
Melihat ekspresiku yang seperti itu, lagi-lagi pak Rendra hanya tersenyum.
“Ya sudah, Ra. Kalau begitu bapak pulang dulu. Sudah malam.” pamit pak Rendra.
“Baiklah, pak. Hati-hati di jalan.” ucapku berpesan padanya dan dia pun mengangguk sambil tersenyum.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Ney Maniez
rahasia🤔🤔
2022-07-17
0
Ney Maniez
🙄😲🤔
2022-07-17
0
𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ
awas nih p guru, udah main rahasia²an 🤪🤪🤪😍
2021-12-21
1