GCP 11. Membeli hadiah

Beberapa saat kemudian, aku pun akhirnya keluar dan menemui pak Rendra.

“Ada apa, pak?” tanyaku dengan nada agak sedikit sewot.

“Kok cara bicaramu seperti itu? Kamu marah?” tanyanya dan aku pun diam.

“Hei, Ra. Kamu mau ikut aku tidak, ke suatu tempat?” tanyanya.

“Kemana?” tanyaku spontan dan dia pun tersenyum.

“Sudah... Kamu ikut saja dulu. Nanti kamu juga akan tahu sendiri.” sahutnya yang membuatku penasaran.

“Ya sudah kalau begitu. Tunggu sebentar ya, pak.” ucapku.

Setelah beberapa saat kemudian, aku pun sudah siap untuk ikut dengannya.

“Ayo, pak.” ucapku saat aku menemuinya.

“Sudah siap?” tanyanya dan aku pun mengangguk.

“Oke lah kalau begitu. Ayo.” ucapnya yang kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan ke luar.

Tak lama setelah itu, kami pun berangkat. Di perjalanan, kami berdua sama-sama saling diam. Tak ada satu pun dari kami yang memulai percakapan.

Hingga akhirnya aku tersadar kalau ternyata dia membawaku ke sebuah pusat pembelanjaan.

“Pak... Untuk apa membawaku ke sini? Apa bapak ingin berbelanja?” tanyaku saat mobil masuk ke halaman parkir sebuah Mall.

“Tidak. Aku tidak ingin belanja.” sahutnya sambil mematikan mesin mobil.

“Ha?” ucapku spontan.

“Sudahlah. Ayo kita turun. Nanti kamu juga akan mengerti.” Ucapnya yang kemudian keluar dari mobil.

Melihat dia keluar dari mobil, aku pun jadi ikut keluar dan turun.

Aku mengikuti langkahnya. Hingga akhirnya tibalah kami di depan sebuah toko aksesoris.

“Pak. Kok kita ke sini?” tanyaku bingung.

“Hmm... Ra, sebenarnya aku mau minta bantuan kamu buat cari hadiah.” ucapnya.

“Hadiah?! Untuk siapa? Untuk pacar bapak?” tanyaku yang entah mengapa ada rasa sedikit kecewa.

“Iya. Hadiah untuk seseorang yang spesial bagi bapak. Tapi bukan pacar bapak.” ucapnya.

“Trus kalau bukan pacar berarti keluarga bapak, ya?” tanyaku lagi.

“Bukan keluarga. Tapi calon anggota keluarga.” sahutnya yang ambigu.

“Maksudnya bapak bukan keluarga tapi juga bukan pacar itu apa?” tanyaku bingung dan dia pun hanya tersenyum.

“Sudahlah. Ayo kita masuk dan bantu bapak buat cari hadiah.” Ucapnya yang tahu-tahu langsung menggandeng tanganku.

Saat kami sudah berada di dalam, dia terlihat sangat serius melihat-melihat. Aku pun jadi sangat penasaran di buatnya.

“Eh, pak. Orang yang akan bapak kasih hadiah itu cewek atau cowok? Umurnya berapa dan karakternya seperti apa?” tanyaku.

“Kamu lagi sensus, Ra?” celetuk pak Rendra.

“Tidak, pak. Aku tidak lagi sensus kok. Aku tanya itu karena supaya bisa mudah mencari hadiah yang sesuai dengannya.” jelasku.

“Oh. Dia itu perempuan. Seumuran dengan kamu. Tapi untuk karakter... Anggap saja dia seperti kamu.” ucapnya.

“Ha?” ucapku spontan.

“Sudahlah. Pokoknya anggap saja kamu sedang mencari hadiah untuk dirimu sendiri.” ucapnya sambil masih serius melihat-lihat aksesoris.

“Ish, ni guru satu. Selalu saja buat penjelasan yang ambigu.” gerutuku dalam hati.

“Baiklah kalau begitu. Jangan salahkan aku jika orang itu tidak suka dengan hadiahnya.” gerutuku lagi yang kemudian mencari-cari aksesoris yang aku suka.

Tak selang berapa lama, aku melihat ada sebuah gelang yang menurutku sangat cantik. Gelang itu berupa rantai putih yang di hiasi beberapa gantungan manik-manik bintang.

Saat melihat itu, aku langsung jatuh cinta. Tapi sayangnya... Jika aku memberitahukannya pada pak Rendra, maka gelang yang aku suka ini akan menjadi milik orang lain. Sedih sekali rasanya.

“Ah. Lebih baik aku tunjukkan yang lainnya saja. Dan untuk gelang ini, aku akan membelinya sendiri nanti.” pikirku.

“Ada apa, Ra? Apa kamu sudah menemukannya?” tanya pak Rendra dan aku pun mengangguk.

“Yang mana?” tanya pak Rendra.

“Itu.” Tunjukku asal ke arah samping gelang yang aku suka.

“Oh. Yang itu, ya?! Apa kamu yakin pilih itu?” tanyanya memastikan dan aku pun mengangguk.

“Baiklah.” ucapnya yang kemudian mengambil benda tersebut.

Saat dia membayarnya, aku pun pergi berkeliling untuk melihat-lihat lagi.

“Di sini barangnya bagus-bagus juga, ya?!” gumamku.

Tak selang berapa lama, pak Rendra pun selesai membayar dan kami pun pulang. Namun sebelum kami pulang, kami mampir dulu membeli makanan.

Sesampainya kami di sebuah tempat makan, aku tiba-tiba ingin sekali pergi ke toilet. Setelah keluar dari toilet, aku melihat pak Rendra sedang bersama dengan seorang wanita.

“Siapa wanita itu?” tanyaku dalam hati.

“Ya sudahlah. Aku coba ke sana saja.” pikirku sambil berjalan mendekati mereka berdua.

Ketika aku sudah hampir mendekat, tiba-tiba...

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ney Maniez

Ney Maniez

🤔🤔🤔🙄🙄🙄

2022-07-17

0

𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ

𝐙⃝🦜ᴬᴸ❣️ᶠᴬ☠ᵏᵋᶜᶟ𒈒⃟ʟʙᴄ

penasaran 🤔🤔🤔

2021-12-21

0

Zifa Zifa

Zifa Zifa

kejutan apa lagi nih ra 🤭🤭🤭🤭buat kamu. 😝😝😝😝

2021-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 GCP 1. Awal pertemuan
2 GCP 2. Perkenalan
3 GCP 3. Insiden kecoa
4 GCP 4. Pelajaran yang sulit
5 GCP 5. Kelas tambahan
6 GCP 6. Hukuman yang membuat kacau hati
7 GCP 7. Guru privat
8 GCP 8. Membuat janji
9 GCP 9. Genggaman tangan
10 GCP 10. Dibuat kesal
11 GCP 11. Membeli hadiah
12 GCP 12. Pak Denis
13 GCP 13. Hadiah kecil
14 GCP 14. Aku ini kenapa?
15 GCP 15. Ingat pesan ayah
16 GCP 16. Peraturan sekolah
17 GCP 17. Jaga jarak
18 GCP 18. Ternyata
19 GCP 19. Ayah dan hukuman
20 GCP 20. Bertunangan
21 GCP 21. Rahasia kita
22 GCP 22. Guru baru
23 GCP 23. kecewa
24 GCP 24. Janjian
25 GCP 25. Sedikit cemburu
26 GCP 26. Kabar
27 GCP 27. Berusaha untuk percaya
28 GCP 28. Kak Zaki sewot
29 GCP 29. Pak Rendra Vs Bu Cecil (1)
30 GCP 30. Pak Rendra Vs Bu Cecil (2)
31 GCP 31. Kisah masa lalu
32 GCP 32. Ajakan bu Cecil
33 GCP 33. Cerita
34 GCP 34. Tugas
35 GCP 35. Hampir saja keceplosan..
36 GCP 36. Murid baru
37 GCP 37. Penuh dengan kata tiba-tiba
38 GCP 38. Flashback
39 GCP 39. Insiden dan kekesalan Tiara
40 GCP 40. Gumaman isi hati
41 GCP 41. Cerita Awal-awal pak Rendra bertemu Tiara
42 GCP 42. ancaman bu Cecil
43 GCP 43. Kenyataan yang pahit
44 GCP 44. Kesedihan
45 GCP 45. Penjelasan Mia
46 GCP 46. Akhirnya
47 GCP 47. Hari yang dinantikan (End)
48 Ekstra part Sehari sebelum pernikahan
49 Prakata dari Author
Episodes

Updated 49 Episodes

1
GCP 1. Awal pertemuan
2
GCP 2. Perkenalan
3
GCP 3. Insiden kecoa
4
GCP 4. Pelajaran yang sulit
5
GCP 5. Kelas tambahan
6
GCP 6. Hukuman yang membuat kacau hati
7
GCP 7. Guru privat
8
GCP 8. Membuat janji
9
GCP 9. Genggaman tangan
10
GCP 10. Dibuat kesal
11
GCP 11. Membeli hadiah
12
GCP 12. Pak Denis
13
GCP 13. Hadiah kecil
14
GCP 14. Aku ini kenapa?
15
GCP 15. Ingat pesan ayah
16
GCP 16. Peraturan sekolah
17
GCP 17. Jaga jarak
18
GCP 18. Ternyata
19
GCP 19. Ayah dan hukuman
20
GCP 20. Bertunangan
21
GCP 21. Rahasia kita
22
GCP 22. Guru baru
23
GCP 23. kecewa
24
GCP 24. Janjian
25
GCP 25. Sedikit cemburu
26
GCP 26. Kabar
27
GCP 27. Berusaha untuk percaya
28
GCP 28. Kak Zaki sewot
29
GCP 29. Pak Rendra Vs Bu Cecil (1)
30
GCP 30. Pak Rendra Vs Bu Cecil (2)
31
GCP 31. Kisah masa lalu
32
GCP 32. Ajakan bu Cecil
33
GCP 33. Cerita
34
GCP 34. Tugas
35
GCP 35. Hampir saja keceplosan..
36
GCP 36. Murid baru
37
GCP 37. Penuh dengan kata tiba-tiba
38
GCP 38. Flashback
39
GCP 39. Insiden dan kekesalan Tiara
40
GCP 40. Gumaman isi hati
41
GCP 41. Cerita Awal-awal pak Rendra bertemu Tiara
42
GCP 42. ancaman bu Cecil
43
GCP 43. Kenyataan yang pahit
44
GCP 44. Kesedihan
45
GCP 45. Penjelasan Mia
46
GCP 46. Akhirnya
47
GCP 47. Hari yang dinantikan (End)
48
Ekstra part Sehari sebelum pernikahan
49
Prakata dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!