keesokan hari. Sasa masuk kantor mengerjakan pekerjaannya dengan penuh hati hati dan sudah terbiasa.
seperti biasa... Katrin membereskan kasur dan barang barang yang berantakan. sementara Sasa membersihkan kamar mandi dan kamar tempat tidur setiap kamarnya.
Saat Sasa bercerita kepada Katrin. Alex kebetulan lewat dari kamar yang Sasa dan katrin bersihkan. dan Alex masuk bersembunyi dibalik pintu. dan mendengar semua cerita Sasa tentang Roy. Dan Alexpun Cemburu
"ya Ampun... kamu menghabiskan semua makanan yang Roy pesan?" Tanya Katrin tertawa.
"ia... Aku tau Roy pasti kaget melihat Ku, menghabiskan semua makanan itu. bahkan Aku melihat wajahnya yang tampan itu kawatir pada Ku... oooo malam itu rasanya Aku ingin menciumnya..." ucap Sasa bercerita
tiba tiba Alex masuk dan berdiri disamping katrin. Alex menyuruh Katrin keluar dari kamar tempatnya bekerja bersama Sasa.
"keluar!" ucap Alex pelan. dan marah setelah mendengar cerita Sasa
"Baik Pak." ucap Katrin.
Katrinpun meninggalkan Sasa dikamar bersama Alex.
"maafkan Aku Sasa. Pak Alex yang menyuruhku keluar." ucap Katrin didepan pintu kamar. duduk menunggu Sasa keluar
saat Sasa keluar dari kamar mandi menarik kain pelnya. Sasa menabrak Alex... mereka saling bertatapan sangat lama. sampai Sasa sadar. kenapa ada Alex disana.
"kenapa Kamu disini? mana Katrin?" tanya Sasa berjalan menabrak Alex mencari Katrin
"tunggu" ucap Alex menahan Tangan Sasa.
"tunggu??? apah? kenapa kamu disini dan dimana katrin??? jawab!" ucap Sasa sangat marah.
"dengarkan Aku dulu." ucap Alex masih memegang tangan Sasa dengan keras. agar tidak terlepas
"lepaskan... lepas kubilang!" ucap Sasa penuh dengan Amarah
"dengarkan Aku dulu." ucap Alex kembali. karna Sasa tidak mau mendengarkan Alex
"lepas..." ucap Sasa dan menghempaskan tangannya dengan kuat sehingga genggaman Alex terlepas... dan tangan Alex terpental
"kenapa kamu begitu membenciku? apa yang sudah Aku lakukan Pada Mu?" ucap Alex kepada Sasa yang terus berjalan kearah pintu. Alexpun mencegat Sasa meraih pintu kamar. agar semua orang tidak tau mereka ada didalam kamar
"Apa mau Mu" ucap Sasa marah, yang ingin membuka pintu kamar, tetapi Alex masih menghalanginya
"plis... dengarkan Aku... Apa salahku? kenapa kamu begitu membenciku? jawab Aku... stelah ini Aku... Aku tidak akan mengganggumu lagi." ucap Alex memohon dan terus berjalan mengikuti Sasa.
sementara Sasa masih Diam. dan masih kesana kemari berjalan tak mau berhenti. saat Sasa mencuci tangannya Alexpun memegang bahu Sasa dari depan dan langsung mencium bibir Sasa.
Sasa sangat terkejut. sedangkan Alex masih mencium Bibir Sasa dengan paksaan. berharap Sasa bisa tenang dari egonya. tapi ternyata Sasa malah menampar Alex. dengan keras. Dan Sasa pergi memebawa peralatan kerjanya membuka pintu kamar dan menghempaskannya dengan keras.
Alexpun kacau dan menyesal atas apa yang dia lakukan kepada Sasa.
Katrin melihat Sasa berjalan dengan cepat lalu mengejarnya.
"Sa... Kamu kenapa? Maafin Aku. Pak Alex yang menyuruh Ku keluar. Aku takut... makanya Aku keluar. Sa... Sasa... maafin Aku" ucap Katrin. sementara Sasa tidak menghiraukan Katrin lagi
sesampai di ruangannya Sasa melemparkan semua peralatan kerjanya... dan pergi kekamar mandi... sambil memangis Sasa menyalakan air, mengapus bibirnya dengan tangannya. berharap bekas itu hilang. sambil menjerit jerit, karna ciuman pertamanya telah renggut Alex.
"Sasa... Kamu enggak apa apakan... maafin Aku. Aku enggak tau kalau begini. Sa... okey Aku akan menubus kesalahan Ku. Aku akan menemuinya, dan akan memepermalukannya" ucap Katrin menangis didepan pintu kamar mandi. berfikir kalau Alex telah menyakitinya.
clep... suara pintu kamar mandi terbuka. Katrinpun Masuk kedalam. dan melihat wajah Sasa sembab karna menangis.
"Aku enggak apa apa..." ucap Sasa kepada Katrin.
"tapi kenapa kamu begitu marah, apa yang Pak Alex lakukan padaMu?" tanya Katrin
"Diiiiaaaa... Dia mencium Ku?" ucap Sasa, mengepal tangannya
"haa... Apah? Pak Alex mencium Mu? bahhahahaha" ucap Katrin yang tertawa mendengar Pak Alex mencium Sasa
"kenapa Kamu tertawa? harusnya kamu ikut marah dan balaskan atas apa yang udah Dia lakukan padaku!.." ucap Sasa Jengkel mendengar katrin
"hah... enggak mungkin. Pak Alex GM yang kaya Raya. yang hartanya seratus kali beranak cucu tidak akan habis... mencium seorang gadis karyawan rendahan??? mustahil lah..." Ucap Katrin yang mengira Sasa berbohong
"A...Aku juga tidak percaya itu? kenapa tadi Dia memaksa Ku berbicara. kenapa Aku membencinya dan Kenapa dia mencium Ku?" ucap Sasa merasa ucapan Katrin itu benar
"Sa... Kamu enggak sakitkan?" ucap Katrin masih tidak percaya
"Katrin... Kamu tidak percaya pada Ku?" tanya Sasa meyakinkan Katrin
"Ok... Aku percaya... tapi kenapa Dia mencium Mu? tanya Katrin
"Aku juga enggak tau" ucap Sasa bingung kenapa Alex memaksanya tadi
"udah yah, udah... hapus air mata Mu. dan siap siap. kita makan siang. ini udah jam dua siang... Aku lapar. okeh?" ucap katrin
sementara Alex masih didalam kamar hotel. duduk di tempat tidur. apa yang akan Dia lakukan kalau bertemu dengan Sasa.
"Aku harus minta maaf... tapi bagaimana caranya? Dia tidak mau mendengar Ku bicara. ahhh..." ucap Alex merasa bersalah telah mencium Sasa.
tiba tiba suara ponsel Alex berbunyi.
"halo Alex..." ucap Ricky asisten Alex
"mmm.. ada apa?" jawab Alex tidak bersemangat
"kamu dimana? perusahaan yang menginginkan hotel grand suaka ingin berjumpa dengan Mu. untuk bernegoisasi soal rencana perobohan Hotel itu." ucap Ricky
"hah... Aku menciumnya." ucap Alex tanpa Sadar. berkaca dikamar tepat dia mencium sasa. sambil memegang bibirnya. dan masih bergaya seolah Dialah pria tertanpan dibumi
"siapa... siapa yang kamu." tanya Ricky tiba tiba terdiam
Alex langsung mematikan ponselnya.
"Aku yang bekerja pontang panting. Dia malah asik pacaran?" ucap Ricky jengkel
Ricky langsung pergi menemui Alex. kehotel tempat Alex berkunjung
"Selamat siang Pak Dude." ucap Ricky langsung memasuki ruangan Pak Dude pemilik hotel grand suaka
"yah... selamat siang Pak. ada apa, kenapa Bapak datang tergesa gesa?" ucap Pak Dude
"Apa seharian ini. Pak Alex ada dihotel ini?" tanya Ricky
"Ya... Pak Alex sedang berkeliling Pak." ucap Pak dude
Ricky langsung keluar dari ruangan Pak Dude dan mencari Alex di dalam Hotel. Rickypun menemukan Alex di depan pintu kamar Hotel. berjalan keluar dari kamar. tersenyum sepanjang dia berjalan.
"Alex..." teriak Ricky memanggil Alex
Alex menoleh melihat Ricky panik
"Ada Apa? bukankah hari ini kamu bekerja?" tanya Alex
"kamulah yang harus bekerja. dan Aku cuma kaki tangan yang mengurus kesulitan Mu... bukan mengurus semua pekerjaan Mu." saut Ricky yang kesal
"ya sudah... maafkan Aku. kita Ngopi dulu dikantin..." ucap Alex Yang tidak mempedulikan murka Ricky, Asistennya.
"tapi Alex... jangan main main dengan perusahaan itu... mereka bisa saja menarik sahamnya dari kita Lex..." ucap Ricky
"biarkan Aku yang mengurus perusahaan itu." Ucap Alex duduk di kantin hotel dan mulai memesan
"Alex... tapi ini penting Lex." ucap Ricky
"Ricky... jangan buat kacau hari Ku, hari ini. kita akan perbaiki semua." ucap Alex menoleh ke kanan dan melihat Katrin dan Sasa sedang makan siang
"ini kopinya pak." ucap pelayan
Alex tidak menjawab. malah melihat Sasa sedang makan.
Rickypun melihat apa yang Alex lihat. dan Ricky melihat Sasa yang sedang makan bersama katrin.
"Aku tak tau, apa yang membuat Ku begitu bencintainya." ucap Alex melihat Sasa tanpa berkedip
"Alex... ini mustahil. jangan sampai." ucap Ricky tiba tiba terdiam
"jangan sampai Aku kehilangan Dia..." ucap Alex. dan meminum kopi yang ada didepannya. sesekali tersenyum melihat Sasa
Ricky hanya menggeleng gelengkan kepala melihat Alex, mencintai wanita yang salah.
"coba ini... enak gk?" ucap Sasa
"mmmmm... uhuuk uhukkk..." tiba tiba Katrin batuk melihat Alex
"pelan pelan makannya. batukkan... minun dulu" ucap Sasa memberikan katrin air putih. tidak sadar Alex melihatnya dari tadi
"Sa... lihat kesebelah kanan Mu..." ucap Katrin melihat Alex tersenyum
"kenapa? haaa... sejak kapan Dia disana?" tanya Sasa kepada katrin
"Aku baru saja melihatnya. daaannnn, Dia melihat Mu terus." ucap katrin.
"aneh itu manusia.." Sasapun melihat kesebalah kanannya.
merekapun saling bertatapan. Alex langsung tersenyum lebar. dan Sasa langsung memutar badannya dan pura pura muntah... Sasapun mengajak katrin untuk pergi.
"cieeee... yang lagi tatap tapan. hahahaha " ucap katrin meledek
"iiii..." ucap Sasa langsung berdiri dan pergi
"hahaha... eehhh tunggu dong. Baperan bangat kamu." ucap katrin meninggalkan uang dimeja dan pergi bersama Sasa
"Alex... sampai kapan kamu kaya gini terus?" tanya Ricky
"sampai Dia jatuh kepelukan Ku." ucap Alex dengan keyakinannya
"tapi Dia tidak mencintai Mu Lex." ucap Ricky
"siapa bilang? baru saja Aku menciumnya." ucap Alex
"apah? menciumnya? hah... melihat Mu saja Dia sangat murka apa lagi menciumnya." ucap Ricky tidak percaya
"ya, sudah kalau tidak percaya." ucap Alex santai
"Bagaimana kalau Mamah tau soal ini?" tanya Ricky
"berarti Kamu yang memberitahukannya." ucap Alex
"Ok... bisa Saja Aku bilang ke Mamah tidak tau soal ini. tapi besok Mamak bakal tau sendiri." ucap Ricky
" ya sudah biar Mama tau sendiri." ucap Alex lagi sepele
"ya sudah kalau begitu... Ayo kita pulang." ucap Ricky
"okey..." ucap Alex singkat
saat Alex dan Ricky hendak pulang. Roy sedang menunggu Sasa didepan Hotel.
"hay.. lihat disini." panggil Sasa dari jauh
"bukankah, Dia Roy Sanjaya?" tanya Alex
"yah..." jawab ricky
"Kamu sudah makan? ayo temani Aku makan siang..." ajak Roy
"Aku sudah makan bersama katrin, tadi." ucap Sasa kepada Roy
"ohh.... ya sudah. Aku makan dulu. kamu kerja saja. biar Aku tunggu disini." ucap Roy
"tapi Aku masih kerja. dan masih lama pulangnya." ucap Sasa
"enggak apa apa. lagian aku bawa laptop. Aku bisa kerja disini dan sambil menunggu Kamu." ucap Roy
"ohhh. enggak apa ini, Aku tinggal sendiri?" tanya Sasa
Roy menundukkan kepalanya dan tersenyum kepada Sasa. Sasapun pergi bekerja.
sementara Alex masih melihat Roy yang masuk kekantin hotel.
"Alex... Ayo kita pergi."
Alex sangat marah. sehingga Dia berniat ingin tidak memperdulikan Sasa lagi. Alex masuk kedalam mobilnya, yang dibawa oleh Ricky untuk menjemputnya.
sementara Alex hanya terdiam didalam mobil dan gelisah seperti terbakar cemburu
"Alex. kita sudah Sampai... Lex... Alex...!" panggil Ricky. melihat Alex marah.
Alex keluar dari mobil dan masuk kedalam Kantornya. sesampai disana Alex melihat Ada Mamah dan Elsa disana
"Alex... Mamah dan Elsa sudah lama menunggu kamu disini. darimana saja Kamu, Nak?" tanya Mamah Ke Alex
"Ada apa... menemui Ku sampai begitu lama menunggu Ku disini?" jawab alex Ketus
"Mamah tau Kamu capek... Mamah sama Elsa, datang cuma mau minta persetujuan kamu." ucap Mamah Alex
"persetujuan apa?" tanya Alex sambil menyalakan laptopnya dan membuka file yang sudah menumpuk dimeja
"Mama sama Elsa sudah memilih beberapa Undangan yang sangat lucu lucu. ini, ada empat macam.... kamu pilih satu. Mamah dan Elsa yang akan menulis semua nama nama yang akan Kita undang dikartu ini." ucap Mamah Alex
"sebentar lagi kita akan jadi suami istri. Aku mau kita lebih dekat lagi." ucap Elsa terpatah patah.
"dengar... dari pertama kita kenal...sampai sekarang rasa itu tidak ada. dan sampai suami istri sekalipun, akan tetap begitu juga." ucap Alex. yang sangat tidak menyukai pernikahan ini
"Alex." ucap Mamah
"Mah. Alex sudah bisa menentukan yang terbaik buat Alex sendiri. biarkan Alex yang menentukan pilihan Alex, Mahh..." ucap Alex jengkel dengan semua aturan Mamahnya
"Mamah heran deh... akhir akhir ini Kamu sering membantah Mamah. Apa jangan jangan Kamu?" ucap Mamah Alex curiga kalau Alex punya idaman lain
"Mah... dengar Alex. ini terlalu cepat buat Alex. jangan paksa Alex Mah. jangan paksa Alex yang nantinya bakal melakukan hal konyol. tolong Mah!" ucap Alex membujuk Mamanya. agar mempertimbangkan pernikahannya dengan Elsa
"tidak... sekali tidak. Mamah tetap tidak!" ucap Mama menolak pernyataan Alex, yang terang terangan melolak Elsa
"Elsa. Nak, Kamu jangan kawatir. pernikahan Mu dengan Alex akan berlanjud. Kamu menantu idaman Mamah, sayang." ucap Mamah menenangkan Elsa yang hampir menangis, mendengar pernyataan Alex
"Mah...tolong beri Alex waktu untuk memikirkan ini lagi." ucap Alex memohon dan bersujud keMamahnya
"Diam. Mamah bilang diam... Ayo kita pergi."ucap Mama menarik tangan Elsa dari ruangan Alex
Alex masih berlutut dan kecewa dengan keputusan Mamanya
"Hah... hah... maafkan Aku Mah. Aku tidak bisa melakukan itu." ucap Alex tersenyum dan berfikir bodoh untuk membatalkan pernikahannya dengan Elsa.
"Maksudnya?" ucap Ricky yang curiga dengan senyuman Alex
"Ricky..." panggil Alex
"ya?" jawab Ricky
"Aku ingin Kamu yang mengurus semua perusahaan ini. ada yang harus Aku lakukan. buktikan kalau Kau tidak akan mengecewakan Aku." ucap Alex
"tapi Lex bagaimana kalau Mamahnya tau?" tanya Ricky
"Aku yang akan Mengurus Mamah." ucap Alex. berjalan keluar dari ruangannya.
"Kau mau kemana?" tanya Ricky panik
"maafkan Alex Mah. Alex sangat mencintai Sasa. Alex juga tidak tau kenapa Alex mencintainya dengan segampang itu." ucap alex dalam mobil, sambil mengemudi mobil merah kesukaannya
Alex pergi ke Hotel Grand Suaka. menemui katrin.
Alex sedang melihat katrin melap daun bunga yang besar didepan pintu masuk Hotel.
"Katrin?" panggil Alex
"oh.. Pak Alex." ucap Katrin dan menunduk dihadapan Alex
"dimana tempat tinggal Sasa?" tanya Alex
"tapi Pak?" ucap Katrin takut. karna katrin tau kalau Sasa sangat membenci Alex
"tenang saja. Saya tidak akan beritahu Sasa. kalau Kamu yang sudah memberitahu Ku." ucap Alex
"jalan nusantara nomor dua belas Pak. Dekat lampu merah Pak" ucap Katrin
"baik... terimakasih yah. ohhh yah! jangan beritahu Sasa. Okeh?. Mulai sekarang, siapa teman Sasa. teman Saya juga... dan Kita adalah teman..." ucap Alex lalu pergi kealamat yang katrin beritahukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments