You'R My Destiny
ALEX RAKA BUMING namanya, pengusaha kaya raya. Yang kepandaiannya turun dari ayahnya. Dia baik hati tapi tidak mau tau tentang hidup orang. Dia punya kharisma yang luar biasa membuat para wanita ingin memilikinya
General Manager atau GM Tower High dengan Saham terbesar Tiada Tara. Belum ada yang mampu mengalahkannya dalam segala bidang. Kekayaannya membuat banyak orang yang ingin menjatuhkannya.
SASA KALISTHA wanita sederhana yang bermimpi akan membahagiakan Ayah dan Ibunya, cantik dengan wajah polos dan rambut panjang yang terurai rapi.
ROY SANJAYA pengusaha sukses dari eropa, dan pemilik salah satu Hotel dibawah pimpinan Alex. Roy laki laki yang baik bahkan selalu memprioritaskan keluarga dan cintanya...
Terik panasnya matahari, dan anginpun bertiup seakan melambat. membuat suasana semakin gerah dan tak bersemangat, dan saat itu gadis cantik bertubuh langsing itu berfikir bahwa jualannya akan pulang semua, tapi ternyata tidak. Tuhan memihak padanya. Sasa namanya, sigadis pintar dalam segalahal.
"Kue kue, gorengan, enak pedes gurih...," dengan suara lantang Sasa mempromosikan jualannya.
"Enak pak, buk, tanteeeeee... kue kue, gorengan hangatnnyaaaaaa...,"
"Saya borong semua yah..." Ucap seorang wanita yang kaya raya memborong semua jualan Sasa.
"Bener Buk? semuanya?" tanya Sasa sekali lagi
"Ia... kenapa? cepat bungkuskan Saya mau cepat ini!" Ibu kaya raya
"Baik Buk... ini Saya bungkus kan semua." jawab Sasa
"Nih uangnya, ambil ajah kembaliannya!" ucap wanita itu lalu pergi masuk ke mobil mewahnya.
"Tapi buk. ini banyak sekali buk? makasih Buk. pasti dia wanita yang baik hati." Sasapun melihat uang yang ditangannya dan terus berterima kasih kepada wanita itu... sampai mobilnya hilang dari pandangan Sasa....
"Tuhaaaaaannnnn terima kasih. hari ini aku dapat rejeki banyak. huhhhhhh kayanya ibu itu orang kaya deh, sampai ngeborong semua jualanku. udah cantik, baik, kaya lagi... Garis tangannya memang bagus... Sedangkan garis tangan Ku,
hahhh sudahlah, jalan Tuhan siapa yg taukan? Iii malah ngomong sendiri" Ucap Sasa sambil jalan ke arah pasar dan menghitung uang yang cukup banyak dari hasil jualannya tadi...
Sampai dipasar Sasa membeli ayam buat ayah dan ibunya yang udah hampir tiga bulan belum pernah makan ayam. dan berniat masakin ayam kecap kesukaan ayah.
"Buk. beli ayam satu ekor yah, buk... dipotong besar besa ya. 'mmm sampai dirumah aku harus langsung masak buat ibuk sama ayah, ayam kecap kesukaan ayah… mmm senangnyaaaa
"1kg, 45rb ya dek??? "Penjual ayam
"Ok Buk!" saut Sasa
Sambil ngebayangin makan ayam kecapnya…
Saking senangnya Sasapun pulang sambil berlari menuju rumah. Tanpa menyadari keramaian. Sampai akhirnya.
Ssrrrraaaaakkkkkkk..
Seketika semua berhenti, semua belanjaan yang ada ditangan Sasa terhempas ke jalan dan keatas
"Aduuuhhh... saaaakit..." ucap Sasa melihat kakinya yang luka
Sasapun menangis merintih kesakitan. melihat luka yang penuh darah.
Saat Sasa menangis memegang kakinya yang luka, dia pun melihat sekitarnya, bahwa barang dagangan dan belanjannya, sudah hancur berantakan. Seolah lukanya semakin sakit, karna harapannya yang tak bisa buat orang tuanya bahagia malam ini.
"Berikan tangan mu!" Saut Alex.
"Hah?" Sasa melihat tangan dan wajah seseorang yang ingin menolongnya.
"Ya! Berikan tanganmu." Sambil menatap tajam mata Sasa yang penuh dengan air mata.
Sasapun memberikan tangannya untuk ditolong oleh Alex. Dan dimasukkan ke mobil dengan cepat, sementara Alex kembali lagi memungut barang dagangan dan belanjaan Sasa yang berserak dijalanan.
Sesampainya dimobil, ada seorang wanita duduk disamping Alex. Elsa namanya. Tunangan Alex…
"Oia! Setelah ini kami akan antar kamu kerumah sakit! Dan jangan ada yang tau kalau yang nabrak kamu tadi adalah Alex, Paham!" ucap Elsa tunangan Alex
Deuk suara pintu mobil. Alex masuk ke mobil.
"Udah bilang ke dia?" Tanya Alex ke Elsa
"Udah kok."jawab Elsa
Sementara Sasa yang duduk dibelakang Elsa hanya bisa menangis kesakitan. Tak memikirkan apapun lagi yang ada hanya berharap rasa sakit itu hilang. sesekali Alex melihat Sasa dari kaca sipion dalam mobil Alex. Bahkan melihatnya sangat lama saat berhenti dilampu merah. setelah lampu hijau, Alexpun melanjutkan perjalanan. meskipun Alex terus memandangi Sasa dari kaca sipion dalam mobil. seolah Alex Kasihan. tetapi rambut panjang Sasa menghalangi pandangan Alex yang ingin melihat wajah Sasa lagi.
Sesampai dirumah sakit, Sasapun ditangani oleh dokter langganan keluarga Alex.
"Kenapa bisa begini?" Tanya Dokter
"Saya ditabrak Dok, sama orang orang tadi. entah salah saya atau salah dia, enggak tau Dok." Jawab Sasa
"Kok bisa, sampai separah ini?" sambil membersihkan luka Sasa.
"Auuu." Rintih Sasa
"Tahan sedikit, saya akan suntik sedikit bius, ini lumayan sakit! Tahan dulu yah?"
"Baik Dok." Sasapun menutup mata saat kakinya akan dibersihkan, air matanya pun menetes mengingat harapannya, untuk buatkan masakan spesial untuk Ayahnya.
"Sudah nak, turunlah sudah siap! Saya sarankan sama kamu, jangan berurusan dengan mereka mereka ini. bahaya!" ucap Dokter
"kenapa Dokter?" tanya Sasa
"Keluar dari sini kamu juga akan tau. Jadi hati hati yah. ini bawa obat mu, makan sesuai anjuran yang Saya tulis" ucap Dokter.
"Baik Dokter! Terimakasih?" jawab Sasa
Sasa keluar ruangan tersebut, dengan kaki yang pincang.
clep... suara pintu kaca ruangan dokter.
Alex dan Elsa langsung datang menghampiri
"Aku sudah bayar semuanya, dan ini uang satu juta buat kamu" cetus Alex
Alex langsung melihat jam tangannya yang sudah dikejar waktu, pergi bersama Elsa.
"Tapi aku sudah diobatin, buat apa uang ini lagi?" tanya Sasa
"tidak usah munafik kamu! Udah terima ajah jangan banyak tanya!" ucap Elsa, dengan mengambil tangan kanan Sasa dan Elsa memberikan uang satu juta dari Alex. dan menatap tajam Sasa.
"Sudah sudah, Aku engak mau ini bertambah panjang. Anggap saja uang ini buat berobat Kamu kedepannya. Karna luka kamu itu masih perlu pengobatan." ucap Alex dan pergi bersama Elsa. tapi Alex melihat Sasa kembali. tapi Sasa selalu menundukkan kepalanya.
tiba tiba Sasa melihat kedepan
"Tapikan, Huh memang orang kaya. Bukannnya minta maaf malah marah marah. bener kata dokter itu. Anehh" ucap Sasa
Saat menuju keluar rumah sakit, tiba tiba sasa terdiam didepan pintu rumah sakit melihat barang jualan dan belanjaannya diletakkan didekat parkiran mobil rumah sakit, tidak jauh dari pintu keluar. Sasapun memanggil becak untuk pulang. air matanya menetes.
Sesampai dirumah, Sasa tidak menemui siapapun dirumah.
Dan akhirnya Sasa tertidur diruang tamu.
Tinnn… tinnnn suara becak motor ayah Sasa
"Sasaaaaaa. Ayah pulaaaaaang." ucap Ayah memanggil Sasa
Tiba tiba ayah melihat Sasa tertidur pulas, dan melihat kaki Sasa yang diperban.
"Sa….sasa…..sasaaaaa…. Dengan nafas ayah yang terpatah patah melihat dan menyentuh kaki sasa yang diperban.
"Ehhh, Ayah...dah pulang? Ibu mana yah?" Tanya Sasa
"Kaki Kamu kenapa nak?" Ayah langsung menangis, melihat putri kesayangannya terluka.
"Disenggol mobil yah. Mungkin sasa enggak liat jalan, makannya bisa sampai kaya gini Yah. Lagian udah enggak apa apa kok, nanti juga minum obat sembuh." jawab Sasa
"Siapa yang sakit? siapa yang minom obat?" Tanya Ibuk dari pintu. baru datang dan meletakkan belanjaannya. merasa enggak ada yang sakit.
"Haa... kenapa Kamu nak?" Kaget melihat putri kesayangannya diperban penuh darah.
"Udah ya buk, ayah, Sasa udah enggak apa apa kok! Bener! ini gak sakit lagi, mungkin karna obatnya mahal. dan yang nabrak Sasa itu orang kaya. nih Sasa dikasih duit satu juta, lagi. Buat Sasa bisa cek ke rumah sakit lagi." Ucap Sasa
"Yakin udah enggak apa apa?" Tanyak Ibu yang masih cemas.
"iaaaa!" Tersenyum meyakinkan ayah ibunya.
"ini uang jualan Sasa hari ini buk, ada lima ratus ribu. dan ini satu juta lagi. ibu simpan baik baik. beberapa hari ini mungkin Sasa enggak jualan dulu Buk, karna kaki Sasa masih sakit." Ucap Sasa.
"loh, kenapa sebanyak ini nak. harusnya hanya dua ratus ribu ajah. kok bisa banyak gini?" tanya ibu Sasa.
"ia buk, jualan Sasa diborong sama orang kaya.. pokonya hari ini Sasa berurusan sama orang kaya semua Buk. hah... bayarnya dua kali lipat, lagi. tapiii... Rencana Sasa gagal total Buk." Sasa menundukan kepala.
"rencana apa?" tanya ayah yang sambil mengelus rambut Sasa dengan manja.
"rencananya, Sasa mau beli ayam dan masak buat ayah dan ibu. tapiiiii, karna Sasa disenggol mobil. enggak jadi deh masakin buat ayah dan ibu" ucap Sasa.
"udah, yang penting itu buat ibuk... kamu sampai dirumah dengan selamat. ya sudah, besok ibuk beli ayam, daaaannn ibuk masakin makanan kesukaan ayah dan anak Ibu yang paling cantik ini." Ucap ibu Sasa.
"mmmmmm makasih buk. maaf dah buat Ibu sama Ayah panik." sambil memeluk ibu dan ayahnya.
"Ia sayang. enggak apa apa...," jawab Ibu menenangkan hati sasa.
"Oia Sa" tanya ibu
"ia buk??" jawab Sasa.
"nih, uang satu juta. Kamu pegang ajah untuk keperluan lamaran kerja kamu, buat ongkos, foto copy dan yang lainnya." ucap ibuk.
"Tapikan Buk, kita lebih perlu buat kebutuhan rumah, apa lagi Sasa udah enggak jualan lagi buat beberapa hari ini." ucap Sasa.
"Ia, Ibu tau. tapi kamu lebih membutuhkannya. soalnya, Ibu sudah dapat kerjaan bagus. bersihin rumah kosong, yang dimana pemiliknya cuma datang sekali seminggu saja. dan ini yah, gaji ibuk lumayan loh. buat bantu kehidupan kita. jadi kamu enggak perlu lagi buat bantu ibu dan ayah lagi. mulai sekarang Sasa pikirin diri Sasa sendiri saja yahh!!??" ucap Ibuk.
Sasapun tersenyum
"makasih ya buk!???" ucap Sasa.
"ia Nak, sudah saatnya Kamu berdikari sendiri, Ayah dan Ibu dah bisa cukupin kebutuhan kita sehari hari. Ayah juga dah bisa bantu Ibuk kerja dirumah itu." ucap Ibu
"makasih buk, ayah! Sasa pasti bisa buat ibu dan ayah bangga sama Sasa. Sasa janji bisa naikkan drajat keluarga kita."
"ia sayang, kamu juga dah bisa sesekali bawa calon mantu ibu sama ayah... ucap ibu bercanda
"iiii, ibu apaan sih... nih yahh!! sebelum Sasa sukses, Sasa belom mau pacar pacaran!" dah ahh, Sasa ngantuk kita tidur yok. ibuk dah mulai ngelantur tuh." sambil berjalan menuju kamar dibantu Ayah
"loh kan benerkan ayah. kita dah cocok punya mantukan?" tanya ibu ke ayah. ayah malah pergi antar Sasa kekamarnya.
"tidur yang nyenyak ya sayang. ayah coba yakinin ibumu dulu kalau keputusan putri ayah, itu yang terbaik."
"makasih ayah, Sasa sayaaang banget sama ayah!?!!?" ucap Sasa. terharu melihat Ayahnya selalu mendukungnya.
"ia sayang ia, jangan menangis lagi ya! ayah enggak suka. yaudah, ayah matiin lampu yah." ucap ayah, lalu pergi. cleppp suara pintu kamar Sasa
sementara ayah melihat ibu yang merajuk diruang tamu, yang tidak sependapat dengan ayah.
"Buuu, Sasa itukan udah dewasa. kenapa kita harus mengatur hidupnya? biarlah dia sendiri yang menentukan. ibukan tau Sasa itu keras kepala. punya komintmen sendiri yang dimana itu harus diwujudkannya dulu." ucap ayah menenangkan hati Ibu.
"tapikan ayah, umur Sasa sudah dua puluh tujuh tahun, udah bisa. Ibuk aja sama ayah nikah, dua puluh tiga tahun loh."
"jodohkan sudah diatur yang diatas. berarti Kita berjodoh diusia mudakan Buk? yok kita tidur, Ayah dah ngantuk. capek seharian gada penumpang." ucap ayah, sambil mengajak Ibuk ke kamar.
"ia sih, lagi pula ayahkan dulu selalu merayu ibuk. makanya Ibuk enggak tahan kalau enggak jumpa sama ayah." sambil meluk ayah jalan kekamar.
"Ibuk bisa ajah yah." tertawa bersama Ibuk dan menutup pintu kamar. clepppp
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nadia Fitri
hhh
2021-04-23
1
dian pertiwi
up
2021-04-15
1
Yunita Tobingse
lanjut kak
2021-02-18
1